Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II

Abstract. Keyword : Cooperative learning model, picture and picture, charta media, powerpoint media, human digest

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Raisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Wiji Winarni, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Differences Student Results Learning The Process Used Contextual Learning and Environmental Learning Approaches in Discovery Learning Model

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

System Concepts) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

Abstract. Keyword : Learning result, Experiment Method. Abstrak

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

Ai Rohmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Rani Nursiami, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Keywords: Problem Based Learning (PBL), chart media, graphic chart media, respiration system in animals

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

SKRIPSI RANI APRIYANI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Abstract. Keywords: the students result of study, Approach, contextual.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Abstract. Keywords: Cooperative Learning Model, Group Investigation, Contextual Approach, and Constructivism Approach. Abstrak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

JURNAL. BUDI RACHMAT KURNIAWAN, HERNAWAN

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Elin Ismayati, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono ABSTRACT

Key words: student teams achievement divisions, flashcard, system pernapasan

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Anna Pertiwi, Purwati Kuswarini Suprapto

Influence of Cooperative Learning Model Type of Means Ends Analysis to The Student Learning Result in Ecosystem Concept

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

Ika Sartika, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ika.sartika.unsil.ac.id

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

Abstract. Key word : Cooperative Learning Model,Student Teams-Achievement Divisions, Observation Method and Discussion Method.

PRANITASARI ANDINI

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

Lia Nuraeni, Purwati Kuswarini, Suharsono

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Fauziah Pratiwi, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

Wahyu Alamsyah, Purwati Kuswarini, Endang Surahman ABSTRACT

The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

Transkripsi:

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Langsung dan Observasi Tidak Langsung ( Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya) The Different of the Result of Student s Learning on the Learning Process Using Direct Observation Method and Indirect Observaation Method (The Study of Experiment on Ecosystem Concept at 7 th Grade Students of The Six Public Junior High School at Tasikmalaya) Milaviandy Pranata, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani Program Study Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, University of Siliwangi Jl. Siliwangi no: 20 Tasikmalaya -Jawa Barat, Email: nata_10@rocketmail.com Abstract This research purposed to know the different of the result of student s learning which the learning process using direct observation method with indirect observation method the study of experiment throught ecosystem concept at 7 th grade students of the six public junior high school Tasikmalaya. This research conducted on December 2013 until April 2014. The population of the research was all the 7 th grade students of eleven classes. The sample in this research used purposive sampling technique consist of two classes, it was VII C class consist of 40 students and VII E class consist of 39 students. To measure the result of students learning, the research instrument that used test. Technique of analyzing the data in this research using independent t-test with significant level α = 0,05. The average of the result of students learning process by using direct method observation as 23,13 and indirect method observation as 17,13. Grounded on result of analyzing the data and testing the hypothesis can be concluded that there were a difference between the result of students learning by using direct method observation and indirect method observation and the directed of better than undirected observation. Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung dengan observasi tidak langsung (studi eksperimen pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya).Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai dengan April 2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII sebanyak 11 kelas. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 2 kelas, yaitu kelas VII C berjumlah 40 orang dan kelas VII E berjumlah 39 orang. Untuk mengukur hasil belajar digunakan instrumen berupa tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan uji t independen dengan taraf signifikan α = 0,05. Rata-rata hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung sebesar 23,13 dan metode observasi tidak langsung sebesar 17,35. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis didapat kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa 1

yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung dengan observasi tidak langsung dan observasi langsung lebih baik dari observasi tidak langsung. Kata kunci : observasi langsung, observasi tidak langsung, ekosistem Pendahuluan Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus di perhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan modelmodel pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dapat dipergunakan/dimanfaatkan. Pembelajaran IPA di SMP pada umumnya masih didominasi oleh aktifitas guru. Kelas berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan KBM berpegang pada buku paket saja. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit dalam situasi yang nyata. Pada pengamatan awal di SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya menunjukkan kenyataan bahwa proses KBM berjalan secara teoritis dan tidak terkait dengan lingkungan nyata tempat siswa berada. Padahal kondisi lingkungan sekolah sangat memungkinkan untuk diadakannya kegiatan praktikum, yang dalam pelaksanaannya tidak harus di dalam laboratorium. Sehingga siswa hanya dapat membayangkan obyek yang sedang dipelajarinya secara abstrak. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar baik secara individu maupun secara klasikal. Mata pelajaran IPA hingga saat ini masih menjadi hal yang menakutkan bagi siswa. Selain materinya kompleks juga banyak mengandung konsep abstrak. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar harus mampu memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari berbagai hal di sekitarnya. Selain itu, gurupun harus mampu memilih 2

metode/model mana yang cocok terhadap materi yang akan diajarkan oleh siswa. Karena jika guru menggunakan model/metode yang tidak sesuai dengan materi maka hasil belajarpun tidak akan maksimal. Keterbatasan guru dalam pemahaman model/metode pembelajaran mengakibatkan guru cenderung menggunakan pembelajaran yang terpusat pada ceramah sehingga siswa merasa bosan dan pembelajaranpun tidak aktif. Seperti kita ketahui bahwa anak usia sekolah menengah pertama memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat terhadap segala sesuatu serta memliki sikap berpetualang serta minat yang kuat untuk mengobservasi lingkungan. Rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut adalah cara mengajar guru dengan hanya menggunakan metode ceramah. Metode ceramah yang digunakan secara terus menerus tanpa menggunakan alat bantu mengajar seperti media pengajaran akan mengakibatkan siswa merasa bosan pada mata pelajaran yang bersangkutan. Hal itu di karenakan kemampuan siswa dalam menerima materi yang tidak sama dalam satu kelas. Oleh karena itu, perlu pembelajaran yang mampu menghadirkan subjek atau objek yang akan di pelajari, di antaranya melalui metode observasi langsung dan metode observasi tidak langsung. Dengan menggunakan metode observasi siswa diarahkan untuk langsung terjun mengamati objek-obejk yang akan dipelajari sehingga siswa tidak lagi membayangkan objek-obejek tersebut. Dengan mengamati langsung siswa diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa terutama dalam mempelajari konsep Ekosistem. Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan banyak alat-alat indra. Di sini siswa dituntut untuk mempunyai motivasi mencari pemecahan masalahnya dengan observasi langsung ke sumber objek yang diamati yaitu di luar lingkungan kelas dengan menggunakan alat penunjang praktikum. Sedangkan observasi tidak langsung sedikit menggunakan alat indra dan menggunakan alat bantu yaitu carta atau alat bantu yang lainnya, dan pengamatannya pun dilakukan di dalam kelas. Metode ini merupakan metode pembelajaran alternatif yang digunakan pada konsep Ekosistem agar siswa belajar 3

lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Karena dalam proses belajarnya dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman yang dilatarbelakangi oleh pengalaman dan pengetahuan awal dalam pengetahuan lingkungannya serta siswa dapat memanfaatkan hasil pengamatannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Langsung dengan Observasi Tidak Langsung (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya). Metode Penelitian Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda pre experimental. Materi yang di bahas dalam penelitian ini adalah ekosistem, sedangkan metode pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi langsung dan observasi tidak langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya sebanyak 11 kelas dengan jumlah siswa 431 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang di gunakan adalah kelas VII C dan VII E. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tekhnik tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Ekosistem. Bentuk tes berupa soal multiple choice dengan empat option dengan jumlah 50 soal. Tes dilakukan setelah pelaksanaan proses belajar mengajar pada konsep Ekosistem selesai. Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif yang dibatasi hanya pada jenjang mengingat (C1), memahami (C2), memakai (C3), menganalisis (C4), dan mengevaluasi (C5) dengan dimensi pengetahuan faktual (A), konseptual (B) dan prosedural (C). Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perbandingan nilai postest yang dinormalisasi. Menguji normalitas dengan menggunakan uji Chi-kuadrat (χ 2 ). Data yang diuji meliputi 4

post-test, uji homogenitas dengan menggunakan uji F maximum. Data yang diuji adalah post-test. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Langsung Berdasarkan data hasil penelitian yang telah di lakukan di kelas VII C yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung di peroleh x = 23,13 dengan s = 3,20 dari s 2 = 10,23 dan nilai χ 2 hitung 6,89 < χ 2 tabel 7,81. Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 6 Kotas Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas VII C SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya konsep Ekosistem adalah 77,1. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode observasi langsung telah mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. Proses pembelajaran metode observasi langsung siswa di hadapi dengan objek-objek yang akan di pelajari, sehingga siswa tidak lagi kesulitan untuk membayangkan objek-objek yang mereka pelajari. Menghadirkan objekobjek yang nyata ikut membantu siswa untuk mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari ataupun dapat membuktikan sendiri materi yang akan di pelajari. Setelah melakukan observasi siswa di berikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara berkelompok untuk mengtahui sampai mana pemahaman siswa dari pengamatan yang telah di lakukan. 5

Nilai 100 80 60 40 20 pertemuan 1 pertemuan 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok Gambar 1. Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa dengan Metode Observasi Langsung Gambar 1 Menjelaskan hasil diskusi kelompok pada pertemuan kesatu dan kedua dimana pada pertemuan kesatu,nilai yang di peroleh tiap kelompok bervariasi. Nilai tertinggi diperoleh oleh kelompok empat dengan nilai 80 sedangkan nilai terendah di peroleh kelompok satu dengan nilai 40. Sedangkan pada pertemuan kedua nilai terbesar di peroleh kelompok empat dan lima dimana kedua kelompok tersebut mendapatkan nilai yang sama yaitu 80, sedangkan nilai terkecil di peroleh kelompok satu dan delapan dimana kedua kelompok tersebut juga memiliki nilai yang sama yaitu 50. Adanya kelompok yang mendapatkan nilai rendah membuktikan bahwa masih ada siswa yang tidak aktif pada saat melakukan observasi dan masih di dominasi oleh siswa yang lebih pintar dalam mengerjakannya. Jika dilihat dari diagram diatas menunujakn ada peningkatan pada pertemuan kedua meskipun ada beberapa kelompok yang turun nilainya. Hal ini membuktikan adanya perbedaan kemampuan siswa dalam penerimaan materi yang di berikan. 6

Nilai 2. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Langsung Berdasarkan data hasil penelitian yang telah di lakukan di kelas VII E yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi tidak langsung di peroleh x = 17,35 dengan s = 2,52 dari s 2 = 6,35 dan nilai χ 2 hitung 2,71 < χ 2 tabel 7,81. Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas VII E SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya konsep Ekosistem adalah 57,83. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode observasi langsung tidak mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. Hasil belajar siswa di kelas VII E yang menggunakan metode observasi tidak langsung memiliki nilai belajar yang rendah, hal ini disebabkan karena siswa sulit untuk menerapkan ataupun mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. Metode observasi tidak langsung merupakan proses pembelajaran dengan cara mengamati gejala atau proses pada situasi yang tidak sebenarnya. Setelah melakukan observasi yang di bantu dengan media carta siswa di berikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara berkelompok untuk mengtahui sampai mana pemahaman siswa dari pengamatan yang telah di lakukan. 100 80 60 40 20 pertemuan 1 pertemuan 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok Gambar 2. Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa dengan Metode Observasi Tidak Langsung Gambar 2 Menjelaskan hasil diskusi kelompok pada pertemuan kesatu dan kedua dimana pada pertemuan kesatu, nilai yang di peroleh tiap 7

kelompok bervariasi. Nilai tertinggi diperoleh oleh kelompok satu dan empat dengan nilai 70 sedangkan nilai terendah di peroleh kelompok dua, enam dan delapan dengan nilai 50. Sedangkan pada pertemuan kedua nilai terbesar di peroleh kelompok empatdengan nilai 80, sedangkan nilai terkecil di peroleh kelompok delapan dengan nilai 50. Adanya kelompok yang mendapatkan nilai rendah membuktikan bahwa masih ada siswa yang tidak aktif pada saat melakukan observasi dan masi di dominasi oleh siswa yang lebih pintar dalam mengerjakannya. Jika dilihat dari diagram diatas menunujakn ada peningkatan pada pertemuan kedua meskipun ada beberapa kelompok yang turun nilainya. Hal ini membuktikan adanya perbedaan kemampuan siswa dalam penerimaan materi yang di berikan. 3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Langsung dan Tidak Langsung Dari penelitian yang telah di lakukan, peneliti menggunakan dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Peneliti menggunakan kelas VII C dan VII E sebagai sampel dan metode observasi langsung dan tidak langsung sebagai perlakuan. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah di lakukan di kelas VII C yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung di peroleh x = 23,13 dengan s = 3,20 dari s 2 = 10,23 dan nilai χ 2 hitung 6,89 < χ 2 tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 6 Kotas Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas VII C SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya konsep Ekosistem adalah 77,1. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode observasi langsung telah mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah di lakukan di kelas VII E yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi tidak langsung di perloeh x = 17,35 dengan s = 2,52 dari s 2 = 6,35 dan nilai χ 2 hitung 2,71 < 8

χ 2 tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas VII E SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya konsep Ekosistem adalah 57,83. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode observasi langsung tidak mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 nilai rata-rata observasi langsung nilai rata-rata observasi tidak langsung nilai rata-rata KKM Gambar 3. Daftar Nilai Rata-Rata Observasi Langsung, Observasi Tidak Langsung dan KKM Dari gambar 3 dapat di jelaskan bahwa siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung memiliki nilai rata-rata 77,1 sedangkan metode observasi tidak langsung memperoleh nilai rata-rata 57,83. Hal ini membuktikan bahwa metode observasi langsung memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi tidak langsung. Hal ini disebabkan karena siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung lebih termotivasi untuk bertanya dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi, karena proses pembelajarannya dilakukan dilingkungan yang sebenarnya atau diluar lingkungan kelas sedangkan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi tidak langsung keaktifan siswa kurang, 9

karena proses pembelajaran terjadi di dalam kelas dan hanya menggunakan media carta sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Setelah diuji dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (uji t) dengan taraf nyata 5% didapat t tabel = 0,034 dan t hitung = 9,03 sehingga t hitung terletak di daerah penolakan Ho. Hal tersebut menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung dengan observasi tidak langsung di kelas VII SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya. Timbul perbedaan hasil belajar siswa tersebut diakibatkan pada saat proses belajar siswa memperoleh pengalaman berbeda. Kelompok siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung skor rataratanya adalah 23,13 sedangkan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi tidak langsung skor rata-ratanya adalah 17,35. Ini disebabkan karena banyak hal yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, di antaranya faktor sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung dan juga faktor lingkungan. Berdasarkan pembahasan di atas, jika di kaitkan dengan faktor yang mempengaruhi hasil belajar, faktor guru sangat berpengaruh sekali, karena perencanaan sebagian besar dibuat oleh guru, selain itu faktor lingkungan juga sangat berpengaruh, di antaranya adalah suasana di dalam kelas dan lingkungan sekitar sekolah. Kesimpulan 1. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung dengan observasi tidak langsung 2. Metode observasi langsung lebih baik dari observasi tidak langsung 3. Pembelajaran yang menggunakan metode observasi langsung lebih mudah untuk membantu siswa dalam mengaitkan di kehidupan sehari-hari 4. Pembelajaran yang menggunakan metode observasi langsung mampu untuk memperkuat materi 10

5. Siswa yang pembelajarannya menggunakan metode observasi langsung lebih aktif di karenakan siswa termotivasi dan tidak merasa jenuh karena pembelajaran di lakukan di luar kelas dan siswa langsung mengamati objek yang sesungguhnya Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Raksa. Creswell, Jhon W. (2013). Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Indriani, Leli. (2010). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Prose Pembelajarannya Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Jenis Observasi Langsung Dengan Jenis Observasi Tidak Langsung. Universitas Siliwangi: Tasikmalaya Kurniawan, Edi. (2011). Perbandingan Keefektifan Metode Observasi dan Diskusi Terhadap Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem pada Siswa Kelas X Semester 2 SMA Negeri 1 Mijen Tahun Pelajaran 2010/2011. IKIP PGRI Semarang. Russefeendi. (2010). Dasar-dasar Penelitian dan Bidang Non eksakia Lainnya. Bandung: Tarsito Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Peneltian. Bandung: Alfabeta. Wulan, Ana Ratna. (2008). Taksonomi Bloom-revisi. 11