PENGGUNAAN LEMAK PATIN DALAM PAKAN IKAN NILA Oreochromis niloticus. Utilization of Catfish Body Fat in the Diet of Tilapia Oreochromis niloticus

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

II. BAHAN DAN METODE

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

KINERJA PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN LELE DUMBO (Clarias sp.) YANG DIBERI PAKAN DENGAN KANDUNGAN KROMIUM BERBEDA

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

III. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

Effect of L-Ascorbyl-2-Phosphate Magnesium as a Vitamin C Source in Different Doses on Growth of Patin Pangasius Hypophthalmus Fingerlings

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN DENGAN KADAR LEMAK BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus)

PENGARUH BERBAGAI RASIO ENERGI PROTEIN PADA PAKAN ISO PROTEIN 30% TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus)

PENINGKATAN RETENSI PROTEIN MELALUI PENINGKATAN EFISIENSI KARBOHIDRAT PAKAN YANG DIBERI CHROMIUM PADA IKAN MAS Cyprinus carpio LINN.

SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

I. Mokoginta, N.P. Utomo, A.D. Akbar & M. Setiawati

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

PENGARUH PERBEDAAN KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN FINGERLINGS IKAN MAS (Cyprinus carpio)

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

APLIKASI PROBIOTIK AMILOLITIK PADA PAKAN BERBASIS KARBOHIDRAT TINGGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERTUMBUHAN IKAN NILA Oreochromis niloticus

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2012, hlm ISSN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

PENGARUH KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

PEMELIHARAAN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) YANG DIBERI PAKAN PELET DAN IKAN RUCAH DI KERAMBA JARING APUNG

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

PEMANFAATAN TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DALAM PAKAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) ANJELI SULISTIANTI PAISEY

Kampus Darmaga, Bogor 16680, Indonesia 2) Fakultas Pertanian Universitas Batanghari, Jambi, Indonesia ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan Protein Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

3 METODE 3.1 Pakan Uji

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

Pemanfaatan Bungkil Kacang Tanah Dalam Pakan Ikan Terhadap Laju Pertumbuhan Ikan Nila (Orechromis niloticus)

III. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

Kata kunci: ikan nila merah, tepung ikan rucah, vitamin E, TKG, IKG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. METODE PENELITIAN

Penggantian Tepung Ikan dengan Tepung Ikan Asin Bawah Standar dalam Formulasi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Alumni Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal, 2) Dosen Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal,

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEPALA UDANG DAL AM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

KEBUTUHAN MINERAL SENG (Zn) UNTUKBENIH IKAN GURAME (Osphronemus gouramy, Lac.)

ABSTRACT. Keywords: selenium, growth, viability, Cromileptes altivelis, grouper

S. Mulyati, M. Zairin Jr., dan M. M. Raswin

PENGGUNAAN MEAT AND BONE MEAL (MBM) SEBAGAI SUMBER PROTEIN UTAMA DALAM PAKAN UNTUK PEMBESARAN IKAN NILA Oreochromis niloticus

SUBSTITUSI TEPUNG ONGGOK SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN PADA BUDIDAYA NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2016, hlm ISSN

Tingkat Kelangsungan Hidup

EFEK PEMBERIAN PREBIOTIK DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.)

Pemberian Daun Kayu Manis Cinnamomun Burmanni dalam Pakan Terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Komposisi Nutrien Tubuh Ikan Patin Pangasius Hypopthalmus

APLIKASI PREBIOTIK PADA PAKAN KOMERSIAL UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penambahan minyak ikan pada pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan komposisi asam lemak ikan sidat Anguilla bicolor bicolor

PENGGUNAAN PROTEIN NABATI DENGAN DAN TANPA PENAMBAHAN ENZIM FITASE SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN LELE DUMBO (Clarias sp) ASLINDA NUR MAZIDA

PENGGUNAAN LIMBAH KECAP IKAN SEBAGAI SUMBER LEMAK DALAM PAKAN IKAN PATIN Pangasius hypopthalmus. Oleh: Mohamad Kadir C

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

M.A. Suprayudi, E. Mursitorini dan D. Jusadi

Effect of Rearing Density of Dumbo Catfish (Clarias sp.) Fry on Production in the Controlled Nitrogen Culture System by Adding Wheat Powder

PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN TINGKAT KECERNAAN PAKAN BUATAN YANG BERBASIS TEPUNG IKAN RUCAH PADA IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

Pemanfaatan Tepung Darah Sebagai Sumber Zat Besi Organik terhadap Kinerja Pertumbuhan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

Effect of Enriched Feed by n-3 fatty acids and 2% of n-6 fatty acid on Danio rerio Reproduction. N. B. P. Utomo, L. Nurmalia, dan I.

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

ESTIMASI NISBAH PROTEIN-ENERGI PAKAN IKAN SENGGARINGAN (Mystus nigriceps) DASAR NUTRISI UNTUK KEBERHASILAN DOMESTIKASI

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Ikan Lele (Clarias batrachus) Organik

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN TEPUNG FERMENTASI DAUN LAMTORO GUNG

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

Jurnal Perikanan dan Kelautan p ISSN Volume 7 Nomor 1. Juni 2017 e ISSN Halaman : 18 24

Transkripsi:

Penggunaan Jurnal Akuakultur lemak Indonesia, patin dalam 6(1): pakan 89 95 ikan (2007) nila Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 89 http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id Bulan Ke-2 PENGGUNAAN LEMAK PATIN DALAM PAKAN IKAN NILA Oreochromis niloticus Utilization of Catfish Body Fat in the Diet of Tilapia Oreochromis niloticus M. Setiawati, C. Nuraeni & D. Jusadi Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 ABSTRACT This experiment was conducted to evaluate the effect of catfish body fat in the diet on the growth of tilapia Oreochromis niloticus. Twenty fishes with an initial body weight of 5.0±0.03 g were cultured in 100-l rectangular aquaria for 58 days. The fishes were fed on the diet contained lipid from catfish at a dosage of either 0, 1.5, 3, 4.5 or 6%. The results showed that lipid dosage in the diet insignificantly affected feed efficiency, (73.25-81.96%), protein retention (45.57-51.56%), daily growth rate (4.05-4.29%), and survival rate of fish (98.33-100%). However, n-3 fatty acids of fish muscle elevated as the dosage of body fat of catfish in the diet increased. Therefore, it can be concluded that lipid from catfish can be used as a fat source in the diet of tilapia. Keywords: lipid, tilapia, Oreochromis niloticus ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan lemak patin dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus. Dua puluh ekor ikan nila dengan bobot rata-rata 5±0,03 g ditebar ke dalam akuarium 60x50x40 cm. Ikan dipelihara selama 58 hari. Selama masa budidaya, ikan diberi lima jenis pakan berkadar protein 28% yang mengandung lemak patin pada kadar 0, 1,5, 3, 4,5 atau 6%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lemak patin pada pakan tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap nilai efisiensi pakan (73,25-81,96%), retensi protein (45,57-51,56%), laju pertumbuhan harian (4,05-4,29%) dan kelangsungan hidup ikan (98,33-100%). Namun, semakin meningkatnya kandungan lemak patin di dalam pakan berakibat pada semakin tingginya kandungan asam lemak n-3 di dalam daging ikan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lemak patin dapat digunakan sebagai sumber lemak tambahan dalam pakan buatan ikan nila. Kata kunci: lemak, ikan nila, Oreochromis niloticus PENDAHULUAN Di Laboratorium Lapangan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor terdapat unit usaha pengolahan fillet patin. Unit usaha ini setiap harinya menghasilkan limbah sebanyak 50% dari bobot ikan patin yang diolah. Sebagian limbah telah dimanfaatkan, misalnya gelembung renang, usus dan hati dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan (Jusadi et al., 2003), kulit ikan dimanfaatkan untuk kerupuk, kepala ikan diambil hifofisanya. Namun, masih terdapat bagian-bagian yang belum dimanfaatkan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan, seperti bau busuk di sekitar unit usaha tersebut. Lemak patin merupakan salah satu limbah yang selama ini belum termanfaatkan. Setiap harinya dihasilkan lemak patin sebanyak 2,2% dari bobot ikan yang difillet. Berdasarkan hasil analisa kimia yang kami lakukan sebelumnya, lemak patin mengandung asam lemak n-3 dan n-6 masing-masing sebesar 7,02% dan 6,68%, yang keduanya sangat esensial bagi ikan air tawar pada umumnya. Dengan demikian, lemak ini diduga dapat dimanfaatkan sebagai sumber lemak dalam pakan buatan bagi ikan nila. Pada saat ini harga pakan buatan untuk ikan air tawar, termasuk untuk ikan nila, relatif

90 mahal. Untuk mengurangi biaya produksi dalam budidaya ikan, petani berupaya untuk membuat pakan sendiri. Untuk itu, lemak patin bisa menjadi alternatif. Sumber lemak yang digunakan bagi ikan nila biasanya minyak nabati karena asam lemak yeng esensial bagi ikan nila adalah asam lemak 18:2n-6 (Takeuchi et al., 1983; Kanazawa et al., 1980). Penggunaan lemak patin ini diharapkan dapat menggantikan minyak nabati yang biasa digunakan sebagai komponen penyusun pakan ikan nila. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan lemak patin di dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus. Pakan Uji BAHAN DAN METODE Dalam penelitian ini dibuat lima jenis pakan yang berkadar protein 28%, serta memiliki energi yang dapat dicerna sekitar 300 kkal/100 g. Ke lima jenis pakan tersebut berbeda di dalam komposisi lemak patin yang menyusunnya (Tabel 1). Lemak patin yang digunakan berasal dari rongga tubuh (jeroan) ikan patin. Pakan dibuat dalam bentuk pelet kering. Selama masa penelitian pakan disimpan di dalam lemari es. Dalam rangka memenuhi kebutuhan asam lemak esensial bagi ikan nila, maka digunakan minyak Tabel 1. Komposisi pakan dan hasil analisis proksimat (%) Bahan Pakan Pakan A B C D E Tepung Ikan 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 Tepung Darah 03,4 03,4 03,4 03,4 03,4 Silase Jeroan Patin 04,3 04,3 04,3 04,3 04,3 Tepung Daging 05,6 05,6 05,6 05,6 05,6 Tepung Kedele 05,4 05,4 05,4 05,4 05,4 Tepung Pollard 50,1 50,1 50,1 50,1 50,1 Lemak Patin 00,0 01,5 03,0 04,5 06,0 minyak jagung 00,2 00,2 00,2 00,2 00,0 minyak sawit 05,8 04,3 02,8 01,3 00,0 Vitamin mix ¹ 02,4 02,4 02,4 02,4 02,4 Mineral mix ¹ 03,6 03,6 03,6 03,6 03,6 Sagu 07,2 07,2 07,2 07,2 07,2 Komposisi proksimat (% bobot kering) Kadar air 008,22 008,00 008,02 008,47 007,65 Protein kasar 0 28,00 028,30 028,00 028,80 028,50 Lemak kasar 009,90 009,20 009,60 010,00 010,80 Kadar abu 008,52 008,69 008,24 008,65 009,02 Serat kasar 004,60 003,30 003,44 002,86 001,27 BETN² 008,97 050,51 050,71 049,68 050,40 DE (kkal/100g) 300,62 299,85 302,54 306,00 313,23 C/P 10,7 10,6 010,81 010,63 010,99 Keterangan : ¹Sesuai dengan Takeuchi (1988) ²BETN : bahan ekstrak tanpa nitrogen. ³DE : Digestible Energy. 1 gram protein = 3,5 kkal DE, 1 gram lemak = 8,1 kkal DE. 1 gram karbohidrat/betn = 2,5 kkal DE (NRC, 1983).

Penggunaan lemak patin dalam pakan ikan nila 91 jagung. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan total lemak di setiap perlakuan, digunakan minyak sawit dengan kadar yang berbanding terbalik dengan lemak patin. Untuk mengetahui kualitas asam lemak pakan sebagai akibat dari penambahan lemak patin, dilakukan analisa asam lemak pakan E. Hasil analisa menunjukkan bahwa pakan ini mengandung asam lemak jenuh, rantai tunggal, n-6 dan n-3 masing-masing sebesar 29,37%, 34,77%, 13,64% dan 6,04%. Pemeliharaan Ikan Benih ikan nila gift diperoleh dari Balai Benih Ikan Air Tawar Sukamandi, Subang. Ikan tersebut dibawa ke Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan, untuk dipelihara lebih lanjut. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan adalah akuarium dengan ukuran 60x50x40 cm sebanyak 15 buah dan diisi air setinggi 30 cm. Bagian atas akuarium ditutup dengan kain kasa untuk mencegah ikan meloncat ke luar. Air yang digunakan berasal dari air tandon yang telah diendapkan dan diaerasi selama kurang lebih 24 jam. Seluruh akuarium dirangkai menjadi sistem resirkulasi. Setiap akuarium diaerasi untuk memberikan asupan oksigen ke dalam sistem. Sebelum perlakuan diujikan, ikan diadaptasikan terlebih dahulu terhadap kondisi lingkungan dan pakan percobaan selama satu minggu. Selama masa adaptasi, pakan percobaan yang diberikan adalah pakan yang sumber lemaknya 100% berasal dari lemak patin. Frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang, sore). Setelah satu minggu masa adaptasi, ikan dipuasakan selama kurang lebih 24 jam, kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam akuarium sebanyak 20 ekor per akuarium. Pada saat penimbangan ikan dibius dengan menggunakan MS 222 dengan dosis 100 ppm. Bobot rata-rata ikan adalah 5±0,03 g. Pemeliharaan dilakukan selama 58 hari dan diberi pakan secara at satiation (sampai ikan kenyang) sebanyak tiga kali sehari dengan pakan sesuai perlakuan. Untuk menjaga kualitas air tetap baik, setiap hari dilakukan pembuangan kotoran dengan cara siphon dan penggantian air 20-50% dari volume total air yang ada dalam sistem resirkulasi. Suhu air selama masa penelitian berkisar antara 29-30 C. Untuk mengetahui laju pertumbuhan harian, dilakukan penimbangan pada awal dan akhir penelitian. Analisis Statistik Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis ragam dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Tukey untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap masing-masing parameter yang diamati. Analisis ragam dan uji Tukey dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS. Analisis kimia Pada awal dan akhir penelitian, ikan di setiap ulangan diambil untuk keperluan analisa kimia. Analisa proksimat dan asam lemak dilakukan sesuai prosedur yang dijelaskan Takeuchi (1988). Komposisi asam lemak dianalisa menggunakan Gas Liquid Chromatography. Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Data biomas ikan nila pada awal dan akhir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut, diketahui bahwa bobot total ikan pada setiap perlakuan selama penelitian 58 hari telah mengalami peningkatan sebelas kali lipat. Di setiap akuarium yang diisi air sebanyak 90 l, jumlah ikan yang dipanen mencapai lebih dari 1000 g. Berdasarkan Tabel 2, nilai konsumsi pakan, efisiensi pakan, retensi protein, laju pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup ikan yang dihasilkan pada penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan (p>0,05). Sedangkan nilai retensi lemak menunjukkan adanya perbedaan. Nilai retensi lemak pada perlakuan B berbeda nyata dengan perlakuan D dan E, tetapi tidak berbeda dengan perlakuan A dan C. Nilai retensi lemak yang dihasilkan cenderung turun

Biomas ikan (g) 92 dengan semakin bertambahnya lemak patin yang digunakan dalam pakan. Perlakuan tanpa penggunaan lemak patin memiliki protein yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang mendapatkan penambahan lemak patin dalam pakannya (Tabel 3). Sedangkan kadar lemak yang dihasilkan lebih rendah daripada perlakuan yang menggunakan lemak patin. Dari Tabel 3 juga dapat diketahui bahwa penggunaan lemak patin dalam pakan meningkatkan kadar asam lemak n-3 di dalam daging ikan, sedangkan asam lemak n-6, asam lemak jenuh dan asam lemak rantai tunggal menurun. 1600 1400 1200 1000 800 600 0 hari 58 hari 400 200 0 A B C D E Jenis pakan Gambar 1. Bobot total ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi pakan A, B, C, D dan E pada awal (0 hari) dan akhir (58 hari) penelitian Tabel 2. Efisiensi pakan, retensi protein, retensi lemak, laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus) setelah dipelihara selama 58 hari dengan diberi pakan A, B, C, D dan E. Parameter Pakan A B C D E Efisiensi pakan (%) 76,4±1,5 a 82,0±3,5 a 73,3±6,7 a 73,9±1,4 a 77,5±1,3 a Retensi protein (%) 48,3±2,5 a 51,6±6,0 a 50,3±8,8 a 45,6±6,6 a 45,9±1,7 a Retensi lemak (%) 77,9±1,3 ab 86,6±8,5 a 81,6±9,4 ab 66,9±4,1 b 66,7±0,3 b Laju pertumbuhan harian (%) 4,1±0,2 a 4,3±0,3 a 4,2±0,2 a 4,2±0,0 a 4,2±0,1 a Kelangsungan hidup (%) 98,3±0,7 a 100±0,0 a 100±0,0 a 100±0,0 a 100±0,0 a Keterangan : ¹Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan ada perbedaan antar perlakuan (p<0,05).

Penggunaan lemak patin dalam pakan ikan nila 93 Tabel 3. Kadar protein, lemak (% bobot kering) dan asam lemak daging ikan nila (Oreochromis niloticus) pada akhir penelitian Komposisi Lemak ikan patin (% lemak) 0 25 50 75 100 Protein 81,78 74,29 71,47 79,01 70,16 Lemak 08,58 10,43 11,46 9,76 10,64 Kadar air 79,31 78,22 77,30 77,57 77,85 Asam Lemak (% area): 14:0 01,82 01,80 02,09 02,11 02,17 16:0 23,80 21,24 21,24 22,12 19,86 16:1n 00,42 02,05 02,51 02,65 02,59 18:0 07,69 07,03 07,48 08,07 07,59 18:1n 30,47 27,28 27,28 27,49 24,24 18:2n-6 13,90 13,25 12,56 13,24 11,97 18:3n-3 00,85 01,01 01,10 01,13 01,08 20:1n 01,00 01,00 00,17 01,07 01,04 20:4n-6 01,65 01,76 01,77 01,94 02,07 20:5n-3 00,54 00,63 00,67 01,06 00,65 22:4n-6 00,59 00,61 00,64 00,73 00,76 22:5n-6 00,57 00,62 00,65 00,72 00,79 22:5n-3 01,34 01,39 01,41 01,58 01,65 22:6n-3 04,77 05,16 04,92 05,70 05,96 Σn-6 16,71 16,25 15,62 16,63 15,58 Σn-3 07,49 08,20 08,09 09,47 09,34 Σasam lemak jenuh 33,30 30,07 30,81 32,31 29,62 Σrantai tunggal 31,88 30,33 29,96 31,21 27,86 Pembahasan Berdasarkan Gambar 1 dapat terlihat bahwa ikan pada masing-masing perlakuan mengalami penambahan bobot selama pemeliharaan. Hal ini menunjukkan bahwa pakan yang telah diberikan selama pemeliharaan telah melebihi kebutuhan ikan itu sendiri untuk pemeliharaan tubuhnya (maintenance) sehingga selebihnya digunakan untuk pertumbuhan. Lovell (1989) mengemukakan bahwa sebelum terjadi pertumbuhan, kebutuhan energi untuk maintenance harus terpenuhi terlebih dahulu. Dari hasil penelitian pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa persentase lemak patin yang berbeda pada masing-masing perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap efisiensi pakan (73,35-82,0%), laju pertumbuhan harian (4,1-4,3%), retensi protein (45,6-51,6%), dan kelangsungan hidup ikan (98,3-100%). Hal ini terjadi diduga karena pakan yang diberikan memiliki nutrien yang sama, terutama dari sisi asam lemak. Kinerja pertumbuhan yang sama antara perlakuan tanpa penggunaan lemak patin (pakan A) dengan perlakuan yang mendapatkan penambahan lemak patin terjadi karena lemak patin yang digunakan dalam pakan mengandung asam lemak tak jenuh n-3 sebesar 7,02% dan n-6 sebesar 6,68%, sehingga kebutuhan asam lemak esensial ikan dapat terpenuhi. Bukti ini dapat dilihat dari hasil analisa asam lemak pakan yang menggunakan 100% lemak patin (pakan E). Pakan E ini mengandung asam lemak n-6

94 sebesar 1,47% dan asam lemak n-3 sebesar 0,65%. Selain itu asam lemak jenuh dan rasio antara monoene dan lemak jenuh pakan pada masing-masing perlakuan relatif sama yaitu 3,3-3,6%. Komposisi asam lemak yang terdapat dalam pakan sesuai dengan kebutuhan ikan akan asam lemak esensial yaitu minimal 0,5% (Takeuchi et al., 1983) dan 1% (Kanazawa et al., 1980). Asam lemak esensial merupakan bagian dari fosfolipid yang terdapat pada membran sel. Sifat fisik dari membran sel ini ditentukan oleh fosfolipid yang ada pada membran, komposisi asam lemak pada fosfolipid dan interaksinya dengan kolesterol dan protein. Adanya asam lemak tak jenuh pada membran sel dapat mempengaruhi sifat fluiditas membran dan memperbaiki fungsi membran (Bell et al., 1986). Selanjutnya fluiditas membran akan berpengaruh terhadap aktifitas enzim yang terdapat pada membran, seperti Na + K + ATPase (Hepher, 1988). Adanya peranan asam lemak esensial tersebut maka dapat mempengaruhi metabolisme dalam sel sehingga komposisi asam lemak esensial yang tepat akan menghasilkan metabolisme sel yang optimal. Hasil yang sama juga terjadi pada ikan Atlantik salmon yang menggunakan minyak lobak (rapeseed oil) sebagai sumber lemak dalam pakan pengganti minyak ikan (Bell et al., 2003) dan ikan surubim yang menggunakan minyak hewani dan minyak nabati sebagai sumber lemak dalam pakan (Martino et al., 2002). Dari hasil-hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan berbagai sumber lemak di dalam pakan dapat dimungkinkan selama komposisi asam lemak di dalam pakan tersebut sesuai dengan kebutuhan ikan yang dibudidaya. Nilai retensi lemak yang dihasilkan menunjukkan adanya perbedaan dan cenderung turun dengan semakin bertambahnya penggunaan lemak patin dalam pakan. Nilai retensi lemak pada perlakuan B adalah sebesar 86,6%, lebih tinggi dari pada perlakuan D dan E yang mempunyai nilai 66,9% dan 66,7%. Pada perlakuan B nilai retensi lemak yang dihasilkan relatif sama dengan perlakuan A dan C (77,9% dan 81,6%). Nilai retensi lemak yang semakin menurun menunjukkan bahwa lemak yang dimanfaatkan oleh ikan semakin tinggi, sehingga lemak yang disimpan dalam tubuh sedikit. Di dalam tubuh ikan, lemak disimpan di dalam otot dan rongga perut. Berdasarkan hasil analisa proksimat pada Tabel 3, lemak yang terdapat pada daging untuk masingmasing perlakuan relatif sama. Sehingga dengan semakin menurunnya nilai retensi lemak, diduga lemak yang disimpan dalam rongga perut semakin sedikit dengan semakin bertambahnya lemak patin pada pakan. Di sisi lain, semakain banyak lemak patin yang digunakan, komposisi asam lemak i-3, khususnya asam dokosaheksanat (DHA), di dalam daging ikan juga meningkat. Dengan demikian, penggunaan lemak patin dalam pakan dapat memperbaiki mutu daging ikan nila dilihat dari kepentingan manusia yang mengkonsumsinya. Dengan adanya nilai efisiensi pakan sebesar 73,3-82,0% dan nilai laju pertumbuhan sebesar 4,1-4,3% yang relatif sama pada masing-masing perlakuan, maka lemak patin dapat digunakan sebagai sumber lemak dalam pakan sampai dengan 6%. DAFTAR PUSTAKA Bell, M.V., R.J. Henderson dan J.R. Sargent. 1986. The role of polyunsatureted fatty acids in fish. Mini Review. Comp. Biochem. Physiology, 83B:711-719. Bell, J.G., F. McGhee, P.J. Campbell dan Sargent, J. R. 2003. Rapeseed oil as an alternative to marine fish oil in diets of post-smolt Atlantic salmon (Salmo salar): changes in flesh fatty acid Ccomposition effectiveness of subsequent fish oil wash out. Aquaculture, 218: 515-528. Hepher, B. 1988. Nutrition of Pond Fishes. Cambridge University Press. Cambridges, New York. 388 pp. Jusadi D.A.M. Probosasongko dan I. Mokoginta. 2003. Pengaruh kadar silase jeroan ikan patin yang berbeda dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan patin

Penggunaan lemak patin dalam pakan ikan nila 95 Pangasius hypophthalmus ukuran sejari. Prosiding Semi-loka Aplikasi Teknologi Pakan dan Peranannya bagi Perkembangan Usaha Perikanan Budi Daya. Pusat Riset Perikanan Budidaya, DKP. Bogor, 9 September 2003. Kanazawa, A., S. Teshima dan M. Sakamoto. 1980. Requirement of Tilapia zillii for essential fatty acids. Bull. Japan. Soc. Scie. Fish., 46:1353-1356. Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding of Fish. An AVI Book. Published by Van Nostrand Reinhold, New York. 260 halaman. Martino, C.R., J.E.P. Cyrino, L. Portz dan L.C. Trugo. 2002. Performance and fatty acid composition of surubim (Pseudoplatystoma coruscans) fed diets with animal and plant lipids. Aquaculture, 209: 233-246. NRC (National Research Council). 1983. Nutrient Requirement of Warmwater Fishes and Shellfishes. Revised Edition. National Academy of Sciences, Washington D. C. 102 p. Takeuchi, T., S. Satoh and T. Watanabe. 1983. Requirement of Tilapia nilotica for essential fatty acid. Bull. Japan. Soc. Scie. Fish., 49:1127-1134. Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work Chemical Evaluation of Dietary Nutrients, p. 179-225. Dalam: Fish Nutrition and Mariculture. Watanabe, T. (Ed.). Departement of Aquatic. Bioscience. Tokyo University of Fisheries. JICA. 233p.