bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

dokumen-dokumen yang mirip
II. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

Alginofit 20 gram. Perendaman KOH 2% selama 30 menit. Dicuci dengan air mengalir. Perendaman NaOH 0,5% selama 30 menit. Dicuci dengan air mengalir

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. ulangan. Faktor pertama adalah jenis pati bahan edible coating (P) yang

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

METODE. Materi. Rancangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

II. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN C GAMBAR DAN DIAGRAM ALIR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

3 METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Peta Lokasi Jalur Hijau Jalan Gerilya Kota Purwokerto. bio.unsoed.ac.id

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PRAKATA. Purwokerto, Januari Penulis

BAB III. BAHAN DAN METODE

II. METODE PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Bab III Bahan dan Metode

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

METODE PENELITIAN. Budidaya rumput laut K. alvarezii dilakukan di Desa Ketapang Kecamatan

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

III. BAHAN DAN METODE

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu Sargassum polycystum, akuades KOH 2%, KOH 10%, NaOH 0,5%, HCl 0,5%, HCl 5%, Na 2 CO 3 5%, H 2 O 2 6%. Spesifikasi dan kegunaan disajikan pada Lampiran 1. 1.2 Alat Neraca Analitik, Baki plastik, Gelas ukur, Erlenmeyer, Saringan (kain blacu), termometer, pipet, pengaduk, blender, ph universal. Spesifikasi dan kegunaan disajikan pada Lampiran 1. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di perairan Teluk Penyu, Cilacap dengan koordinat lintang 7 45 46. 16 S dan bujur 109 02 11. 50 T., untuk pengambilan sampel Sargassum polycystum dan Laboratorium Biologi Akuatik Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto untuk melakukan proses ekstrasi alginat. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2014. B. Metode penelitian 1. Rancangan percobaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) di ulang 3 kali. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah bagian talus (bentuk daun, bentuk batang, dan vesikel) dan metode budidaya (apung dan lepas dasar) sebagai berikut: A1B0, A1B1, A1B2, A2B0, A2B1, A2B2, Keterangan : a. A1B0 : metode apung dengan talus bentuk daun. b. A1B1 : metode apung dengan talus bentuk batang. c. A1B2 : metode apung dengan vesikel. d. A2B0 : metode lepas dasar dengan talus bentuk daun. e. A2B1 : metode lepas dasar dengan talus bentuk batang. 9

f. A2B2 : metode lepas dasar dengan vesikel 2. Variabel dan Parameter Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel bebas adalah bagian talus dan metode budidaya, sedangkan variabel tergantung adalah kandungan alginat. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: a. Pengukuran parameter utama kandungan alginat adalah : bobot alginat. b. Pengukuran parameter pendukung antara lain : warna alginat dan kadar air. C. Diagram Alir Penelitian 1. Persiapan ekstraksi Sargassum polycystum Bibit Sargasssum polycystum Diambil dari teluk penyu, cilacap Dicuci sampai bersih dari kotoran yang menempel Dikeringkan supaya tidak cepat busuk dan berbau Bagian talus dipisahkan Talus Bentuk Daun Talus Bentuk Batang Vesikel 2. Ekstraksi Alginat Talus Perendaman KOH 2% 200 ml, 30 menit Dicuci air mengalir, tiriskan Perendaman NaOH 0,5% 200 ml, 30 menit Dicuci air mengalir, tiriskan Perendaman HCl 0,5% 200 ml, 30 menit 10

Dicuci air mengalir, tiriskan Penghancuran masing-masing bagian talus Ekstraksi dengan Na 2 CO 3 5% 200 ml, ± 2 jam Penyaringan Residu Filtrat Pengasaman, Ditambahkan HCl 5%, ph 2,8-3,2 selama ±10 menit Pemucatan H 2 O 2 6%, perbandingan 1:1, selama 10 menit Pengendapan alginat KOH 10%, ph 8,5-9,0, 10 menit Pencetakan dan penjemuran Alginat - Bobot alginat - Warna alginat - Kadar air 3. Cara Kerja 3.1. Persiapan ekstraksi Sargassum polycystum a. Bibit Sargassum polycystum diambil dari perairan Teluk Penyu, Cilacap. b. Dicuci sampai bersih dari kotoran yang menembel c. Dikeringkan supaya tidak cepat buduk dan berbau d. Dipisahkan antara talus bentuk daun, bentuk batang dan vesikel 3.2. Cara Kerja Ekstraksi Cara kerja ekstrasi alginat jenis Sargassum polycystum seperti pernah dilakukan Zailanie (2001) adalah sebagai berikut: a. Sargassum direndam dalam larutan KOH 2% sebanyak 200 ml selama 30 menit. b. Setelah ditiriskan, kemudian Sargassum direndam dalam 200 ml larutan NaOH 0,5% selama 30 menit, 11

c. Direndam dalam 200 ml larutan HCl 0,5% selama 30 menit, d. Bagian-bagian talus yang sudah dipisah, kemudian dihancurkan dengan cara diblender, e. Hasil blender ditambahkan larutan Na 2 CO 3 5% sebanyak 200 ml dan dipanaskan pada suhu 80 o C selama 2 jam kemudian disaring. Menurut Winarno (1996), pada pemasakan rumput laut, ph larutan dipertahankan antara ph 6-7, karena bila ph terlalu tinggi maka gel dapat membeku namun sebaliknya apabila ph larutan terlalu rendah maka gel akan mudah terhidrolisis, f. Filtrat diasamkan dengan larutan HCl 5% hingga ph 2,8-3,2 selama 10 menit, g. Filtrat dipucatkan dengan penambahan H 2 O 2 6% dengan perbandingan 1:1, proses pemucatan bertujuan untuk melarutkan zat warna yang terkandung dalam larutan alginat kasar yaitu senyawa fenotik yang terdapat dalam ikatan polimer alginat sehingga dapat diperoleh larutan yang lebih jernih. h. Filtrat diendapkan dengan larutan KOH 10% selama 10 menit hingga ph 8,5-9,0, i. Alginat dikeringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari, kemudian dihaluskan untuk memperoleh tepung alginat, j. Analisis bobot alginat. Garam alginat yang didapat kemudian dihitung rendemennya. Adapun rendemenya dapat dihitung dengan menggunakan metode yang dilaporkan oleh Colloid dalam Sarjana & Widia (1998) dengan rumus : Rendemen alginat= x 100% k. Alginat dihitung kadar airnya dilakukan dengan mengeringkan sampel alginat. Analisis Kadar air dilakukan dengan metode gravimetric AOAC (1990), kadar alginat ditentukan berdasarkan berat kering dengan berat awal, Rumus menghitung kadar air: Kadar air (%) Keterangan : A : Berat cawan (g) B : Berat cawan+sampel sebelum dikeringkan (g) C : Berat cawan+sampel setelah dikeringkan (g) 12

l. Warna alginat dianalisis berdasarkan warna alginat. Suseno (2006) menyatakan bahwa mutu alginat berdasarkan penampakkan fisik digolongkan menjadi tiga yaitu : (I) mutu I putih bersih, (2) mutu II : putih kekuningan, (3) mutu III : coklat. 3. Metode Analisis Data bobot rendemen alginat dianalisis dengan menggunakan uji F dengan taraf kepercayaan 95% dan 99% untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dicobakan. Rendemen yang dihasilkan berbeda nyata, oleh karena itu dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan 13