Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat dalam Darah pada Mencit Model Hiperurisemia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PENGESAHAN... DEKLARASI. HALAMAN PERSEMBAHAN. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit rematik artikuler, namun sampai sekarang belum juga ditemukan

EFEKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (EEDS) PADA TIKUS INDUKSI KALIUM OKSONAT

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

PENGARUH JUS BUAH KERSEN ( Muntingia calabura L ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH MENCIT ( Mus musculus ) NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Kata Kunci : hiperurisemia, kalium oksonat, jus hati ayam, ekstrak etanol biji salak

PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015 ISSN

EFEK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS JANTAN Galur Sprague Dawley

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

EFEK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Infusa Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Terhadap Kadar Malondialdehid Mencit Model Diabetik

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

Gambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)

THE EFFECT OF TREATMENT BY BROTH OF LEAVE AND STALK OF PIPER CROCATUM ON URIC ACID CONCENTRATION OF WHITE MICE WISTAR HIPERURICEMIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

Dhian Pratiwi Hidayati, Sediarso, Dwitiyanti Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

Perbandingan Pemberian Allopurinol Dan Air Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Mencit Hiperurisemia

HASIL PENELITIAN Penentuan waktu hewan coba mencapai DM setelah induksi STZ. Kriteria hewan coba mencapai DM adalah apabila kadar GDS 200

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga sebagai bentuk rasa syukur kepada-nya. sehat dan seimbang. Kebiasaan makan yang berlebih dan tidak seimbang dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB IV METODE PENELITIAN

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.

UJI IN VIVO EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

PENGARUH PEMBERIAN JUS SIRSAK TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI DUSUN SEMARANGAN SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

Efek Hipourikemia Ekstrak Daun Sidaguri (Sida Rhombifolia L) Pada Mencit Jantan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest

PENGARUH PEMBERIAN INFUS SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus)

Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

UJI TOKSISITAS SUB KRONIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata.l) TERHADAP HATI DAN GINJAL PADA MENCIT PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

ABSTRAK PENGARUH KOPI ROBUSTA DAN KOPI ARABICA TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI PURIN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Tentang Lansia yang Diberikan Perlakuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

The Effect Of Giving Strawberry Juice (Fragaria virginiana Mill) To Decrease Uric Acid In White Male Mice Or Wistar Strain

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH JERUK (Citrus sinensis) DAN TOMAT (Solanum Lycopersicum) TERHADAP ASAM URAT TIKUS ABSTRAK

Activity Test Of Infusion Of Green Mustard Leaf (Brassica juncea (L) Czem.) To Lower Uric Acid Levels In White Male Rats Of Wistar Strain Eka

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat dalam Darah pada Mencit Model Hiperurisemia 1) Beny Rachmat Wijaya, 2) Anita Indriyanti, 3) Santun Bhekti Rahimah 1,2,3 Pedidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Jl. Hariangbangga No.20 Bandung 40116 e-mail: 1) benyrw@gmail.com Abstrak: Hiperurisemia adalah keadaan kadar asam urat dalam darah yang meningkat di atas normal. Hiperurisemia pada laki-laki lebih dari 7,0 mg/dl dan lebih dari 6,0 mg/dl pada perempuan. Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme asam urat, penurunan pengeluaran asam urat atau gabungan keduanya. Prevalensi hiperurisemia berkisar antara 2-13,2% pada populasi umum. Pemanfaatan tanaman herbal untuk mengatasi hiperurisemia dan untuk mengurangi efek samping yang diakibatkan oleh pemberian obat-obatan antihiperurisemia, diantaranya adalah daun sirsak (Annona muricata Linn). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efek infusa daun sirsak terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik dengan subjek percobaan adalah mencit jantan galur Swiss Webster sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok. I sebagai kontrol (-), kelompok II sebagai kontrol (+) yang diberi allopurinol, kelompok III diberi infusa daun sirsak dosis 0,065 mg/20g BB, kelompok IV diberi infusa daun sirsak dosis 0,13 mg/20g BB, kelompok V diberi infusa daun sirsak dosis 0,26 mg/20g BB. Akhir perlakuan, dilakukan pengujian kadar asam urat dengan metode enzimatik FS TBHBA (2,4,6-tribromo-3hydroxybenzoic acid). Data dianalisis dengan menggunakan Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata kadar asam urat yang signifikan pada minimal sepasang kelompok perlakuan (p-value=0,018). Penelitian ini diperoleh bahwa pemberian infusa daun sirsak dosis 0,13 mg/20g BB dapat menurunkan kadar asam urat yang paling besar dibandingkan dengan dosis lainnya dan allopurinol. Kata kunci: asam urat, hiperurisemia, infusa daun sirsak A. Pendahuluan Latar Belakang Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin atau degradasi asam nukleat dari sisa makanan yang kita konsumsi. 1 Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma atau serum dengan konsentrasi asam urat >408 mol/l (6,8 mg/dl). Hiperurisemia yang menetap merupakan predisposisi seseorang terkena gout arthritis, urolithiasis, dan disfungsi renal. 2 Gout adalah penyakit yang paling sering ditemukan dan tersebar di seluruh dunia. Faktor yang berhubungan dengan hiperurisemia antara lain faktor hormonal, gangguan metabolisme, gangguan ginjal, obesitas, dan gaya hidup seperti memakan makanan tinggi purin dan konsumsi alkohol. 3 Prevalensi hiperurisemia pada populasi umum antara 2-13,2% dan prevalensi gout antara 1,3-3,7%. 2 Besarnya angka kejadian hiperurisemia dan gout di Indonesia belum diketahui secara pasti. Prevalensi hiperurisemia diperkirakan antara 2,3-17,6%. 4 Orang dengan hiperurisemia umumnya ditandai dengan gejala berupa nyeri, bengkak, panas, dan merah pada bagian persendian di tubuh terutama di jari-jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. 5 Obat-obatan yang digunakan untuk hiperurisemia adalah obat golongan xanthin oxidase inhibitor seperti allopurinol ataupun febuxostat yang biasanya menjadi pilihan utama sebagai penurun kadar asam urat dalam darah. Obat allopurinol dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah secara efektif, namun memiliki beberapa 908

Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Penurunan Kadar 909 kerugian antara lain harus diminum dalam jangka waktu lama, harganya cukup mahal, dan memiliki efek samping seperti gangguan hipersensitivitas, limfadenopati, athralgia, eosinophilia, dan urtikaria. 2 Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga banyak penelitian yang memanfaatkan tanaman herbal untuk mengatasi hiperurisemia dan untuk mengurangi efek samping yang diakibatkan oleh pemberian obat-obatan antihiperurisemia, salah satunya adalah daun sirsak. 6 Daun sirsak terdapat kandungan acetogenin yang bersifat antioksidan, juga terdapat kandungan senyawa flavonoid. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Sifat antioksidan yang terdapat pada daun sirsak dapat mengurangi terbentuknya asam urat melalui penghambatan produksi enzim xantin oksidase. Flavonoid ini juga memiliki mekanisme mirip dengan allopurinol, yaitu dengan menghambat enzim xanthine oxidase yang berperan dalam proses perubahan hypoxanthine menjadi xanthine dan akhirnya menjadi asam urat. 7-9 Pada penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efek pemberian infusa daun sirsa terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia. Identifikasi Masalah 1. Apakah infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) memiliki efek menurunkan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia? 2. Berapakah dosis infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) dapat memberikan efek yang bermakna (dosis optimal) dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia? 3. Apakah ada perbedaan efek allopurinol dan infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia? Tujuan Penelitian 1. Menilai efek infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia. 2. Menilai dosis infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) yang memberikan efek bermakna (dosis optimal) dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia. 3. Menilai dan menganalisis perbedaan efek allopurinol dan infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada mencit model hiperurisemia. B. Kajian Pustaka Penelitian oleh Riny Rumakey pada tahun 2014 tentang uji efek pemberian infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kadar asam urat bahwa infusa daun sirsak memiliki efek menurunkan kadar asam urat yang sangat nyata bila dibandingkan dengan control (-), tetapi efek menurunkan tidak berbeda nyata dengan kontrol (+). 10 Penelitian Florinda Yora tahun 2014 tentang pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kadar asam urat bahwa pada pemberian dosis 0,065 mg/20g BB, 0,13 mg/20g BB, dan 0,26 mg/20g BB, tidak dapat menurunkan kadar asam urat. 11 Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

910 Beny Rachmat Wijaya, et al. C. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan desain penelitian yaitu rancangan acak lengkap (RAL). Subjek penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus) galur (Swiss Webster). Bahan penelitian ini adalah daun sirsak dari perkebunan sirsak Arborium Universitas Padjajaran. Pembuatan infusa daun sirsak dilakukan di laboratorium Farmakologi Eyckman UNPAD. Dosis infusa daun sirsak tersebut diberikan sehari 1 kali selama 7 hari. Dosis pemberian kalium oksonat yang biasa digunakan pada hewan coba adalah 300mg/kgBB. Kalium oksonat disuntikkan secara intraperitonial. Pemeriksaan kadar asam urat ditetapkan berdasarkan reaksi enzimatik menggunakan reagen uric acid FS TBHBA. Dosis infusa daun sirsak yang digunakan pada mencit adalah 0,065 g/20 gbb/hari, 0,13 g/20 gbb/hari, dan 0,26 g/20 gbb/hari. Hewan coba yang sudah dibuat hiperurisemia dengan diinduksi kalium oksonat selanjutnya dibagi dalam 3 kelompok: kelompok kontrol, pembanding, dan perlakuan. kontrol yaitu kelompok I (kontrol negatif, hanya diberi air dan makanan standar). pembanding yaitu (kontrol positif, diberi allopurinol, air, dan makanan standar). perlakuan dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok perlakuan I, II, dan III. Tahap selanjutnya kelompok perlakuan I diberi infusa daun sirsak dengan dosis 0,065 g/20 gbb/hari selama 7 hari. perlakuan II diberi infusa daun sirsak dengan dosis 0,13 g/20 gbb/hari selama 7 hari. perlakuan III diberi infusa daun sirsak dengan dosis 0,26 g/20 gbb/hari selama 7 hari. Semua data yang diperoleh dinilai terlebih dahulu normalitas dan homogenitas variansnya menggunakan Uji Saphiro-Wilk dan Uji Levene, selanjutnya diuji analisis parametrik dengan menggunakan Kruskal Wallis, bila hasil uji Kruska Wallis menghasilkan p<0,05, maka menunjukkan perbedaan yang bermakna dan dilanjutkan dengan melakukan analisis post-hoc untuk mengetahui kelompok mana saja yang mempunyai perbedaan bermakna. Uji statistic penelitian ini menggunakan program statistical product and service solution (SPSS) versi 13. D. Hasil Penelitian Tabel 1 Kadar Au0, Au1, dan Au2 Rata-rata Kadar Asam Urat (mg/dl) (Au0) (Au1) (Au2) Kontrol (-) 1,40 3,52 6,02 Kontrol (+) 1,33 2,92 2,93 Perlakuan I 1,08 2,23 2,47 Perlakuan II 1,32 3,08 1,95 Perlakuan III 1,20 2,60 2,08 Keterangan: Au0: asam urat setelah adaptasi, Au1: asam urat setelah induksi, Au2: asam urat setelah perlakuan, Kontrol (-): kelompok kontrol negative, Kontrol (+): kelompok kontrol positif (Allopurinol 10 mg/kg BB,) Perlakuan I: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.065 mg/20g BB, Perlakuan II: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.13 mg/20g BB, Perlakuan III: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.26 mg/20g BB Tabel 1 menunjukan bahwa seluruh kelompok perlakuan dan kontrol (+) terjadi penurunan kadar asam urat, tetapi kelompok perlakuan II merupakan kelompok yang penurunan kadar asam uratnya paling signifikan dibandingkan dengan kelompok lainnya. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Penurunan Kadar 911 Tabel 2 Hasil Rata-Rata Kadar Asam Urat Setiap pada Seluruh Perlakuan Rata-rata kadar asam urat X 2 Sig Kesimpulan Kontrol (-) 3,64 Kontrol (+) 2,39 11,891 0,018 Ada Perbedaan Perlakuan I 1,93 Perlakuan II 2,12 Perlakuan III 1,96 Keterangan : analisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Bermakna jika Sig < 0,05. Kontrol (-): kelompok kontrol negative, Kontrol (+): kelompok kontrol positif (Allopurinol 10 mg/kg BB), Perlakuan I: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.065 mg/20g BB, Perlakuan II: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.13 mg/20g BB, Perlakuan III: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.26 mg/20g BB Hasil analisis secara statistik diperoleh nilai Sig sebesar 0,018, karena nilai sig lebih kecil dari 0,05, maka bermakna, artinya terdapat perbedaan rata-rata kadar asam urat yang signifikan pada minimal sepasang kelompok perlakuan. yang menyebabkan efek berbeda tehadap kadar asam urat yang dihasilkan, maka dilakukan uji lanjut. Tabel 3 menunjukan hasil uji lanjut Mann Whitney Tabel 3 Perbandingan Selisih Au1 dan Au2 antarkelompok Pembanding Selisih Sig kontrol (-) Kontrol (+) -2,077 0,038 Perlakuan I -2,487 0,013 Perlakuan II -2,269 0,023 Perlakuan III -2,473 0,013 kontrol (+) Perlakuan I -1,886 0,059 Perlakuan II -1,554 0,12 Perlakuan III -1,491 0,136 perlakuan I Perlakuan II -0,507 0,612 Perlakuan III -0,127 0,899 perlakuan II Perlakuan III -0,540 0,589 Keterangan: Uji lanjut Mann Whitney (p<0,05: berbeda bermakna). Kontrol (-): kelompok kontrol negative, Kontrol (+): kelompok kontrol positif (Allopurinol 10 mg/kg BB), Perlakuan I: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.065 mg/20g BB, Perlakuan II: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.13 mg/20g BB, Perlakuan III: infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) 0.26 mg/20g BB Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kadar asam urat antara kelompok kontrol (+) dengan kontrol (-), antara kelompok kontrol (-) dengan kelompok perlakuan I, antara kontrol (-) dengan kelompok perlakuan II dan antara kontrol (-) dan kelompok perlakuan III memiliki nilai Sig lebih kecil dari 0,05, maka bermakna, artinya terdapat perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan tersebut. kontrol (+) dengan kelompok perlakuan I, antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan II, antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan III, antara kelompok perlakuan I dengan kelompok perlakuan II, antara kelompok perlakuan I dengan kelompok perlakuan III, antara kelompok pelakuan II dengan kelompok perlakuan III memiliki nilai Sig lebih besar dari 0,05, maka tidak bermakna, artinya tidak terdapat perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan tersebut. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

912 Beny Rachmat Wijaya, et al. E. Pembahasan Manfaat pemberian infusa daun sirsak dapat dinilai pada hari ke-22 perlakuan. Kadar asam urat rata-rata pada hari ke-22 perlakuan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan II merupakan kelompok yang memberikan efek paling tinggi terhadap penurunan kadar asam urat darah dan kelompok perlakuan I merupakan kelompok yang memberikan efek paling rendah terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit yang sudah diinduksi dengan kalium oksonat. Berdasarkan hasil analisis Kruskal Wallis tentang rata-rata kadar asam urat darah yang terlihat pada tabel 2 menunjukkan bahwa p-value <0,05 artinya terdapat perbedaan rata-rata kadar asam urat yang signifikan pada minimal sepasang kelompok perlakuan. Untuk melihat perbandingan antara masing-maisng kelompok, maka dilakukan uji lanjutan yaitu uji lanjut Mann Whitney, menunjukkan bahwa kelompok kontrol (-) memiliki p-value <0,05, artinya terdapat perbedaan kadar asam urat antara kelompok kontrol (-) dengan kelompok kontrol (+), kelompok perlakuan I, II, dan III. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Riny Rumakey pada tahun 2014 tentang uji efek pemberian infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kadar asam urat bahwa infusa daun sirsak memiliki efek menurunkan kadar asam urat yang sangat nyata bila dibandingkan dengan control (-), tetapi efek menurunkan tidak berbeda nyata dengan kontrol (+). 10 Penelitian Florinda Yora tahun 2014 tentang pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kadar asam urat bahwa pada pemberian dosis 0,065 mg/20g BB, 0,13 mg/20g BB, dan 0,26 mg/20g BB, tidak dapat menurunkan kadar asam urat. 11 Penelitian ini diperoleh bahwa pemberian infusa daun sirsak dosis 0,13 mg/20g BB dapat menurunkan kadar asam urat yang paling besar dibandingkan dengan dosis lainnya dan allopurinol, tetapi hasil tersebut tidak berbeda signifikan dengan kelompok yang diberi allopurinol. Penelitian yang telah dilakukan pemberian infusa daun sirsak dengan dosis 0,065 mg/20g BB, 0,13 mg/20g BB, dan 0,26 mg/20g BB, diperoleh hasil bahwa pemberian infusa daun sirsak dosis 0,13 mg/20g BB dapat menurunkan kadar asam urat yang paling besar dibandingkan dengan dosis 0,065 mg/20g BB, 0,26 mg/20g BB, dan allopurinol, tetapi hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan kontrol (+). F. Simpulan dan Saran Simpulan Infusa daun sirsak dosis 0,13 mg/20g BB dapat menurunkan kadar asam urat yang lebih superior dibandingkan dengan dosis lainnya dan allopurinol. Saran 1. Perlu ditinjau kembali berbagai referensi untuk mengetahui dosis infusa daun sirsak yang optimum terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah. 2. Perlu dilakukan penelitian yang mencoba bagian-bagian lain dari pohon sirsak seperti buah, biji, kulit, akar, atau batang untuk diteliti dalam penurunan kadar asam urat dalam darah. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping dari penggunaan infusa daun sirsak dalam jangka waktu lama. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)

Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Penurunan Kadar 913 Daftar Pustaka Champe PC, Harvey RA, Ferrier DR. Lippincott s Biochemistry 4E. 4th ed. Duffy NA, Scogna K, Kuklinski J, Johnson K, Laughlin HRM, editors. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, et al. Harrison s Principles of Internal Medicine. 17th ed. McGraw-Hill Companies; 2008. Hiperurisemia. 2009; [diunduh 31 Januari 2015]. Tersedia dari: http://digilib.unimus.ac.id Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Jakarta: Interna Publishing; 2009. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013;128 31. Tanaman herbal yang menurunkan asam urat. 2009 [diunduh 1 Februari 2015]. Tersedia dari: https://agribozcute.wordpress.com Nopik, I Komang Agus. Pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadap nyeri pada penderita gout di kelurahan genuk barat kecamatan ungaran barat kabupaten semarang. 2013. A S, A S, Muhartono. The effects of soursop leaf ethanol extract on renal histopathological analysis of DMBA induced. 2013; Wullur AC, Schaduw J, Wardhani ANK. Identifikasi alkaloid pada daun sirsak (Annona muricata L.). Ilmu Farmasi. 2012; [diunduh 31 Januari 2015]. Tersedia dari: http://ejurnal.poltekkesmanado.ac.id Rumakey, Riny. Uji efek pemberian infusa daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar asam urat pada tikus putih (Rattus norvegicus). Farmasi. 2014; Tersedia dari: http://repository.unhas.ac.id Florinda, Yora. Pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak terhadap kadar asam urat darah mencit putih jantan. 2012; Tersedia dari: http://repository.unand.ac.id Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015