BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Optimalisasi Neural Network dengan Bootstrap Aggregating (Bagging) untuk Penentuan Prediksi Harga Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM

BAB 1 PENDAHULUAN. datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK BERBASIS PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PREDIKSI HARGA KARET SPESIFIK TEKNIS

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PREDIKSI PENJUALAN HYDRATED LIME MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk Memprediksi Harga Saham Esok Hari (T+1)

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

PREDIKSI RENTET WAKTU JUMLAH PENUMPANG BANDARA MENGGUNAKAN ALGORITMA NEURAL NETWORK BERBASIS GENETIC ALGORITHM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Prediksi Berbasis Neural Network untuk Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Gambar 5.8 Crossplot korelasi regresi multiatribut CC = Gambar 5.9 Crossplot korelasi multiatribut-pnn CC = 0.87

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

akan dibandingkan dengan hasil peramalan pada penelitian karya akhir ini, karena input yang digunakan dan output yang dihasilkan berbeda.

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

Prediksi Pemakaian Listrik Dengan Pendekatan Back Propagation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

Prediksi Pergerakan Indeks Harga Saham Menggunakan Artificial Neural Network dan Support Vector Machine

MODEL NEURAL NETWORK BERBASIS FORWARD SELECTION UNTUK PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI MINYAK KELAPA

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS ACCELARATED LEARNING PADA BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TESIS ARMANSYAH BARUS / TINF

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL

Pembuatan Aplikasi Prediksi Harga Saham Berbasis Web Menggunakan Metode Holt s: Studi Kasus Di PT Bank Central Asia Tbk

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saham secara maksimal (Wang et al, 2009). semakin berkembang. Dengan memanfaatkan model model peramalan dari

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI HARGA SAHAM BERBASIS NEURAL NETWORK

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

KLASIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI PARAMETER MODEL HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK PADA HASIL PENGUKURAN MEAN SEA LEVEL SATELIT ALTIMETRI JASON 2

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

PENERAPAN ALGORITMA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DALAM PREDIKSI HARGA SAHAM LQ45 PT. BANK RAKYAT INDONESIA, TBK

Implementasi Neural Network pada Matlab untuk Prakiraan Konsumsi Beban Listrik Kabupaten Ponorogo Jawa Timur

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

2014 ESTIMASI BEBAN PUNCAK HARIAN BERDASARKAN KLUSTER TIPE HARI BERBASIS ALGORITMA HYBRID SWARM PARTICLE-ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Komparasi Model Support Vector Machines (Svm) dan Neural Network Untuk Mengetahui Tingkat Akurasi Prediksi Tertinggi Harga Saham

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 5184

Transkripsi:

31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data (Data gathering). Pengumpulan data harus mampu mendeskripsikan data yang ada, serta memiliki kontribusi terhadap pengetahuan. Data yang tidak lengkap perlu ditangani secara sistematis agar tidak menimbulkan kesalahan pada saat pengolahan data. Jika memang tidak dapat disesuaikan maka data tersebut bisa dihilangkan. Data yang tidak konsisten muncul karena adanya perubahan aplikasi pengisi data atau migrasi sistem. Sedangkan data yang tidak rapi biasanya merupakan data dengan nilai aneh yang perlu dikonversi agar dapat digunakan kembali. Pengumpulan data pada penelitian ini diambil dari web Yahoo Finance yaitu; 1. Tata Consulancy Service (TCS) sebanyak 456 data saham dan; 2. Indonesian Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia/ IDX) 440 data saham. Periode pengambilan data diambil mulai dari untuk Tata Consultancy Service (TCS) dan IDX mulai tanggal 1 Januari 2014 hingga 30 November 2015. Pada proses pengolahan dataset menggunakan ANN, data saham diolah menggunakan 2 (dua) metode, yakni masing-masing dataset dibagi menjadi 2 grup, yaitu 70% untuk data training dan 30% untuk data testing [40], Dan metode kedua menggunakan pengolahan dataset secara keseluruhan tanpa membagi dataset saham ke dalam data training dan data testing. Asumsi yang mendasari bahwa pengolahan dataset secara keseluruhan di dasarkan pada 10-fold cross-validation adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan hasil validasi yang akurat, karena 10-fold cross-validation akan mengulang pengujian sebanyak 10 kali dan hasil pengukuran adalah nilai rata-

32 rata dari 10 kali pengujian [39]. Guna membedakan proses eksperimen pada penelitian ini membedakan proses yang membagi dataset kedalam 70% data training dan 30% dalam data testing disebut dengan proses split test validation. Nilai RMSE yang dihasilkan dari proses split test validation disebut dengan RMSE Testing, dan proses yang menggunakan data keseluruhan tanpa dibagi 70% dataset sebagai data training dan 30% data testing disebut 10 fold cross validation dan RMSE yang dihasilkan disebut dengan RMSE Validasi. Pengolahan menggunakan ANN untuk memperolah nilai RMSE terdiri data saham yang memiliki 7 (tujuhh) atribut, antara lain : 1. data tanggal (price date), 2. data nilai pembukaan (open price), 3. data nilai tertinggi (high price), 4. data nilai terendah (low price), 5. data perubahan nilai (traded value)/ adjusted value, 6. data jumlah nilai yang berubah (number off trades)/ (traded quantity) dan 7. data nilai penutupan (close price) t. 8. label dataset adalah nilai penutupan t-1. Penggunaan data tanggal (price date), sebagai atribut dalam penelitian saham berguna untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk melakukan short selling (penjualan jangka pendek yang menampilkan nilai riil dari saham tersebut), dan long selling (kenampakan nilai trend / pola nilai saham secara riil pada kurva perdagangan saham) [7]. Prediksi saham dengan menggunakan metode konvensioanal seperti technical analisis, fundamental analisis atau gabungan keduanya lebih menekankan pada perubahan trend pola pattern yang dihasilkan oleh data nilai pembukaan (open price) yaitu harga saham pada awal pembukaan perdagangan dan data nilai

33 penutupan (close price) t merupakan harga pada akhir periode. Sementara data nilai tertinggi (high price), data nilai terendah (low price) mengacu pada harga tertinggi dan terendah yang diperoleh untuk saham selama periode tersebut. Keempat atribut ini juga merupakan atribut yang paling umum digunakan dalam penelitian prediksi saham dengan menggunakan metode machine learning, terutama metode Artificial Neural Network (ANN) [29]. Akurasi penelitian dengan metode ANN ditentukan oleh bentuk arsitektur jaringan yang dihasilkan dari penelitian nilai historis dari keempat atribut yang digunakan tersebut. Investor di pasar saham senantiasa ingin memaksimalkan keuntungan dengan membeli atau menjual investasi mereka pada waktu yang tepat. Investasi ini pun meliputi nilai saham. Karena data pasar memiliki pola non linier yang dapat berubah sewaktu-waktu [41]. Menganalisis data pasar saham untuk memprediksi nilai saham dimasa yang akan datang menjadi objek penelitian yang lebih menantang. Pengembangan penggunaan ANN diperlukan untuk memperkuat akurasi prediksi yang dihasilkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan atribut data perubahan nilai (traded value)/ adjusted value, dan data jumlah nilai yang berubah (number off trades)/ (traded quantity) sebagai atribut yang membedakan penelitian ini dengan penelitian ANN yang telah ada sebelumnya. Penentuan kerangka/ lingkup waktu prediksi merujuk pada Larsen [42], terbagi menjadi 4 (empat) kriteria waktu antara lain: 1. Posisi perdagangan (Position trades); perdagangan saham dapat dilakukan dari minggu ke bulan. 2. Ayunan perdagangan (Swing trades); perdagangan saham dilakukan dalam waktu dua sampai lima hari.

34 3. Hari perdagangan (Day trades); saham yang dibeli dan dijual dalam hari yang sama. 4. Momentum perdagangan (Momentum trades); saham yang dijual dan dibeli dalam hitungan detik, menit atau jam. Setiap kerangka waktu prediksi memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan tujuan dilakukannya prediksi. Pada penelitian ini label dataset dari y adalah nilai penutupan t-1.. Nilai t-1 ini menunjukkan prediksi didasarkan pada 1 (satu) hari setelah nilai penutupan. Penentuan label ini berdasarkan analisis fundamental dari harga saham yang menyusun data historis nilai saham dataset TCS (Tata Consultancy Service) dan IDX (Indonesian Exchange Rate) yang menetapkan nilai historis saham berdasarkan 5 (lima) hari/ mingguan (weekly) dikombinasikan dengan penggunaan metode windowing pada proses awal pengolahan data (pre- processing). Pengolahan data awal yang dilakukan dengan menggunakan teknik windowing diterapkan untuk seluruh dataset data univariate dan multivariate. Data univariate adalah data tunggal yang digunakan dalam proses prediksi. Pada penelitian ini, data tunggal yang digunakan adalah nilai penutupan (close price). Penggunaan nilai penutupan didasarkan pada dua metode penentuan nilai prediksi secara umum dalam teori ekonomi. Jika nilai prediksi lebih kecil dibandingkan nilai penutupan aktual maka, kondisi tersebut dalam ekonomi nilai saham sedang berada pada trend naik, sebaliknya jika nilai prediksi lebih kecil dari nilai penutupan aktual maka kondisi tersebut dinamakan saham sedang berada pada trend turun. Jumlah window step untuk data univariate yang digunakan adalah 5 (lima), sesuai dengan pola historis dari sementara untuk data multivariate menggunakan window step sebanyak 1 (satu). Perbedaan jumlah window step

35 bertujuan untuk membentuk arsitektur jaringan sama antara univariate dan multivariate sehingga mudah dikomparasi. Target prediksi adalah untuk memprediksi nilai saham untuk bulan oktober hingga desember 2015. Tiga tabel berikut menampilkan sebagian dari dataset saham yang digunakan dalam penelitian. Tabel 3.1 untuk dataset TCS (Tata Consultacy Service) dan Tabel 3.2 untuk dataset IDX (Indonesia Stock Exchange). Tabel 3-1 Sebagian data saham TCS PriceDate OpenPrice Highprice lowprice closeprice tradedvalue Numberoftrades TradedQuantity 4/18/2012 1100 1113.8 1093.05 1096.8 105168282 5179 95376 4/19/2012 1096.65 1104.95 1091.35 1102.2 75084397 3204 68253 4/20/2012 1099.7 1107.5 1078 1089.4 101559493 4346 92808 4/23/2012 1082 1102.45 1046.55 1059.25 190994729 7448 177800 4/24/2012 1120 1229.75 1120 1195.25 2107821943 60741 1794158 Tabel 3-2 Sebagian data saham IDX Date Open High Low Close Volume Adj Close 11/7/2014 24.6 24.74 24.49 24.73 34900 24.73 11/6/2014 24.81 24.83 24.61 24.62 77900 24.62 11/5/2014 24.99 25.01 24.64 24.86 30000 24.86 11/4/2014 25.08 25.09 24.81 25.01 55500 25.01 3.2 Pengolahan Awal Data (Data pre-processing). Sebagai tindak lanjut dari pengumpulan data, tahap ini terdiri dari pengolahan data awal saham untuk menentukan atribut ANN untuk univariate dan multivariate. a. Penentuan input dan output Data input dan output dari penelitian ini adalah data time series. Data time series ini dibagi ke dalam 5 window size, yang mengakibatkan penambahan jumlah atribut baru pada dataset, sehingga atribut yang

36 digunakan adalah seperti pada tabel 3-3. Output (label) pada eksperimen ini adalah nilai penutupan untuk 1 (satu) hari berikutnya. Tabel 3-3 Tabel Atribut Baru Tanggal-4 (t-5) Nilai Penutupan-4 (t-5) Tanggal-3 (t-4) Nilai Penutupan-4 (t-4) Tanggal-2 (t-3) Nilai Penutupan-4 (t-3) Tanggal-1 (t-2) Nilai Penutupan-4 (t-2) Tanggal-0 (t-1) Nilai Penutupan 4 (t-1) Data input dan output dari penelitian ini adalah data time series, dimana yang menjadi input lain data tanggal (Price Date), data nilai pembukaan (Open Price), data nilai tertinggi (High Price), data nilai terendah (Low Price), data nilai penutupan (Close Price), data perubahan nilai (Adjusted Close), data jumlah nilai yang berubah (Number Of Trades). Input data ini digunakan sebagai data univariate hanya menggunakan data tanggal (Price Date) sebagai id dan data nilai penutupan (Close Price) sebagai atribut. Sedangkan label data univariate akan mucul dari proses windowing yang dilakukan yaitu nilai penutupan t-1 (Close Price t-1 ). Seluruh atribut input data multivariate digunakan dalam penelitian. Proses awal data multivariate juga menggunakan teknik windowing, sehingga label dari pengolahan data sama dengan data univariate yaitu nilai penutupan t-1 (Close Price t-1 ).. Proses windowing ini dilakukan dengan tujuan membantu peneliti mengamati pola trend perubahan data yang terjadi, seperti dilakukan oleh Z. Xie, M. Ward, and E. Rundensteiner [43]. Proses perdagangan saham dibursa efek saham secara on line maupun off line, dilakukan dalam waktu 5 (lima) hari dalam satu minggu, sehingga

37 menimbulkan adanya data saham kosong pada tanggal yang tidak terekam perlakuan untuk data tersebut adalah dengan menggunakan nilai rata-rata (mean) dari harga penutupan setiap minggunya. Dengan tidak adanya data yang terlewat maka, dataset saham telah dapat digunakan dalam penelitian dengan pendekatan time series. b. Normalisasi Sebelum data input dan label diimplementasikan ke dalam neural network, terlebih dahulu harus melalui preprocessing data berupa penskalaan atau normalisasi data. Tujuannya agar neural network dapat mengenali data yang akan menjadi masukan bobot-bobotnya. Normalisasi data ini berada dalam range 0 hingga 1. Rumus normalisasi adalah sebagai berikut : = (3.1) dimana N = data yang telah dinormalisasi D = data yang akan dinormalisasi D min = data terkecil dalam sebuah range D max = data terbesar dalam sebuah range 3.3 Eksperimen, Pengujian Metode dan Evaluasi Hasil Tahapan-tahapan eksperimen ANN pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tentukan struktur/arsitektur dari backpropagation neural network (BPNN). 2. Untuk mendapatkan nilai RMSE yang kecil, diperlukan arsitektur neural network yang tepat. Oleh karena itu diperlukan pengaturan pada atribute parameter-parameter neural network, seperti training cycles, learning rate, momentum dan hidden layer. Penentuan neural network, seperti training cycles, learning rate, momentum dan hidden layer dalam penelitian ini menggunakan trial and error. Training cycles yang optimal selanjutnya

38 digunakan untuk menentukan learning rate dan momentum yang optimal. Nilai training cycles dan learning rate yang optimal selanjutnya digunakan untuk menentukan momentum yang optimal yang paling baik. 3. Memasukkan dataset nilai saham yang diambil dari database Yahoo Finance yaitu Tata Consultancy Service (TCS) dan IDX (Indonesian Stock Exchange) yang memiliki 7 atribut dan 1 label. 4. Pengolahan data (data preprocessing). 5. Pada pengolahan data awal dilakukan normalisasi dengan merubah data sehingga data berada dalam skala antara -1 dan 1. Selanjutnya dilakukan proses yang disebut dengan data cleaning, yang berfungsi untuk membersihkan nilai yang kosong dan tidak konsisten (missing value dan noisy). 6. Lakukan training pada neural network untuk menghitung network error dari output yang dihasilkan. 7. Cek apakah kondisi sudah terpenuhi. Kondisi dinyatakan terpenuhi jika solusi sekarang sudah konvergen (posisi semua neuron menuju ke satu nilai yang sama atau telah mencapai iterasi yang ditentukan). 8. Jika belum terpenuhi, maka kembali ke langkah (3) dengan iterasi yang diperbarui menjadi i = i+1. 9. Jika kondisi telah terpenuhi, maka tahapan berikutnya adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini dibahas tentang hasil evaluasi dari eksperimen yang telah dilakukan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menghitung rata-rata error yang terjadi melalui nilai RMSE yang diperoleh. Semakin kecil nilai RMSE yang diperoleh menunjukkan semakin dekat nilai prediksi dengan nilai sebenarnya. RMSE dicari dengan menggunakan rumus pada rumus 2.15. 10. Jika nilai RMSE telah diperoleh, maka BPNN yang digunakan untuk prediksi nilai saham telah terpenuhi.

39 11. Untuk mengetahui nilai asli, maka perlu dilakukan langkah denormalisai seperti persamaan di bawah ini. = ( )+ (3.3) dimana D : data yang sudah didenormalisasi O : nilai output yang dihasilkan Dmaks : data terbesar dalam sebuah range Dmin :data terkecil dalam sebuah range Tahapan dari eksperimen tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3-1

40 Mulai Mulai Inisialisasi Struktur A N N Pengumpulan data univariate Inisialisasi Struktur A N N Pengumpulan data multivariate Pengolahan data univariate Pengolahan data multivariate Windowing BPNN BPNN Tidak Kriteria Terpenuhi Tidak Kriteria Terpenuhi? Ya Ya Hitung Nilai RMSE untuk Univariate Hitung Nilai RMSE untuk Multivariate Komparasi Nilai RMSE Artificial Neural Network univariate dan multivariate Selesai Gambar 3-1 Tahapan Eksperimen Komparasi Prediksi Nilai Saham