Pemberdayaan Pasien. Dr. Budi Wahyuni, MM,MA PKBI-DIY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada umumnya bertujuan untuk merubah kualitas kehidupan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengertian Pemberdayaan PEMBERDAYAAN. Makna Pemberdayaan 5/24/2017. Penyebab Ketidakberdayaan. Pemberdayaan (empowerment) Power/daya.

BLOK I PEMBERDAYAAN PASIEN di Rumah Sakit BUDI WAHYUNI

1 BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Menurut

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA. a. INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Makalah Tentang Masalah Kesehatan

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

BAB I PENDAHULUAN. prioritasnya adalah pembangunan di bidang kesehatan. Untuk memenuhi

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kesehatan Primer

PERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN. BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001

Good Governance. Etika Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Judul Penelitian : Implementasi Strategi Customer Relationship. Management PT. GE Operations Indonesia divisi Healthcare

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

PENDAHULUAN Latar Belakang

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. bawah Pemda Kota Bandung. Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kota. Bandung memiliki strategi khusus dalam mengajak masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

POLICY BRIEF ANALISIS PERAN MODAL SOSIAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KAWASAN PERBATASAN

PELAYANAN DOKTER BERBASIS DOKTER KELUARGA DI INDONESIA

PENGAWASAN MUTU DALAM SISTEM ASURANSI KESEHATAN. Oleh: SUNARTONO DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care). (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam era persaingan global menuntut setiap rumah sakit atau

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk pembangunan di sektor kesehatan, seperti tercapainya

Assalamu alaikum Wr Wb. Melihat Peluang Dokter Dalam Dunia ke-lsm-an

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama Badan. Pasal 32

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit sebagai industri jasa merupakan bentuk upaya

P E N D A H U L U A N

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

Problem Pelaksanaan dan Penanganan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

PENGARUH SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN TERHADAP PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MEDIKA MULYA WONOGIRI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL (Studi Kasus: Perempuan dalam Industri Batik di Kabupaten Banyumas) TUGAS AKHIR

Administrasi dan Kebijakan Upaya Kesehatan Perorangan. Amal Sjaaf Dep. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM UI

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah

TINJAUAN PUSTAKA. fasilitas mendasar seperti pendidikan, sarana dan prasarana transportasi,

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pelacuran dan pornografi merupakan eksploitasi seksual secara komersial

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN JASA PELAYANAN FISIOTERAPI PADA OKTOBER 2009 DI PUKESMAS SE- KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat pesat menuju perkembangan keperawatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Demikian pula dengan pembangunan pasar dalam arti

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

FERRY EFENDI MAKHFUDLI

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah yaitu: 1. Apa pengertian dari keperawatan keluarga?

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

Pemberdayaan Pasien Dr. Budi Wahyuni, MM,MA PKBI-DIY

Pasien Pemberdayaan Promosi Sehat

Komunitas Sekelompok pelaku dalam suatu teritorial terbatas merupakan dasar bagi mereka untuk bekerja bersama dalam kegiatan seharihari. Merupakan sub bagian dari suatu struktur sistem sosial.

Merupakan suatu institusi nilai dan norma yang mengatur perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan bersama sehari-hari. Komunitas merupakan ikatan interaksi sosial yang berdimensi waktu.

Perluasan kemiskinan Jumlah orang miskin bertambah Sektor semakin banyak dan luas Wilayah-teritorial bertambah luas

Dimensi Kemiskinan Kurangnya kesempatan Rendahnya kemampuan Kurangnya jaminan Ketidak berdayaan Keterbatasan hak sosial, ekonomi dan politik sehingga menyebabkan kerentanan, keterpurukan, ketidak berdayaan ( Bappenas, 2000 )

Sosiologis Antropologis Psikologis Multi perspektif Pertumbuhan ekonomi lebih diutamakan, meninggalkan aspek keadilan dan keamanan Menempatkan masyarakat sebagai subyek

Akibat pembangunan yang instant Muncul kesenjangan sosial dan ekonomi Konflik kepentingan Semakin banyak kelompok yang termarginalkan Angka kekerasan cenderung meningkat

Strategi penanggulangan kemiskinan Menghapuskan segala hambatan sistem dan struktur pengambilan keputusan yang menghalangi terselenggaranya perhormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar kaum miskin Mendukung dalam proses legislasi Mengutamakan peningkatan kesejahteraan kaum miskin dalam segala kebijakan pembentukan ekonomi makro.

Dampak Ekonomi Global pada Perekonomian Rakyat Produk lokal yang tidak mampu bersaing akan tergusur Lisensi membutuhkan dana Dana yang terbatas, konsumen akan cenderung memilih yang mudah didapat (murah, cepat)

Pemberdayaan empowerment Situasi dimana seseorang mampu mengambil keputusan setelah mempertimbangkan berbagai resiko dan manfaat dari berbagai informasi dan sumberdaya yang dimiliki.

Partisipasi Pasien (masyarakat) Take a part ( Pei,1976) Keterlibatan masyarakat setempat secara aktif dalam pengambilan keputusan (dalam perencanaan) atau pelaksanaannya terhadap proyek-proyek pembangunan untuk masyarakat ( Roberts dan White,1975)

Peran serta Pasien (masyarakat) Peran serta seseorang, sekelompok orang atau masyarakat mengandung maksud penyerahan sebagian peran dalam kegiatan dan tanggungjwaba tertentu dari satu pihak ke pihak lain. Memerlukan kesediaan dua belah pihak dalam suatu hubungan yang saling menguntungkan.

Wujud peran serta. Pemberian masukan dalam penentuan arah pengembangan Pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan Pemberian masukan dalam perumusan rencana tata ruang Pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang

Pengajuan keberatan terhadap rancangan rencana Kerjasama dalam penelitian dan pengembangan bantuan tenaga ahli bantuan dana.

Hambatan Peranserta pasien (masyarakat) Biaya mahal Waktu yang lama Ketrampilan khusus Perubahan terus menerus Konteks saat ini dan masa lalu Ajang untuk menumpahkan kekesalan

Hambatan dlm perspektif provider Penuh kecurigaan perubahan yang tidak diperkirakan akan menghancurkan kepercayaan Media massa adalah bisnis yang berbahaya Profesional enggan melakukan tahapan ini Merasa bukan tanggungjawabnya. Pasien membutuhkan pertolongan, Konsumen membutuhkan pelayanan.

Prinsip SEHAT Bukan sekedar tidak sakit, namun bagaimana fungsi organ didalam tubuh berjalan secara baik (optimal) Phisik : udara, air, sanitasi, dsb. Psikis : mendukung untuk perkembangan psikologis masyarakat sehingga tidak berdampak pada perkembangan psikis Sosial : mendukung masyarakat beraktivitas secara sosial Ekonomi: produktif jika dinilai secara ekonomi.

Masalah Kesehatan Perkotaan Karena kemiskinan dan lingkungan Berkaitan dengan industrialisasi (pariwisata) Berkaitan dengan psikososial keluarga dan individu Kelompok yang termarginalkan anak jalanan, pekerja sektor informal, perempuan yang dilacurkan, remaja Bencana alam (banjirmkebakaran, gempa,dll)

Kondisi pelayanan kesehatan di Perkotaan (WHO,1993) RS Rujukan digunakan sebagai kontak pertama. Pelayanan kesehatan cenderung buruk di daerah miskin, sementara mereka sangat membutuhkan Lebih banyak kuratif dibandingkan preventif dan promotif Pelayanan kesehatan swasta (modern /traditional) dan gabungan keduanya semakin marak.

Pengalaman lapangan yang perlu dicermati Cenderung melayani pasien/masyarakat yang mampu membayar Cenderung memberi pelayanan yang lebih dari yang dibutuhkan (pemborosan) dan tidak efektif (antibiotik) Cenderung mengambil keuntungan, menyesuaikan keinginan pasien, biaya mahal. Orientasi konsumen bukan orientasi klien

Promosi (kesehatan) Perubahan ke arah positif Peningkatan (derajat kesehatan)

Idealnya. Mengajak masyarakat memahami arti ( manfaat dan kerugian) sehat. Bersedia berubah ke arah perilaku sehat Membuat perilaku sehat sebagai tradisi Perubahan ke arah berdaya = advokasi ke arah kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Askes? JPKM? Asuransi yang lain? Jaminan terhadap pelayanan kesehatan gigi?

Tantangan KG Umum : - Perilakunya untuk berobat, menunggu sakit, bukan untuk bertahan untuk sehat. - Ukuran sakit tahan. Penyakitnya tidak menyebabkan kematian. Harus ditempat tertentu ( alat terbatas ) Masih dianggap sebagai bagian performance (kosmetika) belum sehat

Strategi Pemasaran Sosial Dengan menggunakan strategi pemasaran pada umumnya (bisnis) untuk merubah dan mengajak masyarakat untuk merubah perspektif yang pada akhirnya bersedia merubah perilaku.

Kelompok yang termarginalkan Perempuan Anak Perempuan yang dilacurkan Anak jalanan Gay, waria PRT

Realitas Sosial Paradigma Positivis Konvensionalis Realis Dikenal (ornop) sebagai paradigma arus utama (postivis konservatif dan konvensionalis liberal) dan paradigma transformatif ( realis-konflik)