BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I -

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI III-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI III-1

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BAB II KONDISI DAERAH SEKITAR TEMPAT TINGGAL PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN

PENGEMBANGAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum

POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. Oleh : Ida Mulyani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lomba Penulisan Artikel HUT KORPRI Ke 43 Kabupaten Cilacap Mengangkat HARKAT, MINAPOLITAN Cilacap*

BAB I PENDAHULUAN 1. 2 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN SURVEI PENDAHULUAN PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA

BAB III METODOLOGI. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Alternatif Pendekatan Masalah. Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

Menunggu Jalur Lintas Selatan Pulau Jawa Menjadi Kenyataan

III - 1 BAB III METODOLOGI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN SELATAN-SELATAN CILACAP RUAS SIDAREJA - JERUKLEGI

B2 STA STA KM

Sekapur Sirih. Cilacap, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kab. Cilacap. SUBIYANTO, S.Si NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Tugas Akhir. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 teknik sipil. diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Citra Kania Laras Sakti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat pesat. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI III 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI III-1

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Partisipasi 1 Masyarakat dalam Pengurangan..., Andhip Whenda Polisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Data. Pengumpulan Data. 1. Kondisi Data Primer eksisting : jalan, meliputi :

Tugas Akhir D4 TPJJ 2013 BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

3.2 TAHAP PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Transportasi

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I.1 Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak bumi di Indonesia telah dilaksanakan sejak awal abad 19 ketika pulau

BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

D3 TEKNIS SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi

BAB. I. Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

PROFIL KABUPATEN / KOTA

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT MENINGKATNYA BEBAN LALU LINTAS PADA JALAN SINGKAWANG-SAGATANI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum 1.2. Latar Belakang

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah B A. Studi Pustaka MULAI. Permasalahan. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

terjadi, seperti rumah makan, pabrik, atau perkampungan (kios kecil dan kedai

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

Golongan 6 = truk 2 as Golongan 7 = truk 3 as Golongan 8 = kendaraan tak bermotor

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

BAB I PENDAHULUAN. khusus untuk mengangkut hasil tambang batu bara dari (Pit) di Balau melalui

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Jalan raya sebagai prasarana transportasi darat membentuk jaringan transportasi yang menghubungkan daerah-daerah sehingga roda perekonomian dan pembangunan dapat berputar dengan baik. Seiring dengan bertambahnya kepemilikan kendaraan menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas, sementara kapasitas jalan tetap. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah melalui Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan sarana transportasi jalan darat baik yang berstatus Lokal Propinsi maupun Nasional. Lingkupnya adalah berupa penanganan beberapa ruas jalan di daerah-daerah guna meningkatkan efisiensi dari sub sektor jalan yang berkaitan dengan transportasi dan penggunaan jalan. Melalui perubahan DAKS 2004 Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Propinsi Tahun Anggaran 2004 pada jalur jalan lintas selatan pulau Jawa diperlukan Detail Engineering Design (DED) untuk mendukung Program Empat (4) Lajur Penanganan Peningkatan Jalan Lintas Selatan Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap saat ini telah memiliki rencana tata ruang kota, yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cilacap Tahun 1995/1996 2004/2005. RTRW Kabupaten Cilacap tersebut merupakan kerangka pedoman bagi pelaksanaan pembangunan di wilayah kabupaten Cilacap umumnya maupun sebagai payung kebijakan untuk perencanaan Ruas Sidareja -

2 tata ruang lanjutan, baik RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota), RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota) maupun RTRK (Rencana Teknik Ruang Kota). 1.2. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut kerangka pengembangan dari Evaluasi dan Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota Cilacap Tahun 1996/1997-2003/2004 yang merupakan payung bagi penyusunan Rencana Tata Ruang Jalan Antar Kota Ruas Sidareja -, maka perlu dilakukan Perencanaan dan Study Kelayakan jalan Antar Kota Ruas Sidareja - sehingga proses pengembangannya dapat berlangsung dengan arah yang benar. Secara spesifik perencanaan peningkatan jalan pada ruas jalan Sidareja yang merupakan bagian dari Proyek Jalur Selatan Selatan ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Kurang memadainya tingkat keamanan dan kenyamanan. Akibat dari kondisi alinyemen vertikal maupun horizontal yang kurang baik, dan lebar lajur yang sempit sehingga mengakibatkan kendaraan berat seperti Truk Tronton, Bus besar dan sebagainya tidak dapat leluasa mengunakan jalan ini. 2. Kota-kota kecil seperti Kawunganten dan Sidareja termasuk daerah yang terisolir dan memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai agar tidak ketinggalan dengan daerahdaerah lainnya. 3. Terlalu beratnya beban yang harus ditanggung oleh jalur Pantura, terbukti dengan seringnya terjadi kemacetan dan kecelakaan lalulintas di jalur Pantura, sehingga perlu adanya pengalihan sebagian beban lalulintas ke jalur selatan-selatan. Ruas Sidareja -

3 4. Kurang seimbangnya tingkat pengembangan antar wilayah didaerah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, dan Jawa Timur, sehingga perlu adanya jalur penghubung antara 5 propinsi ini. 5. Adanya sentra-sentra industri yang berupa industri gula kelapa (gula merah) dan makanan ringan. 6. Adanya Pelabuhan Udara Tunggul Wulung, dan Pelabuhan Laut Cilacap, pusat-pusat industri seperti Pabrik Semen, Pengalengan Ikan, Pengolahan Minyak Bumi milik Pertamina, serta daerah pertanian dan perkebunan berupa hasil produksi kelapa, yang membutuhkan dukungan prasarana transportasi yang memadai. Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu evaluasi pada ruas jalan Sidareja serta prediksinya untuk beberapa tahun mendatang, sehingga nantinya didapatkan suatu alternatif pemecahannya untuk selanjutnya diadakan perancangan jalannya, sehingga dapat menjamin keamanan dan kenyamanan pamakai jalan dan perbaikan sistem lalu lintas secara keseluruhan. 1.3. Pertimbangan Pengembangan Jalan Antar Kota Ruas Sidareja - Secara umum, pengembangan tata ruang jalan antar kota ruas - Sidareja di Kabupaten Cilacap didasarkan pada beberapa alasan berikut: 1. Usaha pemenuhan tuntutan warga atas pelayanan sosial ekonomi dan kualitas lingkungan yang memadai serta dalam menunjang pemasaran dan perdagangan komoditi wilayah hinterland. 2. Kebijakan pengembangan untuk menentukan arah perkembangan Kota Cilacap beserta arahan loaksi bagi kegiatan-kegiatan penting yang direncanakan. 3. Mempromosikan ruang-ruang kota yang menguntungkan untuk kegiatan berusaha (bagi para investor). Ruas Sidareja -

4 4. Sebagai antisipasi terhadap pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Cilacap sebagai pelabuhan lokal, regional, dan tanker, dimana dibutuhkan keterpaduan dan ketersediaan fasilitas jalan yang mampu menampung lalu lintas secara memadai. 5. Aspek lalu lintas dan struktur jaringan jalan, yaitu berkaitan dengan pengembangan trensportasi regional untuk mendukung mobilitas dan efektifitas pergerakan moda lalu lintas. 6. Aspek Tata Guna Lahan - Didasarkan pada kebutuhan untuk memberi aksesibilitas terhadap pengembangan wilayah kota (mencakup perbaikan dan peningkatan kualitas serta fungsi jalan raya yang ada) - Didasarkan pada pertimbangan kondisi fisik dan kebutuhan ruang pengembangan, meliputi permukiman, perdagangan, jasa, fasilitas umum, perkantoran, dan industri rumah tangga, untuk mendukung pelayanan pusat kota. - Untuk membuka pengembangan kawasan baru ke arah barat (perbatasan Jawa Barat) 1.4. Maksud dan Tujuan Jalur Selatan Selatan yang akan ditinjau dalam tugas akhir ini adalah ruas jalan antara Sidareja. Sebagai bagian dari Jalur Selatan Selatan kondisi jalan yang ada dinilai kurang memadai untuk digunakan sebagai jalan antar kota baik dari segi kapasitas, geometri maupun strukturnya, sehingga memerlukan peningkatan pada jalan lama. Maksud dilakukannya evaluasi dan perancangan peningkatan jalan Sidareja adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan peranan strategis dibidang ekonomi, poitik, sosial, budaya dan hankam yang kesemuanya itu mendorong untuk kemakmuran rakyat, khususnya daerah Pulau Jawa. Ruas Sidareja -

5 2. Mendorong pengembangan suatu wilayah pengembangan untuk menjaga keseimbangan antara tingkat perkembangan didaerah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, dan Jawa Timur. 3. Membentuk satu kesatuan jaringan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam suatu hubungan hirarki untuk wilayah Pulau Jawa. Sehingga potensi-potensi yang ada diwilayah tersebut dapat berkembang dengan pesat dan diharapkan dapat menambah pendapatan daerah setempat. Tujuan yang hendak dicapai dalam evaluasi dan perancangan peningkatan jalan Sidareja adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemantapan dan kenyamanan serta tingkat pelayanan jalan yang lebih baik sehingga memaksimalkan fungsi dari Jalur Selatan Selatan. 2. Lebih melancarkan dan memudahkan hubungan lalu lintas antar 5 propinsi di pulau Jawa. 3. Membuka keterisolasian daerah-daerah terpencil dan terisolasi. 4. Meningkatkan perekonomian daerah di wilayah Jawa Tengah Selatan. 5. Mengurangi beban jalur Pantura, karena dengan dibangunnya jalur selatan-selatan maka sebagian beban lalu lintas yang sebelumnya melewati jalur pantura dapat dipindahkan ke jalur selatan-selatan. 1.5. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten di wilayah propinsi Jawa Tengah yang terletak di antara 7 0 30 7 0 45 20 Lintang Selatan dan 108 0 4 30 109 0 30 30 Bujur Timur. Kabupaten ini memiliki luas Ruas Sidareja -

6 wilayah 225.360,840 Ha dan terletak di bagian selatan/jalur selatan propinsi Jawa Tengah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : > Sebelah Barat : Propinsi Jawa Barat > Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen > Sebelah Utara : Kabupaten Banyumas > Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Beberapa data terbaru yang berkaitan dengan perkembangan kabupaten Cilacap dapat dilihat pada beberapa tabel berikut ini : Tabel 1.1 : Luas wilayah kabupaten cilacap menurut penggunaannya A. TANAH SAWAH Luas B. TANAH KERING Luas (Ha) (Ha) 1 Irigasi Teknik 35774.300 1 Pekarangan 34684.830 2 Irigasi 1/2 Teknis 2930.000 2 tegalan/kebun 42036.569 3 Irigasi Sederhana Pu 1962.000 3 Tanah Penggembalaan 30.000 4 Irigasi Sederhana Non Pu 3590.344 4 Tambak 88.050 5 Sawah Tadah Hujan 17647.950 5 Kolam 453.448 6 Polder dan lainnya 1192.900 6 Tanah Sementara 810.743 Tidak Diusahakan 7 Hutan Rakyat 9824.076 8 Hutan Negara 37950.222 9 Ladang 819.000 10 Perkebunan 10521.927 11 Rawa-Rawa 239.810 12 Tanah Lainnya 13294.119 Total 63097.494 Total 150752.794 (Sumber Data : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap) Tabel 1.2 : Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten serta fasilitas angkutan umum yang tersedia No. 1. 2. 3. 4. Kecamatan Sub District Kesugihan Kawunganten Kroya Melalui Jarak (Km) Fasilitas Kendaraan Umum yang Tersedia (1) (2) (3) (4) Slarang Gumilir Adipala 20 29 29 32 Minibus dan Angk. Wisata Minibus dan Angk. Wisata Minibus dan Angk. Wisata Minibus Ruas Sidareja -

7 No. 5. Kecamatan Sub District Maos Melalui Kesugihan Jarak (Km) 26 Fasilitas Kendaraan Umum yang Tersedia Minibus, Bus, dan Angk. Wisata 6. Sampang Maos 35 Minibus, Bus, dan Angk. Wisata 7. Adipala Kesugihan 22 Minibus dan Angk. Wisata 8. Binangun Kroya 38 Minbus dan Angk. Wisata 9. Nusawungu Kroya 43 Minibus dan Bus 10. Sidareja 86 Minibus dan Bus 11. Cipari 86 Minibus dan Angkutan Kota 12. Kedungreja 77 Minibus 13. Patimuan 93 Minibus, Angk. Wisata dan Bus 14. Grd. Mangu 73 Minibus dan Bus 15. Kr. Pucung 56 Angkutan Wisata 16. Majenang 80 Minibus dan Angutan Wisata 17. Cimanggu 67 Minibus dan Angkutan Wisata 18. Wanareja 92 Minibus dan Angkutan Wisata 19. Dayeuhluhur 107 Minibus dan Bus (Sumber Data : Biro Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah) Tabel 1.3. : Panjang jalan di Kabupaten Cilacap dirinci menurut jenis permukaan, kondisi jalan dan kelas jalan tahun 2001 No. Keadaan Panjang Jalan (Km) (1) (2) I. JENIS PERMUKAAN a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Dirinci 895,200 105,520 9,400 JUMLAH 1.010,120 Ruas Sidareja -

8 No. Keadaan Panjang Jalan (Km) (1) (2) II. KONDISI JALAN a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat 324,765 219,823 237,164 228,368 JUMLAH 1.010,120 III. KELAS JALAN a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas III A e. Kelas IV f. Kelas V g. Kelas Tidak Dirinci/Tanah - - 120,660 850,110 39,350 - - Jumlah/Total 1.010,120 (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Cilacap) Tabel 1.4. : Kendaraan bermotor di Kabupaten Cilacap menurut kepemilikan perbulan tahun 2001 Bulan Jenis Kendaraan A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E Jumlah Januari 545 44 4 37 351 48 2 6.237 7.268 Pebruari 501 77 6 47 361 26 0 6.415 7.433 Maret 585 70 20 35 401 35 1 6.350 7.497 April 606 46 4 38 363 29 1 6.245 7.332 Mei 613 29 6 14 399 33 1 6.269 7.364 Juni 556 25 8 34 381 30 1 6.706 7.741 Juli 578 53 7 23 431 59 1 6.849 8.001 Agustus 553 52 4 27 431 115 0 7.784 8.966 September 569 43 5 21 411 56 0 7.818 8.923 Ruas Sidareja -

9 Bulan Jenis Kendaraan A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E Jumlah Oktober 553 36 9 57 509 64 0 7.332 8.560 Nopember 608 32 4 42 520 46 1 7.415 8.668 Desember 576 40 6 37 376 34 1 6.968 8.056 Jumlah 6.843 547 83 412 4.934 575 9 82.406 95.809 (Sumber Data : Dipenda Kab. Cilacap) Keterangan : A1 = Sedan, Jeep, Station Wagon, Minibus, Bemo dan sejenisnya (Plat Hitam) A2 = Sedan, Jeep, Station Wagon, Minibus, Bemo dan sejenisnya (Plat Kuning) B1 = Bus, Minibus dan sejenisnya (Plat Hitam) B2 = Bus, Minibus dan sejenisnya (Plat Kuning) C1 = Truck, Pick Up, Tanki, Tronton (Plat Hitam) C2 = Truck, Pick Up, Tanki, Tronton (Plat Kuning) D = Alat-alat berat E = Sepeda Motor, Skuter, dan lain-lain. 1.6. Lokasi Pekerjaan Jalan yang dievaluasi dan direncana adalah ruas Sidareja di Kabupaten Cilacap sepanjang kurang lebih 24,850 km. Dimulai pada STA 0+000 pada simpang tiga Sidareja - Karang Pucung Kawunganten sampai STA 24+850 simpang tiga Kawunganten Wangon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta lokasi pada Gambar 1.1. Ruas Sidareja -

10 1.7. Ruang Lingkup Pengerjaan Ruang Lingkup dari Evaluasi dan Perencanaan Peningkatan Jalan Selatan- Selatan ruas Sidareja di Kabupaten Cilacap adalah : I. Melengkapi Data Dasar : 1. Peta topografi berkontur yang akan menjadi peta dasar perencanaan jalan, dengan skala tidak lebih kecil dari 1:10.000, dengan perbedaan tinggi setiap garis kontur sebaiknya tidak lebih dari 5 meter. 2. Peta geologi yang memuat informasi daerah labil dan daerah stabil. 3. Peta tata guna lahan yang memuat informasi ruang peruntukan jalan. 4. Peta jarigan jalan yang ada. 5. Data curah hujan harian selama 5 tahun terakhir. 6. Penyelidikan Tanah (Pemeriksaan DCP dan CBR) 7. Pemeriksaan Benkleman Beam 8. Survai Lalu Lintas II. Analisa Data Lapangan, Design dan Gambar III. Evaluasi dan Perancangan Peningkatan Jalan IV. Penetapan Alinyemen Jalan : 1. Alinyemen Horizontal 2. Alinyemen Vertikal 3. Potongan Melintang 4. Pemilihan Alinyemen Yang Optimal V. Penyajian Rencana Geometrik : 1. Gambar alinyemen horizontal jalan yang digambar pada peta topografi berkontur. 2. Gambar alinyemen vertikal jalan. 3. Diagram superelevasi 4. Gambar potongan melintang jalan untuk setiap titik sta 5. Bagian-bagian lain yang dianggap perlu Ruas Sidareja -

11 VI. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) VII.Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 1.8. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Tugas Akhir terdiri dari delapan bab dengan urutan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Berisi tentang Tinjauan Umum, Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lokasi Perencanaan, Gambaran Umum Daerah, Ruang lingkup Pekerjaan, dan Sistematika Penulisan. BAB II. STUDI PUSTAKA Berisi tentang tinjauan umum, dasar dasar perencanaan, kriteria disain, spesifikasi bahan, metode perhitungan, pembebanan dan analisis / perhitungan. BAB III. METODOLOGI Berisi tentang metode pengumpulan data, metode analisis, dan perumusan masalah. BAB IV. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA Menguraikan analisis data-data yang ada seperti data lalu lintas (LHR), data tanah, data hidrologi dan lainnya berdasarkan teori-teori pada bab studi pustaka sebelumnya. BAB V. EVALUASI Pada bab ini akan membahas evaluasi terhadap jalan lama (eksisting), dimana nanti hasil evaluasi akan menentukan tindakan selanjutnya berupa perencanaan teknis jalan. Ruas Sidareja -

12 BAB VI. PERANCANGAN TEKNIS JALAN Merupakan penerapan dari analisa data yang digunakan untuk perancangan meliputi studi perancangan geometrik jalan, perkerasan jalan, drainase jalan dan bengunan pelengkap lainnya. BAB VII. RENCANA KERJA DAN SYARAT Berisi tentang rencana kerja dan syarat-syarat umum, administrasi maupun teknis pelaksanaan pekerjaan. BAB VIII. RENCANA ANGGARAN BIAYA Membahas tentang besar biaya yang harus dianggarkan untk peningkatan jalan lama tersebut meliputi biaya fisik maupun non fisik. BAB IX. PENUTUP Merupakan penutup dari Tugas Akhir ini yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Ruas Sidareja -