DANAU KAWAR. Gambar 1. Peta lokasi Danau Kawar

dokumen-dokumen yang mirip
DANAU SEGARA ANAK. Gambar 1. Lokasi Danau Segara Anak di Pulau Lombok. Gambar 2. Panorama Danau Segara Anak Rinjani dengan kerucut Gunung Barujari.

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

BAB I PENDAHULUAN. daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai.

DANAU MOAT. Gambar 1. Peta lokasi Danau Moat di Sulawesi Utara.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

DANAU RANAU. Gambar 1. Peta lokasi Danau Ranau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB II KUALITAS PERAIRAN DAN INDEKS

DANAU ANGGI. Gambar 2. Peta Danau Anggi Giji dan Anggi Gita (Google map)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan suatu perairan dalam menerima suatu beban bahan tertentu

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DANAU-DANAU ALAMI NUSANTARA. Anugerah Nontji

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

DANAU DIBAWAH, DANAU DIATAS DAN DANAU TALANG

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri dapat memberikan keuntungan seperti meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara secara geografis terletak pada 1ºLintang Utara - 4º Lintang Utara dan 98 Bujur Timur Bujur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DANAU TOBA. Gambar 1. Panorama Danau Toba (paketwisatadanautoba.net)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

BAB I PENDAHULUAN. bidang sosial, kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal, dan kekacauan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di kehidupan manusia. Itu terjadi dikarenakan proses alam dan tatanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai setiap bentuk intervensi

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi. Bab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi

DANAU TONDANO. Gambar 1. Peta lokasi Danau Tondano, Provinsi Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

Spesies yang diperoleh pada saat penelitian

I. PENDAHULUAN. memiliki keanekaragaman spesies tertinggi di dunia, jumlahnya lebih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan deras, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan

Klasifikasi Udang Air Tawar Peranan Udang Air Tawar dalam Ekosistem

BAB III TINJAUAN WILAYAH

I. PENDAHULUAN. terumbu karang untuk berkembangbiak dan hidup. Secara geografis terletak pada garis

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

DANAU BATUR. Gambar 1. Atas: Peta Danau Batur. Bawah: Panorama Danau Batur.

Ringkasan Materi Pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan karena lingkungan air tawar memiliki beberapa kondisi, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

KONDISI TERUMBU KARANG HIDUP BERDASARKAN PERSEN TUTUPAN DI PULAU KARANG PROVINSI SUMATERA UTARA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PERAIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PREDIKSI KAPASITAS TAMPUNG SEDIMEN KALI GENDOL TERHADAP MATERIAL ERUPSI GUNUNG MERAPI 2006

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Zooplankton adalah hewan berukuran mikro yang dapat bergerak lebih bebas di

BAB I PENDAHULUAN. persentasi uap air di udara semakin banyak uap air dapat diserap udara.

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pada saat ini. Hal ini dapat kita lihat dari semakin meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

Bab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

B U P A T I K A R O PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

19 Oktober Ema Umilia

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

Kunci Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Sumatera Utara, dengan luas 2.127,25 Km 2 atau 2,97% dari luas

Gambar 1. Diagram TS

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perbandingan Peta Topografi

Transkripsi:

DANAU KAWAR Danau Kawar ( Lau Kawar) adalah danau yang berada di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran, di kaki gunung berapi Sinabung, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara, dengan posisi geografis 3 o 12 Lintang Utara dan 98 o 22 Bujur Timur. Danau ini berada di kawasan ekositem Leuser dengan elevasi atau ketinggian muka air 1.492 m di atas permukaan laut. Gambar 1. Peta lokasi Danau Kawar 1

Gambar 2. Danau Kawar (wisatabudaya.blogspot.com) Gambar 3. Danau Kawar dilihat dari lereng Gunung Sinabung (https://commons.wikimedia.org) Danau yang terletak di tanah tinggi Karo ini terbentuk sekitar beberapa ribu tahun lalu, ketika aliran lava dari erupsi Gunung Sinabung membendung Sungai Tapin (Verstappen, 1973). Sebuah dam (bendung) kecil dibangun di pintu keluar ( outlet) danau ini sekitar tahun 1985 untuk menunjang program irigasi pertanian yang menyebabkan naiknya permukaan danau sekitar 2 m. Luas danau ini sekarang adalah 1,16 km 2 setelah mengalami sedikit pertambahan 2

luas dari pembangunan dam. Penambahan luas karena pembangunan dam tidaklah signifikan karena tepian danau yang curam. Di sebelah utara danau terdapat hutan lindung sedangkan di sebelah selatannya merupakan daerah pertanian dengan intensitas rendah. Gambar 4. Batimetri (peta kedalaman) Danau Kawar (Whitten et al., 2000) Studi yang dilaksanakanan oleh Pusat Studi Lingkungan, Universitas Sumatra Utara, telah memetakan profil kedalaman danau, dan pengukuran berbagai parameter lingkungan danau ini (Whitten et al., 2000). Bagian terdalam adalah sekitar 20 m. Dari peta batimetri ( kedalaman danau) (Gambar 4) dapat diperhitungkan volume danau yakni sebesar 41,5 juta m 3. Pengukuran aliran keluar (outflow) dari danau ini nenunjukkan nilai debit sebesar 25,8 m 3 per menit. Dari data tersebut dapat diperkirakan bahwa volume air danau inii dapat tergantikan (retention time) dalam waktu sekitar tiap tiga tahun. Gambar 5. Profil suhu dan oksigen terlarut di Danau Kawar (Whitten et al., 2000) 3

Pengukuran suhu di Danau Kawar (Gambar 5) menunjukkan suhu permukaan sekitar 23 o C sedangkan lapisan hipolimnion dimulai dari kedalaman 10 m. Di bawah kedalaman 10 m suhu merata sekitar 21 o C sampai lapisan terdalam. Profil oksigen di lokasi terdalam di danau ini (Gambar 5) menunjukkan bahwa mulai dari kedalaman 10 m ke bawah, kandungan oksigen telah habis atau dalam kondisi anoxic. Hal ini menunjukkan bahwa pengadukan vertikal tak terjadi dengan intensif hingga menyebabkan bagian dasar danau tanpa oksigen. Hal ini mengindikasikan pula tak adanya fauna yang dapat hidup di lapisan dalam. Studi yang dilaksanakan oleh Tarigan (2009) di daerah tepian danau ini, menunjukkan hanya beberapa jenis fauna makrozooobentos yang terdapat disini, sedangkan Silalahi (www.researchgate.net/publication) yang mengkaji keanekaragaman dan distribusi serangga air menemukan 10 ordo, 33 familia dan 43 genus. Pengukuran kecerahan air di danau ini dengan menggunakan cakram Secchi menunjukkan nilai sekitar 1,9 2 m yang mengindikasikan lapisan fotosintetik yang dangkal, tidak sampai ke lapisan dasar. Whitten et al. (2000) mengemukakan bahwa separuh dari volume danau Kawar tidak mendukung kehidupan ikan karena ketiadaan oksigen, dan 70 % dasar danau tidak sesuai untuk kehidupan ikan pemakan bentos. Whitten et al. (2000) selanjutnya tidak menyarankan Danau Kawar untuk pengembangan perikanan yang intensif. Introduksi ikan mas ( Cyprinus carpio) disebutnya kurang berhasil, sedangkan introduksi ikan mujaer (Oreochromis mossambicus) dan ikan gurami (Osphronemus goramy) gagal. Gambar 6. Camping ground di tepian Danau Kawar, pintu untuk pendakian ke Gunung Sinabung (http://www.kompasiana.com) Namun di lain pihak Danau Kawar telah dikembangkan sebagai tujuan wisata yang semakin banyak menarik pengunjung, khususnya pencinta wisata alam. Danau ini merupakan pintu masuk utama untuk pendakian menuju Gunung Sinabung, yang jaraknya sekitar 3 km dari danau. Ditepi danau terdapat camping ground yang cukup luas. Namun erupsi Gunung Sinabung yang terjadi di tahun 2010 berdampak juga pada pariwisata di Danau Kawar, yang menyebabkan banyak fasilitas pendukung pariwisata menjadi terbengkalai. Erupsi Gunung 4

Sinabung kemudian berulang kali terjadi di tahun 2013 2014. Terakhir terjadi lagi erupsi beruntun yang dimulai tanggal 21 Mei 2016 yang menimbulkan bencana pada masyarakat sekitar. Debu panas dilontarkan gunung itu hingga mencapai jarak 3.200 m ke arah timur dan tenggara. Belum diperoleh informasi mutakhir tentang apa dan bagaimana dampak erupsi ini terhadap kondisi Danau Kawar yang berada di lerengnya. Gambar 7. Erupsi Gunung Sinabung. Belum diketahui dampaknya terhdap Danau Kawar. (http://nasional.tempo.co) ACUAN Arjuna, J. 2015. Danau Toba, kondisi, permasalahan dan pengelolaannya. www.academia.edu. Silalahi, B. R. Studi tentang keanekaragaman dan distribusi serangga air di Danau Lau Kawar, Kccamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. www.researchgate.net/publication. Tarigan, L. C. B. 2009. Studi Keanekaragaman makrobentos di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Skripsi FMIPA USU: 53 hlm. Verstappen, H. Th. 1973. Geomorphological reconnaisance of Sumatra and adjacent island (Indonesia). Wolters-Noordhoft, Groningen. Whitten, T., S. Damanik, J. Anwar, N. Hisyam. 2000. The ecology of Sumatra. The cology of Indonesia Series. Volume I. Peripluas: 478 hlm. Lau Kawar, potret wisata pencinta alam. (http://www.kompasiana.com) Jakarta, 2 Juni 2016 Anugerah Nontji Email: anugerah_nontji@yahoo.com 5 ------