15/12/2015 PENGENDALIAN HAMA DENGAN PERATURAN / PERUNDANG-UNDANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN

TINJAUAN PUSTAKA. hama berdasarkan ekologi yang menitikberatkan pada faktor-faktor mortalitas

NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area.

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 09/Permentan/OT.140/2/2009

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.18/MEN/2003 T E N T A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 Tentang : Perlindungan Tanaman

Pengelolaan Agroekosistem dalam Pengendalian OPT. Status Pengendalian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ambang Ekonomi. Dr. Akhmad Rizali. Strategi pengendalian hama: keuntungan dan resiko Resiko aplikasi pestisida

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2009 NOMOR

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ilmu Tanah dan Tanaman

Draf RUU SBT 24 Mei 2016 Presentasi BKD di Komisi IV DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

I. PENDAHULUAN. nasional yang memiliki tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

I. PENDAHULUAN. Aktivitas penyerbukan terjadi pada tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, kacangkacangan,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

PENGELOLAAN HAMA TERPADU (PHT)

PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PENGENDALIAN OPT PADI RAMAH LINGKUNGAN. Rahmawasiah dan Eka Sudartik Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nama Mabasiswa : YASNIATI LUBIS Nomor Pokok : Program Studi : Pengelolaan Sumber daya Alam dan Lingkungan. Menyetujui Komisi Pembimbing

GUBERNUR SUMATERA BARAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

Regulasi sanitasi Industri Pangan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 43/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 390/Kpts/TP.600/5/1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN HAMA TERPADU MENTERI PERTANIAN,

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman.

EKSISTENSI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI PADA TINGKAT PETANI DI SULAWESI TENGAH

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN [LN 1992/46, TLN 3478]

VI. PEMBAHASAN UMUM Strategi pengendalian B. tabaci dengan Perpaduan Pemanfaatan Tanaman Pembatas Pinggir dan Predator

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKELAPASAWITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

b. pelaksanaan pelayanan dalam bidang perbenihan meliputi penyediaan, pengujian, pengawasan dan pengendalian benih/bibit bermutu, sertifikasi dan pela

PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

I. PENDAHULUAN. produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 1984

Pengendalian Hama dengan Varietas Tahan

TEKNIK PENGENDALIAN HAMA MELALUI PERATURAN KARANTINA KARANTINA?

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 271/Kpts/HK.310/4/2006 TENTANG

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 5 TAHUN 2015 T E N T A N G

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perlindungan tanaman dengan menggunakan pestisida telah menimbulkan

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENGUJIAN MUTU KOMODITI PERTANIAN

3. PENGENDALIAN OPT TANAMAN JAGUNG

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656]

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2006 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN DALAM HAL TRANSIT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER. 04/MEN/2005 TENTANG BENTUK DAN JENIS SERTA TATA CARA PENERBITAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Pestisida. Metil. Bromida. Karantina. Tumbuhan. Penggunaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA

F. Pengendalian Kimiawi

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) TAHUN 2013

TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN OLEH PIHAK KETIGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 411/Kpts/TP.120/6/1995 TENTANG PEMASUKAN AGENS HAYATI KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

URAIAN TUGAS BALAI PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KEPALA BALAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

Wereng Batang Cokelat Mengancam Swasembada Beras

Standar Pelayanan Publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Pertanian

TEKNIK PENGELOLAAN HAMA OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI

PEMBAHASAN UMUM Visi, Misi, dan Strategi Pengelolaan PBK

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BEBERAPA TEKNIK PENGENDALIAN HAMA TERPADU

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANFAAT TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PERKEBUNAN RAKYAT PADA TANAMAN KOPI, TEH DAN LADA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Transkripsi:

PENGENDALIAN HAMA DENGAN PERATURAN / PERUNDANG-UNDANGAN KARANTINA PERTANIAN Suatu lembaga yang dibentuk pemerintah untuk mencegahmasukdan tersebarnyahama & penyakit pertanian (tumbuhan, hewan, ikan) dari luar negeri atau dari satu wilayah ke wilayah lain di dalam negara Republik Indonesia berdasarkan peraturan perundangundangan. UU No. 16 / 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Keppres No. 58 / 2001, dibentuk Badan Karantina Pertanian. Peraturan Pemerintah No. 14 / 2002 tentang Karantina Tumbuhan Keputusan Menteri Pertanian No.38 / 2006 tentang : Jenis-jenis OPTK Golongan I dan Golongan II, Kategori A 1 dan Kategori A 2 1

TUJUAN Mencegah masuknya OPTK dari luar negeri ke dalam wilayah negara Republik Indonesia. Mencegah tersebarnya OPTK dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia. Mencegah keluarnya OPT tertentu dari wilayah negara Republik Indonesia apabila negara tujuan menghendakinya. Pelaksanaan Phytosanitary Certificate bagi tumbuhan dan hasil tumbuhan, sebagai penjaminan kesehatan produk pertanian. Beberapa OPT Potensial yaitu di negara / daerah asal sangat merusak; belum masuk / ada di Indonesia; sangat dikhawatirkan masuk & sangat merusak di Indonesia. Disebut : Kategori OPTK A1. Misal: Kumbang Kentang Colorado (Leptinotarsa decemlineata), sangat merusak pertanaman kentang di AS & Eropa 2

1. Pemeriksaan Delapan Tindakan Karantina Pemeriksaan administratif untuk mengetahui kelengkapan, kebenaran isi, dan keabsahan dokumen persyaratan Pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi kemungkinan adanya Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina,dapat dilakukan secara visual dan/atau laboratoris serta Pemilik membantu kelancaran pelaksanaan pemeriksaan. 2. Pengasingan Pengasingan dimaksudkan untuk mendeteksi kemungkinan adanya Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang karena sifatnya memerlukan waktu lama, sarana khusus dan kondisi khusus. Dilakukan di suatu tempat yang terisolasi selama waktu tertentu sesuai dengan masa inkubasi Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang bersangkutan. 3

3. Pengamatan Pengamatan dimaksudkan untuk mendeteksi kemungkinan adanya Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang karena sifatnya memerlukan waktu lama, sarana khusus dan kondisi khusus. Dilakukan di suatu tempat yang terisolasi selama waktu tertentu sesuai dengan masa inkubasi Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang bersangkutan. 4. Perlakuan Perlakuan dilakukan untuk membebaskan Media Pembawa orang, alat angkut, peralatan, dan pembungkus dari Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina Golongan II,dapat dilakukan secara fisik maupun kimiawi. 4

5. Penahanan Penahanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dimaksudkan untuk mengamankan Media Pembawa dengan cara menempatkannya di bawah penguasaan dan pengawasan petugas Karantina Tumbuhan dalam waktu tertentu karena persyaratan karantina belum sepenuhnya dipenuhi. 6. Penolakan Penolakan dimaksudkan agar Media Pembawa yang bersangkutan segera dibawa ke negara atau Area asal atau Area lain untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dari Media Pembawa tersebut ke lingkungan sekitarnya.pengiriman Media Pembawa yang dikenai tindakan penolakan ke negara atau Area asal atau Area lain dilakukan oleh Pemilik di bawah pengawasan petugas Karantina Tumbuhan. 5

7. Pemusnahan Pemusnahan dilakukan dengan cara membakar, menghancurkan, mengubur, dan cara-cara pemusnahan lainnya yang sesuai sehingga Media Pembawa tidak mungkin lagi menjadi sumber penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina.Pelaksanaan pemusnahan menjadi tanggung jawab Pemilik dan dilakukan di bawah pengawasan petugas Karantina Tumbuhan.Dalam hal Media Pembawa yang bersangkutan tertular Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina atau tidak dikirim kembali ke negara atau Area asal atau Area lain oleh Pemiliknya setelah ditolak pemasukan atau pengeluarannya, pemusnahannya dilakukan terhadap seluruh partai kiriman Media Pembawa.Dalam hal Media Pembawa yang bersangkutan berada dalam keadaan busuk atau rusak, pemusnahannya dilakukan hanya terhadap Media Pembawa yang busuk atau rusak. Pelaksanaan pemusnahan dinyatakan dalam suatu berita acara. 8. Pembebasan Pembebasan dilakukan apabila Media Pembawa yang bersangkutan : Bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina; dan Semua persyaratan yang ditetapkan bagi pemasukan atau pengeluaran Media Pembawa tersebut telah dipenuhi. 6

PENGENDALIAN HAMA TERPADU ( PHT ) Dalam Semiloka PHT di IPB, 1994: PHT ialah sistempengelolaan hama yang berusaha memaksimumkan keefektifan pengendalian alami dan pengendalian kultur teknik, sedangkan pengendalian kimia hanya bila diperlukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek ekologi, ekonomi & sosial. Hendaknya dipandang sebagai : cara pendekatan, cara berfikir, sbg. falsafah. Program Nasional PHT 1984/1985 Indonesia swasembada beras. Tetapi hama wereng batang coklat muncul lagi. Meningkatnya populasi wereng akibat dari penggunaan pestisida (yang berlebihan) sebagai bagian dari paket intensifikasi tanaman padi. Untuk mencegah meluasnya serangan wereng batang coklat (yang mengancam swasembada beras), dikeluarkan INPRES No. 3/ 1986. 7

Beberapa pokok dalam INPRES No. 3/1986: Melarang penggunaan pestisida spektrum luas Membatasi penggunaan pestisida Mengawasi peredaran jenis-jenis pestisida Menetapkan strategi perlindungan tanaman dengan sistem PHT. Pada tahun 1992 dikeluarkan UU No. 12 / 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman perlindungan tanaman dengan sistem PHT. pelaksanaan PHT adalah tanggung jawab masyarakat dan pemerintah. hukuman pidana bagi semua pihak yang mengedarkan dan menggunakan pestisida terlarang. 8

Program Nasional PHT Adalah upaya yang terencana dan terkoordinasi untuk menerapkan prinsipprinsip PHT oleh petanidalam kegiatan usahataninya, serta memasyarakatkan konsep PHT di kalangan masyarakat umum, dalam rangka pelaksanaan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Tujuan Program Nasional PHT 1.Meningkatkan & mempertahankan produksi yang tinggi. 2. Meningkatkan kualitas produksi, sehingga berdaya saing tinggi. 3. Menurunkan penggunaan pestisida, untuk menghindari pencemaran & bahaya residu. 4.Meningkatkan kemampuan & peran petani menerapkan PHT, petani mandiri. 5. Meningkatkan dukungan kepada petani, memfasilitasi sarana, prasarana, tenaga fasilitator, misal dalam Sekolah lapangan PHT (SLPHT). 6. Meningkatkan kesejahteraan & kualitas hidup petani. 9

Prinsip Pelaksanaan PHT 1. Penerapan budidaya tanaman sehat 2. Pemanfaatan & pelestarian musuh alami 3. Pemantauan agroekosistem secara teratur 4. Pemberdayaan petani sebagai ahli PHT & manajer (pengambil keputusan, pelaksana di lahan usahataninya sendiri). Strategi Pelaksanaan PHT Memadukan dengan optimal: 1. Pengendalian secara teknik budidaya 2. Pengendalian hayati dengan musuh-alami hama 3. Pengendalian secara fisik-mekanik 4. Pengendalian secara kimia pada saat diperlukan 5. Pengandalian dengan peraturan / perudangan2an, misal: karantina tumbuhan. 10

Upaya Pokok Program Nasional PHT Pengembangan SDM, melalui kegiatan SLPHT bagi petani, & pelatihan bagi fasilitator. Memperkuat Sistem Informasi Manajemen PHT. Memperkuat pengawasan penggunaan pestisida, terutama yang berpotensi berbahaya bagi organisme non-target & lingkungan. Memasyarakatkan konsep PHT di kalangan petani, konsumen, & masyarakat umum. 11