I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

I. PENDAHULUAN. mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini. merupakan kumpulan nada-nada dengan bermacam-macam intensitas yang

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut batasan WHO (dalam Bell, 2005), kebisingan adalah suara-suara

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

I. PENDAHULUAN. berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Bising dikategorikan sebagai salah

LAPORAN PRAKTIKUM JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. disfungsi ereksi, dan ejakulasi dini. Pada tahun 2025, diduga terdapat 322 juta

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung

Kebisingan Kereta Api dan Kesehatan

HORMON REPRODUKSI JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Jumlah Sel-sel Spermatogenik. Hasil penelitian pemberian ekstrak buah pare (Momordica charantia)

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

Pengaruh Bising Terhadap Konsentrasi Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD.

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,

EFEK PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L.)

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis,

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit

BAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan yang serba instan. Sayangnya pengkonsumsian makanan. sehingga berakibat terjadinya penumpukan lemak.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBAHASAN. Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

STRES DAPAT MENGGANGGU PROSES SPERMATOGENESIS PADA MENCIT (Stress Can Undermine the Process of Spermatogenesis in Mice)


BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. senam aerobik yang sangat diminati ibu-ibu dan remaja putri baik di kota

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

HORMONAL PRIA. dr. Yandri Naldi

I. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kualitas semen yang selanjutnya dapat dijadikan indikator layak atau tidak semen

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak

I. PENDAHULUAN. Andropause merupakan sindrom pada pria separuh baya atau lansia dimana

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan peningkatan produksi dan pemakaian pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

BAB V PEMBAHASAN. apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

Pengaruh Gangguan Tidur Terhadap Kadar Hormon Testosteron dan Jumlah Spermatozoa pada Tikus Jantan Wistar

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Namun, selain menghasilkan dampak positif, kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif dalam kehidupan manusia. Salah satu dampak negatif tersebut adalah pencemaran lingkungan. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya makhluk hidup, zat energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-Undang Republik Indonesia No. 23/1997 Pasal 1 Ayat 12). Menurut tempatnya, pencemaran lingkungan terdiri dari pencemaran air, tanah, udara dan suara. Salah satu jenis pencemaran lingkungan yang paling umum terjadi di kota-kota besar dan desa adalah pencemaran suara berupa kebisingan. Berdasarkan SK Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep.Men- 48/MEN.LH/11/1996, kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan

2 gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan, termasuk ternak, satwa, dan sistem alam. Kebisingan mempengaruhi kesehatan manusia baik secara fisik maupun psikologis. Pada tahun 1993, WHO mengakui efek kesehatan penduduk yang berasal dari kebisingan, antara lain ketergangguan pola tidur, kardiovaskuler, sistem pernafasan, psikologis, fisiologis, dan pendengaran. Hubungan antara kebisingan dengan kemungkinan timbulnya gangguan terhadap kesehatan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan, dan lamanya seseorang berada di tempat atau di dekat bunyi tersebut, baik dari hari ke hari ataupun seumur hidupnya. Intensitas kebisingan yang berada di lingkungan sekitar dapat diukur menggunakan alat SLM (Sound Level Meter) dengan cara menangkap perubahan tekanan udara yang terjadi akibat adanya benda bergetar yang selanjutnya akan menggerakkan meter penunjuk pada SLM. Alat yang digunakan untuk mengukur nilai ambang pendengaran adalah Audiometer. Nilai Ambang batas untuk kebisingan adalah 8 jam per hari terus menerus pada level tekanan 85 db (Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 51/Men/1999). Kebisingan juga memberi dampak negatif pada sistem reproduksi manusia. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di Denmark menunjukkan bahwa stres akibat bising merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kesuburan pria dan wanita, hal ini disebabkan oleh peningkatan masalah hormonal (Sheiner and Hafez, 2002).

3 Salah satu organ reproduksi jantan yang dapat mengalami kerusakan akibat bising ini adalah organ testis. Testis merupakan organ kelamin jantan yang berfungsi sebagai tempat sintesis hormon androgen (terutama testosteron) dan tempat berlangsungnya proses spermatogenesis. Kedua fungsi testis ini menempati lokasi yang terpisah di dalam testis. Biosintesis androgen berlangsung dalam sel Leydig di jaringan intertubuler, sedangkan proses spermatogenesis berlangsung dalam epitel tubulus seminiferus (Syahrum, 1994). Dinkes Sulawesi Selatan, 2000 menyatakan bahwa salah satu faktor penunjang resiko kanker testis adalah faktor lingkungan yakni polusi udara, sinar radiasi (komputer, kompor listrik, microwave, handphone) dan kebisingan juga merupakan faktor pathogen. Stres bising dapat mengaktifkan respon sentral dan perifer pada sistem endokrin dan syaraf otonom sebagai bentuk adaptasi sehingga terjadi pengeluaran Corticotropin Releasing Hormon (CRH) yang mengakibatkan peningkatan sekresi ACTH dan kortisol. Akibat kebisingan, kadar CRH mengalami peningkatan melalui pengaktifan secara langsung pada nukleus paraventrikuler. Rangsangan neuron CRH nukleus paraventrikuler mengurangi pengambilan sel Gonadotrophin Realeasing Hormon (GnRH) sehingga menurunkan frekuensi sekresi GnRH (Dobson, 2002). Peningkatan CRH dapat menimbulkan penurunan GnRH yang menyebabkan menurunnya Folicle Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH) oleh hipofisa. Hormone FSH bekerja pada sel germinal berfungsi untuk memulai proliferasi dan diffrensiasi serta meningkatkan sensitivitas sel Leydig terhadap LH dalam

4 memproduksi testosteron. Jika terjadi penurunan LH, FSH, dan testosteron maka akan mengganggu spermatogenesis. Hal ini dikarenakan LH, FSH dan testosteron bekerja sinergis dalam proses spermatogenesis (Selvage and Rivier, 2003). B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek paparan kebisingan terhadap penurunan berat testis dan kerusakan struktur histologis testis mencit (Mus musculus L.). C. Manfaat Penelitian Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai akibat paparan kebisingan terhadap kesehatan, khususnya sistem reproduksi pria melalui analisis berat testis dan struktur histologis testis mencit (Mus musculus L.) agar selanjutnya dapat diteliti kepada hewan tingkat tinggi lainnya. D. Kerangka Pemikiran Kebisingan bisa diartikan sebagai suara keras yang tidak menyenangkan. Kebisingan berasal dari kegiatan manusia seperti penggunaan alat transportasi dan aktivitas industri.

5 Dampak dari kebisingan ini bukan hanya pada kota kota besar tetapi kota kecil dan desa yang lokasinya di dekat tempat industri juga ikut terpengaruh. Masalah ini semakin lama menjadi semakin besar akan tetapi masalah ini kurang mendapat perhatian bahkan di negara maju sekalipun. Kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan manusia seperti menyebabkan hipertensi, dapat menghambat kemampuan kognitif pada anak anak dan mengganggu organ reproduksi baik pria ataupun wanita. Salah satu gangguan organ reproduksi yaitu organ testis yang berfungsi sebagai tempat sintesis hormon androgen (terutama testosteron) dan tempat berlangsungnya proses spermatogenesis. Karena adanya gangguan organ reproduksi yang terjadi pada testis, maka kerja dari testis dalam mensintesis testosteron akan tidak sinergis dengan proses spermatogenesis. Dengan demikian, banyak hal yang menjadi dampak negatif dari kebisingan baik psikologis ataupun fisiologis manusia. Selanjutnya kita perlu meneliti apakah kebisingan memiliki pengaruh terhadap struktur histologis organ testis. E. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa paparan dari suara bising dapat menyebabkan penurunan berat testis dan kerusakan struktur histologis organ testis mencit (Mus musculus L.).