Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

dokumen-dokumen yang mirip
Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

1 atm selama 15 menit

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

BABm METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Pascapanen Program studi Agroteknologi Universitas. B.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan eksperimen dengan cara mengisolasi dan identifikasi mikroba endofit dari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

II. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

III. METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

Transkripsi:

75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik Isolat Bakteri Selulolitik dengan Pewarnaan Gram Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik Uji Bakteri Kuantitatif Penghasil Identifikasi spesies isolat Aktivitas Enzim Selulase Kasar dan Nama spesies isolat terpilih Selulase secara

76 L.1.2 Tahap Preparasi Alat dan Bahan Alat (untuk Isolasi Bakteri) Disterilisasi dalam autoklaf dengan suhu 1210C selama 15 menit. Hasil L.1.3 Pembuatan Media L.1.3.1Media Carboxil Methil Cellulosa (CMC) agar 2 g CMC, 0,04 g MgSO4, 0,15 g KNO3, 0,1g K2HPOH, 0,004 g CaCl2, 0,4 g Beef extract dan 3,4 g agar Ditimbang (disesuaikan ukuran) Ditambah aquades 200 ml Dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk hingga larut Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml Disterilisasi dalam autoklaf dengan suhu 1210C selama 15 menit. Hasil L.1.3.2Media Carboxil Methil Cellulosa (CMC) broth 2 g CMC, 0,04 g MgSO4, 0,15 g KNO3, 0,1g K2HPOH, 0,004 g CaCl2, dan 0,4 g Beef extract Hasil Ditimbang (disesuaikan ukuran) Ditambah aquades 200 ml Dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk hingga larut Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml Disterilisasi dalam autoklaf dengan suhu 1210C selama 15 menit.

77 L.1.4 Isolasi Bakteri Air Panas Dipilih suhu 40-50 C Diambil dan dimasukan ke dalam termos Diambil 5 ml dan dimasukan 50 ml CMC broth (pengeceran 10-1) Diinkubasi selama 1 hari Dilakukan pengenceran bertingkat sampai 10-10 (dengan mengambil 1 ml dari pengenceran sebelumnya lalu diencerkan dengan 9 ml aquadest steril) Diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri untuk ditanam secara pour plate menggunakan media CMC agar (Pengenceran 10-2 sampai 10-10 ) Diinkubasi pada suhu 50 C di Inkubator selama 48 jam Diamati morfologinya (Koloni yang dihasilkan dari isolasi) Dipindahkan pada cawan agar untuk pemurnian (koloni yang terpisah) Diambil satu ose isolat mikroba Ditumbuhkan pada media CMC agar dengan metode streak kuadran (konfirmasi single koloni) Disimpan isolat pada media miring CMC agar untuk perlakuan selanjutnya. Hasil L.1.5 Uji Zona Bening Isolat Hasil Diinokulasikan ke dalam media CMC agar Diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang 50٥C Divisualisasi zona bening dengan larutan Congo red Diamati dan diukur ratio zona bening

78 L.1.6 Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan Gram (Hadioetomo, 1999). Isolat (24 jam) Diambil sedikit dengan jarum ose secara aseptis Disuspensikan dengan dengan aquades yang ada di atas gelas objek. Difiksasi preparat diatas api bunsen sampai kering. Ditetesi dengan larutan kristal violet, didiamkan selama 60 detik, dicuci dengan air mengalir, dikeringkan. Ditetesi dengan larutan iodin, didiamkan selama 60 detik, dicuci dengan air mengalir, dikeringkan. Ditetesi dengan larutan alkohol 96 %, didiamkan selama 30 detik, dicuci dengan air mengalir, dikeringkan. Ditetesi dengan larutan safranin, didiamkan selama 30 detik, dicuci dengan air mengalir, dikeringkan. Ditetesi dengan minyak imersi, diamati dengan mikroskop (uji gram positif jika berwarna ungu dan negatif jika berwarna merah) Hasil L.1.7 Pembuatan Inokulum bakteri Selulolitik Termofilik Isolat Terpilih Diambil sebanyak 2 ose Dimasukkan kedalam media CMC broth 50 ml Dishaker pada suhu 50 oc dengan kecepatan 150 rpm selama 18 jam Hasil L.1.8 Produksi Enzim Selulase Kasar CMC broth Diambil inokulum sebanyak 5 ml Dimasukkan kedalam media CMC broth 50 ml Diinkubasi pada shaker incubator pada suhu 50 C dengan kecepatan 150 rpm selama 24 jam Diambil 10 ml dan disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit pada suhu 4 C Hasil

79 L.1.9 Analisis Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Amilase dengan Metode DNS (Miller, 1959). L.1.9.1Pembuatan Kurva Standar Glukosa Larutan glukosa 0, 200, 400, 600, 800 dan 1000 ppm Dipipet 1mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambah 1 ml reagen DNS Dihomogenkan Ditutup mulut tabung dengan alumunium foil Dipanaskan dalam air mendidih selama 5-15 menit Ditambahkan 1 ml larutan KNa-Tartrat 40% Didinginkan dan ditambah aquades sampai volumenya 10 ml Dihomogenkan Ditentukan serapannya dengan panjang gelombang 540 nm Hasil L.1.10 Analisa Glukosa Ekstrak kasar enzim selulase Dipipet 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dicampur dengan 1 ml larutan substrat Diinkubasi selama 40 menit pada suhu 50 ºC Dihentikan reaksi dengan penambahan 1 DNS Dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit Ditambahkan 1 ml larutan KNa-tartar 40% Didinginkan dan ditambah akuades hingga volume 10 ml Diukur abrsorbansinya pada panjang gelombang 540 nm Hasil

80 Lampiran 2. Pembuatan Reagen L.2.1 Pembuatan Media CMC Pembuatan media CMC agar dan CMC broth yang terdiri dari 2 g CMC, 0,04 g MgSO4, 0,15 g KNO3, 0,1g K2HPOH, 0,004 g CaCl2, dan 0,4 g Beef extract dan untuk media CMC agar bahan-bahan tersebut ditambah 3,4 gram agar. Semua bahan dicampur dengan aquadest sebanyak 200 ml, dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk hingga larut pada alat hotplate dan stirer, kemudian media tersebut dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditutup kapas, kemudian disterilisasi dalam autoklaf suhu 121 C selama 15 menit. L.2.2 Pembuatan Larutan Standart Glukosa Cara membuat larutan stok glukosa standart 5000 ppm adalah : 5000 = 5000 1L = 5g 0,5 g = 1 L 100 ml Untuk membuat larutan standart 5000 ppm diperlukan 0,5 g glukosa, dilarutkan dengan aquades sebanyak 100 ml. Kemudian larutan glukosa dengan konsentrasi 0, 200,400, 600, 800, 1000 ppm sebanyak 100 ml dibuat sesuai dengan menggunakan rumus pengenceran sebagaimana berikut : a. Konsentrasi 200 ppm V1 x M1 = V2 x M2 V1 x 5000 ppm = 100 x 200 ppm V1 = 4 ml b. Konsentrasi 400 ppm V1 x M1 = V2 x M2 V1 x 5000 ppm = 100 x 400 ppm

81 V1 = 8 ml c. Konsentrasi 600 ppm V1 x M1 = V2 x M2 V1 x 5000 ppm = 100 x 600 ppm V1 = 12 ml d. Konsentrasi 800 ppm V1 x M1 = V2 x M2 V1 x 5000 ppm = 100 x 800 ppm V1 = 16 ml e. Konsentrasi 1000 ppm V1 x M1 = V2 x M2 V1 x 5000 ppm = 100 x 1000 ppm V1 = 20 ml L.2.3 Pembuatan Reagen DNS (Miller, 1959) Ditimbang asam 3-5 dinitrisalisilat sebanyak 1 gram, 0,2 gram fenol, 0,05 gram sodium sulfit, dan 1 gram natrium hidroksida. Kemudian semua bahan dilarutkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml dan ditera. Sebanyak 1 ml garam Rochelle 40 % ditambahkan segera setelah terbentuknya kompleks warna antara DNS dan gula pereduksi hasil hidrolisis. Hasil disimpan dalam botol warna gelap. L.2.4 Pembuatan Reagen KNa-Tartar 40% Ditimbang KNa-Tartar sebanyak 20 gram kemudian dilarutkan dengan akuades 50 ml dalam erlenmeyer 250 ml. Hasil disimpan dalam botol warna gelap.

82 Lampiran 3. Menentukan Kurva Standar Larutan Glukosa L.3.1 Kurva Standar Larutan Glukosa Tabel L.3.1 Data Absorbansi Larutan Glukosa Pada Konsentrasi Glukosa (ppm) 200 400 600 800 1000 540 nm Absorbansi 0,236 0,383 0,578 0,726 1,045 Gambar L.3.1 Grafik Kurva Standar Glukosa Chart Title 1,2 y = 0,001x + 0,002 R² = 0,986 1 0,8 1000; 1,045 800; 0,726 0,6 Series1 600; 0,578 0,4 Linear (Series1) 400; 0,383 Linear (Series1) 200; 0,236 0,2 0 0; 0 0 200 400 600 800 1000 1200

83 Lampiran 4. Pengukuran Absorbansi dan Aktivitas Ekstrak Kasar Selulase L.4.1 Nilai Absorbansi Ekstrak Kasar Selulase Tabel L.5.1 Nilai Absorbansi Ekstrak Kasar Selulase Ulangan No Nama Isolat Rata-rata 1 2 3 1 Blanko 0 0 0 0 2 PS 2 0,015 0,007 0,026 0,016 3 PS 3 0,008 0,007 0,011 0,009 4 PS 4 0,040 0,031 0,019 0,030 5 PS 8 0,018 0,017 0,017 0,017 L.4.2 Menentukan Aktivitas Ekstrak Kasar Selulase Pengukuran aktivitas ekstrak kasar selulase dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan kurva standar glukosa sebagai berikut: Persamaan kurva standar glukosa Diketahui: y = ax + b y = 0,001x + 0,002 x = (y 0,002)/0,001 misal absorbansi ekstrak kasar isolat PS 2 0,016 0,002 = 0,001 0,002 = 0,001 0.016 0.002 = 0.001 14 ppm = Sehingga, konsentrasi glukosa dari isolat PS 2 adalah 14 ppm

84 Tabel L.4.1 Nilai Konsentrasi Gula Reduksi No Kode Isolat Kadar Gula reduksi (ppm) 1. PS 2 14 2. PS 3 7 3. PS 4 28 4. PS 8 15 Sedangkan untuk menentukan aktivitas ekstrak kasar selulase dapat diketahui dengan menggunakan persamaan: Unit Aktivitas = Dimana: C = Konsentrasi gula reduksi (ppm) BM = Berat molekul glukosa t = Waktu inkubasi (menit) H = Volume enzim-substrat (ml) E = Volume enzim (ml) Misal : konsentrasi gula reduksi sebesar 14 ppm maka aktivitas ekstrak kasar selulase adalah Unit aktivitas = 180 µµ 14 40 2 1 = 0,0039 µmol/ ml menit 3,9 10-3 µmol/ml menit Satu unit aktivitas amilase dinyatakan dengan banyaknya mikro mol glukosa yang dihasilkan oleh 1 ml ekstrak kasar selulase per menit pada kondisi tertentu, sehingga aktivitas yang diperoleh adalah 3,9 10-3 Unit/mL. Data aktivitas ekstrak kasar selulase ditunjukkan pada Tabel L.4.2

85 Tabel L.4.2 Nilai Aktivitas Ekstrak Kasar No Kode Isolat Aktivitas Enzim (Unit/mL) 1 PS 2 3,9 x 10-3 2 PS 3 1,9 x 10-3 3 PS 4 7,8 x 10-3 4 PS 8 4,2 x 10-3 Tabel L.4.3 Diameter Zona Bening Diameter Zona Bening (cm) No Kode Isolat II III I Rata-Rata (cm) 1. PS 2 0,6 0,1 0,1 0,27 2. PS 3 0,4 0,1 0,2 0,23 3. PS 4 0,4 0,1 0,4 0,3 4. PS 5 0,1 0,1 0,3 0,17 5. PS 6 0,3 0,1 0,2 0,2 6. PS 8 0,3 0,1 0,2 0,2

86 Lampiran 5 Dokumentasi L.5.1 Pengamatan Zona Bening Bakteri Selulolitik Termofilik Dari Sumber Air Panas Pacet Mojokerto Isolat PS 2 (1) Isolat PS 2 (2) Isolat PS 2 (3) Isolat PS 3 (1) Isolat PS 3 (2) Isolat PS 3 (3) Isolat PS 4 (1) Isolat PS 4 (2) Isolat PS 4 (3) Isolat PS 5 (1) Isolat PS 5 (2) Isolat PS 5(3)

87 Isolat PS 6 (1) Isolat PS 6 (2) Isolat PS 6 (3) Isolat PS 8 (1) Isolat PS 8 (2) Isolat PS 8 (3) L.5.2 Hasil Isolasi Bakteri Dari Sumber Air Panas Pacet Mojokerto C A D B

88 G E H F Keterangan : A : Isolat PS 1 ; B : Isolat PS 2 ; C : Isolat PS 3 ; D : Isolat PS 4 ; E : Isolat PS 5 ; F : Isolat PS 6; G : Isolat PS 7 dan H : Isolat PS 8 L.5.3 Proses Uji Aktivitas Enzim Secara Kuantitatif EKZ P A B EKZ P C D

89 E F G Keterangan : A : Ekstrak Kasar Enzim sebelum disentrifugasi ; B dan C : Ekstrak Kasar Enzim sesudah disentrifuasi ; D : Ekstrak Enzim setelah diberi reagen DNS ; E : Proses penggodokan ; F : Larutan enzim, DNS, KNa-Tartar 40% dan akuades ; G : Proses pembacaan pada spektrofotometer ; EKZ : Ekstrak Kasar Enzim dan P : Pelet

90 Lampiran 6 Bagan Pengidentifikasian Spesies Bakteri

91

92

93

94

95