BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya. Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Sistem Pola Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Satuan Ruang Parkir

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB III LANDASAN TEORI

kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwujud (intangible) seperti reparasi, akomodasi, transportasi, asuransi, tempat

BAB III LANDASAN TEORI

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Z.Tamin dituliskan bahwa tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan yang. Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kebutuhan Parkir

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta)

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

BAB II. TINJAl AN PI STAKA. Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman, dan menurut Kamus

ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KEBUTUHAN PARKIR (STUDI KASUS) di RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ANALISA KAPASITAS RUANG PARKIR PASAR MODERN KOTA PASIR PENGARAIAN. Khairul Fahmi

Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

BAB II. Landasan Teori. setiap tempat baik di rumah maupun tempat tempat tujan manusia melakukan

ANALISA KEBUTUHAN LAHAN PARKIR SEPEDA MOTOR DAN MANAJEMEN KESELAMATAN PARKIR DI UNIVERSITAS BALIKPAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). jalan (On Street Parking) dan parkir dipelataran (Off Street Parking),

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

Keperluan parkir. Kerja Shopping Hiburan Wisata. Dari keempat hal tersebut di atas, parkir untuk shopping merupakan masalah yang paling besar

OPTIMALISASI TAMAN PARKIR DI KAWASAN PASAR KLEWER SOLO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PELAYANAN LAHAN PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT DI TERMINAL 1 BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG BANTEN*

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUDAHAN MANUVER PARKIR (STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PENELITIAN. A. Akumulasi Parkir

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA KAWASAN PERDAGANGAN SOMBA OPU DI JALAN PATTIMURA KOTA MAKASSAR DISUSUN OLEH :

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN ANALISIS KONSEP PARKIR PADA PLAZA EKALOKASARI BOGOR. Dian Anggraini 1, Syaiful 2

Transkripsi:

15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan (mobil penumpang, bus / truk, sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar bukaan pintu (Departemen Perhubungan Darat, 1998), dengan demikian dapat dikatakan SRP adalah suatu ukuran yang dibutuhkan untuk parkir satu kendaraan dengan nyaman dan aman. Satuan ruang parkir merupakan unit ukuran yang diperlukan untuk memarkirkan kendaraan menurut berbagai bentuk penyediaannya. Besaran ruang parkir dipengaruhi oleh: 3.1.1. Dimensi kendaraan standar Pada penentuan besarnya SRP perlu didasarkan pada besarnya nilai SRP suatu kendaraan standar yang terpilih. Penetuan jenis kendaraan yang terpilih perlu dilakukan karena hasil survei di lapangan menunjukan ketidakseragaman ukuran kendaraan, hal ini menyebabkan perbedaan mengenai penentuan ruang daya tampung suatu areal parkir. 3.1.2. Ruang bebas kendaraan parkir Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung terluar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada disampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dengan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang

16 turun dari kendaraan. Sedangkan ruang bebas arah longitudinal diberikan di depan kendaraan untuk menghindari dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). Besar jarak bebas arah lateral di ambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm. 3.1.3. Lebar bukaan pintu kendaraan Untuk lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memakai fasilitas parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan pintu kendaraan karyawan kantor berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat perbelanjaan. Dalam hal ini, karakteristik pengguna kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir dipilih menjadi tiga seperti yang ditunjukan pada tabel 3.1: Tabel 3.1. Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Jenis Bukaan Pintu Penggunaan dan / atau Peruntukan Fasilitas Parkir Golongan Karyawan / pekerja kantor Pintu depan / belakang terbuka tahap awal 55 cm Tamu / pengunjung pusat kegiatan perkantoran, perdagangan, I pemerintahan, universitas Pintu depan / belakang terbuka penuh 75 cm Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan / rekreasi, hotel, pusat perdagangan eceran / swalayan, rumah sakit, bioskop II

17 Lanjutan Tabel 3.1. Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Pintu depan terbuka penuh dan ditambah untuk Orang cacat III pergerakan kursi roda Sumber: Departemen Perhubungan Darat (1998), Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan seperti tabel 3.2 : Tabel 3.2. Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) No. Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (SRP) dalam m 2 1. 2. 3. a. Mobil penumpang gol. I b. Mobil penumpang gol. II c. Mobil penumpang gol. III Bus / Truck Sepeda motor 2,30 x 5,00 2,50 x 5,00 3,00 x 5,00 3,40 x 12,50 0,75 x 2,00 Sumber: Departemen Perhubungan Darat (1998), Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Besar satuan parkir untuk tiap jenis kendaraan (Abubakar, 1998) adalah sebagai berikut:

18 1. Satuan Ruang Parkir untuk mobil Sumber: Departemen Perhubungan Darat (1998) Gambar 3.1 Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang (dalam cm) Gol I : B = 175 a 1 = 10 Bp = 230 = B+O+R O = 55 L = 470 Lp = 500 = L+a 1 +a 2 R = 5 a 2 = 20 Gol II : B = 170 a 1 = 10 Bp = 250 = B+O+R O = 75 L = 470 Lp = 500 = L+a 1 +a 2 R = 5 a 2 = 20 Gol III : B = 170 a 1 = 10 Bp = 300 = B+O+R O = 80 L = 470 Lp = 500 = L+a 1 +a 2 R = 50 a 2 = 20

19 2. Satuan Ruang Parkir untuk bus / truck Sumber: Departemen Perhubungan Darat (1998) Gambar 3.2. Satuan Ruang Parkir untuk Bus / Truck (dalam cm) Bus / Truk kecil: B = 170 a 1 = 10 Bp = 300 = B+O+R O = 80 L = 470 Lp = 500 = L+a 1 +a 2 R = 30 a 2 = 20 Bus / Truk kecil: B = 200 a 1 = 20 Bp = 320 = B+O+R O = 80 L = 800 Lp = 500 = L+a 1 +a 2 R = 40 a 2 = 20 Bus / Truk kecil: B = 150 a 1 = 30 Bp = 380 = B+O+R O = 80 L = 1200 Lp = 1250 = L+a 1 +a 2 R = 50 a 2 = 20

20 3. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor Sumber: Departemen Perhubungan Darat (1998) Gambar 3.3. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor (dalam cm) 3.2. Analisis Kebutuhan Parkir Dalam menghintung analisis kebutuhan parkir, ada beberapa parameter karakteristik parkir yang perlu diketahui adalah: 3.2.1. Akumulasi parkir Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang diparkir di suatu tempat pada waktu tertentu dan dapat dibagi sesuai dengan kategori jenis dan maksud perjalanan, dimana ntergrasi dari akumulasi parkir selama periode tertentu, menunjukan beban parkir (jumlah kendaraan parkir) dalam satuan jam kendaraan per periode waktu tertentu. Akumulasi =Ei Ex...(3.1) Keterangan: Ei = Entry (kendaraan yang masuk lokasi) Ex = Exit (kendaraan yang keluar lokasi)

21 Bila sebelum pengamatan sudah terdapat kendaraan yang parkir maka banyaknya kendaraan yang telah diparkir dijumlahkandalam harga akumulasi parkir yng telah dibuat, sehingga persamaan di atas menjadi: Akumulasi = Ei Ex + X...(3.2) Keterangan: X = Jumlah kendaraan yang telah parkir sebelum pengamatan Dari hasil yang diperoleh dapat dibuat grafik kurva akumulasi. 3.2.2. Durasi parkir Durasi parkir adalah lamanya waktu yang dipergunakan untuk parkir. Menurut Hobbs (1995), durasi parkir merupakan rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang diparkir. Nilai durasi parkir diperoleh dengan persamaan: Durasi = Extime Entime...(3.3) Keterangan: Extime = waktu saat kendaraan keluar dari lokasi parkir Entime = waktu saat kendaraan masuk ke lokasi parkir 3.2.3. Volume parkir Volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan dalam periode tertentu, biasanya per jam). Waktu yang digunakan kendraaan untuk parkir, dalam menit atau jam yang menyatakan lamanya parkir. Volume parkir dihitung dengan menjumlahkan kendaraan yang masuk ke areal parkir pad jam-jam sibuk. Volume = Ei + X...(3.4)

22 Keterangan: Ei = Entry (kendaraan yang masuk ke areal parkir) X = Kendraan yang sudah ada sebelum pengamatan dilaksanakan Dengan data yang ada dapat dibuat grafik yang menggambarkan hubungan jumlah kendaraan yang di parkir dengan periode tertentu. 3.2.4. Pergantian parkir (Turn Over Parking) Pergantian parkir (turn over parking) adalah tingkat penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang-ruang parkir untuk satu periode tertentu. Turnover =...(3.5) 3.2.5. Indeks parkir Indeks parkir adalah ukuran untuk menyatakan penggunaan panjang jalan dan dinyatakan dalam persentase ruang yang ditempati oleh kendraan parkir. Indeksparkir = x100%...(3.6) 3.3. Penentuan Kebutuhan Ruangan Parkir Kebutuhan ruang parkir adalah kebutuhan ruang parkir yang dihitung dengan mengalikan SRP yang direncanakan dengan volume puncak kendaraan yang parkir berdasarkan data akumulasi. KRP = Vp x SRP...(3.7) Keterangan: KRP = Kebutuhan Ruang Parkir

23 Vp = Volume puncak parkir berdasarkan data hasil akumulasi SRP = Satuan Ruang Parkir Berdasarkan hasil studi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam Pedoman dan Peroperasian Fasilitas Parkir, ukuran kebutuhan ruang parkir pada pusat kegiatan ditentukan menurut sifat dan jenis pusat kegiatan. Satuan yang digunakan adalah Satuan Ruang Parkir (SRP) mobil penumpang, sehingga untuk aplikasi di lapangan harus disesuaikan dengan permintaan parkir setiap jenis kendaraan. Ukuran kebutuhan ruang parkir pada pusat kegiatan berdasarkan hasil studi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) ditentukan sebagai berikut: Tabel 3.3 Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir Pusat Rumah Sakit Jumlah tempat tidur 50 75 100 150 200 300 400 500 1000 Kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 118 132 146 160 230 Sumber : Hasil studi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) Tabel 3.4. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir Peruntukan Pusat Perdagangan Pertokoan Pasar Swalayan Pasar Satuan (SRP untuk mobil penumpang) SRP/100 m 2 luas lantai efektif SRP / 100 m 2 luas lantai efektif SRP / 100 m 2 luas lantai efektif Kebutuhan Ruang Parkir 3,5 7,5 3,5 7,5 3,5 7,5

24 Lanjutan Tabel 3.4. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir Pusat Perkantoran Pelayanan bukan umum Pelayanan umum SRP / 100 m 2 luas lantai SRP / 100 m 2 luas lantai 1,5 3,5 1,5 3,5 Sekolah SRP / mahasiswa 0,7 1,0 Hotel/Tempat Penginapan SRP / kamar 0,2 1,0 Rumah Sakit SRP / tempat tidur 0,2 1,3 Bioskop SRP / tempat duduk 0,1 0,4 Sumber : Departemen Perhubungan Darat (1998), Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Dalam desain pelataran taman parkir, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: (Departemen Perhubungan Darat, 1998) 1. Rencana umum tata ruang daerah 2. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas 3. Kelestarian lingkungan 4. Kemudahan bagi pengguna jasa 5. Tersedianya tata guna lahan 6. Letak antara jalur utama dan daerah yang dilayani 3.4. Evaluasi Kapasitas Parkir Daya tampung suatu fasilitas parkir baik yang berupa taman parkir, gedung maupun fasilitas parkir di badan jalan, sangat ditentukan oleh pola parkir yang ditetapkan pada masing-masing fasilitas di lapangan. Besar ruang parkir yang diperlukan untuk menampung kendaraan parkir tergantung pada jumlah dan jenis kendaraan, sudut parkir, pola parkir, dan karakteristik penggunaan tempat parkir.

25 Secara umum pola parkir dapat dibagi menjadi tiga jenis pola parkir menurut sudut parkirnya. Keuntungan dan kerugiannya adalah sebagai berikut: 3.4.1. Pola parkir paralel (0 o ) Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih sedikit jika dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut 90 o. Kenyamanan pengemudi untu melakukan manuver masuk dan keluar parkir juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan pola yang mempunyai lebar jalan kecil sehingga tidak mengurangi lebar efektif jalan. 3.4.2. Membentuk sudut 90 o Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan dengan pola parkir paralel, tetapi kemudahan dan kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar ke ruang parkir lebih sedikit daripada pola parkir yang dengan sudut 90 o. Pola parkir ini biasanya diterapkan di fasilitas parkir luar badan jalan agar dapat menampung lebih banyak kendaraan. 3.4.3. Membentuk sudut 30 o, 45 o, dan 60 o Pola ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan dengan pola parkir paralel, dengan kemudahan dan kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih besar daeripada pola parkir dengan susdut 90 0. Pola parkir ini biasanya diterapkan di kawasan parkir badan jalan dengan penerapan sudut parkir disesuaikan dengan lebar efektif jalan yang diinginkan.

26 3.5. Jalur Sirkulasi, Gang dan Modul Menurut Abubakar dkk (1998), jalur sirkulasi adalah tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir. Jalur gang adalah jalur antara dua deretan ruang parkir yang berdekatan. Menurut Abubakar dkk (1998), perbedaan antara jalur sirkulasi dan jalur gang terutama terletak pada penggunaannya. Patokan umum yang dipakai adalah sebagai berikut: 1. Panjang sebuah jalur gang lebih dari 100 meter 2. Jalur gang yang dimaksudkan untuk melayani lebih dari 50 kendaraan dianggap sebagai jalur sirkulasi. Lebar jalur minimum sirkulasi: a. untuk jalan satu arah = 3,5 meter b. untuk jalan dua arah = 6,5 meter Dimensi untuk jalur gang untuk pola parkir tegak lurus dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini Sumber : Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1998) Gambar 3.4 Dimensi Jalur Gang untuk Pola Parkir sudut 90 o