BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

ERIZA MUTAQIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan orang kepada orang lain. Bahasa juga digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi dengan media tulisan, seperti SMS (Short Message Service), surat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dari pemandu acara, suatu acara akan berjalan biasa sehingga para

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

1. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KETIDAKPATUHAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TALK SHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik)

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PROSES PERKULIAHAN DI POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. Tuturan merupakan cara penyampaian sebuah bahasa dan merupakan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga dengan bahasa, bahasa tidak akan ada jika manusia itu tidak menciptakan dan menggunakan bahasa itu sendiri. Jadi, keberadaan bahasa memerlukan penggunanya yaitu manusia dan manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa merupakan media untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara manusia yang satu dengan yang lain. Menurut Harimurti Kridalaksana (1993:21), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa memegang peranan penting dalam suatu interaksi. Tanpa bahasa manusia akan mengalami kesulitan untuk mengungkapkan sesuatu yang ada dalam pikirannya. Bahasa itu ada karena ada pemikiran dan manusia yang menciptakan pemikiran dan bahasa. Peranan bahasa begitu besar dalam kehidupan manusia terutama untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini disebabkan, dengan adanya bahasa manusia mampu menyampaikan pesan, tujuan, kehendak, gagasan, informasi, dan sebagainya. Saat ini bahasa mengalami perkembangan yang cukup pesat. Media televisi merupakan salah satu media yang berpengaruh dalam perkembangan bahasa, di antaranya memberikan hiburan dan informasi yang dibutuhkan. Program-program yang ditayangkan media televisi dapat memberikan pengaruh bagi seseorang ataupun 1

2 masyarakat untuk mengubah situasi. Ragam program media televisi meliputi, berita, reality show, dialog, infotainment, musik, film, olahraga, iklan, dan lain-lain. Di Indonesia terdapat beberapa media televisi baik swasta maupun milik pemerintah, salah satu diantaranya adalah Metro TV. Metro TV adalah salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang didirikan oleh PT. Media Televisi Indonesia. Stasiun ini resmi mengudara sejak 25 Nopember 2000 di Jakarta. PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, dari suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik Surat Kabar Media Indonesia. Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di tujuh kota. Stasiun ini pada awalnya memiliki konsep yang sedikit berbeda dengan stasiun televisi lain, sebab stasiun ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Akan tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian mengembangkan suatu program yang berunsur hiburan dalam program-programnya. Metro TV juga menayangkan program e-lifestyle, yakni program talk show yang membahas teknologi dan informasi (http://id.wikipedia.org/wiki/metrotv/). Istilah talk show adalah aksen dari bahasa Inggris. Di Inggris, istilah talk show biasa disebut chat show. Pengertian talk show adalah sebuah program televisi atau radio di mana seseorang ataupun grup berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai topik dengan suasana santai, tetapi serius yang dipandu oleh seorang moderator. Kadangkala talk show menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman. Acara talk show ini biasanya diikuti dengan cara menerima telepon dari para pendengar/penonton yang berada di rumah, di mobil, atau pun di tempat lain (http://www.hendra.ws/pengertian talk show/). Salah satu acara talk show di Metro TV adalah Sudut Pandang yang dipandu oleh Fifi Aleyda Yahya (selanjutnya talk show Sudut Pandang ini disingkat

3 menjadi SP). Talk show SP ini ditayangkan setiap hari Minggu pukul 11.05. Acara talk show SP ini membahas permasalahan atau pun pengalaman hidup yang berkaitan dengan perempuan. Talk show SP ini menghadirkan seorang perempuan yang mengalami suatu peristiwa ataupun orang terdekat yang sedang mengalami suatu peristiwa. Selain itu, acara talk show tersebut juga menghadirkan para pakar yang sesuai dengan bidangnya untuk memberikan saran, nasihat, dan penyuluhan bagi orang yang mengalami suatu peristiwa maupun bagi pemirsa yang mendapatkan peristiwa serupa. Dalam penelitian ini, perbedaan kedua narasumber tersebut diberi tanda yang berbeda, yakni NU untuk Narasumber Utama sebagai orang yang mengalami suatu peristiwa, dan NP untuk narasumber yang bertindak sebagai pakar. Hal yang menarik dalam talk show SP ini yaitu berupa dialog mengenai problematika perempuan. Wujud dialog talk show SP ini berupa percakapan antara narasumber utama, narasumber pendukung, dan pembawa acara yang menggunakan skenario dan dikembangkan dengan tuturan secara spontan. Acara ini dikemas dengan secara semi informal dan komunikatif. Hal tersebut bertujuan agar pemirsa tidak cepat bosan serta dapat menambah cakrawala pengetahuan yang lebih luas terhadap suatu masalah yang sedang dibahas. Adapun dari aspek kebahasaan, hal yang menarik dari dialog ini yaitu tuturan yang digunakan oleh narasumber utama dan narasumber pendukung. Dari segi ketidakpatuhan bertutur, tuturan yang digunakan oleh narasumber utama dan narasumber pendukung tersebut, apakah memiliki maksud dan tujuan tertentu atau tidak. Hal tersebut dikarenakan ketika pertukaran bicara terjadi penutur dituntut untuk memberikan informasi secara jelas dan mudah dipahami oleh mitra tutur. Seperti rumusan Prinsip Kerja Sama yang diungkapkan oleh Grice (1975:67-68) yaitu, make your conversational contribution such as is required, at the stage at which it occurs,

4 by the accepted purpose or direction of that talk exchange in which you are engaged (Berikanlah kontribusi Anda dalam percakapan sesuai dengan kebutuhan, pada tingkat di mana percakapan tersebut berlangsung, sesuai dengan maksud dan tujuan di mana Anda terlibat). Senada dengan apa yang disampaikan Grice, Leech (terjemahan M.D.D.Oka, 1993:120) menyatakan bahwa peserta tutur dituntut untuk bertutur langsung pada pokok pembicaraan agar memudahkan dalam menjelaskan hubungan antara makna dan daya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah apa yang dituturkan oleh penutur dapat langsung diterima dan dilaksanakan oleh mitra tutur tanpa harus berpikir terlalu lama. Namun dalam praktiknya, penggunaan Prinsip Kerja Sama ini tidak selamanya dipatuhi oleh penutur dan mitra tutur. Maksud dan tujuan yang disampaikan penutur, terkadang tidak dapat diterima dan dipahami sepenuhnya oleh mitra tutur. Hal tersebut disebabkan peserta tutur ingin lebih berhati-hati dalam bertutur agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Peserta tutur beranggapan bahwa setiap tuturan yang diucapkan hendaknya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Akan tetapi, jika dalam percakapan para peserta tutur mematuhi prinsip kerja sama maka percakapan tersebut justru menjadi singkat dan percakapan terasa lebih kaku (M. Marcellino, dalam PELLBA 6, 1993:74). Seperti halnya acara talk show SP, peserta tuturnya sebagian besar tidak mematuhi Prinsip Kerja Sama. Salah satu faktor penyebab ketidakpatuhan tersebut peserta tutur dalam pertukaran bicara tidak mampu mematuhi beberapa maksim. Hal tersebut dikarenakan talk show SP membahas pengalaman hidup dan tentunya ada beberapa hal yang tidak mungkin disampaikan secara terang-terangan agar tidak mengancam muka mitra tutur ataupun pihak yang dirugikan. Narasumber Utama (NU) tidak ingin terlalu mengekspos pengalaman hidup yang dianggap kurang

5 menyenangkan. Informasi yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tuturnya bisa saja disembunyikan atau memberikan jawaban yang belum tentu memiliki nilai kebenaran yang sesungguhnya. Penutur memiliki hak untuk mengalihkan atau menangguhkan pembicaraan kepada penutur. Artinya seorang mitra tutur dapat menutupi kata-kata atau informasi yang tidak perlu disampaikan kepada publik karena bisa saja menyakiti pihak lain atau pun kata-kata tersebut tabu untuk dibicarakan. Akan tetapi di lain sisi, Narasumber Pendukung (NP) sebagai pakar ketika bertutur justru memberikan nasihat dan pandangnya kepada Narasumber Utama (NU). Ketika bertutur diharapkan narasumber pendukung menyampaikan informasi dengan jelas. Namun, narasumber pendukung terkadang menyampaikan informasi secara jelas. Adakalanya, narasumber pendukung memberikan informasi kepada pembawa acara dan narasumber utama secara tidak langsung. Hal tersebut bertujuan agar informasi yang disampaikan oleh narasumber pendukung tidak menyakiti pihakpihak tertentu. Ketidakpatuhan yang dilakukan peserta tutur itulah yang kemudian memunculkan implikatur percakapan. Asim Gunarwan (dalam PELLBA 18, 2007:86) mendefinisikan implikatur sebagai sesuatu yang mengacu kepada yang dikomunikasikan penutur, tetapi tidak dikatakan (ditulis) oleh si penutur. Maksud pernyataan tersebut adalah ketika penutur menyampaikan informasi, mitra tutur dituntut untuk memahami maksud yang disampaikan. Akan tetapi, munculnya implikatur tergantung dari ketersediaan piranti dan istilah yang diucapkan oleh penutur. Hanya saja implikatur berelasi dengan maksim yang berbeda. Talk show SP di Metro TV menarik untuk dikaji dari segi kebahasaan terutama pragmatik, karena dengan teori pragmatik dapat dijelaskan fenomena-

6 fenomena kebahasaan yang terjadi dalam suatu percakapan melalui tuturan-tuturan yang disampaikan oleh penutur. Penelitian ini dikaji dengan tinjauan pragmatik dengan alasan dalam keterkaitan bahasa dengan unsur-unsur eksternalnya yang menjadi ciri khas ilmu pragmatik. Hal tersebut dikarenakan pragmatik merupakan cabang linguistik yang mempelajari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu Ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama dan Implikatur beserta konteksnya. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti memberi judul penelitian ini yaitu Ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama dan Implikatur dalam Talk Show Sudut Pandang di Metro TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik). B. Pembatasan Masalah Dalam suatu penelitian, perlu adanya pembatasan masalah agar dapat mempermudah dan memperlancar suatu penelitian. Pembatasan masalah ini setidaknya dapat memberikan gambaran arah penelitian ini serta untuk memfokuskan pada pokok pembahasan. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah pendekatan pragmatik. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti membatasi permasalahan penelitian ini pada bentuk ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama dan implikatur yang disampaikan oleh Narasumber Utama (NU) dan Narasumber Pendukung (NP) beserta konteks dalam acara talk show SP di Metro TV. Adapaun episode penayangan talk show SP dibatasi pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2012 sebanyak 6 episode.

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama pada tuturan narasumber dalam talk show Sudut Pandang di Metro TV? 2. Bagaimanakah terjadinya implikatur yang disebabkan oleh ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama pada tuturan narasumber dalam talk show Sudut Pandang di Metro TV? D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti ada dua hal yaitu sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama pada tuturan narasumber dalam talk show Sudut Pandang di Metro TV. 2. Mendeskripsikan terjadinya implikatur yang disebabkan oleh ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama pada tuturan narasumber dalam talk show Sudut Pandang di Metro TV. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca, dan kepentingan ilmu pengetahuan. Ada dua manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan atau linguistik

8 pada umumnya dan memperkaya khazanah ilmu pragmatik pada khususnya. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan mengenai ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama dan implikatur. Fungsi ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama yaitu agar dalam percakapan tidak monoton dan terasa kaku serta informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh mitra tuturnya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan bahan pertimbangan peneliti lain untuk meneliti bidang serupa. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan penjelasan yang memuat uraian tentang pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil analisis, simpulan dan saran. Adapun sistematika penulisan penelitian yang berjudul Ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama dan Implikatur dalam Acara Talk Show Sudut Pandang di Metro TV ini terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut. Bab pertama berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi kajian pustaka dan landasan teori. Kajian pustaka yang digunakan hanya berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam kajian pustaka, ditampilkan tinjauan studi terdahulu. Landasan teori berkaitan dengan dasar-dasar teori yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti dan dikaji sebagai landasan

9 atau acuan dalam sebuah penelitian. Kerangka pikir adalah suatu cara kerja yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti. Bab ketiga berupa metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data dan data, teknik pengumpulan data, teknik klasifikasi data, dan teknik penyajian hasil analisis data. Bab keempat adalah analisis data. Analisis data merupakan tahap inti dalam penelitian karena berisi pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan berdasarkan rumusan masalah pada bab pertama. Bab kelima merupakan penutup yang berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang relevan yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan.