KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014


BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT FEBRUARI 2008

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013


KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

Transkripsi:

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 19/05/31/Th.XI, 15 Mei 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2009 SEBESAR 11,99 PERSEN angkatan kerja pada Februari 2009 tercatat 4,76 juta orang, bertambah sekitar 0,20 juta orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2008 sebesar 4,56 juta orang. penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2009 sebesar 4,19 juta orang, bertambah sekitar 0,14 juta orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2008 sebesar 4,05 juta orang. penganggur mengalami peningkatan sebesar 67 ribu orang dibandingkan keadaan Februari 2008 yaitu dari 504 ribu orang pada bulan Februari 2008 menjadi 571 ribu orang pada bulan Februari 2009. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2009 sebesar 11,99 persen, mengalami peningkatan dibandingkan keadaan Februari 2008 (11,06 persen). Pada periode Februari 2008 Februari 2009, ada pengurangan penduduk yang bekerja di sejumlah sektor, yaitu sektor Primer berkurang 2,31 ribu orang, sektor Sekunder berkurang 95,10 ribu orang. Sementara itu sektor Tersier mengalami penambahan sebesar 229,39 ribu orang. Februari 2009, Sektor formal di Provinsi DKI Jakarta mampu menyerap jumlah pekerja sebesar 64,55 persen, sedangkan sektor informal sebesar 35,45 persen. 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari 2009 telah mengalami perubahan. Pada bulan Februari 2009, jumlah angkatan kerja tercatat 4,76 juta orang, meningkat sebanyak 0,20 juta orang dibanding keadaan Februari 2008. angkatan kerja laki-laki meningkat sebanyak 90 ribu orang, dan angkatan kerja perempuan meningkat sebesar 109 ribu orang. Peningkatan jumlah angkatan kerja disebabkan dampak krisis keuangan global yang berpengaruh pada penurunan daya beli masyarakat, sehingga mendorong rumahtangga untuk menambah anggota rumah tangganya yang bekerja dan mencari kerja. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th.XI, 15 Mei 2009 1

penduduk yang bekerja meningkat dari 4,05 juta orang pada Februari 2008 menjadi 4,19 juta orang pada Februari 2009 atau terjadi peningkatan sebesar 0,14 juta orang. Selama satu tahun ini, peningkatan jumlah penduduk yang bekerja didominasi oleh laki-laki. Peningkatan penduduk laki-laki yang bekerja sebesar 82 ribu orang, sementara itu penduduk perempuan yang bekerja juga mengalami peningkatan sebesar 50 ribu orang. Tingginya peningkatan penduduk laki-laki yang bekerja diduga karena dorongan ekonomi, yaitu tuntutan keluarga untuk menambah penghasilan. Peningkatan tenaga kerja laki-laki terutama berasal dari penduduk laki-laki yang sebelumnya hanya mempunyai kegiatan lainnya. Selama periode 2008-2009, terjadi peningkatan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT), yaitu dari 11,06 persen menjadi 11,99 persen. Menurut jenis kelamin, TPT perempuan mengalami peningkatan 2,48 persen yaitu dari 10,56 persen pada tahun 2008 menjadi 13,04 persen pada tahun 2009, sedangkan TPT laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,08 persen yaitu dari 11,38 persen pada tahun 2008 menjadi 11,30 persen pada tahun 2009. Secara absolut, jumlah penganggur mengalami peningkatan sebesar 67 ribu dari 504 ribu orang pada Februari 2007 menjadi 571 ribu orang pada Februari 2009. Selama setahun terakhir peningkatan penganggur terbesar terjadi pada perempuan, yaitu sebesar 59 ribu orang sementara penganggur laki-laki mengalami peningkatan sebesar 8 ribu orang. Secara umum terjadinya peningkatan TPT di Provinsi DKI Jakarta diduga disebabkan pengaruh krisis keuangan global yang melanda negara Amerika dan negara maju lainnya. Selama setahun terakhir terjadi peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan jumlah pengangguran. Sejalan dengan itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Februari 2009 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan TPAK Februari 2008 yaitu dari 65,92 persen pada tahun 2008 menjadi 67,88 persen pada tahun 2009. TPAK laki-laki meningkat menjadi 83,49 persen dari 80,92 persen pada Februari 2008, begitupun TPAK perempuan meningkat menjadi 53,16 persen dari 51,42 persen pada Februari 2008. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Tahun 2007-2009 (Dalam Ribuan) Februari 2007 Februari 2008 Februari 2009 Kegiatan Utama Lakilaki puan laki puan laki puan Perem Laki- Perem- Laki- Perem- (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Penduduk Usia 15 + 3.340 3.352 6.692 3.400 3.516 6.916 3.403 3.606 7.009 1. Angkatan Kerja 2.644 1.441 4.085 2.751 1.808 4.559 2.841 1.917 4.758 a. Bekerja 2.305 1.238 3.543 2.438 1.617 4.055 2.520 1.667 4.187 b. Penganggur 339 203 542 313 191 504 321 250 571 2. Bukan Angkatan Kerja 696 1911 2.607 649 1.709 2.357 562 1.689 2.251 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK % ) 79,15 43,00 61,04 80,92 51,42 65,92 83,49 53,16 67,88 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT % ) 12,82 14,08 13,27 11,38 10,56 11,06 11,30 13,04 11,99 2 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th. XI, 15 Mei 2009

2. Lapangan Pekerjaan Utama Distribusi Penduduk bekerja menurut lapangan usaha, dibedakan menurut tiga sektor yaitu sektor Primer, Sekunder dan Tersier. Sektor primer merupakan sektor pertanian dan pertambangan, sektor sekunder merupakan agregat sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier merupakan gabungan sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan. Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Selama periode Februari 2008 Februari 2009, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan. Pada sektor tersier terjadi peningkatan penduduk yang bekerja sebesar 229,39 ribu orang, sementara sektor primer dan sekunder mengalami penurunan. Sektor primer mengalami penurunan sebanyak 2,31 ribu orang dan sektor sekunder sebanyak 95,10 ribu orang dibandingkan keadaan Februari 2008. Jika diamati dari ketiga sektor tersebut, terjadi pergeseran jumlah pekerja dari sektor Primer ke sektor Sekunder, kemudian ke sektor Tersier. Pada Februari 2009, jumlah penduduk bekerja pada sektor Tersier tercatat 3.354,19 ribu orang, dan pada Februari 2008 tercatat 3.124,80 ribu orang, sehingga terjadi peningkatan sebanyak 229,39 ribu orang. Peningkatan yang cukup signifikan ini sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor perdagangan, sektor transportasi pergudangan dan komunikasi serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama 2008 2009 (dalam ribuan) Sektor Utama Februari 2007 Februari 2008 Februari 2009 Selisih Kol (4) dan kol (3) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Primer 29,53 31,91 29,60-2,31 2. Sekunder 755,95 898,27 803,17-95,10 3. Tersier 2.757,56 3.124,80 3.354,19 229,39 3.543,04 4.054,98 4.186,96 131,98 Pada Februari 2009, jumlah penduduk bekerja pada sektor Tersier tercatat 3.354,19 ribu orang, dan pada Februari 2008 tercatat 3.124,80 ribu orang, sehingga terjadi peningkatan sebanyak 229,39 ribu orang. Peningkatan yang cukup signifikan ini sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor perdagangan, sektor transportasi pergudangan dan komunikasi serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th.XI, 15 Mei 2009 3

3. Status Pekerjaan Kegiatan formal dan informal dapat dilihat berdasarkan pendekatan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, yang diklasifikasikan bekerja di sektor formal adalah status pekerjaan sebagai berusaha dengan dibantu buruh tetap dan sebagai buruh/karyawan. Lima status pekerjaan lainnya diklasifikasikan bekerja di sektor informal. Pada bulan Februari 2009, sekitar 64,55 persen penduduk bekerja pada kegiatan formal, dan sisanya sebesar 35,45 persen bekerja pada kegiatan informal. Tabel 3 Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan, Tahun 2007 2009 (dalam ribuan ) Status Pekerjaan Utama Februari 2007 Februari 2008 Februari 2009 (1) (2) (3) (4) 1. Berusaha Sendiri 672,29 682,65 884,48 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar 220,64 228,78 284,09 3. Berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar 159,72 175,96 207,35 4. Buruh/karyawan 2.152,08 2.663,89 2.495,54 5. Pekerja Bebas Pertanian 1,93 0,78 0,69 6. Pekerja Bebas non Pertanian 128,36 93,00 88,02 7. Pekerja tidak Dibayar 208,01 209,92 226,80 3.543,04 4.054,98 4.186,96 Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa dari 4.187 ribu orang yang bekerja, terdapat sekitar 59,60 persen penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan dan sekitar 4,95 persen bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar. Dari penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan, 59,73 persen adalah laki-laki dan 40,27 persen perempuan. Sementara itu, penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap, 91,03 persen adalah laki-laki dan hanya 8,97 persen perempuan. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th. XI, 15 Mei 2009

BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Sri Santo Budi Muliatinah, M.A. Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon : 021-42877301 Fax : 021-42877350 e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage: http://bps.jakarta.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th.XI, 15 Mei 2009 5