Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

dokumen-dokumen yang mirip
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N S L E M A N

ADENDUM / AMANDEMEN KESATU ATAS DOKUMEN PENGADAAN SEPATU DINAS PEGAWAI

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

SPESIFIKASI TEKNIS Jenis Barang Satuan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Kode Rekening :

BAB III SURVEY LAPANGAN

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

SPESIFIKASI PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT SATPOL PP A. PAKAIAN DINAS HARIAN

WADAH HANTARAN. Abstrak

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

ATRIBUT OSPEK MABA FAKULTAS PETERNAKAN UB ICE CREAM 2013

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

PERFECT 2012 NAMA LENGKAP JURUSAN FEB - UB NAMA KELOMPOK (NO. KEL) FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI. 19cm. 26cm NO URUT DLM KELOMPO K 3,5. 3 cm.

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA. 1. Bahan : HVS 80 gram 2. Bentuk : memanjang, horizontal atau vertikal

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF


TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KERAJINAN TAS DARI BAHAN BAKU PLASTIK

Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1

SNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

BAB lv KONSEP PERANCANGAN

SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1

*Alat Peraga Pendidikan *Elektrikal Mekanikal *Komputer *Laboratorium *Percetakan

Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M

DAFTAR PUSTAKA. Literatur

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

NO GAMBAR BENTUK, WARNA, DAN KELENGKAPAN ATRIBUT PENGGUNAAN KETERANGAN

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

-29- A. PAKAIAN DINAS UPACARA 1. PAKAIAN DINAS UPACARA-I. a. PDU-I PRIA

BAB V PEDOMAN MAGNET

Office : Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh-Tangerang Telp. (021) , Fax (021) Workshop : Jl. Kebon Besar No.22 Batu Ceper Tangerang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

A D D E N D U M 0 1 D O K U M E N P E N G A D A A N

1 MOLDED 2 Panel. 2 Panel. Tipe Rangka ID/SKU/Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga.

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan

., 6. A. Posisi benang dan hakpen. Penjelasan gambar: 1. Posisi benanq di tangan kiri 2. Poslsl hakpen di tangan kanan.

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

DAFTAR GAMBAR. 1. Sepatu Mesin Jarum Mesin Sekoci Spul Kapur Jahit Pita Ukur...

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

Spesifikasi Teknis dan Gambar Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

Pengalaman Membuat dan Memasang Tanda Batas Di Taman Nasional Kepulauan Seribu

METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN GROIN GEOBAG

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

BAB II METODE PERANCANGAN

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

KAYU LAPIS DAN PAPAN BLOK PENGGUNAAN UMUM

BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

Standard Box Arsip Standard Box Arsip

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172

BAB II LANDASAN TEORI

22 Aqustus 202 Lingkup Akreditasi. SNI ISO 17202:2O10 Dimensi kain tenun

PERENCANAAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN BENANG PADA GARMEN T-SHIRT UNTUK GRAMASI KAIN YANG BERBEDA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

Universitas Kristen Maranatha

Kayu gergajian Bagian 1: Istilah dan definisi

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

STANDAR BOKS ARSIP BERDASARKAN KEPUTUSAN KEPALA ANRI NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG STANDAR BOKS ARSIP. Oleh : Fajar Sulistyo

BAB X PINTU DAN JENDELA

LAMBANG PEMASYARAKATAN

TANDA PENGENAL DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

Kepka ANRI No.11 Tahun 2000 tentang STANDAR BOX ARSIP Kepka ANRI No.11 Tahun 2000 tentang STANDAR BOX ARSIP

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Identifikasi Masalah, Kajian Pustaka.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

Transkripsi:

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 SPESIFIKASI TEKNIS BEKAL UMUM : BARET POLRI SERTA EMBLEM 1. BENTUK/DESAIN. Bentuk Baret Polri seperti pada gambar yakni: a. Bagian penutup kepala berbentuk bulat; b. Bagian lubang kepala dibentuk oleh pinggiran penutup kepala yang diberi lis dari kulit dan terdapat pita tali pengatur; c. Bagian depan kanan dalam terdapat tatakan emblem dan pada bagian samping kiri terdapat dua buah mata ayam; d. Warna baret menujukan fungsi penggunanya yaitu: 1) Coklat tua : Sabhara; 2) Biru dongker : Brimob; 2. BAHAN DAN WARNA. Baret Polri terbuat dari bahan-bahan dengan persyaratan teknis sebagai berikut: a. Kain Rajut. 1) Bahan wool : 100 %; 2) Kerapatan kain per-inch 2 : a) Jajaran : 10-13; b) Jeratan : 15-18; 3) Noben, Ne3 : 8/2-12/2; 4) Berat per meter 2 finish min, gram : 540; 5) Tebal (finished), mm, minimal : 3; 6) Warna : Sesuai fungsi; 7) Golongan zat warna : Asam; 8) Ketahanan Zat Warna terhadap: b. Kain Satin: a) Pencucian 40º : 4-5; b) Keringat asam/basa : 4-5; c) Gosokan kering/basah : 4-5; d) Sinar matahari : 4-5; 1) Bahan : Polyester (filament) 100%; 2) Anyaman : Satin 5 gun; 3) Berat per meter 2 finished, gram,minimal : 100; 4) Warna:

a) Fungsi Sabhara, Satpamkol, Satwa, Satsik, Brimob dan Provos : Hitam; b) Fungsi Polair dan Poludara : Orange; 5) Ketahanan Zat Warna terhadap: a) Pencucian : 4-5; b) Keringat asam/basah : 4-5; c) Gosokan kering/basah : 4-5; d) Sinar matahari : 4-5; c. Kulit kambing/domba : 1) Tebal, mm : 0,7 1,2; 2) Penyamakan : Baik, dimasak semi khrom; 3) Warna : hitam rata, licin dan mengkilap, cat meresap minimal sampai ½ bagian tebal kulit; 4) Ketahanan warna (gosokan kering/basah) : tidak luntur. d. Pita pengikat 1) Bahan : Polyester; 2) Warna : Hitam; 3) Anyaman : Kepang pipih; 4) lebar, mm : 10. e. Mata ayam 1) Bahan : Kuningan; Warna : Hitam oksidasi; 2) Ukuran diameter luar x dalam, mm : 11 x 7. f. Lembaran plastik bening 1) Tebal, mm : 0,3; 2) Ukuran, cm : 7 x 4. g. Benang jahit untuk kulit: 1) Bahan : Nylon; 2) Nomor benang : Td 500; 3) Warna : Hitam. h. Benang jahit kain: 1) Bahan : Polyester; 2) Nomor benang : Ne1 40/2; 3) Warna : sesuai warna baret dan voering. i. Tatakan emblem 1) Bahan : Texon; 2) Bentuk : menyerupai ½ lingkaran; 3) Jumlah lubang pemasangan emblem : 3 (dua diatas dan satu dibawah)

4) Tebal, mm : 1; 5) Ukuran lebar dan tinggi, mm : 90 dan 60; 6) Ukuran diameter lubang, mm : 3. 3. CARA PEMBUATAN. Cara pembuatan Baret Polri sebagai berikut: a. Perajutan kain dasar baret, benang wool dirajut pada mesin rajut khusus baret membentuk lingkar kepala yang terbelah; b. Linking, menyambung masing-masing sisi belahan lingkar kepala kain rajut menjadi lingkaran menggunakan mesin linking dengan benang wool; c. Tisik, menyulam bagian atas kain rajut baret yang berlubang dengan benang wool yang sama sedemikian rupa sehingga nantinya tidak timbul tonjolan pada permukaan baret; d. Pembangkitan bulu, kain rajut baret diproses pada mesin pembangkit bulu sehingga timbul bulu pada kain rajut dengan suhu dan waktu tertentu sesuai ketebalan kemudian dikeringkan; e. Pencelupan, mewarnai kain rajut baret yang telah berbulu dengan zat warna golongan asam sesuai warna yang ditentukan masing-masing fungsi; f. Pencucian, membersihkan sisa-sisa zat warna dan kotoran lainnya kemudian dikeringkan kembali dengan kelembaban tertentu (tidak terlalu kering); g. Pencukuran, memotong bulu-bulu pada bagian luar kain baret hingga permukaan menjadi rata dan halus serta tidak ada bulu-bulu yang terlepas dengan menggunakan alat cukur; h. Setting, memantapkan dan membentuk baret sesuai ukuran kepala dengan cara kain baret yang telah dicukur dipasangkan pada molding (cetakan bentuk bulat) dengan posisi terbalik, permukaan dalam baret berada dibagian luar kemudian molding dipanaskan/dioven dengan suhu dan waktu tertentu. i. Penjahitan: 1) Bagian tepi lingkaran kain baret yang membentuk tonjolan dibuang dengan cara digunting; 2) Lapisan dalam baret dibuat dari bahan satin dengan warna sesuai fungsi yang dijahit membentuk lingkaran kepala sesuai dengan ukuran kain baret. Dibagian tengah dijahit plastik mika transparan untuk tempat identitas selanjutnya bagian dalam sisi kanan dipasang tatakan emblem dengan cara dijahit keliling, jarak pemasangan dari tepi baret 20 mm; 3) Tatakan emblem sebelumnya dipotong menyerupai ½ lingkaran dan pada tatakan dibuat tiga buah lubang untuk pemasangan emblem yaitu dua dibagian atas dengan jarak lubang 60 mm dan sebuah dibawah pada posisi tengah; 4) Sekeliling pinggiran baret dipasang pelipit dari kulit kambing/domba yang berfungsi sebagai tatakan keringat, ukuran lebar lipatan kulit 1 cm, dengan cara bagian luar dijahit satu kali sedangkan bagian dalam dijahit rangkap dengan jarak 5 mm, bagian dalam pelipit dibuat berongga serta diberi lubang dibagian belakang baret yang merupakan ujung-ujung pelipit untuk pemasangan pita pengikat; 5) Kerapatan jahitan 4 boog atau 5 boog tusukan jarum per cm.

j. Pemasangan 2 buah mata ayam pada bagian samping kiri baret. Pemasangan mata ayam dengan dilapisi kulit dibagian dalam baret sehingga menjadi kuat dan rapih, lubang menembus lapisan dalam dan lapisan luar baret, letak mata ayam dari tepi baret 4 cm dan jarak antara dua mata ayam 3 cm; k. Pemasangan pita pengikat pada rongga lapisan dalam kulit pelipit. 4. UKURAN. Ukuran pemakaian baret ditetapkan dengan penandaan nomor-nomor 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59 dan 60 dengan rincian ukuran sebagai berikut: NO UKURAN KELILING LINGKARAN LUBANG KEPALA PANJANG PENAMPANG PENUTUP LUAR KEPALA PANJANG PITA PENGIKAT 1 53 53 41 ± 0,2 68 2 54 54 41 ± 0,2 69 3 55 55 42 ± 0,2 70 4 56 56 42 ± 0,2 71 5 57 57 42 ± 0,2 72 6 58 58 43 ± 0,2 73 7 59 59 43 ± 0,2 74 8 60 60 44 ± 0,2 75 KET 5. GAMBAR.

EMBLEM SABHARA EMBLEM BRIMOB 6. KETENTUAN KETENTUAN LAIN. a. Cara pengujian. Pengujian baret dilakukan menurut cara/metode sesuai dengan pengujian Standar Nasional Indonesia (SNI). b. Dalam pembuatan Baret Polri agar diperhatikan: 1) Setiap jahitan harus lurus, tidak ada jahitan menumpuk, loncat dan terputus serta tidak terdapat sisa-sisa benang yang terurai; 2) Bulu bagian permukaan baret rata dan tidak mudah lepas; 3) Tidak terdapat cacat kain, cacat warna dan tidak luntur; 4) Pada bagian tengah atas penampang tidak nampak benjolan bekas proses fisik. c. Penandaan. Tulisan Polri dan kode produksi disablon pada sehelai kain lalu dipasang pada sambungan kain satin bagian belakang dengan cara dilipat dua lalu dijahit ujungnya bersamaan dengan penjahitan kain voering, ketentuan ukuran sebagai berikut: 1) Ukuran bingkai : 35 x 12 mm; 2) Tinggi tulisan Polri dan kode produksi : 2 mm; 3) Tinggi tulisan ukuran : 7 mm; 4) Warna tulisan : Hitam.

d. Pengemasan. Setiap baret dimasukkan kedalam kantong plastik tebal 0.05 mm dan ditutup dengan sellotape, kemudian tiap 50 buah dimasukkan ke dalam karton duplex ukuran 50 x 36 x 24 cm dan selanjutnya sebanyak 4 buah kotak karton dikemas kedalam peti kemas ukuran 74 x 52 x 50 cm lengkap dengan packinglist, sesuai persyaratan pengemasan. Paraf : 1. Konseptor Kabagjiansis :... Pangkalpinang, Februari 2015 2. Karojianstra :... PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 3. Kataud Ssarpras Polri :... PENGADAAN TUTUP KEPALA POLDA KEP. BANGKA BELITUNG 4. Kabagrenmin :... ANGGO SABARNO, SH KOMPOL NRP 64050244