BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup manusia. Disamping kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. pengobat tradisional dukun atau tabib.masyarakat memiliki pandangan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

I. PENDAHULUAN. keberuntungan tersendiri bagi masyarakat lokalnya. Tanah yang subur

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

Kuesioner Penelitian. Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Pada. Masyarakat Dusun V Desa Patumbak. Kabupaten Deli Serdang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan pikiran menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan mengganggu aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi. Masyarakat berperan serta, baik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia dan seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

mengadakan dan mengatur upaya pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan merata baik di pusat daerah,

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Dalam mencapai kualitas hidup

BAB II TINJAUAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Ada kecenderungan masyarakat di Prabumulih kembali pada polapengobatan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial, budaya, lingkungan, ekonomi serta politik. Pada kalangan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

yang dirasakan individu terhadap pengobatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya tidak hanya mampu menyelaraskan diri dengan alam dan

Sehat berarti kondisi fisik dan mental yang normal tanpa gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri

I. PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kegiatan sehari-hari. Kesehatan telah menjadi suatu kajian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. (Pratiwi, 2011). Menurut Leininger (1984) manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjalankan segala aktivitas hidupnya. Sehat termasuk manusia seutuhnya meliputi aspek fisik, emosi, sosial,

Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 25 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai

BAB VI PENUTUP. diwariskan oleh leluhur masyarakat Seberang Pulau Busuk. Tradisi. Dalam pengobatan ini dukun meminta bantuan kepada makhluk gaib untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam mempengaruhi derajat

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB V PENUTUP. untuk menyebut dukun bayi, ma blien merupakan penduduk asli yang sudah sejak

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB IV PENUTUP. penulis mengambil kesimpulan tentang Peraktek Pengobatan Magis Murningsih di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia yang kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer &

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan,

BAB I PENDAHULUAN. antropologi kesehatan. Antropologi kesehatan mengkaji manusia dan prilaku seputar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN jenis pengobatan tradisional dari desa. Pengobatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibuat dengan bahan alami secara tradisional (Agoes, Azwar H:

BAB I PENDAHULUAN. makan dengan teratur, istirahat yang cukup, dan rajin berolahraga. Namun, pola

BAB III ANALISA HASIL PENELITIAN

REZIM MEDIS DAN PENGOBATAN TRADISIONAL. ( Etnografi di Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ) ABSTRAK

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab kelima ini akan disajikan dua hal, yaitu (1) simpulan, dan (2)

Apa Saja Manfaat Hipnotis? Dan Mengapa Anda Perlu Mempelajarinya?

BAB I PENDAHULUAN. tradisional dan obat tradisional sebagai bagian yang tidak dapat diabaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal penting bagi kesejahteraan masyarakat. Kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. menerima pengakuan ini adalah Imhotep dari Mesir yang jauh lebih tua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PERILAKU MENCARI BANTUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. upaya, baik dari individu itu sendiri, maupun dari masyarakat, agar selalu

AGAMA, TRADISI KEPERCAYAAN, DALAM PERSPEKTIF BUDAYA KESEHATAN OLEH : M. ASKAR, S.KEP,NS.,M.KES

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN TRADISI

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 memberikan batasan: kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan kesehatan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) yang paling baru yaitu bahwa kesehatan merupakan keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada dasarnya kesehatan mencakup tiga aspek yaitu fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut undang-undang No. 23/1992, kesehatan mencakup empat aspek yaitu fisik, mental, sosial, dan ekonomi (Notoatmodjo, 2007:3). Jadi Kesehatan merupakan suatu gejala di mana kondisi tubuh maupun jiwa dalam kondisi yang produktif baik dari segi fisik, mental, sosial maupun ekonomi, di mana kesehatan suatu kondisi tubuh yang sangat penting dalam menjalani aktifitas dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kesehatan akan menghambat aktifitas dalam kehidupan baik rohani maupun jasmani. Kesehatan tubuh sangat berperan penting dalam menjalani aktifitas-aktifitas baik dari segi fisik atau pikiran di mana kesehatan 1

merupakan modal utama dalam melakukan aktifitas dalam menjalani kehidupan. Kesehatan adalah suatu hal yang mendasar dalam hidup manusia. Banyak orang sakit dan keluarganya yang mengorbankan segala harta benda mereka untuk mencari kesembuhan. Begitu pentingnya arti kesehatan sehingga ada orang memilih lebih baik mati daripada hidup tidak sehat dan tidak dapat melakukan apa-apa (Refdinal, 2006:2). Dalam tubuh terdapat kondisi sehat dan sakit, di mana sehat sangat tergantung pada kondisi keseimbangan unsur-unsur yang ada dalam tubuh manusia, jika keseimbangan tubuh terganggu akan mengakibatkan kondisi tubuh yang tidak sehat di mana akan menimbulkan penyakit yang dapat menghambat aktifitas hidup sehari-hari, dapat mengakibatkan pikiran terganggu. Secara umum sakit merupakan suatu keadaan terhadap diri dan lingkungan yang tidak seimbang. Dengan demikian jika seseorang tidak dapat menjaga keseimbangan diri dan lingkungannya, atau organisme tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka orang tersebut dapat dikatakan sakit (Siodjang, 1993/1994:2). Dalam mengatasi penyakit yang dialami seseorang maka perlu sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi penyakit yang diderita, baik perilaku seseorang menjaga tubuhnya untuk selalu sehat agar jauh dari penyakit. Dalam antropologi, konsep dari perilaku kesehatan ini disebut dengan perawatan kesehatan (health care). Sistem perawatan kesehatan 2

mengintegrasikan komponen-komponen yang berhubungan dengan kesehatan yang mencakup kepercayaan tentang kausalitas ketidaksehatan, aturan dan alasan pemilihan dan penilaian perawat, kedudukan dan peranan, kekuasaan, latar interaksi, pranata-pranata, jenis-jenis sumber dan praktisi-praktisi perawat yang tersedia. Perilaku dalam perawatan kesehatan ini bertujuan untuk memecahkan masalah utama yakni penyembuhan (Kalangie, 1994:24-25). Kesehatan dapat diperoleh melalui perawatan kesehatan. Pada dasarnya setiap masyarakat di seluruh dunia memiliki sistem perawatan kesehatan masing-masing. (Kalangie 1994:16) menjelaskan ada 3 sistem perawatan kesehatan yaitu sistem perawatan keprofesionalan, sistem perawatan kedukunan dan sistem perawatan umum /selftreatment/ homeremedies. Sistem perawatan profesional merupakan pelayanan dan perawatan melalui pranata-pranata medis modern yang dipengaruhi oleh tenaga professional seperti dokter, bidan dan perawat yang memiliki keahlian di berbagai bidang. Di Negara Barat, kedokteran formal menonjol dari segi ilmiahnya, yang mencerminkan orientasi ilmiah yang telah merupakan ciri negara-negara tersebut selama tiga abad. Pada banyak masyarakat non-barat, konsensus kelompok mendasari suatu keputusan. Dalam berbagai masyarakat semacam ini keputusan-keputusan kesehatan yang utama dicapai melalui cara yang sama, dan baru setelah dicapai musyawarah antara kerabat dan teman- 3

teman yang terlibat dengan si sakit, maka keputusan akan diambil untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Sistem perawatan kedukunan (tradisional atau keprametraan) merupakan sistem pengobatan yang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan, pengetahun, praktek pencegahan dari penyakit serta pengobatan yang diperoleh melalui pewarisan tradisi dari generasi ke generasi dalam bentuk personalistik dan naturalistik. Sistem perawatan umum merupakan suatu perawatan yang dikenal sebagai selftreatment atau home remedies lebih cendrung disediakan untuk pengobatan penyakit atau gangguan kesehatan yang oleh penderita atau keluarganya atau secara emic yang dianggap ringan. Sistem perawatan ini melebihi sistem perawatan lainnya karena perannya sebagai pengobatan pembantu bagi penderita-penderita yang menjalani perawatan pada salah satu sumber lainnya, baik dukun maupun kedokteran. Dengan kata lain sistem perawatan umum adalah sebagai perawatan utama maupun sebagai perawatan pembantu (Kalangie, 1994:30). Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa pengobatan dan penyembuhan secara tradisional merupakan faktor pelayanan di dalam masyarakat yang masih banyak digunakan oleh setiap masyarakat. Walaupun secara sepintas lalu cara pengobatan yang disajikan oleh para penyembuhan tradisional (dukun) tampak nya tidak logis dan irrasional, namun faktanya menunjukan bahwa pengobatan ini dapat menghasilkan kesembuhan yang 4

diobati (Setyonegoro, 1992:132). Dalam penjelasan di atas bahwa masyarakat tidak hanya mengandalkan pengobatan modern saja karena di kalangan masyarakat masih meyakini pengobatan tradisional memiliki cara yang berbeda dengan pengobatan modern yang dapat menyembuhkan penyakit yang diderita oleh seseorang. Pengobatan tradisional dikenal oleh masyarakat merupakan suatu pengobatan yang diwarisi dari orang tua dan ahli pengobatan di daerah tersebut, pengetahuan tersebut diperoleh melalui pengalaman pribadi bersama orang tua maupun tetangga yang ahli pengobatan berbagai penyakit yang mereka kenal. Pengetahuan pengobatan itu telah menjadi bagian hidup mereka karena senantiasa digunakan pada setiap saat mengobati penyakit. Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat, dan pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Zulkifli, 2004:2). Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran dan/atau keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang diperoleh secara turun-temurun, dan/atau berguru 5

melalui pendidikan atau pelatihan, baik asli dari Indonesia maupun yang berasal dari luar Indonesia, dan diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat (Latief, 2002:4). Aziddin, (1990:14-15) menjelaskan ada 2 bentuk pengetahuan pengobatan tradisional yang digolongkan dalam bentuk tindakan: 1. Pengetahuan pengobatan tradisional yang digolongkan ke dalam bentuk tindakan jasmani merupakan: pengetahuan yang dimiliki oleh tukang urut (ahli urut atau pijat), bidan beranak (bidan bersalin). Mereka menekuni profesinya karena faktor keturunan, baik dari orang tua secara tidak langsung maupun keluarganya, pengetahuan yang diperoleh tidak secara langsung dari orang tuanya. Biasanya mereka mengenal anatomi tubuh manusia dan melaksanakan prakteknya melalui mimpi. 2. Pengetahuan pengobatan tradisional yang dilakukan dengan cara rohani, juga terbagi dua. Pertama mereka yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang luas, termasuk pengobatan tradisional. Cara pengobatan mereka lakukan adalah dengan membaca doa-doa yang dimasukan atau ditiupkan ke dalam air putih untuk diminum si sakit dan adapula yang disemburkan atau dengan memberi syarat-syarat khusus. Kedua, mereka yang memiliki ilmu pengobatan kebatinan, di mana masyarakat dibenarkan keberadaannya, karena dapat membuktikan secara nyata. 6

Berdasarkan pengetahuan-pengetahuan mengenai pengobatan tradisional tersebut jika terdapat sebuah penyakit maka pasti ada cara mengobatinya. Pengobatan tradisional juga sering menggunakan hewan maupun tumbuhan sebagai alat maupun obat untuk melakukan pengobatan penyakit. Ada halnya pengobatan tradisional yang menggunakan keduanya sebagai mediasi untuk mengobati berbagai penyakit dalam maupun luar. Seperti pengobatan tradisional badah ayam di mana pengobatan ini mengunakan hewan sebagai media untuk melihat penyakit yang di derita oleh si sakit. Dalam pengobatan tradisional badah ayam, pengobat ataupun penyembuh dari jasa pengobatan maupun penyembuhan tersebut sering disebut tabib yang mana dikenal sebagai Buya. Pengobatan maupun diagnosa yang dilakukan tabib di identik dengan campur tangan kekuatan gaib ataupun yang memadukan antara kekuata rasio dan batin. Salah satu ciri pengobatan alternatif adalah penggunaan doa ataupun bacaan-bacaan. Doa-doa atau bacaan Al-quran dapat menjadi unsur penyembuh utama ketika dijadikan sebagai salah satu cara yang di gunakan dalam penyembuhan. Selain doa ada juga ciri yang lain yaitu adanya pantangan-pantangan. Pantangan berarti suatu aturan-aturan yang harus dijalankan oleh pasien. Pantangan-pantangan tersebut harus dipatuhi demi kelancaran proses pengobatan, agar penyembuhan dapat di sembuhakan dengan cepat. Dimana 7

pantangan-pantangan tersebut sesuai dengan penyakit yang diderita pasien. Seperti misalnya penyakit patah tulang maupun terkilir, biasanya dilarang unutk mengkonsumsi minum es dan kacang-kacangan. Makanan-makanan tersebut menurutnya dapat mengganggu aliran syaraf-syaraf yang akan disembuhkan. Informasi mengenai pengobatan ini diperoleh dari cerita-cerita masyarakat. Menurut mereka pengobatan tradisional badah ayam merupakan pengobatan yang sangat bagus dan unik dan diyakini dapat mengobati berbagai penyakit. Pengobatan ini berkembang di berbagai daerah di Sumatra Barat, salah satunya di daerah Nagari Toboh Ketek di mana perkembangan pengobatan ini diperoleh dari turun-temurun atau dari generasi ke generasi yang memiliki keahlian pengobatan badah ayam. Pengobatan ini hanya orang tertentu saja yang dapat memperoleh keahlian pengobatan. Pengobatan ini sangat banyak diminati oleh masyarakat baik di dalam maupun luar daerah, karena pengobatan ini memiliki cara yang tradisional yang menggunakan hewan maupun tumbuhan sebagai alat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam tubuh manusia. Pada survei awal, didapatkan informasi dari beberapa orang masyarakat mengenai beberapa alasan masyarakat cenderung memilih pengobatan tradisional badah ayam ini: 8

1. Karena keinginan sendiri : si sakit ingin berobat dikarenakan kepercayaan pengobatan tersebut dapat menyembuhkan penyakit yang dideritanya, dan ingin berobat tanpa paksaan dari orang lain. 2. Karena faktor biaya : si sakit ingin berobat karena kondisi ekonomi yang lemah di mana pengobatan dokter lebih mahal sedangkan pengobatan tradisional lebih murah 3. Coba-coba : adanya rasa penasaran dengan pengobatan tradisional tersebut dan ingin membuktikan apakah pengobatan ini benarbenar dapat menyembuhkan penyakit atau tidak? 4. Jarak : Pengobatan dokter jauh dari tempat tinggal menjadi alasan seseorang berobat ke pengobatan tradisional karena jarak pengobatan tradisioanal lebih dekat dan terjangkau. Pengobatan tradisional badah ayam merupakan salah satu pengobatan alternatif yang dilakukan melalui perantara ayam sebagai alat untuk melihat penyakit yang diderita. Pengobatan tradisional badah ayam ini dilakukan oleh seorang yang ahli di bidang Agama Islam, di mana pengobatan dilakukan mengunakan ayat-ayat Al-Quran atas pertolongan Allah SWT untuk melakukan pengobatan dalam proses penyembuhan penyakit yang diderita oleh seseorang. Masyarakat telah mengenal bahwa pengobatan badah ayam ini merupakan salah satu pengobatan tradisional karena pengobatan ini menggunakan mantra, jampi, dan tawa serta menggunakan obat-obat yang berasal dari alam seperti tumbuhan-tumbuhan, air mineral, serta pengobatan 9

ini telah dilakukan turun-temurun untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. Sebagaimana pengobatan tradisional, pengobatan tradisional badah ayam ini sudah dapat ditemukan di sebahagian daerah yang ada di Indonesia, sebut saja di daerah jawa dimana seorang ahli pengobatan badah ayam menggunakan ayam sebagai mendiaknosa atau melihat penyakit serta menggunakan ayam tersebut sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit yang diderita, sedangkan pengobatan di lakukan di Nagari Toboh Ketek ini ayam hanya sebagai media untuk melihat penyakit dan ayam tersebut tidak digunakan sebagai obat. Pengobatan tradisional bedah ayam menurut penjelasan Aziddin di atas termasuk ke dalam pengobatan rohani di mana buya mengobati dengan menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Quran dan menggunakan ilmu kebatinan dalam melakukan pengobatan tradisioanal badah ayam. Pengobatan tradisional badah ayam menggunakan ayam sebagai media untuk melihat penyakit yang di derita si sakit, baik berupa penyakit yang ada dalam tubuh maupun penyakit yang terdapat dibagian kulit tubuh. Selain pengobatan badah ayam, ada juga berbagai macam pengobatan tradisional, pengobatan ruqiah yaitu pengobatan suatu proses penyembuhan penyakit dengan segala bentuk mantra, jampi atau lafazd-lafazd yang mengandung suatu muatan dan tujuan yang dapat memberikan pengaruh baik 10

ataupun buruk terhadap yang lainnya (Sadzali dalam Oktafia, 2006:5). Kemudian, pengobatan tradisional herbal yaitu suatu pengobatan yang menggunakan ramuan-ramuan yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan yang dapat mengobati jenis penyakit yang dipercayai oleh masyarakat. Selain itu, ada juga pengobatan tradisional urut atau patah tulang yaitu pengobatan yang dilakukan dengan cara pijat pada bagian tubuh yang sakit/bagian luar yang tujuannya memperbaiki sendi-sendi tubuh yang sakit, seperti patah tulang. Pengobatan tradisonal ini memiliki cara yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama untuk menyembuhkan penyakit yang diderita baik jasmani maupun rohani dalam masyarakat. Pengobatan tradisional badah ayam memiliki cara yang sama dilakukan oleh pengobatan tradisional ruqiah, herbal, maupun urut, di mana pengobatan bedah ayam ini juga menggunakan mantra atau ayat-ayat Al- Qur an, menggunakan obat herbal yang berasal dari tumbuhan, serta menggunakan teknik pijatan yang dilakukan dalam proses penyembuhan yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit. 11