PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL PADA MATERI SUMBER ENERGI BUNYI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Sosial Budaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTETIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Silvia Fitriyani 1, Ali Sudin 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurrachman No. 211 Sumedang 1 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI BUNYI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GAYA

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

Mulyono 1, Julia 2, Dadang Kurnia 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1 Emal: 2

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

PENGARUH MODE LEARNING CYCLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA MAGNET

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KLOP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Rinendah Sihwinedar 16

Nurhasanah Lidyaningsih 1, Ali Sudin 2, Asep Kurnia Jayadinata 3. Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurrachman No.

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. Belajar tidak hanya dapat

PENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD KELAS IV PADA MATERI HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN DENGAN KEGUNAANNYA

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN DALAM MELENGKAPI CERITA RUMPANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN PAPAN BERGARIS

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Atika Rahma Yulianingtyas 1, Julia 2, Dadan Djuanda 3. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD KELAS IV DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA MATERI GAYA

Erni Epriyanti 1, Prana Dwija Iswara 2, Yedi Kurniadi 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang

PERPADUAN KONSEP METODE PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORY VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) DENGAN METODE DRILL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN ANTARMAKHLUK HIDUP

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

PENERAPAN METODE MIND MAP POHON JARINGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE TURNAMEN MEMBACA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENEMUKAN INFORMASI MELALUI MEMBACA MEMINDAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

ALTERNATIF PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SD/MI TERHADAP MATERI MEMBANDINGKAN PECAHAN SEDERHANA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENERAPAN MODEL PBL BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DAUR AIR DAN PERISTIWA ALAM

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA SISWA KELAS V SDN SUKAJADI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Ela, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Sofyan Mustoip 1, Dadang Kurnia 2, Prana Dwija Iswara 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA GAMBHI (GAMBAR DAN BUKU HARIAN INVESTIGASI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DALAM MATERI MENDESKRIPSIKAN BINATANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Multiati¹, Dadan Djuanda², Julia³

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Negeri 1 Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Adapun yang menjadi sasaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari

Wafa Walfiani 1, Dadang Kurnia 2, Riana Irawati 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1 2

PENGGUNAAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVII/Nopember 2013

Transkripsi:

Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL PADA MATERI SUMBER ENERGI BUNYI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Nur Azizah 1, Atep Sujana 2, Isrok atun 3 1, 2, 3 Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1 Email: nura63475@gmail.com 2 Email: atepsujana261272@gmail.com 3 Email: isrokatun@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pada hasil belajar siswa kelas IV B di SDN Pawenang. Pendekatan SAVI salah satu alternatif yang dipilih untuk mengatasi permasalahan pada hasil belajar siswa dalam materi sumber energi bunyi di kelas IV B. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Desain yang digunkan dalam penelitian ini mengacu pada desain Kemis dan Mc Tagart, yaitu siklus berputar yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus tindakan yang dilakukan mengalami peningkatan pada kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Peningkatan yang terjadi pada siklus III telah mencapai target yang diinginkan, sehingga siklus dihentikan sampai siklus III. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penerapan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Pendekatan SAVI, Hasil Belajar PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari adanya pendidikan, pendidikan menjadikan sumber daya manusia yang menjadi lebih baik dan berkualitas. Pendidikan membuat seseorang berubah menjadi lebih baik secara sikap maupun intelektual dalam dirinya, adapun pengertian pendidikan dalam arti luas dan sempit menurut Syarifudin (2009, hlm. 24): Dalam arti luas, pendidikan adalah hidup. Artinya, pendidikan adalah segala pengalaman (belajar) di lingkungan sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu. Dalam arti sempit, pendidikan hanya berlangsung bagi siswa pada suatu sekolah atau mahasiswa pada suatu perguruan tinggi (lembaga pendidikan formal). Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan informal, nonformal, dan formal. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh dari keluarga dan lingkungan seperti pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tua dan lingkungan masyarakat. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diperoleh dari lembaga khusus seperti lembaga kursus, kelompok belajar, pendidikan usia dini, dan lainnya. Pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh secara umum dari lembaga yang terikat, resmi, dan berjenjang seperti sekolah. Sekolah merupakan tempat dimana proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung 491

Nur Azizah, Atep Sujana, Isrok atun dengan adanya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan lainnya. Melalui pembelajaran setiap individu akan mengalami perubahan secara keseluruhan, dari apa yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dan lainnya. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surya (dalam Hernawan, Asra, dan Dewi, 2010, hlm. 9) menyakan bahwa, Pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran yang diterapkan di sekolah sebagai lembaga formal tidak terlepas dari adanya kurikulum pembelajaran, kurikulum diterapkan sebagai acuan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pembelajaran yang dilaksanakan dapat dinyatakan baik jika tujuan pembelajaran dalam kurikulum telah terlaksana dan tercapai dengan baik, untuk mencapai tujuan tersebut maka pembelajaran harus dilaksanakan sebaik mungkin. Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik jika proses pembelajaran yang dilakukan secara langsung memberikan pengalaman kepada siswa secara nyata dan pengetahuan yang diperoleh secara utuh, karena siswa sendiri yang langsung mengalaminya. Ilmu Pengatahuan Alam merupakan mata pelajaran yang sangat memerlukan penerapan proses pembelajaran secara langsung, karena pada dasarnya IPA merupakan ilmu yang mempelajarai apa yang ada di alam semesta. Menurut Bundu (2006, hlm. 9) menyatakan bahwa, Sains secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Selanjutnya menurut Darmojo (dalam Samatowa, 2006, hlm. 2), IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Pendapat tersebut sejalan dengan Sujana (2014, hlm. 82), bahawa, IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya yang dikemukakan oleh para ahli berdasarkan proses ilmiah. Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwaperistiwa yang ada di alam semesta beserta isinya dengan sikap ilmiah yang rasional dan objektif. Mata pelajaran IPA diterapkan mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggin (PT), hal tersebut melihat pentingya IPA sebagai disiplin ilmu yang berperan dalam setiap aspek kehidupan. IPA diterapakan di SD sebagai pendidikan dasar dengan tujuan agar dapat memahami lingkungan, dan beradaptasi untuk melangsungkan kehidupan dengan baik. Menurut Sujana (2014) mengemukakan bahwa, Pembelajaran IPA yang dilaksanakan bertujuan agar dapat beradaptasi untuk melangsungkan kehidupan dengan baik, melestarikan lingkungan alam, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, kesadaran akan adanya keterkaitan antara IPA, lingkungan dan teknologi. Hal yang diharapkan setelah seseorang mendapatkan pembelajaran IPA, dapat mengetahui konsep-konsep IPA yang ada di lingkungan sekitar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran IPA di SD yang diharapkan belum dapat terwujud dengan baik, untuk mecapai tujuan pembelajaran IPA yang diharapkan tersebut memerlukan 492

Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang ditekankan lebih berpusat kepada siswa, memberikan pengalaman langsung, dan nyata. Sebagaimana pembelajaran IPA yang harus diterapkan menurut Samatowa (2006) bahwa, (1) siswa harus memiliki berbagai konsep serta pengetahuan yang relevan dengan materi yang diajarkan, hal tersebut untuk membangun skemata pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan yang seharusnya dimiliki; (2) aktivitas siswa melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam, hal ini dengan menghadapkan siswa secara langsung dengan fenomena yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. (3) kegiatan bertanya merupakan hal penting dalam pembelajaran IPA, karena melalui pertanyaan yang dilakukan adanya penyelidikan dan melatih keterampilan proses. Selain itu terdapat enam prinsip yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran IPA yang dikemukakan oleh Sujana (2014) bahwa, terdapat prinsip motivasi, prinsip latar belakang, prinsip menemukan, prinsip belajar sambil melakukan, prinsip belajar sambil bermain, dan prinsip sosial. Melihat tujuan pembelajaran IPA yang harus dicapai dan proses pembelajaran IPA yang harus dilaksanakan, maka proses pembelajaran IPA yang dilaksanakan belum dapat mencapai tujuan. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan di SDN Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, aktivitas siswa saat proses pembelajaran IPA pada materi sumber enrgi bunyi yaitu siswa tidak dilibatkan secara langsung saat proses pembelajaran, sehingga siswa cendrung pasif dan melakukan kegiatan lain seperti mencoret-coret buku, mengganggu temnya. Hal tersebut terjadi karena siswa mulai bosan dan tidak ada aktifitas fisik yang dilakukan saat proses pembelajaran. Siswa kurang memahami materi pembelajaran karena tidak diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran tidak dipahami dan kurang bermakna bagi siswa. Siswa tidak dapat melihat secara langsung apa konsep yang dipelajari dari meteri sumber energi bunyi, karena kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadikan siswa belajar secara abstrak. Siswa tidak menemukan secara langsung konsep mengenai materi yang diajarkan karena tidak adanya LKS, sehingga pengetahuan yang siswa dapatkan hanya ingatan dalam jangka pendek. Permasalahan mengenai aktivitas siswa di atas, selain menjadi permasalahan saat proses pembelajaran juga berakibat pada hasil belajar siswa. Terlihat dari hasil evaluasi yang diberikan, masih banyak siswa yang belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM kelas IV B untuk mata pelajaran IPA materi sumber energi bunyi yaitu 72, adapun jumlah seluruh siswa kelas IV B di SDN Pawenang yaitu 25 siswa. Berdasarkan data hasil belajajar yang diperoleh, siswa yang telah tuntas mencapai KKM dalam materi sumber energi bunyi 7 orang siswa atau 28% sedangkan siswa yang belum tuntas 18 orang siswa atau 72%. Melihat hasil tersebut, maka perlu adanya tindakan untuk memperbaikinya supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan penerapan pendekatan Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI akan membantu guru untuk menjadikan siswa sebagai pusat, karena pendekatan SAVI merupakan pembelajaran dengan mengoptimalkan setiap panca indra siswa, sehingga proses pembelajaran berlangsung berdasarkan aktifitas siswa. Menurut Meier (dalam Rahmani, 2002, hlm. 90) menyatakan bahwa, Pendekatan SAVI merupakan belajar berdasarkan aktivitas, yaitu bergerak secara 493

Nur Azizah, Atep Sujana, Isrok atun fisik ketika belajar dengan memanfaatkan alat indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh atau pikiran dapat terlibat dalam proses belajar. Berdasarkan uraina di atas, dapat disimpulkan bahwa pebelajaran materi sumber energi bunyi dengan penerapan pendekatan SAVI dapat memotivasi, mengaktifkan siswa dengan melibatkannya dalam proses pembelajaran, memberikan pengalaman secara langsung dengan percobaan dan somatis yang dilakukan, menerapkan dengan lingkungan nyata secara langsung melalui intelektual dan penampilan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, mengembangkan kemampuan secara kognitif, afektif, dan psikomotor. Sebagai langkah konkret dalam tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Pendekatan Somatis Auditori Visual Intelektual pada Materi Sumber Energi Bunyi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV B SDN Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang). Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka didapat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimana perencanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV B SDN Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang?. Bagaimana kinerja guru dalam penerapan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IV B SDN Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang?. Bagaiman aktivitas siswa dalam pelaksanaan penerapaan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi di Kelas IV B SDN Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang?. Dan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi di Kelas IV B SDN Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang? METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian yang dilakukan oleh Kemis dan Taggrat. Kemis dan Taggrat membagi prosedur penelitian tindakan dalam empat tahap kegiatan pada putaran (siklus), yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Hanifah, 2014, hlm. 53). Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat perencanaan yang akan dilakukan dengan mengkaji data-data yang diperoleh dari hasil observasi sebelumnya. Perencanaan (Plan) dibuat berupa instrumen yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan seperti merancang RPP, lemabar observasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Kegiatan kedua adalah pelaksanaan, pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan, dimana observer mengamati setiap kegiatan pelaksanaan yang dilakukan dengan melihat perencanaan yang telah dibuat. Kegiatan akhir adalah refleksi yang bersaamaan dengan kegiatan analisis, dari kegiatan perencanaan dan pelaksanaan data diperoleh dan dianalaisis. Hasil analisis digunakan dalam refleksi untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan dalam tindakan selanjutnya. Adapun siklus tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu samapai target yang ditetapkan dalam penelitian tercapai. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Pawenang yang terletak di daerah Sukawening, 494

Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B SDN Pawenang, dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan sejumlah informasi yang dibutuhkan saat penelitian berlangsung. Data yang diperlukan pada penelitian ini mengenai penerapan pendektan SAVI dalam pembelajaran, data-data yang diperlukan dapat diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan tes. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik pengolahan data yang digunakan oleh peneliti disesuaikan dengan instrumen yang telah ditentukan yaitu lembar observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan tes hasil belajar. Data yang diolah dalam penelitian ini merupakan data pelaksanaan tindakan yang telah guru lakukan dan data hasil belajar siswa mengenai penerapan pendekatan SAVI. Dalam pengolalahan data kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar menggunakan teknik pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data kinerja guru dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru dalam perencaan dan pelaksaan penerapan pendekatan SAVI. Pengumpulan data aktivitas dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi dalam aktivitas siswa selama pembelajaran, adapun aspek yang diamati yakni motivasi, partisipasi, dan kerjasama. Teknik pengolahan data hasil belajar siswa berupa tes tertulis yang diberikan diberikan pada siswa secara individu. Target pencapaian pada kinerja guru yaitu 100% sedangkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa 85%. Agar mempermudah dalam penilaian maka menggunakan kategori persentase. Kategori persentase menurut Purwanto (2010, hlm. 102-103). HASIL DAN PEMBAHSAN Pembahasan hasil penelitian ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penerapan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV B SDN Pawenang Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data awal yang diperoleh saat melakukan observasi Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada materi sumber energi bunyi. Permasalahan yang muncul yaitu aktifitas siswa yang cenderung pasif, pembelajaran yang siswa dapatkan kurang bermakna, siswa tidak telibat dalam pembelajaran, siswa tidak melakukan percobaan untuk menemukan kosep materi yang dipelajari, dan hasil belajar siswa yang diperoleh masih rendah terlihat dari banyaknya siswa yang belum tuntas. Berdasarkan hasil obeservasi, pembelajaran IPA yang seharusnya belum terlaksana dengan baik. Pembelajaran IPA yang belum terlaksana dengan baik menjadikan tujuan IPA belum tercapai. Upaya yang dilakukan agar pembelajaran IPA dapat terlaksana dengan baik dan tujuan IPA dapat tercapai, maka alternatif yang digunakan adalah menerapkan pendekatan SAVI dalam proses pembelajaran. Pendekatan SAVI merupakan pendekatan pembelajaran berdasarkan aktivitas siswa yang mengoptimalkan seluruh pancaindara yang dimiliki oleh siswa. 495

Persentase Nur Azizah, Atep Sujana, Isrok atun Pembahasan dalam hal ini mengenai penerapan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi, untuk meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan data yang diperoleh selama tindakan dilakukan. Adapun data yang akan dibahas selama tindakan siklus I, II, dan III yaitu perencanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan SAVI, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Penerapan pendekatan SAVI, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa setelah penerapan pendekatan SAVI. Perencanaan Pembelajaran dalam Penerapan Pendekatan SAVI Dalam perencanaan pembelajaran setiap siklus guru menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik berdasarkan tahapan-tahapan SAVI, sehingga proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran tecapai dengan baik. Hal ini terbukti dengan pendapat yang dikemukan oleh Meire (dalam Rahmani, 2001) Pendekatan SAVI memiliki empat tahapan yang harus ditempuh dalam langkah pembelajaran, tahapan yang dilaksanakan dengan baik akan membuat tujuan pembelajaran dapat tercapai dan sesuai. Dalam perencanaan pembelajaran guru mempersiapkan perencanaan mulai dari RPP, LKS, soal evaluasi, media yang digunakan, dan sumber ajar yang disesuaikan dengan tahapan pendekatan SAVI. Perencanaan pembelajaran dalam setiap siklus mengami peningkatan, siklus I perencanaan pembelajaran mencapai 72,23 %, siklus II meningkat menjadi 88,89%, dan siklus III meningkat menjadi 100%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III, telah mencapai target yang diinginkan yaitu 100%, target 100% dilihat dari kemampuan guru dalam mengoptimalakan proses pembelajaran. Peningkatan kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran siklus I, II dan III dapat dilihat dalam diagram 1 sebagai berikut. 120,00% Perencanaan Pembelajaran 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Siklus I Siklus II Siklus III Hasil diperoleh 72,23% 88,89% 100% Target 100% Gambar 1. Diagram Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Siklus I, II, dan III Pelaksanaan Pembelajaran dalam Penerapan Pendekatan SAVI Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus I, II, dan III pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan SAVI terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Setiap langkah kegitan pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan tahapan SAVI dan mengoptimalkan setiap panca indra siswa dalam kegiatan belajar. Pelaksanaan dalam pembelajaran setiap siklusnya mengalami peningkatan, siklus I 70,37%, siklus II mencapai 85,18%, dan siklus III meningkat menjadi 100%%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III telah mencapai target yang 496

Peresentase Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) diinginkan yaitu 100%. Peningkatan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I, II dan III dapat dilihat dalam Diagram 2 sebagai berikut. 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Siklus II Siklus III Hasil diperoleh 70,37% 85,18% 100% Target 100% Gambar 2. Diagram Peningkatan Kinerja Guru dalam Pelaksanan Pembelajaran Siklus I, II, dan III Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Penerapan Pendekatan SAVI Pembelajaran sumber energi bunyi dengan pendekatan SAVI membuat siswa termotivasi dalam belajar, belajar sambil melakukan dengan aktivitas fisik dalam melakukan percobaan dan menemukan konsep dari percobaan yang dilakukan.selain itu, belajar dengan intelektual dimana siswa belajar dengan bekerjasama dalam memcahkan masalah seperti melakukan percobaan untuk menjawab permasalahan. Hal ini terbukti bahawa pembelajar IPA akan terlaksana dengan baik jika prinsip IPA terdapat dalam proses pembelajaran, enam prinsip IPA yang dinyatakan oleh Sujana (2014) yaitu prinsip motivasi, prinsip latar belakang, peinsip menemukan, prinsip belajar sambil melakukan, prinsip belajar sambil bermain, dan prinsip sosial. Pembelajaran dengan SAVI menjadikan siswa lebih termotivasi, sehingga siswa lebih berani, percaya diri, dan ikut berpartipasi dalam pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran SAVI terdapat tahap persiapan, dimana menciptakan sugesti positif untuk mengawali pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi, ceria, dan semangat mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti dengan teori belajar yang dikemukan oleh Gagne yaitu belajar berdasarkan motivasi. Selain itu tahap pelatihan pada SAVI membuat siswa belajar untuk menemukan sendiri dengan percobaan dan pengamatan. Siswa melakukan percobaan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam menjawab permasalahan dalam perambatan bunyi. Dalam tahapan pelatihan kemampuan intelektual dalam memcahkan masalah dan membangun pengetahuan dapat diperoleh, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Hal ini sejalan dengan teori belajar David P Asubel (dalam Suyono dan Haryanto, 2014) bahwa, pembelajaran akan lebih bermakan jika siswa dapat menerapkan pemecahan masalah dalam kehidupanya. Aktivitas siswa dalam setiap tindakan yang dilakukan mengamai peningatan mengalami peningkatan, siklus I 64%, siklus II 75,56%, dan siklus III 67%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III telah mencapai target yang diinginkan yaitu 85%. Peningkatan aktivitas siswa dalam setiap siklus dilihat dari gambar diagram 3 sebagai berikut. 497

Persentase Persentase Nur Azizah, Atep Sujana, Isrok atun 100,00% 80,00% Aktivitas Siswa 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Siklus I Siklus II Siklus II Hasil diperoleh 64,89% 75,56% 87% Target 85% Gambar 3. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III Hasil Belajar Siswa dalam Penerapan Pendekatan SAVI Peningkatan yang terjadi pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan aktivitas siswa berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dalam setiap silkus tindakan yang dilakukan mengalami peningkatan, peningkatan yang terjadi dapat dilhat pada tabel 4.7 sebagai berikut. Tabel 1 Persentase Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas Tindakan Tuntas Persentase Belum Persentase Tuntas Data Awal 7 Orang 28% 18 Orang 72% Siklus I 11 Orang 44 % 14 Orang 56% Siklus II 16 Orang 64% 9 Orang 36% Siklus III 22 Orang 88% 3 Orang 12% Berdasarkan tabel 1 di atas, terlihat peningkatan yang terjadi pada siklus I hasil belajar siswa mencapai 44%, siklus II 64%, dan siklus III mencapai 88%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III telah mencapai target hasil belajar siswa yang diinginkan yaitu 85%. Persentase peningkatan siswa tuntas dan belum tuntas selama tindakan dapat dilihat dari diagram4.4 berikut ini. 100,00% 80,00% Hasil Belajar Siswa 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Data Awal Siklus I Siklus II Siklus III Tuntas 27,00% 44,00% 64% 88% Belum Tuntas 72% 56% 36% 12% Diagram 4. Persentase Peningkatan Siswa Tuntasan dan Belum Tuntas Selama Tindakan 498

Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil belajar siswa, terjadi peningkatan secara signitifikan. Nilai yang diperoleh merupakan bukti dari penerapan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai SAVI oleh Khasyati dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Metode SAVI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Daur Air. Peningktan pada aktivitas siswa mencapai 82% dan hasil belajar siswa mencapai 92%. Solihah (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran SAVI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Erosi dan Abrasi. Hasil belajar siswa meningkat mencapai 88,46%. maka dalam penelitian ini peningkatan aktivitas siswa lebih tinggi mencapai 87% dan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan sama mencapai 88%. Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian dapat dinyatakan bahwa dengan menerapkan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber energi bunyi daya alam dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dan berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang dibuat dapat diterima dengan tepat sesuai fakta-fakta yang telah diperoleh. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran sumber energi bunyi untuk meningkatkan hasil belajar dengan penerapan pendekatan SAVI, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dengan pendekatan SAVI untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber energi bunyi di kelas IV B SDN Pawenang, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang. Perencanaan pembelajaran dibuat dan disusun sebaik mungkin yang disesuaikan dengan tahapan SAVI, adapun tahapannya yaitu tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, dan penampilan hasil. Perencanaan dibuat dari penyusunan RPP, LKS, soal evaluasi, pemilihan sumber ajar, dan media yang digunakan, dari tindakan yang dilakuakan perncanaan dalam setiap siklus megalami peningkatan. Perencanaan Pembelajaran pada siklus III mengalami peningkatan hingga mencapai target yang diinginkan. Kinerja Guru Kinerja guru pada setiap siklus tindakan yang dilakukan mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi pada siklus III telah mencapai target yang diinginkan, semua aspek dalam pelaksanaan pembelajaran telah tercapai dengan baik dan tidak ada permsalahan pada siklus III. Berdasarkan peningkatan yang terjadi pada siklus III hingga mencapai target yang diinginkan dan tercapai nya semua aspek dengan baik maka tindakan dihentikan pada siklus III. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada setiap siklus tindakan megalami peningkatan setiap aspek yang diamati, adapun aspek yang diamati yaitu motivasi, partisipasi dan kerjasama. Dalam tindakan siklus III masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai kiteria yang diinginkan dengan baik, namun secara keseleruhan aktivitas siswa meningkat dan mencapai target yang diinginkan. Hasil Belajar Hasil belajar siswa setelah diterapkan SAVI mengalami peningkatan dan tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Adapun tujuan pembelajaran dalam materi sumber energi bunyi yaitu menjelaskan 499

Nur Azizah, Atep Sujana, Isrok atun pengertian sumber energi, menyebutkan dua alat musik yang menghasilkan bunyi. Selain itu, menjelaskan pengertian getaran, membuktikan perambatan bunyi melalui zat cair, padat, dan gas, menjelaskan jenis pemantulan, dan mengklasifikasikan benda yang bisa menyerap bunyi. Setelah penerapan pendekatan SAVI terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa, pada siklus III peningkatan yang terjadi telah mencapai target yang diinginkan dengan jumalah siswa yang tuntas 22 orang siswa dan yang belum tuntas 3 orang siswa. Berdasarkan data data yang diperoleh dalam penelitian, dapat dibuktikan bahwa penerpan pendekatan SAVI pada materi sumber energi bunyi dapat meingkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Bundu, P. (2006). Penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran sains-sd. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Diroktrat Ketenagaan. Meier, D. (2005). The accelerated learning handbooks: Panduan kreatif dan edfektif merancang program pendidikan. Diterjemahkan oleh Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa. Hanifah, N. (2014). Memahami penelitian tindakan kelas teori dan aplikasi. Bandung: UPI PRESS 2015/2016). (Skripsi). Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan. PP Nomor 19 Tahun 2005 Purwanto, M. N. (2012). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Samatowa, U. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Diroktrat Ketenagaan Solihah, R. (2008). Penerapan model pembelajaran SAVI untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi erosi dan abrasi (penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2010/2011). (Skripsi). Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan. Sujana, A. (2014). Pendidkan IPA. Bandung: RIZQI PRESS. Suyono, & Hariyanto. (2014). Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syarifudin, T. & Nur aini. (2009). Landasan pendidikan. Bandung: UPI PRESS. Hernawan, H. A. (2010). Belajar dan pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS Khasyati, F. (2015). Penerapan metode SAVI untuk meningktkan hasil belajar pada materi daur air (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas V SDN I Kedungdalem Semester II Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 500