BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Tanjung Bira terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia. (

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bali, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan daya tarik yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. 2 Latar Belakang Masalah

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Data Kungjungan Wisatawan Mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan nasional diharapkan mampu menggalakkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB V PENUTUP. intensi berkunjung di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data primer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Yogyakarta adalah kota yang dikenal sebagai kota perjuangan, pusat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pariwisata di Sumatera Barat. Untuk itu peningkatan kunjungan wisatawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional yang dikenal dengan Tour de Singkarak. (Kompas, 2012 : 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. dipandang sebagai pemenuhan terhadap keinginan (hasrat) mendapatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TSUNAMI MEMORIAL PARK BANDA ACEH - NAD BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sektor pariwisata merupakan salah satu penghasil devisa negara, sebagaimana yang dijelaskan pada UUD No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung serta layanan yang di sediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pariwisata dapat meningkatkan kuantitas kesempatan kerja pada masyarakat di lingkungan pariwisata tersebut, sekaligus meningkatkan kelestarian dan mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan sumber daya alam dan budaya daerah. Aceh adalah sebuah provinsi yang secara geografis terletak antara 01 o 58' 37,2" - 06 o 04' 33,6" LU/NL dan 94 o 57' 57,6" - 98 o 17' 13,2" BT/EL, di ujung pulau Sumatera. Daerah Aceh terletak dibagian paling barat gugusan kepulauan Nusantara. Aceh menjadi sebuah provinsi sejak tanggal 26 Mei 1959 dan diberi status Daerah Istimewa. Yang tercantum pada UUD No. 18 Tahun 1965. Provinsi Aceh merupakan gugusan pulau yang terdiri atas 119 pulau. Luas wilayah Aceh adalah 56 770,81 km 2, dengan hutan sebagai lahan terluas yang mencapai 2.290.874 ha, diikuti lahan perkebunan rakyat seluas 800.553 ha. Sedangkan lahan industri mempunyai luas terkecil yaitu 3.928 ha. Pada tahun 2004 Aceh terkena bencana alam tsunami, yang menghancurkan rumah-rumah penduduk yang terletak di pesisir/pinggiran pantai, serta kota Banda Aceh. Bencana tersebut menghancurkan infrastruktur serta menimbulkan banyak korban. Hingga akhirnya Aceh dapat membangun kembali fasilitas dan infrastrukturnya dengan bantuan-bantuan, baik dari dalam Negeri maupun luar Negeri. Serta pasca tsunami pemerintah daerah menjadikan kota Banda Aceh sebagai Bandar wisata Islami. 1

Wisata Islami yang menjadi konsep wisata di kota Banda Aceh adalah sebuah wisata yang bebas dari prostitusi dan kegiatan diluar norma-norma ajaran Islam, dengan mengutamakan wisata spiritual dan situs-situs sejarah yang terdapat pada sektor-sektor wisata. Wisata Islami di kota Banda Aceh adalah sebuah konsep wisata yang mengikuti hukum syariah yang diterapkan oleh provinsi Aceh, menurut Bawazir (2013:22) wisata syariah adalah perjalanan wisata yang semua prosesnya sejalan dengan nilai-nilai syariah Islam, jadi walaupun berwisata hanya sekedar bersenang-senang pun selama tidak ada unsur kemaksiatan masih dalam koridor syariah. Program ini adalah sebuah tindakan revitalisasi terhadap situs sejarah dan kebudayaan di kota Banda Aceh, sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota Banda Aceh Wisata Islami adalah program yang dilakukan pemerintah daerah kota Banda Aceh, dan telah didukung oleh infrastruktur yang memadai, disamping itu kota Banda Aceh juga menyajikan wisata alam, kuliner, dan budaya. Program ini bisa menjadi daya tarik baru bagi calon wisatawan, sekaligus meningkatkan citra kepariwisataan di kota Banda Aceh. Program wisata islami bisa menjadi penguat citra kota Banda Aceh yang dikenal sebagai serambi mekah. Menurut Nurul Dwi Puwanti (2009:9), setiap daerah tujuan wisata mempunyai citra (image) tertentu, yaitu mental maps seorang terhadap suatu destinasi yang mengandung suatu keyakinan, kesan dan persepsi. Hal itu pula yang harus dilakukan kota Banda Aceh untuk menarik wisatawan, sekaligus program ini dapat mendukung visi dan misi Aceh menjadi kota yang Islami. Untuk meningkatkan wisatawan pada sektor pariwisata di kota Banda Aceh, meningkatkan infrastruktur saja tidaklah cukup, promosi dan kemudahan wisatawan untuk mendapatkan informasi tentang suatu daerah menjadi salah satu poin penting untuk mendukung peningkatan wisatawan terhadap sektor pariwisata. Kota Banda Aceh menargetkan wisatawan nusantara dan mancanegara sebagai target audience wisatawan. dengan memiliki beberapa sektor wisata seperti wisata alam, kuliner, budaya, sejarah dan wisata spiritual/rohani. 2

Maka untuk mendukung program pemerintah ini dibutuhkan promosi atau komunikasi terhadap calon wisatawan. Berdasarkan wawancara pada Dinas Pariwisata dan Budaya Aceh, media promosi yang di gunakan sebagai besar adalah media konvensional, media cetak koran (koran lokal, koran kompas), berita online (The Globe Jurnal, OkZone, Kompas) dan radio. Maka berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan Aceh membutuhkan promosi yang serius, efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi, memperkenalkan dan merevitalisasi sektor wisata sejarah kota Banda Aceh, untuk diangkat lebih luas baik nasional maupun internasional. 1.2.PERMASALAHAN 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah mengenai pariwisata di kota Banda Aceh, maka identifikasi masalah yang dapat dikemukakan, yaitu: 1. Kurangnya promosi/komunikasi terhadap program pemerintah kota Banda Aceh untuk menjadikan kota Banda Aceh sebagai Bandar wisata Islami. 2. Volume wisatawan yang berkunjung ke kota Banda Aceh per tahun tidak stabil. 1.2.2. Rumusan Masalah adalah: Berdasarkan identifikasi masalah, maka perumusan masalahnya 1. Bagaimana merancang promosi yang efektif, komunikatif dan persuasif untuk promosi wisata Islami di kota Banda Aceh? 2. Bagaimana merancang konten yang menarik untuk mendukung strategi promosi Bandar wisata Islami di kota Banda Aceh? 3

1.3. RUANG LINGKUP Berdasarkan masalah yang ada, maka permasalahan promosi ini adalah: 1. Apa? Perancangan promosi bandar wisata Islami di kota Banda Aceh. 2. Siapa? Laki-laki dan perempuan dewasa, dengan usia 17 tahun keatas. 3. Dimana? Di kota Banda Aceh. 4. Kapan? Pengumpulan data dilakukan sejak Maret-April 2014, dan perancangan promosi dilakukan pada Maret-Juni 2014, serta promosi akan dilakukan pada Oktober-Desember 2014. 5. Bagaimana? Penulis membatasi promosi Bandar wisata Islami di kota Banda Aceh. merancang strategi promosi, konten, pesan yang sesuai dengan konsep perancangan, dan kriteria desain yang menarik untuk menginformasikan Bandar wisata islami di kota Banda Aceh sesuai dengan keilmuan desain komunikasi visual. 1.4. TUJUAN PERANCANGAN untuk: Tujuan utama perancangan strategi promosi wisata Islami di Aceh ini adalah Merancang strategi promosi Bandar wisata Islami di kota Banda Aceh agar dapat dikenal khalayak umum. Menentukan konten yang mendukung pada strategi promosi wisata Islami di kota Banda Aceh agar menjadi daya tarik bagi wisatawan. 4

1.5. MANFAAT Manfaat dari penelitian ini adalah : Bagi akademis. Untuk membantu dalam memperluas pengetahuan mengenai ilmu advertising design khususnya dalam perancangan strategi promosi, bagi Telkom Creative Industries School (TCIS). Untuk pembaca. Untuk menambah pengetahuan pembaca dibidang advertising khususnya dalam perancangan strategi promosi wisata. Untuk pemerintah kota Banda Aceh. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah kota Banda Aceh, khususnya dalam hal promosi pariwisata. Untuk penulis (perancang). Meningkatkan dan melatih kemampuan/keahlian dan kreatifitas di bidang advertising design, serta melatih penulis untuk melakukan perancangan desain dengan melihat peluang dan permasalahan yang nyata, sehingga penulis diharapkan menjadi seorang advertising design yang professional dalam melakukan pekerjaannya menjadi pelaku industri kreatif. 1.6. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan masalah yang ada, maka diperlukan data-data yang berkaitan dengan tema yang diambil. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif berdasarkan fenomena yang terjadi yakni, metode yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa / kejadian pada masa sekarang ini. Metode penelitian kualitatif adalah media yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa, berupa kejadian/ fenomena/gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori (Satori dan Komariah, 2013:22). 5

1.6.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu : a. Observasi Merupakan metode pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan dengan tujuan untuk mendapatkan data secara sistematis terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data original atau asli dan mengetahui keadaan di tempat survey secara rinci. (Sarwono & Lubis, 2007:100) b. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang disebut responden dengan mengadakan tanya jawab langsung. Sebuah metode yang dapat digambarkan sebagai sebuah interaksi yang melibatkan pewawancara dengan yang diwawancarai.(tjetjep, 2012) c. Studi pustaka Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.(nazir,1988: 111) d. Kuesioner Kuesioner adalah kumpulan pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian sesuai keadaan subjek yang sebenarnya. 6

1.7. KERANGKA PERANCANGAN Fokus 2. Permasalahan: 1. 3. Program Bandar wisata Islami yang ada di Kota Banda Aceh kurang di promosikan. 2. Volume wisatawan yang berkunjung ke Kota Banda Aceh pertahun tidak setabil. Ruang Lingkup Sosial 4. Jasa 5. wisata Islami agar dikenal 6. oleh masyarakat maka 7. dibutuhkan promosi 8. yang efektif. 9. 10. Budaya Wisata adalah sebuah kebutuhan bagi semua orang setelah melakukan rutinitas/ aktifitas yang padat untuk menghilangkan kejenuhan. Psikologi Bagi orang yang memiliki aktivitas yang padat, berwisata adalah sarana untuk menghilangkan kejenuhan dan stress yang bertujuan merileksasikan pikiran. Teknologi Perkembangan teknologi di zaman sekarang ini memudahkan manusia dalam bekerja dan mencari informasi. Fenomena : Masyarakat di kota Banda Aceh tidak mengetahui program pemerintah tentang dijadikannya kota Banda Aceh sebagai Bandar wisata Islami. Opini : Dengan adanya promosi diharapkan bisa lebih dikenal oleh target audience sehingga volume wisatawan yang berkunjung meningkatkan. Issue : Dengan keunggulan wisata yang berbeda dari kota-kota lainnya diharapkan dapat meningkatkan volume wisatawan. Hipotesa : Bandar wisata Islami kota Banda Aceh akan lebih dikenal oleh wisatawan yang ada di kota- kota besar seluruh Indonesia dan wisatawan mancanegara jika memiliki strategi dan media promosi yang efektif untuk meningkatkan volume wisatawan. 7

Inti Masalah : Belum adanya promosi yang baik pada program Bandar wisata Islami yang ada di kota Banda Aceh, mengingat adanya potensi dari keunggulan yang dimiliki. Solusi : Merancang strategi promosi dan media promosi dengan konten yang sesuai mengenai Bandar wisata Islami yang ada di kota Banda Aceh dengan menggunakan ilmu desain komunikasi visual. Strategi Target Audience Wanita dan peria umur 17 tahun keatas, kalangan menengah ke atas yang ada di kota-kota Indonesia dan luar negeri. Positioning Kota Bada Aceh Perancangan Media Promosi Hasil : Bandar wisata Islami kota Banda Aceh telah dikenal oleh target sasaran, dan menjadikan citra kota Banda Aceh lebih baik sehingga volume wisatawan yang berkunjung meningkat. Bagan 1.1. Kerangka Perancangan Sumber: Penulis 8

1.8. PEMBABAKAN Dalam penyajian laporan penelitian ini, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Pendahuluan, memberikan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan perancangan, cara pengumpulan data analisis, kerangka perancangan dan pembabakan. Menjelaskan dasar pemikiran dari teori-teori yang berhubungan dan digunakan dalam pembuatan laporan. Pengumpulan data dan pemaparan analisis. Membahas tentang perencanaan promosi dan proses konseptual, serta desain dalam perancangan promosi Bandar wisata Islami di kota Banda Aceh. Penutup, sebagai bab terakhir. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan sasaran dari laporan. 9