BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI WEB PERHITUNGAN MANFAAT DAN IURAN NORMAL DANA PENSIUN DENGAN PROJECTED BENEFIT COST METHOD

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang menginginkan kehidupan layak dan menyenangkan

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun Prinsip dari Dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya. Penghasilan tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang

BAB 1 PENDAHULUAN. makin menjamurnya perusahaan-perusahaan asuransi baik yang dikelola oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN UNIT CREDIT COST METHOD (ACCRUED BENEFIT) MAKALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan)

Mengenal. Dana Pensiun

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sekilas tentang Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)

STIE DEWANTARA Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus

PENGGUNAAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

Dana Pensiun (Pension Fund)

SISTEM INFORMASI PENGAJUAN MANFAAT PENSIUN BULANAN DI DANA PENSIUN TELKOM (DAPENTEL)

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN DANA PENSIUN DENGAN METODE ATTAINED AGE NORMAL DAN PROJECTED UNIT CREDIT

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

Dana yang terkumpul menjadi milik bersama (ummat) >> tidak boleh diambil lagi kecuali sbg santunan.

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis bagi suatu bangsa.diluar negeri terutama di negara-negara Eropa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

BAB I PENDAHULUAN. Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. baik di dalam maupun di luar hubungan kerja (KBBI,2000). Sedangkan menurut

I. PENDAHULUAN. bekerja keras dengan hasil yang diperoleh disebut dengan penghasilan atau karya

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 137

Perhitungan Dana Pensiun untuk Pensiun Normal Berdasarkan Metode Constant Dollar; Studi Kasus: PT. Taspen Palembang

Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon

Retirement Planning. Irni Rahmayani Johan, SP, MM. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB

PENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI. Disusun Oleh :

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT

UU No. 13/2003 Ketenagakerjaan Perkiraan Beban Pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 50/PMK.010/2012 TENTANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Dahlan Siamat ( Manajemen Lembaga Keuangan,1995, p343), Dana

I. PENDAHULUAN. tidak semua orang siap menghadapi masa tuanya. Terdapat banyak faktor yang

Sedangkan pengertian Pensiun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003; 850) adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

PENGGUNAAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA


BAB I PENDAHULUAN. Umur dan produktifitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

SKRIPSI. Disusun Oleh: YULI ANITA NIM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2018 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG

PERHITUNGAN AKTUARIA KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Hal ini ditunjukkan oleh media-media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DANA PENSIUN BNI

PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI. Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH JURUSAN STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki sistem yang berbeda-beda. Di mana gaji yang diberikan. sangatlah singkat yang biasanya dilakukan diakhir bulan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

PENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan

PSAK 18 PROGRAM PURNA KARYA (REVISI 2010) Retirement Benefit Plans Pelaporan

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

Seminar Economic Outlook 2017

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator penting dalam pembangunan nasional. Dalam pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja memiliki peranan yang penting. Tenaga kerja merupakan aset bagi perusahaan. Kemajuan dan kemunduran sebuah perusahaan dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja pada perusahaan tersebut.meningkatnya persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas menyadarkan pemerintah dan sektor swasta untuk semakin memperhatikan jaminan kesejahteraan bagi tenaga kerja. Terjaminnya kesejahteraan tenaga kerja akan meningkatkan motivasi dan ketenangan kerja untuk meningkatkan produktivitas. Jika seorang tenaga kerja rata-rata menghabiskan 5 (lima) hari selama seminggu untuk bekerja, maka dengan jam kerja pukul 08.00 17.00 ia telah bekerja selama 1920 jam selama setahun, dengan asumsi masa produktif bekerja adalah 35 tahun, maka ia telah menghabiskan 67.200 jam selama masa hidupnya untuk bekerja. Dengan kata lain, seseorang menghabiskan separuh masa hidupnya untuk bekerja, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun sebagai aktualisasi diri. Pada usia produktif hal tersebut merupakan hal yang lumrah, namun usia manusia pada akhirnya ada batasnya. Bertambahnya usia merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Kemampuan fisik seseorang dalam bekerja akan menurun dengan bertambahnya usia sedangkan kebutuhan hidup semakin meningkat. Berkenaan dengan hal diatas, pemerintah menyadari bahwa upaya pemeliharaan kesinambungan penghasilan di hari tua dan jaminan kesejahteraan tenaga kerja perlu mendapat perhatian serius. Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, program pensiun adalah suatu program yang mengupayakan tersedianya uang pensiun (atau disebut juga manfaat pensiun) bagi pesertanya. Program tersebut bertujuan untuk mempersiapkan kesinambungan penghasilan di hari tua bagi seseorang yang sudah tidak bekerja, sehingga kesejahteraan hidupnya dapat terjamin. 1

2 Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terbagi menjadi dua, yaitu program pensiun iuran-pasti (contribution-benefit cost) dan program pensiun manfaat-pasti (defined-benefit cost). Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Sedangkan program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun, sedangkan iuran berkala ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaris sehingga dana mencukupi untuk membayar manfaat yang telah dijanjikan kepada peserta. Dua jenis program pensiun yang paling umum adalah program pensiun iuran pasti dan program pensiun manfaat pasti. Dalam program pensiun iuran pasti, perusahaan setuju untuk berkontribusi pada penyelanggaraan pensiun dengan jumlah tertentu, sesuai formula yang ditetapkan. Sebaliknya, program pensiun manfaat pasti menggambarkan manfaat yang akan karyawan terima saat mereka pensiun. Dalam hal ini metode pendanaan harus menyediakan cukup uang pada saat pensiun untuk memenuhi imbalan pasca kerja. (Karen C. Castro-Gonzalez, 2012) Pensiun manfaat pasti pada dasarnya menjanjikan kompensasi di masa depan, karena itu muncul ketidakpastian besar seputar besarnya kewajiban utama, pertumbuhan bunga, dan apakah aset program pensiun yang tersedia saat ini akan cukup memenuhi kebutuhan masa depan. (Kathryn E. Easterday dan Tim V. Eaton, 2012) Sejak dikeluarkannya UU No. 11 tahun 1992 yang mengatur tentang Dana Pesiun, hampir seluruh perusahaan menyelenggarakan program Dana Pensiun. Setiap lembaga memiliki metode perhitungan aktuaria yang berbeda untuk menghitung pendanaan Dana Pensiun, baik itu menentukan besar premi (iuran normal) ataupun kewajiban aktuaria. (Lia Nurcahyani dan Endang Wahyu, 2014) Pendanaan program pensiun merupakan suatu upaya untuk menyediakan dana yang dilakukan oleh perusahaan dan karyawan (bila karyawan ikut memberi iuran) sehingga dana yang terkumpul cukup untuk membayar manfaat. Pendanaan program pensiun dilakukan dengan maksud untuk memberikan kesinambungan penghasilan bagi karyawan setelah tidak bekerja. Penghasilan yang diterima pada

3 saat pensiun tersebut berupa manfaat pensiun yang besarnya ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris dan ketentuan peraturan dana pensiun. (Nurmaili et al, 2012) Pendanaan program pensiun dilakukan dengan maksud untuk memberikan kesinambungan penghasilan bagi karyawan setelah tidak bekerja. Penghasilan yang diterima pada saat pensiun tersebut berupa manfaat pensiun yang besarnya ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris dan ketentuan dana pensiun. Dana pensiun terbagi menjadi dua jenis yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPPK merupakan lembaga yang didirikan oleh pemberi kerja suatu perusahaan untuk mengelola pendanaan pensiun para karyawan. DPLK merupakan lembaga yang didirikan oleh bank atau perusahaan atau asuransi jiwa perorangan. (Septiana, et al 2014) Perhitungan program dana pensiun digunakan untuk mendapatkan manfaat pensiun dan iuran pensiun. Perhitungan program dana pensiun menunjukan bahwa usia masuk kerja dan masuk program dana pensiun mempengaruhi manfaat dan iuran pensiun. (Yuli Arisandi et al, 2009) Prinsip pendanaan pensiun adalah keseimbangan, dimana besarnya iuran normal (normal cost) harus dapat menutupi seluruh manfaat pada saat pensiun sampai meninggal dunia. (Gatot Riwi Setyanto, 2009) Besarnya nilai manfaat pensiun yang diterima karyawan dipengaruhi oleh dua kewajiban yaitu iuran normal dan kewajiban aktuaria. Iuran normal adalah iuran yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawan kepada Dana Pensiun tiap tahun untuk mendanai nilai manfaat pensiun saat ini sesuai dengan perhitungan aktuaris yang didasarkan pada Penghasilan Dasar Pensiun (PhDp) masing-masing peserta. (Agus Joko et al, 2013) Iuran normal adalah iuran yang diperlukan dalam satu tahun untuk mendanai bagian dari Nilai Sekarang Manfaat Pensiun yang dialokasikan pada tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar di antara jumlah iuran Peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, dan bagian dari Nilai Sekarang Manfaat Pensiun yang dialokasikan pada tahun bersangkutan, sesuai dengan Metode Perhitungan Aktuaria yang digunakan. (Ayu Hapsari et al, 2012)

4 Iuran dan manfaat pensiun dapat dihitung menggunakan metode penghitungan aktuaria. Metode penghitungan aktuaria dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu Accrued Benefit Cost Method dan Projected Benefit Cost Method. Projected Benefit Cost Method merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pendanaan pensiun di Indonesia, dengan memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah peserta pensiun dapat membayarkan iuran noraml (normal cost) sesuai dengan besarnya pendapatan mereka dan tidak bergantung dari besarnya manfaat(benefit) yang akan mereka peroleh di masa pensiun. (Dessy Arisandi, 2003) Terdapat beberapa metode dalam menentukan besarnya manfaat dan iuran normal, dan pembahasan pada karya ilmiah ini akan difokuskan pada salah satu metode, yaitu Projected Benefit Cost Method tipe Constant Sallary. Perhitungan manfaat diperoleh berdasarkan jasa yang telah diberikan peserta sampai dengan tanggal penilaian. Metode ini mengalokasikan biaya dari manfaat secara merata (dinyatakan dalam jumlah tertentu atau sebagai presentase dari gaji) selama masa kerja karyawan. Sedangkan pada perhitungan iuran normal, nilai yang didapat berasal presentase konstan dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP). Komponen perancangan yang akan dibuat adalah aplikasi web perhitungan iuran normal dan manfaat pensiun berdasarkan Projected Benefit Cost Method menyesuaikan dengan asumsi dan ketentuan yan berlaku pada Dana Pensiun Bank Negara Indonesia. Perangkat lunak ini akan melakukan perhitungan terhadap variable yang dimasukan oleh pengguna. Komponen perancangan yang terlibat dalam aplikasi ini adalah web agar mudah diakses oleh pengguna melalui suatu jaringan seperti internet. judul: Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis mengambil ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI WEB PERHITUNGAN MANFAAT DAN IURAN NORMAL DANA PENSIUN DENGAN PROJECTED BENEFIT COST METHOD. 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang akan dihadapi adalah :

5 Bagaimana mengkonstruksi Projected Benefit Cost Method serta mengaplikasikan pada data perusahaan dan membandingkan hasilnya dalam senbuah aplikasi berbasis web. 1.3 Ruang Lingkup Agar penelitian tidak meluas dan menyimpang dari pembahasan maka perlu diberikan suatu pembatasan masalah. Pembatasan masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Analisa yang akan dibahas dalam skripsi ini hanya terbatas pada analisa manfaat dan iuran normal dengan Projected Benefit Cost Method tipe Constant Sallary. 2. Untuk perancangan program perhitungan menggunakan bahasa pemrograman PHP. 3. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan ke Perusahaan Dana Pensiun Bank Negara Indonesia. 4. Pada penulisan skripsi ini, penulis akan membandingkan hasil perhitungan Manfaat dan Iuran Normal yang didapat dengan perhitungan aktuaria yang digunakan oleh Perusahaan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkonstruksi rumus perhitungan manfaat dan iuran normal menggunakan metode Projected Benefit Cost Method tipe Constant Sallary. 2. Menghasilkan program aplikasi komputer berbasis web untuk mempermudah, mempercepat, dan akurat dalam perhitungan besarnya iuran normal yang harus dibayarkan peserta dan manfaat pensiun yang akan diterima peserta. 3. Membandingkan hasil perhitungan aktuaria menggunakan Projected Benefit Cost Method tipe Constant Sallary dengan hasil perhitungan manfaat dan iuran normal perusahaan tersebut.

6 Manfaat yang akan diperoleh sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Menyederhanakan proses perhitungan serta memberikan alternatif perhitungan aktuaria dalam menentukan manfaat dan iuran normal. 2. Bagi Peneliti lain Memberikan referensi untuk materi yang masih berhubungan untuk dikembangkan lebih lanjut dikemudian hari. 3. Bagi Penulis Menambah pengetahuan tentang Projected Benefit Cost Method tipe Constant Sallary beserta aplikasinya terhadap perhitungan dana pensiun.