BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel Lampiran 1. Hasil Pengukuran Densitas n-hap/cs. (gram) (cm) A 10% B 20%

BAB III METODE PENELITIAN. Teknologi Universitas Airlangga, Laboratorium Kimia Fisik-Analitik Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

3 Percobaan. 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

3 Metodologi penelitian

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi laka lantas MABES Polri tercatat ada 61,616 kasus kecelakaan lalu lintas di

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

3. Metodologi Penelitian

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

3. Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Teknologi Universitas Airlangga, Bank Jaringan Rumah Sakit dr. Soetomo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Tanpa tulang tubuh tidak bisa berdiri tegak. Sel tulang alami pada tubuh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Alat Penelitian 1. Mesin electrospinning, berfungsi sebagai pembentuk serat nano.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

3 Metodologi Penelitian

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM ABSTRAK

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

BAB III. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sawit mentah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sintesis Nano-Komposit Hidroksiapatit/Kitosan (nha/cs)

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

3. Metode Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancangan kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun 2012. Tempat penelitian dilaksanalan di Laboratorium Fisika Material Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Laboratorium Kimia Organik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Laboratorium Kimia Fisik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Laboratorium Farmesetika Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Laboratorium Dasar Bersama Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dan Laboratorium Energi dan Rekayasa ITS. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1.Bahan Penelitian Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah serbuk nanopartikel hidroksiapatit (n-hap), serbuk kitosan (CS), aquades, metanol, etanol absolut, asam asetat 2%, asam ortofosforik, dan gas nitrogen. 3.2.2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu peralatan untuk pembuatan sampel dan pengujian sampel. Peralatan untuk pembuatan sampel terdiri atas magnetic stirrer, termometer, gelas beker, pipet plastic, desikator, oven, gelas kimia, gelas petri, neraca analitik botol tiga leher, kondenser dan pencetak 18

tablet (granulator). Alat pengujian sampel yaitu Autograph untuk uji kekuatan tekan, kekuatan tarik dan Vickers Hardness Test untuk uji kekerasan. 3.3. Prosedur Penelitian Ada 3 tahapan utama dalam penelitian ini, yaitu tahap pertama persiapan alat dan bahan, tahap kedua proses pembuatan sampel dan dan tahap ketiga karakteristik sifat makroskopik sampel. Secara garis besar diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 19

Persiapan Bahan dan Bahan Proses Pembuatan Sampel Penentuan Komposisi Bahan n-hap m HAp 10%-60% Penentuan Komposisi Bahan Kitosan dan Asam Orthofosforik m Refluks 2jam Diendapkan dalam metanol Dipanaskan dalam Oven 12 Jam Penentuan Komposisi Bahan Kitosan fosfat (CS) Pencampuran n-hap kedalam CS + air panas Pengeringan dalam Suhu 90 0 Pembuatan Tablet Sampel Uji Uji Sifat Mekanik dan Uji sifat Fisis - Uji Tekan - Porositas Densitas - Uji Tarik - Uji Kekerasan Analisis Data Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 20

3.3.1. Tahap Persiapan Alat, Bahan dan Sintesis Tahap awal dari penelitian ini adalah melakukan persiapan alat dan bahan. Alat yang digunakan meliputi magnetic stirrer, termometer, gelas beker, pipet plastik, desikator, oven, gelas kimia, gelas petri, dan neraca analitik, kondenser, botol tiga leher, semua alat ini bisa didapatkan di Laboratorium Fisika Material dan Laboratorium Kimia Organik Fakultas Sains dan Tekhnologi Unair. Bahan yang digunakan terdiri dari serbuk kitosan, serbuk nanopartikel hidroksiapatit, aquades, metanol, asam fosfat, asam asetat, asam ortofosforik dan etanol yang bisa diperoleh dari toko kimia atau pemesanan pada toko online zigma. Pada sintesis ini, akan dilakukan dua tahapan. Tahap pertama yaitu mempersiapkan sampel kitosan yang diperoleh dengan melarutkan 2 gram bubuk kitosan (kitosan dari kulit udang) dalam 100 ml asam asetat 2% dan 6 gram asam ortofosforik 85%. Campuran yang diperoleh dipanaskan dengan proses reflux menggunakan botol tiga leher, stirrer, kondenser, termometer dan gas nitrogen pada suhu 80 o C selama 2 jam dan di bawah pengadukan konstan. Proses reflux merupakan gabungan antara proses pemanasan cairan dan pendinginan uap, tetapi kondensat yang terbentuk dikembalikan ke dalam labu didih. Hasil dari sintesis kemudian di dinginkan dan diendapkan dalam larutan metanol berlebih. Proses pengendapan dalam metanol merupakan proses pengendapan berulang untuk menghapus semua H 3 PO 4 dan asam asetat yang tidak bereaksi (pada proses pengendapan kedua endapan gel di larutkan dalam aquades kemudian dalam larutan metanol berlebih). Gel yang 21

terbentuk di kumpulkan dan di keringkan dalam oven pada suhu 80 o C selama lebih dari semalam. Sedangkan tahap kedua adalah proses sintesis nano-komposit hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs) dilakukan dengan metode pencampuran sederhana. Pertama, sebuk kitosan dilarutkan dalam air panas, dan kemudian nanopartikel hidroksiapatit di tambahkan secara perlahan-lahan. Enam sampel uji nano-komposit hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs) dibuat dengan menambahkan partikel n-hap masing-masing 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60% pada enam sampel uji larutan kitosan dengan menggunakan perbandingan variasi massa. Rumus umum yang digunakan dalam penentuan massa adalah :... (3.1) Campuran tersebut diaduk dengan bantuan mechanical stirrer dengan kecepatan 3000 rpm. Setelah semua nanopartikel hidroksiapatit di tambahkan ke dalam larutan polimer, solusi yang dihasilkan disimpan dalam desikator untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara. Bubur yang di hasilkan dari proses tersebut kemudian di tuangkan ke dalam cawan petri dan di keringkan dalam oven pada suhu 90 o C selama lebih dari semalam. Hasil akhir ini selanjutnya dilakukan pencetakan berbentuk tablet menggunakan alat granulator di Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 22

Tabel 3.1. Variasi Komposisi Sintesis n-hap/cs Sampel n-hap (%) n-hap (gram) Kitosan (gram) Komposit n-hap/cs (gram) A 10 4 36 40 B 20 8 32 40 C 30 12 28 40 D 40 16 24 40 E 50 20 20 40 F 60 24 16 40 3.4. Uji Sifat Makroskopik Sampel n-hap/cs Tujuan dari karakterisasi sifat makroskopik ini adalah untuk mengetahui sifat fisis (densitas dan porositas) dan sifat mekanik (kuat tekan, kekerasan dan kuat tarik) dari hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs) sebagai aplikasi implantasi tulang. 3.4.1. Densitas Pengukuran densitas dapat dilakukan dengan melalui beberapa langkah. Langkah pertama adalah menimbang sampel (m) menggunakan neraca digital dengan ketelitian 0.0001 gram. Langkah selanjutnya yaitu mengukur volume (V) sampel. Data yang diperoleh dihitung densitasnya dengan menggunakan Persamaan (2.1). 3.4.2. Porositas (Porosity) Pada pengukuran porositas yaitu menggunakan etanol sebagai bahan utamanya, langkah yang dilakukan dalam pengukuran porositas adalah sebagai 23

berikut. Pertama-tama sampel kita timbang terlebih dahulu (m 0 ) dan volumenya (V 0 ) dengan menggunakan neraca dan gelas ukur. Selanjutnya sampel direndam kedalam sebuah etanol ( ) selama 48 jam. Sampel kemudian diukur beratnya kembali (m 1 ). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan Persamaaan (2.2) sehingga diperoleh besar porositas hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs). 3.4.3. Kekuatan Tekan (Compressive Strength) Pada pengukuran kekuatan tekan yaitu menggunakan alat autograph. Langkah yang dilakukan pada pengukuran kuat tekan adalah sebagai berikut. Pertama-tama permukaan bagian atas dan bawah dari sampel dihaluskan dengan amplas. Kemudian sisi sampel yang meliputi tebal (t) dan diameter (d) diukur dengan menggunakan mikrometer skrup. Sampel ditempatkan pada bagian penekan mesin uji tekan, selanjutnya mesin dinyalakan sehingga bagian penekan akan menekan permukaan sampel sampai hancur. Besarnya beban (F) yang digunakan untuk menekan sampel sampai hancur dapat dilihat pada alat. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis kekuatan tekannya dengan menggunakan Persamaan (2.3) sehingga dapat diperoleh besarnya kuat tekan hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs). 3.4.4. Kekerasan (Hardness) Pengujian kekerasan sampel dilakukan dengan alat Vickers Hardness Test. Pengukuran nilai kekerasan dilakukan dengan penekanan pada permukaan sampel menggunakan intan berbentuk piramid (sudut kemiringan 136 0 ). Akibat penetrasi 24

pada permukaan sampel dengan waktu penetrasi (t) yang telah ditentukan akan diperoleh berkas-berkas diagonal. Pengukuran nilai kekerasan dilakukan pada lima titik yang berbeda pada permukaan sampel. Hasil uji kekerasan diperoleh nilai-nilai D 1 (panjang diagonal paramid 1), D 2 (panjang diagonal paramid 2), F (Beban) dan VHN yang dapat dilihat langsung pada alat. 3.4.5. Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Penentuan sifat mekanik kekuatan tarik hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs) digunakan alat autograph. Penentuan sifat mekanik dilakukan dengan cara pencetakan dan pemotongan sampel. Ujung-ujung sampel dikaitkan pada alat uji dan beban penarik dipasang pada satuan beban kgf. Sampel ditarik dengan pembebanan tertentu hingga putus. Besar beban penarik maksimum (F max ) dan perubahan panjang sampel saat putus dicatat. Data pengukuran tegangan dan regangan diubah menjadi stress (σ) dan regangan (ε). Pada pengujian ini secara tidak langsung kita juga bisa menghitung nilai dari modulus young sampel. 25