Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Hingga saat ini varietas unggul mangga di Indonesia yang telah dilepas sebanyak 32 varietas. Dari 32 varietas unggul tersebut, 14 varietas berasal dari hasil seleksi plasma nutfah mangga di Kebun Percobaan Cukurgondang, 17 varietas berasal dari seleksi mangga lokal dari berbagai wilayah di Indonesia, dan satu varietas unggul baru yaitu mangga hibrid Agri Gardina 45 berasal dari persilangan mangga Arumanis 143 x Saigon yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Cukurgondang. Mangga Agri Gardina 45 merupakan mangga hibrid yang pertama kali didaftarkan sebagai varietas unggul di Indonesia. Mangga ini dihasilkan melalui seleksi dari 63 aksesi F 1 hasil persilangan mangga Arumanis 143 dengan 10 klon mangga merah Cukurgondang yang dilakukan pada tahun 2002-2004 yang tujuannya untuk memperbaiki sifat buah mangga Arumanis 143 dari kulit buah yang berwarna hijau agar menjadi merah/menarik (Purnomo et al. 2002, Karsinah et al. 2003, Anwaruddinsyah et al. 2004, Karsinah & Rebin 2011, Anonymous 2014). Pidato Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta Convention Center pada Oktober 2010, menyatakan bahwa ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga. Menindaklanjuti pidato Presiden RI tersebut, Kementerian Pertanian pada akhir 2010 telah menyusun suatu konsep yang disebut 44
iptek hortikultura Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Prinsip KRPL adalah suatu himpunan rumah yang mampu mewujudkan kemandirian pangan keluarga melalui pemanfaan pekarangan. Badan Litbang Pertanian mendapat mandat dari Kementerian Pertanian untuk mengembangkan Model KRPL tersebut serta memberikan dukungan inovasi teknologi dan bimbingan teknis. Dalam menerapkan M-KRPL perlu memperhatikan pengelompokan atau strata luas lahan pekarangan, penataan, pemilihan komoditas dan pengembangannya. Pengelompokan KRPL dibedakan atas pekarangan perkotaan dan pedesaan, sedangkan penataan pekarangan bertujuan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya melalui pengelolaan yang intensif dengan tata letak sesuai dengan komoditas yang diusahakan (Mardiharini 2011). Mangga Agri Gardina 45 mempunyai karakter tajuk tanaman rendah, genjah, dan produktif dengan buah lebat dan warnanya menarik (pangkal merah, ujung kuning) sangat sesuai untuk tanaman pekarangan baik di pedesaan maupun untuk tabulampot di perkotaan. Pengembangan mangga Agri Gardina 45 sebagai tanaman pekarangan akan mampu meningkatkan pemenuhan gizi dan pendapatan keluarga, di samping itu juga dapat digunakan sebagai tanaman estetika dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat karena tanamanan tersebut bertajuk rendah dan indah, rasa buahnya enak, dan penampilannya sangat menarik. Asal Usul Varietas Mangga Agri Gardina 45 merupakan hasil pemuliaan yang tahap kegiatannya meliputi persilangan, evaluasi, dan seleksi yang dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika mulai tahun 2003 sampai 2012 berlokasi di Kebun Percobaan Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan pemuliaan tersebut dilakukan dalam rangka memperbaiki sifat buah mangga Arumanis 143 yang mempunyai karakter kulit buah berwarna hijau walaupun sudah masak agar menjadi merah/menarik, karena pada era global konsumen menghendaki buah mangga dengan citarasa enak (seperti Arumanis 143) dan kulit buahnya berwarna merah/menarik. Mangga Agri Gardina 45 berasal dari hibrid F 1-45 hasil persilangan antara mangga Arumanis 143 sebagai tetua betina dengan Saigon sebagai tetua jantan yang dilaksanakan pada tahun 2003 (Gambar 1). Kedua tetua persilangan merupakan tanaman koleksi plasma nutfah mangga di Kebun Percobaan Cukurgondang. Tetua betina Arumanis 143 merupakan varietas unggul yang telah dilepas pada tahun 1984, sedangkan Saigon merupakan tanaman introduksi dari India yang telah dilepas pada tahun 2002 sebagai batang bawah dengan nama Kraton-119 (untuk batang bawah cebol). Dari hasil persilangan tersebut diperoleh 2 hibrid yaitu F 1-45 dan F 1-49. Untuk melakukan evaluasi pertumbuhan dan karakter buahnya, F 1-45 ditanam di lapang pada tahun 2008, sedangkan F 1-49 ditanam pada tahun 2007. Pada tahun 2011-2012 tanaman tersebut sudah mulai berbunga dan berbuah. Hasil evaluasi menunjukkan bawa F 1-45 mempunyai karakter tanaman bertajuk rendah, genjah, dan produktif dengan buah lebat, citarasa seperti Arumanis 143 dan warna buahnya menarik (pangkal merah, ujung kuning). Arumanis 143 X Saigon F1-45 (Agri Gardina 45) Gambar 1. Silsilah mangga Agri Gardina 45 45
Karakter Tanaman, Daun, dan Buah Berdasarkan karakter tanaman yang meliputi bentuk tajuk, perilaku pertumbuhan, dan kerapatan percabangan, mangga Agri Gardina 45 mirip dengan tetua jantan Saigon, sedangkan ukuran daunnya lebih besar daripada Saigon dengan tepi daun berombak seperti Arumanis 143. Tanaman ini mempunyai tajuk rendah seperti Saigon. Berdasarkan karakter buahnya, mangga ini memiliki ukuran buah kecil, berbuah lebat dengan warna buah menarik (pangkal merah, ujung kuning) dengan aroma sedang (harum) dan rasa manis mirip Arumanis 143 (Tabel 1). Tanaman ini sesui untuk ditanam di pekarangan perkotaan atau untuk tabulampot. Keunggulan Dari hasil observasi dan pengamatan diketahui bahwa keunggulan mangga Agri Gardina 45 adalah sebagai berikut: Tajuk tanaman rendah yaitu ± 3 m. Tanaman bersifat genjah (umur 3 tahun setelah tanam sudah berbuah). Memiliki umur panen genjah 90 100 hari setelah bunga mekar. Tabel 1. Karakter tanaman, daun dan buah mangga Agri Gardina 45 46 Karakter Tetua betina (Arumanis 143) Tetua jantan (Saigon) Hibrid (Agri Gardina 45) Umur tanaman (th) 20 23 4 Karakter tanaman: Bentuk tajuk Piramida melebar Semi melingkar Semi melingkar Perilaku pertumbuhan Merunduk Tegak Tegak Kerapatan percabangan Sedang Rapat Rapat Tinggi tanaman (m) 8 5 3,2 Lebar tajuk (m) 7 6 3,7 Lingkar batang (cm) 107 78 28 Karakter daun: Bentuk daun Lanset Lanset Lanset Bentuk pangkal daun Runcing Runcing Runcing Bentuk ujung daun Runcing Runcing Sangat runcing Tepi daun Berombak Rata Berombak Rerata panjang daun (cm) 20,30 17,30 20,00 Rerata lebar daun (cm) 6,40 5,00 5,00 Karakter fisik buah: Rerata bobot buah (g) 429 189 153 Rerata panjang buah (cm) 13,00 8,67 8,70 Rerata diameter buah (cm) 8,26 6,60 5,82 Rerata tebal daging buah (cm) 2,00 1,77 1,40 Persentase buah yang dapat dimakan (%) 70,76 62,67 64,62 Warna kulit buah masak Hijau (pangkal hijau, ujung hijau) Pangkal merah kehijauan, ujung hijau Pangkal merah, ujung kuning Warna daging buah Kuning oranye Kuning oranye Kuning Kuantitas serat pada daging buah Rendah Rendah Rendah Tekstur daging buah Sedang Sedang Sedang Aroma Sedang (Harum) Sedang Sedang (Harum) Rasa Manis Manis Manis Karakter kimia buah: TSS ( Brix) 16 16 16,5 Total asam (%) 1,20 0,80 0,60 Vitamin C (mg/100 g) 35,58 24,55 22,67 Jumlah buah per malai (bh) 1-3 1-3 1-7 Produksi (buah/pohon) 195 265 273 Umur mulai produksi (th) 4 4 3 Umur panen (hari setelah bunga mekar) 100-110 100-110 90-100
iptek hortikultura A B C D E Gambar 2. Keragaan tanaman mangga Agri Gardina 45 bertajuk rendah (A), produksi tinggi/ berbuah lebat (B & C), dan warna buah menarik (D&E) Pohon Induk Tunggal (PIT) Blok Fondasi (BF) Benih Dasar (BD) Benih Pokok (BP) Blok Penggandaan Entris (BPE) Benis Sebar (BS) Kebun Produksi/Petani Gambar 3. Prosedur perbanyakan benih mangga Tanaman berproduksi tinggi (pada umur 3 tahun berproduksi 136 buah/pohon/tahun dan umur 4 tahun berproduksi 273 buah/ pohon/tahun). Memiliki warna kulit buah menarik (pangkal merah, ujung kuning) Memiliki citarasa manis (TSS 16,5 ºBrix). Memiliki aroma sedang (harum). Adapun kelemahan mangga ini adalah warna merah kulit buah kurang kuat apabila dalam perkembangan buah mengalami kekurangan sinar, misalnya buah tertutup daun, sehingga 47
Gambar 4. Benih sumber mangga hibrid Agri Gardina 45 yang diperbanyak dengan grafting perlu dilakukan pemangkasan rutin. Mangga Agri Gardina 45 buahnya berukuran kecil, hal ini karena buahnya sangat lebat, sehingga perlu penjarangan buah jika menghendaki ukuran buah yang lebih besar. Ketersediaan Benih Penjenis Dalam rangka pengembangan mangga Agri Gardina 45, di Kebun Percobaan Cukurgondang telah tersedia Pohon Induk Tunggal (PIT), Blok Fondasi sebanyak 156 pohon dan Benih Sumber sebanyak 500 batang. Benih Sumber ini merupakan hasil perbanyakan secara vegetatif yaitu grafting dengan batang atas (entris) berasal dari PIT dan batang bawah menggunakan varietas Madu. Tahapan penyediaan Benih Sumber adalah dari PIT dibuat Benih Dasar, selanjutnya Benih Dasar tersebut ditanam untuk membentuk Blok Fondasi (BF) yang akan menghasilkan Benih Pokok. Benih Pokok selanjutnya ditanam pada Blok Penggandaan Entris (BPE) untuk menghasilkan Benih Sebar. Prosedur penyediaan Benih Dasar hingga Benih Sebar dipaparkan pada Gambar 3. 2. Anwaruddinsyah, J, Rebin, Sukartini & Sadwiyanti, L 2004, Pewarisan warna merah buah mangga klon CKG pada AR 143, Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 3. IPGRI 2006, Descriptors for mango (Mangifera indica L.), International Plant Genetic Resources Institute, Rome, Italy, 60 p. 4. Karsinah, Purnomo, S, Rebin, Sukartini & Sadwiyanti, L 2003, Pewarisan warna merah buah mangga klon Cukurgondang pada Arumanis 143, Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 5. Karsinah & Rebin, 2011, Mangga hibrid hasil persilangan Arumanis 143 dengan klon mangga merah, Iptek Hortikultura, no. 7, hlm. 1-7. 6. Mardiharini, M 2011, Model kawasan rumah pangan lestari dan pengembangannya ke seluruh provinsi di Indonesia, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, vol. 33, no. 6, hlm. 3-5. 7. Purnomo, S, Rebin & Effendy, AR 2002, Persilangan mangga varietas Arumanis 143 x klon merah CKG, Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 12 hlm. PUSTAKA 1. Anonymous 2014, SK Mentan Nomor: 025/ Kpts/SR.120/D.2.7/3/2014, tentang Pemberian tanda daftar varietas tanaman hortikultura, Ditjen Hortikultura, Jakarta. Karsinah, Rebin, dan Setyowati, K Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok-Aripan Km. 8 Solok 27301, Sumatera Barat E-mail : k_laladin@yahoo.com 48