Melaporkan Kemajuan Kawasan-Kawasan Lindung. Panduan sederhana untuk pemantauan di lapangan, dikembangkan untuk Bank Dunia dan WWF



dokumen-dokumen yang mirip
Mengevaluasi keefektifan Ringkasan untuk para pengelola taman nasional dan pembuat kebijakan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengelolaan Taman Nasional di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

BAB VI LANGKAH KE DEPAN

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

GUBERNUR MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN TELUK DI PROVINSI MALUKU

Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

VIII. PENUTUP. 8.1 Kesimpulan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan di bidang kehutanan diarahkan untuk memberikan manfaat sebesarbesarnya

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata

-2- saling melengkapi dan saling mendukung, sedangkan peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bersifat menguatkan. K

KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DOKUMEN PANDUAN UTZ PERLINDUNGAN ALAM

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan Gender AIPP Rancangan September 2012

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

PEMAHAMAN PENINJUAN KEMBALI RTRW KABUPATEN. Bab 2.1 KEDUDUKAN PENINJAUAN KEMBALI DALAM SISTEM PENATAAN RUANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU. Identifikasi Masalah. Menentukan Sasaran dan Tujuan. Alternatif kegiatan dan implementasi program

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Catatan Pengarahan FLEGT

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

Deklarasi Changwon untuk Kesejahteraan Manusia dan Lahan Basah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN EKOSISTEM LEUSER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN... NOMOR :... TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

5. EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REVITALISASI KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Berdasarkan

RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2010 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

PENINGKATAN MUTU DAN BENCHMARKING PERGURUAN TINGGI

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PENGADILAN

KERANGKA ACUAN PENGKAJIAN UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WAWO WAE DALAM PENGELOLAAN KAWASAN CA WATU ATA, NGADA TGL 25 NOP S/D 20 DES 2002

I. PENDAHULUAN. Tatanan lingkungan, sebenarnya merupakan bentuk interaksi antara manusia dengan

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

III KERANGKA PEMIKIRAN

V KEBERGANTUNGAN DAN KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP SUMBERDAYA DANAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORITIS

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

BAB I PENDAHULUAN. berupa produk jasa lingkungan yang manfaatnya secara langsung bisa di rasakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumberdaya alam

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANAU LINDU

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

I PENDAHULUAN. masyarakat serta desakan otonomi daerah, menjadikan tuntutan dan akses masyarakat

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

AMDAL. Analisis. Lingkungan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman, pertanian, kehutanan, perkebunan, penggembalaan, dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan fauna yang tersebar diberbagai wilayah di DIY. Banyak tempat tempat

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.41 Tahun 1999 hutan memiliki fungsi

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sangat strategis bagi pembangunan yang berkelanjutkan di Provinsi

Transkripsi:

Melaporkan Kemajuan Kawasan-Kawasan Lindung Panduan sederhana untuk pemantauan di lapangan, dikembangkan untuk Bank Dunia dan WWF

Ditulis untuk Aliansi Bank Dunia/WWF bagi Konservasi Hutan dan Penggunaan Berkelanjutan The World Bank

Daftar Isi Latar Belakang 3 Rangka Kerja WCPA 4 Tujuan dari Panduan Pemantauan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Lindung 5 Catatan untuk Penggunanan Panduan Pemantauan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Lindung 6 Lembar Data dan Angket 7 Foto halaman depan: Bwindi Impenetrable Forest Reserve, Uganda oleh Marc Hockings Terima kasih banyak kepada mereka yang telah memberikan komentar pada konsep-konsep awal, termasuk Rod Atkins, David Cassells, Peter Cochrane, Finn Danielsen, Jamison Ervin, Jack Hurd, Glenys Jones, Leonardo Lacerda, Rosa Lemos de Sá, Mariana Montoya, Marianne Meijboom, Sheila O'Connor, Christian Peter, Jeff Sayer. Panduan versi ini juga sangat dibantu oleh laporan konsultan yang ditulis oleh Antoine Leclerc yang telah mewawancarai banyak orang dalam Program WWF di Indochina mengenai panduan pemantuan dan pengalamanpengalaman mereka dapat ditemukan dalam dokumen ini. Sue Stolton, Marc Hockings, Nigel Dudley, Kathy MacKinnon dan Tony Whitten Maret 2003

Latar Belakang Akhir-akhir ini para profesional dan spesialis kawasan lindung semakin mengkhawatirkan kegagalan dari kawasan-kawasan lindung yang ada dalam mencapai tujuan-tujuan utama dari penetapannya. Salah satu tanggapan atas kekhawatiran ini adalah dengan menekankan perlunya peningkatan efektifitas dari pengelolaan kawasan lindung. Untuk itu, beberapa metode telah dikembangkan untuk menilai praktek-praktek pengelolaan. Perbedaan situasi dan keperluan jelas memerlukan metode penilaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Komisi Dunia untuk Kawasan Lindung, atau WCPA (The World Commission on Protected Areas) telah mengembangkan suatu rangka kerja untuk penilaian. Rangka kerja dari WCPA ini ditujukan untuk menyediakan beberapa panduan umum dalam pengembangan sistemsistem penilaian sekaligus untuk mendorong terciptanya standar-standar penilaian dan pelaporan. Dasar dari rangka kerja WCPA adalah bahwa pengelolaan kawasan lindung yang baik mengikuti suatu proses yang memiliki enam stadium atau elemen, yaitu: dimulai dengan pengertian konteks nilai-nilai dan ancaman-ancaman yang ada, maju melalui perencanaan, dan alokasi sumberdaya (input), dan merupakan hasil dari tindakan pengelolaan (proses), akhirnya menghasilkan produk dan jasa (output), yang memberikan dampak atau hasil akhir. Aliansi Bank Dunia/WWF bagi Konservasi Hutan dan Penggunaan Berkelanjutan ( Aliansi ) dibentuk pada April 1998, sebagai tanggapan atas laju hilangnya keanekaragaman hayati, produk dan jasa hutan yang sangat penting bagi pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari program kerjanya, Aliansi Bank Dunia/WWF telah menetapkan target yang menyangkut efektifitas pengelolaan kawasan lindung, yaitu: 50 juta hektar kawasan lindung yang ada akan diamankan di bawah pengelolaan yang efektif pada tahun 2005. Untuk mengevaluasi kemajuan pencapaian target ini, Aliansi Bank Dunia/WWF telah mengembangkan sebuah panduan pemantauan sederhana yang digunakan di lapangan untuk memfasilitasi pelaporan mengenai efektifitas pengelolaan kawasan-kawasan lindung yang tercakup dalam proyek-proyek WWF dan Bank Dunia. Panduan pemantauan ini dikembangkan dari aplikasi rangka kerja WCPA dan struktur dasarnya diambil dari Apendix II dokumen tersebut. Panduan Sederhana Pemantauan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Lindung milik Bank Dunia/WWF merupakan bagian dari suatu rangkaian panduan, mulai dari Penilaian Cepat dan Metodologi Penetapan Prioritas milik WWF yang digunakan untuk mengidentifikasi kawasankawasan kunci yang terancam dalam suatu kawasan lindung hingga sistem-sistem pemantauan seperti yang sedang dikembangkan oleh proyek Enhancing Our Heritage untuk kawasan-kawasan alam Warisan Dunia milik UNESCO. Aliansi Bank Dunia/WWF telah mendukung pengembangan rangka kerja WCPA dan juga Penilaian Cepat dan Metodologi Penetapan Prioritas milik WWF.

Rangka Kerja WCPA Untuk memaksimalkan potensi dari kawasan-kawasan lindung dan untuk meningkatkan proses-proses pengelolaan, kekuatan dan kelemahan dari pengelolaan tersebut dan tantangan-tantangan yang dihadapi perlu dimengerti. Dalam beberapa tahun terakhir ini berbagai metodologi untuk menilai efektifitas pengelolaan kawasan lindung telah dikembangkan dan diuji coba di seluruh dunia. Komisi Dunia untuk Kawasan Lindung, atau WCPA (The World Commission on Protected Areas) menyediakan rangka kerja umum untuk menilai efektifitas pengelolaan kawasan lindung dan sistem-sistem kawasan lindung, dan memberikan panduan pada para pengelola dan untuk menyelaraskan penilaian di seluruh dunia. Tabel 1 berisi rangkuman pendek mengenai elemen-elemen dari Rangka Kerja WCPA dan kriteria yang dapat dinilai. Panduan Pemantauan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Lindung milik Bank Dunia/WWF telah dibuat untuk memenuhi elemen-elemen evaluasi yang terdapat dalam Rangka Kerja ini. Tabel 1: Rangkuman dari Rangka Kerja Elemen-elemen dari evaluasi Penjelasan Kriteria yang dinilai Fokus dari evaluasi Konteks Dimana kita sekarang? Penilaian akan arti penting, ancaman dan iklim kebijakan - Arti penting - Ancaman-ancaman - Kerawanan - Konteks nasional - Mitra - Status Perencanaan Kemana kita hendak pergi? Penilaian akan desain dan perencanaan kawasan lindung - Peraturan dan kebijakan kawasan lindung - Desain dari sistem kawasan lindung - Desain dari kawasan lindung - Perencanaan pengelolaan - Kesesuaian Input Apa yang kita perlukan? Penilaian akan sumberdaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan - Pengadaan badan organisasi - Pengadaan kawasan - Sumberdaya Proses-proses Bagaimana cara melakukannya? Penilaian akan penyelenggaraan pengelolaan - Cocoknya proses-proses pengelolaan yang digunakan - Efisiensi dan kesesuaian

Output Apakah hasilnya? Penilaian akan implementasi program-program pengelolaan dan tindakan-tindakan; penghasilan produk dan jasa - Hasil dari tindakan-tindakan pengelolaan - Jasa dan produk - Efektifitas Hasil Akhir Apa yang telah kita capai? Penilaian akan hasil akhir dan sejauh mana hasil-hasil tersebut telah mencapai tujuan utama - Dampak: efek dari kinerja pengelolaan dalam rangka mencapai tujuan utama - Efektifitas dan kesesuaian Pertanyaan-pertanyaan dalam panduan pemantauan berikut ini telah dibuat agar mudah untuk dijawab; elemen-elemen yang dimaksud dalam tiap pertanyaan ada dalam kolom sebelah kiri.

Tujuan dari Panduan milik Bank Dunia/WWF untuk Pemantauan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Lindung Panduan milik Bank Dunia/WWF untuk Pemantauan Efektifitas Pengelolaan telah dikembangkan untuk membantu pemantauan kemajuan dalam pencapaian akan target Aliansi Bank Dunia/WWF mengenai kawasan-kawasan lindung yang ada. Diharapkan juga bahwa panduan ini akan digunakan secara umum untuk memantau kemajuan dalam rangka memperbaiki efektifitas pengelolaan; sebagai contoh, panduan ini digunakan oleh Global Environment Facility atau GEF. Aliansi Bank Dunia/WWF telah menyadari bahwa panduan ini perlu untuk: Dapat memberikan sistem pelaporan yang serasi bagi penilaian kawasan lindung yang berada di bawah Bank Dunia dan WWF; Cocok untuk digandakan; Dapat menghasilkan data yang konsisten untuk pemantauan kemajuan dalam jangka waktu yang ditentukan; Relatif mudah dan dapat diselesaikan dengan cepat oleh pegawai kawasan lindung agar tidak tergantung pada pembiayaan yang tinggi atau sumberdaya lainnya; Dapat memberikan nilai jika diperlukan; Berdasarkan suatu sistem yang memberikan empat jawaban alternatif untuk setiap pertanyaan. Hal ini menguatkan sistem penilaian; Mudah dimengerti oleh orang-orang yang bukan pakar; dan Diambil dari sistem pelaporan yang sudah ada untuk menghindari penggandaan usaha. Keterbatasan-keterbatasan Panduan milik Bank Dunia/WWF untuk Pemantauan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Lindung ditujukan untuk membantu pelaporan kemajuan akan efektifitas pengelolaan dan tidak seharusnya menggantikan metode-metode penilaian yang lebih komprehensif dalam tujuan pengelolaan yang menyesuaikan. Panduan ini dikembangkan untuk memberikan gambaran dengan cepat mengenai kemajuan dalam meningkatkan efektifitas pengelolaan dalam tiaptiap kawasan lindung, dan seharusnya diisi oleh pengelola kawasan atau pegawai lain yang relevan. Oleh karena itu, jelas ada keterbatasan-keterbatasan dalam kegunaan panduan ini. Contohnya, panduan ini tidak seharusnya dianggap sebagai penilaian independen, atau sebagai satu-satunya dasar untuk pengelolaan yang menyesuaikan. Oleh karena besarnya perbedaan harapan, sumberdaya dan kebutuhan di seluruh dunia, panduan ini juga terbatas dalam memberikan ruang untuk perbandingan antar kawasan: sistem penilaiannya, jika digunakan, akan paling berguna untuk mengukur kemajuan sebuah kawasan dalam suatu jangka waktu tertentu, atau beberapa kawasan dalam satu kelompok yang terkait. Terakhir, panduan ini sangat terbatas dalam memberikan ruang untuk evaluasi mendetil mengenai hasil akhir dan sebenarnya hanya ditujukan untuk dengan cepat memberikan

gambaran mengenai langkah-langkah pengelolaan yang terdapat dalam Rangka Kerja WCPA sampai dengan, dan juga termasuk, output. Walaupun beberapa pertanyaan yang terkait dengan hasil akhir tercakup disini, keterbatasan ini harus dicatat. Sudah jelas bahwa pengelolaan yang baik tidak tercapai jika keanekaragaman hayati terus berkurang, dan tujuan utama dari kawasan lindung itu juga tidak tercapai. Oleh karena itu pertanyaan mengenai penilaian kondisi memiliki arti penting yang tidak seimbang dalam keseluruhan panduan pemantauan ini. Catatan untuk penggunaan Panduan Pemantauan Panduan Pemantauan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Lindung milik Bank Dunia/WWF dapat diisi oleh pegawai kawasan lindung atau proyek, dengan masukan dari pegawai yang lain. Panduan pemantauan ini telah didesain agar mudah dijawab oleh para pengelola kawasan lindung tanpa melakukan riset tambahan. Seluruh bagian dari panduan pemantauan harus dilengkapi. Panduan ini terdiri dari dua bagian: 1. Lembar Data: memberi penjelasan mendetil untuk informasi kunci mengenai kawasan, karakteristik dan tujuan utama pengelolaan, juga memberikan gambaran umum mengenai keterlibatan WWF/Bank Dunia. 2. Lembar Penilaian: lembar penilaian mencakup tiga bagian yang berbeda, ketiganya harus dilengkapi. o Pertanyaan-pertanyaan dan nilai: bagian utama dari lembar penilaian adalah rangkaian dari 30 pertanyaan yang dapat dijawab dengan memberikan nilai antara 0 (buruk) hingga 3 (sangat baik). Juga diberikan empat jawaban alternatif bagi setiap pertanyaan untuk membantu para penilai dalam pemberian nilai. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan untuk suatu kawasan lindung dapat diabaikan dengan memberikan alasannya dalam bagian komentar (contohnya, pertanyaan mengenai penggunaan dan pengunjung tidak relevan bagi kawasan-kawasan lindung yang dikelola sesuai dengan pengelolaan kawasan lindung IUCN kategori Ia). Selain itu, ada enam pertanyaan tambahan yang meminta penjelasan mengenai tema kunci dalam pertanyaan-pertanyaan sebelumnya dan memberikan informasi dan nilai tambahan. Tentunya ini merupakan proses yang mendekati dan akan ada situasi dimana tidak ada dari keempat jawaban alternatif yang sangat tepat untuk suatu kawasan lindung. Kami sarankan agar anda memilih jawaban yang paling mendekati dan gunakan bagian komentar untuk memberi penjelasan. o Komentar: satu kotak disamping setiap pertanyaan memberikan tempat untuk pembenaran nilai kwalitatif dengan menjelaskan mengapa suatu nilai diberikan (contohnya, nilai diberikan atas dasar opini pribadi, sebuah dokumen referensi, hasil pemantauan atau riset dan penilaian dari luar-- yang penting penjelasan memberikan gambaran mengapa nilai tertentu itu diberikan). Dalam bagian ini kami juga menyarankan agar jika relevan, para penilai memberikan komentar mengenai peran atau pengaruh dari proyek-

proyek WWF atau Bank Dunia. Dalam beberapa tempat dalam panduan ini diberikan saran mengenai apa yang dapat dicakup dalam kolom komentar. o Langkah berikut: untuk setiap pertanyaan, penilai diminta untuk mengidentifikasi suatu kebutuhan jangka panjang dari pengelolaan untuk dapat lebih jauh menjalankan pengelolaan yang menyesuaikan pada kawasan, jika hal ini relevan. 3. Jumlah Nilai Akhir: nilai akhir yang merupakan jumlah dari seluruh nilai dalam lembar penilaian dapat dihitung sebagai persentase dari seluruh nilai atas pertanyaan yang relevan bagi suatu kawasan lindung. (Contohnya, jika ada 5 pertanyaan yang dianggap tidak relevan (dan hal ini telah dibenarkan dalam kolom komentar) maka nilai akhir akan dikalikan 29/24 mengingat beberapa pertanyaan tidak digunakan). Jika pertanyaan-pertanyaan tambahan ternyata relevan bagi suatu kawasan lindung, tambahkan nilainya dalam pada nilai akhir, dan abaikan jika tidak relevan. Ketentuan khusus: Seluruh konsep menilai kemajuan dipenuhi dengan kesulitan dan kemungkinan-kemungkinan berbagai distorsi. Asumsi sistem ini, contohnya, adalah bahwa semua pertanyaan membawa beban arti yang sama, dimana hal ini tidak selalu merupakan kenyataan. Ketepatan dapat diperbaiki dengan memberikan beban yang berbeda untuk setiap nilai, walaupun hal ini akan memberikan tantangan tambahan dalam menentukan beban. Dalam versi ini sistem penilaian yang sederhana dipertahankan, tetapi keterbatasan dari pendekatan ini harus disadari.

Pelaporan Kemajuan dalam Kawasan Lindung: Lembar Data Nama kawasan lindung Lokasi kawasan lindung (negara dan, jika memungkinkan, peta sebagai referensi) Tanggal penetapan (bedakan antara tanggal persetujuan dan penetapan *) Persetujuan Penetapan Kepemilikan (termasuk: pemilik, hak guna, dll) Otoritas pengelolaan Luas kawasan lindung (ha) Jumlah pegawai Permanen Temporer Pendanaan Penunjukan (Kategori IUCN, World Heritage, Ramsar dll) Alasan untuk penunjukan Penjelasan ringkas mengenai proyek-proyek dalam kawasan lindung ini yang didanai oleh Bank Dunia Penjelasan ringkas mengenai proyek-proyek dalam kawasan lindung ini yang didanai oleh WWF Penjelasan ringkas mengenai proyek-proyek lain yang relevan dalam kawasan lindung ini Tuliskan dua tujuan utama dari kawasan lindung: Tujuan 1 Tujuan 2 Tuliskan dua ancaman terbesar bagi kawasan lindung ini (dan berikan alasan untuk memilih keduanya) Ancaman 1 Ancaman 2 Tuliskan dua kegiatan pengelolaan yang paling penting Kegiatan 1 Kegiatan 2 Tanggal penilaian dilaksanakan: Nama penilai: * atau penetapan secara formal dalam kawasan-kawasan lindung milik pribadi

Isu Kriteria Nilai Komentar Langkah Berikut 1. Status hukum Apakah kawasan lindung ini memiliki status hukum? Konteks Kawasan lindung ini tidak pernah ditetapkan secara hukum 0 Catatan: untuk kawasan lindung pribadi, lihat pilihan keempat Pemerintah telah setuju untuk menetapkan kawasan lindung, tetapi prosesnya belum dimulai 1 Kawasan lindung ini masih dalam proses penetapan yang belum selesai 2 Kawasan lindung ini telah ditetapkan secara hukum (atau bagi kawasan lindung pribadi, dimiliki oleh perwalian atau semacamnya) 3 2. Peraturan kawasan lindung Apakah penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatan lain (contohnya perburuan) dapat dikendalikan? Konteks Tidak ada mekanisme untuk mengendalikan penggunaan lahan yang tidak sesuai dalam kawasan lindung 0 Ada mekanisme untuk mengendalikan penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatan dalam kawasan lindung, tapi banyak kendala besar dalam implementasi mekanisme ini secara efektif 1 Ada mekanisme untuk mengendalikan penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatan dalam kawasan lindung, tapi ada beberapa kendala dalam implementasi mekanisme ini secara efektif 2 Mekanisme untuk mengendalikan penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatan dalam kawasan lindung ada dan dapat diimplementasikan secara efektif 3 3. Penegakan hukum Dapatkah pegawai kawasan lindung menegakkan hukum dengan cukup baik? Konteks Para pegawai tidak memiliki kapasitas maupun sumberdaya untuk menegakkan hukum dan peraturan kawasan lindung 0 Isu yang mungkin dapat dikomentari: Apa yang terjadi jika ada orang yang tertangkap? Ada kekurangan-kekurangan besar dalam kapasitas pegawai/sumberdaya untuk penegakan hukum dan peraturan kawasan lindung (e.g. kurang keahlian, tidak ada dana patroli) 1 Para pegawai memiliki kapasitas/sumberdaya untuk menegakkan hukum dan peraturan kawasan lindung namun masih ada beberapa kekurangan 2 Para pegawai memiliki kapasitas/sumberdaya yang sangat baik untuk menegakkan hukum dan peraturan kawasan lindung 3

4. Tujuan utama dari kawasan lindung Apakah tujuan-tujuan utama dari kawasan lindung telah disetujui? Perencanaan Tidak ada tujuan utama tetap yang telah disetujui bagi kawasan lindung ini 0 Kawasan lindung ini memiliki tujuan utama yang telah disetujui, tetapi pengelolaannya tidak sesuai dengan tujuan-tujuan itu 1 Kawasan lindung ini memiliki tujuan utama yang telah disetujui, tetapi hanya sebagian yang diimplementasikan 2 Kawasan lindung ini memiliki tujuan utama yang telah disetujui dan saat ini dikelola sesuai dengan tujuan-tujuan itu 3 5. Desain kawasan lindung Apakah kawasan lindung ini memerlukan perluasan, koridor-koridor, dll., untuk mencapai tujuan utamanya? Perencanaan Adanya kekurangan-kekurangan dalam desain berarti tidak mungkin untuk mencapai tujuan utama dari pengelolaan kawasan 0 Isu yang mungkin dapat dikomentari: Apakah kawasan lindung ini memiliki beberapa zona pengelolaan yang berbeda, dan apakah zona-zona tersebut dipertahankan dengan baik? Adanya kekurangan-kekurangan dalam desain berarti pencapaian tujuan-tujuan utama terbatas 1 Desain yang ada tidak menghalangi pencapaian tujuan-tujuan utama secara berarti, tetapi desain masih dapat diperbaiki 2 Fitur-fitur desain yang ada sangat membantu pencapaian tujuan-tujuan utama dari kawasan lindung ini 3 6. Demarkasi batasan-batasan kawasan lindung Apakah batasan kawasan lindung ini diketahui dan diberi marka? Konteks Batasan kawasan lindung ini tidak diketahui oleh otoritas pengelolaan atau penduduk lokal/para pengguna lahan disekitarnya 0 Isu yang mungkin dapat dikomentari: Apakah ada perselisihan mengenai hak guna yang melibatkan kawasan lindung ini? Batasan kawasan lindung ini diketahui oleh otoritas pengelolaan atau penduduk lokal/para pengguna lahan disekitarnya 1 Batasan kawasan lindung ini diketahui oleh otoritas pengelolaan atau penduduk lokal tetapi tidak diberi marka semestinya 2 Batasan kawasan lindung ini diketahui oleh otoritas pengelolaan atau penduduk lokal dan telah diberi marka semestinya 3 7. Rencana pengelolaan Apakah ada rencana pengelolaan dan apakah rencana ini diimplementasikan?

Perencanaan Tidak ada rencana pengelolaan untuk kawasan lindung ini 0 Ada suatu rencana pengelolaan yang sedang disiapkan atau telah disiapkan tetapi tidak diimplementasikan saat ini 1 Ada suatu rencana pengelolaan yang telah disetujui tetapi hanya sebagiannya yang diimplementasikan karena kekurangan dana atau masalah lainnya 2 Ada suatu rencana pengelolaan yang telah disetujui dan dalam implementasi 3 Nilai tambahan Perencanaan Proses perencanaan memberikan kesempatan yang cukup bagi stakeholder-stakeholder kunci untuk mempengaruhi rencana pengelolaan +1 Ada jadwal dan proses yang telah ditetapkan untuk mengkaji secara berkala dan memperbaharui rencana pengelolaan +1 Hasil-hasil pemantauan, riset dan evaluasi secara rutin menjadi bagian dari perencanaan +1 8. Rencana kerja reguler Apaka ada rencana kerja tahunan? Perencanaan/Output Tidak ada rencana kerja reguler 0 Ada rencana kerja reguler, tetapi kegiatan-kegiatan tidak dipantau sesuai dengan target-target rencana ini 1 Ada rencana kerja reguler, dan kegiatan-kegiatan dipantau sesuai dengan target-target rencana ini, tetapi banyak kegiatan yang belum diselesaikan 2 Ada rencana kerja reguler, kegiatan-kegiatan dipantau sesuai dengan target-target rencana ini, dan hampir seluruh kegiatan yang direncanakan telah terlaksana 3 9. Inventaris sumberdaya Apakah anda memiliki informasi yang memadai untuk mengelola kawasan ini? Konteks Hanya sedikit atau tidak ada informasi yang mengenai habitat-habitat kritis, spesies dan nilai-nilai budaya dari kawasan lindung ini 0 Informasi yang ada mengenai habitat-habitat kritis, spesies dan nilai-nilai budaya dari kawasan lindung ini tidak memadai untuk mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan 1 Informasi yang ada mengenai habitat-habitat kritis, spesies dan nilai-nilai budaya dari kawasan lindung ini cukup untuk mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan dalam hal-hal kunci, tetapi survei yang dibutuhkan tidak dapat dipertahankan 2 Informasi mengenai habitat-habitat kritis, spesies dan nilai-nilai budaya dari kawasan lindung ini cukup memadai untuk mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan dan dapat dipertahankan 3 10. Riset Apakah ada pelaksanaan program survei dan riset yang tertuju bagi kepentingan pengelolaan kawasan?

Input Tidak ada pelaksanaan survei atau riset dalam kawasan lindung ini 0 Ada beberapa pelakasanaan survei dan riset yang sifatnya ad hoc 1 Ada banyak pelaksanaan survei dan riset tetapi tidak ditujukan untuk kepentingan pengelolaan kawasan lindung 2 Ada program survei dan riset yang komprehensif dan terintegrasi, yang sangat relevan bagi kepentingan pengelolaan kawasan 3 11. Pengelolaan sumberdaya Apakah kawasan lindung ini dikelola dengan cukup baik (e.g. untuk kebakaran, spesies penyerang, perburuan)? Proses Kebutuhan pengelolaan aktif untuk ekosistem dan spesies yang kritis, juga nilai-nilai budaya belum pernai dipelajari 0 Kebutuhan pengelolaan aktif untuk ekosistem dan spesies yang kritis, juga nilai-nilai budaya telah diketahui, tetapi belum dapat ditangani 1 Kebutuhan pengelolaan aktif untuk ekosistem dan spesies yang kritis, juga nilai-nilai budaya hanya ditangani sebagian saja 2 Kebutuhan pengelolaan aktif untuk ekosistem dan spesies yang kritis, juga nilai-nilai budaya ditangani secara menyeluruh 3 12. Jumlah pegawai Apakah ada cukup pegawai untuk mengelola kawasan lindung ini? Input Tidak ada pegawai 0 Jumlah pegawai tidak cukup untuk kegiatan-kegiatan penting dalam pengelolaan 1 Jumlah pegawai dibawah tingkat optimal untuk kegiatan-kegiatan penting dalam pengelolaan 2 Jumlah pegawai cukup are untuk kegiatan-kegiatan penting dalam pengelolaan kawasan 3 13. Pengelolaan personalia Apakah pegawai yang ada dikelola dengan baik? Proses Masalah-masalah personalia menghambat pencapaian tujuan-tujuan utama dari pengelolaan kawasan lindung 0 Masalah-masalah personalia hanya sedikit menghambat pencapaian tujuan-tujuan utama dari pengelolaan kawasan lindung 1 Pengelolaan personalia cukup mendukung pencapaian tujuan-tujuan utama dari pengelolaan kawasan lindung, namun masih dapat ditingkatkan 2 Pengelolaan personalia sangat baik dan membantu pencapaian tujuan-tujuan utama dari pengelolaan kawasan lindung 3 14. Pelatihan pegawai Apakah pelatihan pegawai memadai?

Input/Proses Pegawai tidak terlatih 0 Pelatihan dan keahlian pegawai masih rendah dibandingkan kebutuhan dari kawasan lindung 1 Pelatihan dan keahlian pegawai sudah memadai, tetapi masih dapat ditingkatkan untuk mencapai tujuan-tujuan utama dari pengelolaan kawasan 2 Pelatihan dan keahlian pegawai sangat memadai untuk kebutuhan pengelolaan kawasan lindung, juga untuk kebutuhan di masa depan 3 15. Pendanaan saat ini Apakah pendanaan saat ini cukup? Input Tidak ada dana bagi kawasan lindung ini 0 Dana yang ada tidak cukup untuk kebutuhan-kebutuhan dasar pengelolaan dan menjadi kendala yang serius bagi kapasitas pengelolaan 1 Dana yang ada cukup, tetapi masih dapat ditingkatkan untuk benar-benar melaksanakan pengelolaan yang efektif 2 Dana yang ada cukup memadai dan memenuhi seluruh kebutuhan pengelolaan kawasan lindung 3 16. Kepastian dana Apakah pendanaan pasti? Input Tidak ada kepastian dana bagi kawasan lindung dan pengelolaan bergantung sepenuhnya pada pihak lain untuk pendanaan setiap tahun 0 Dana yang pasti hanya sedikit dan kawasan lindung ini tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa dana dari pihak lain 1 Dana inti untuk kawasan lindung ini cukup pasti tetapi banyak inovasi dan inisiatif yang bergantung pada dana dari pihak luar 2 Ada kepastian dana dalam siklus beberapa tahun untuk kebutuhan-kebutuhan pengelolaan kawasan lindung ini 3 17. Pengelolaan dana Apakah dana dikelola untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengelolaan yang penting? Proses Pengelolaan dana sangat buruk dan sangat mempengaruhi efektifitas 0 Pengelolaan dana buruk dan menghambat efektifitas 1 Pengelolaan dana cukup baik tapi masih dapat ditingkatkan 2 Pengelolaan dana sangat baik dan membantu efektifitas 3

18. Peralatan Apakah tersedia peralatan dan fasilitas yang memadai? Proses Hanya sedikit atau hampir tidak ada peralatan maupun fasilitas 0 Tersedia beberapa peralatan dan fasilitas, tetapi secara umum tidak memadai 1 Peralatan dan fasilitas tersedia, tetapi masih banyak kekurangan yang menghambat pengelolaan 2 Tersedia peralatan dan fasilitas yang memadai 3 19. Pemeliharaan peralatan Apakah perlatan yang ada dipelihara dengan baik? Proses Tidak ada pemeliharaan peralatan dan fasilitas 0 Ada sedikit pemeliharaan peralatan dan fasilitas secara ad hoc 1 Ada pemeliharaan peralatan dan fasilitas, tetapi masih terdapat banyak kekurangan 2 Peralatan dan fasilitas terpelihara dengan baik 3 20. Program pendidikan dan peningkatan sadar tahu Apakah ada program pendidikan yang terencana? Proses Tidak ada program pendidikan dan peningkatan sadar tahu 0 Ada program pendidikan dan peningkatan sadar tahu secara ad hoc dan terbatas, tetapi tanpa perencanaan yang menyeluruh 1 Ada program pendidikan dan peningkatan sadar tahu, tetapi masih banyak kekurangan 2 Ada program pendidikan dan peningkatan sadar tahu yang sangat terkait dengan tujuan-tujuan utama dan kebutuhan kawasan lindung ini 3 21. Pemerintahan dan swasta di sekitar Apakah ada kerja sama dengan para pengguna lahan sekitar? Proses Tidak ada hubungan antara pengelola kawasan dan pejabat atau swasta pengguna lahan sekitar 0

Terjalin hubungan terbatas antara pengelola kawasan dan pejabat atau swasta pengguna lahan sekitar 1 Terjalin hubungan antara pengelola kawasan dan pejabat atau swasta pengguna lahan sekitar, tetapi hanya kerja sama yang terbatas 2 Terjalin hubungan antara pengelola kawasan dan pejabat atau swasta pengguna lahan sekitar, juga kerja sama dalam pengelolaan kawasan 3 22. Masyarakat adat Apakah masyarakat adat yang tinggal dalam kawasan lindung atau yang sering menggunakan kawasan ini dapat memberi masukan terhadap keputusan-keputusan pengelolaan? Proses Masyarakat adat tidak dapat memberikan masukan untuk keputusan-keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan 0 Masyarakat adat dapat memberikan masukan untuk keputusan-keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan tetapi tidak terlibat secara langsung 1 Masyarakat adat secara langsung memberikan kontribusi terhadap keputusan-keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan 2 Masyarakat adat secara langsung berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan 3 23. Masyarakat setempat Apakah masyarakat yang tinggal di sekitar atau dekat dengan kawasan lindung dapat memberikan masukan terhadap keputusan-keputusan pengelolaan? Proses Masyarakat setempat tidak dapat memberikan masukan mengenai keputusan-keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan lindung 0 Masyarakat setempat dapat memberikan masukan mengenai keputusan-keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam keputusan-keputusan yang dihasilkan 1 Masyarakat setempat secara langsung memberikan kontribusi terhadap beberapa keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan 2 Masyarakat setempat secara langsung berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pengelolaan kawasan 3 Nilai tambahan Output Ada jalur komunikasi dan kepercayaan antara stakeholder setempat dan para pengelola kawasan lindung +1 Program-program yang memperbaiki kesejahteraan masyarakat setempat dan melestarikan sumberdaya yang ada dalam kawasan lindung sedang diimplementasi +1 24. Fasilitas pengunjung Apakah fasilitas untuk pengunjung (wisatawan, peziarah dll) cukup baik?

Output Tidak ada fasilitas atau jasa bagi para pengunjung 0 Isu yang mungkin dapat dikomentari: Apakah para pengunjung merusak kawasan lindung? Fasilitas dan jasa bagi pengunjung tidak sesuai untuk tingkat kunjungan atau masih dalam pembangunan 1 Fasilitas dan jasa bagi pengunjung memadai untuk tingkat kunjungan saat ini, tetapi masih dapat ditingkatkan 2 Fasilitas dan jasa bagi pengunjung sangat baik dan memadai untuk tingkat kunjungan saat ini 3 25. Wisata komersil Apakah para operator wisata komersil memberikan kontribusi terhadap pengelolaan kawasan lindung? Proses Tidak ada atau hanya sedikit hubungan antara pengelola kawasan dan operator wisata yang menggunakan kawasan lindung 0 Isu yang mungkin dapat dikomentari: Contoh-contoh kontribusi dari para operator wisata Hubungan antara pengelola kawasan dan operator wisata kebanyakan hanya terkait masalah administrasi atau peraturan 1 Terjalin kerja sama terbatas antara pengelola kawasan dan operator wisata untuk memperbaiki kesan kunjungan wisatawan dan memelihara nilai-nilai kawasan lindung 2 Terjalin kerja sama yang sangat baik antara pengelola kawasan dan operator wisata untuk memperbaiki kesan kunjungan wisatawan, memelihara nilai-nilai kawasan lindung, dan dalam menyelesaikan konflik 3 26. Iuran Jika iuran (wisata, denda) diterapkan apakah hal ini membantu pengamanan pengelolaan kawasan lindung? Output Walaupun secara teori ada iuran, tetapi kenyataannya tidak ada penagihan 0 Iuran yang ditagih langsung disetor pada pemerintah pusat dan tidak dikembalikan pada kawasan lindung dan sekitarnya 1 Iuran yang ditagih disetorkan pada otorita setempat, bukan pada kawasan lindung 2 Bea masuk yang dibayar pengunjung mendukung kawasan lindung ini dan/atau kawasan lindung yang lain 3 27. Penilaian kondisi Apakah kawasan lindung ini dikelola sesuai dengan tujuan-tujuan utamanya? Hasil akhir Terjadi degradasi yang parah pada keanekaragaman hayati penting, nilai-nilai ekologis dan budaya 0 Isu yang mungkin dapat dikomentari: Harap memberikan penjelasan mendetil mengenai keanekaragaman hayati, nilai-nilai ekologis atau budaya yang terpengaruhi Sebagian dari keanekaragaman hayati, nilai-nilai ekologis dan budaya mengalami degradasi yang parah 1

Sebagian dari keanekaragaman hayati, nilai-nilai ekologis dan budaya mengalami degradasi, tetapi nilai-nilai yang paling penting belum tersentuh 2 Keanekaragaman hayati, nilai-nilai ekologis dan budaya umumnya masih utuh 3 Nilai tambahan Output Ada program-program aktif untuk memperbaiki daerah-daerah dalam kawasan lindung dan/atau zona penyangga +1 28. Penilaian jalan masuk Apakah ada mekanisme-mekanisme pengelolaan yang dapat mengendalikan jalan masuk atau penggunaan kawasan? Hasil-hasil akhir Sistem pengamanan (patroli, izin, dll) tidak efektif dalam mengendalikan jalan masuk atau penggunaan kawasan sesuai dengan tujuan-tujuan utama 0 Hanya sebagian dari sistem pengamanan efektif dalam mengendalikan jalan masuk atau penggunaan kawasan sesuai dengan tujuan-tujuan utama 1 Sistem pengamanan cukup efektif dalam mengendalikan jalan masuk atau penggunaan kawasan sesuai dengan tujuan-tujuan utama 2 Sebagian besar atau seluruh sistem pengamanan sangat efektif dalam mengendalikan jalan masuk atau penggunaan kawasan sesuai dengan tujuan-tujuan utama 3 29. Penilaian keuntungan ekonomis Apakah kawasan lindung ini memberikan keuntungan secara ekonomis kepada masyarakat setempat? Hasil-hasil akhir Keberadaan kawasan lindung ini telah memperkecil pilihan-pilihan untuk pengembangan ekonomi masyarakat setempat 0 Isu yang mungkin dapat dikomentari: Apakah dampak dari pembangunan wilayah atau pengembangan nasional terhadap kawasan lindung ini? Keberadaan kawasan lindung ini tidak merugikan ataupun menguntungkan perekonomian setempat 1 Masyarakat setempat diuntungkan secara ekonomis dari keberadaan kawasan lindung, namun hal ini tidak signifikan dalam perekonomian wilayah 2 Masyarakat setempat sangat diuntungkan secara ekonomis dari keberadaan kawasan lindung dan dari aktifitas yang ada di dalam dan sekitarnya (e.g. pekerjaan bagi masyarakat setempat, kegiatan-kegiatan wisata yang dioperasikan masyarakat setempat dll) 3 30. Pemantauan dan evaluasi Perencanaan/Proses Tidak ada kegiatan pemantauan dan evaluasi 0 Ada kegiatan pemantauan dan evaluasi secara ad hoc, tetapi tidak ada strategi umum dan/atau pengumpulan pencapaian secara rutin 1 Ada sistem pemantauan dan evaluasi yang telah disetujui, namun hasil-hasil pencapaian tidak digunakan secara sistematis dalam pengelolaan kawasan 2

JUMLAH NILAI Ada sistem pemantauan dan evaluasi yang baik, yang diimplementasikan dan digunakan dalam pengelolaan yang menyesuaikan 3