EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-JUNI 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC-7)

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari

BAB I PENDAHULUAN. sehingga meningkatkan risiko PKV seperti pembesaran ventrikel kiri, infark

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANG ASAM SAMARINDA

Tarigan N.S, Tarigan A, Sukohar A, Carolia N Faculty of Medicine Lampung University

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

INTISARI. Puskesmas 9 NopemberBanjarmasin. 1 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 2

Farmaka Vol. 14 No Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Fasilitas

Farmaka Volume 14 Nomor 2 19

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, dan ginjal (WHO, 2009).

INTISARI POLA PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYAPADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN PERIODE

Diajukan oleh RA Oetari

PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Kesesuaian dan ketidaksesuaian, Resep, Obat Antihipertensi

Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Primer Usia 45 Tahun Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009

PROFIL PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK GINJAL-HIPERTENSI.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejak beberapa dekade belakangan ini para ilmuan dibidang kesehatan

TINJAUAN FARMAKOVIGILAN PADA TERAPI OBAT ANTIHIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI KOMBINASI DUA OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN BPJS DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT ANTI-HIPERTENSI PADA RESEP PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI INSTALASI FARMASI UNIT RAWAT JALAN RSUD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

Karakteristik Pasien Hipertensi di Bangsal Rawat Inap SMF Penyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2013

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

STUDI PENGGUNAAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr SAIFUL ANWAR MALANG

INTISARI. Kata Kunci : Hipertensi, Pelayanan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi.

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

STUDI PENGGUNAAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER (ARB) pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

EVALUASI DOSIS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2010 DAN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

POLA PENGOBATAN HIPERTENSI PADA PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS WINDUSARI, KABUPATEN MAGELANG KABUPATEN MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.2 Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI RINGKASAN... SUMMARY... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DAN KEPATUHAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT DAERAH SURAKARTA PERIODE SEPTEMBER- OKTOBER TAHUN 2010 SKRIPSI

BAB 6 HASIL ANALISA DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFEKTIFITAS BIAYA ANTARA OBAT ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jumpai. Peningkatan tekanan arteri dapat mengakibatkan perubahan patologis

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN PESERTA ASKES DAN DAMPAKNYA PADA BIAYA

Yeni Dwi Haryanti, et al, Analisis Pengaruh Biaya Obat terhadap Kepatuhan Kontrol Pasien... Fakultas Farmasi Universitas Jember 2

PERIODE JANUARI 2012 JUNI 2012

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak

Analisis Penggunaan Obat Antihipertensi di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit PMI Bogor: Perbandingan Cost Effectiveness dan Kualitas Hidup Pasien

Tugas Akhir. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan. memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh: Lusiana Rizqi M DIPLOMA 3 FARMASI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS TAHUN 2012 SKRIPSI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan,

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

ABSTRAK A STUDY OF ANTIHYPERTENSIVE DRUGS IN DIABETIC TYPE 2 IN THE INPATIENT BLU RSUP PROF.DR.R.D.KANDOU MANADO PERIOD JANUARY-DECEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB III METODE PENELITIAN. Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

I. PENDAHULUAN. merupakan penyebab peningkatan mortalitas pasien jantung (Maggioni, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan di masyarakat

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang albuminuria, yakni: mikroalbuminuria (>30 dan <300 mg/hari) sampai

Transkripsi:

EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-JUNI 2014 Pande Made Rama Sumawa 1), Adeanne C. Wullur 2), Paulina V. Y. Yamlean 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 2) POLTEKKES Manado, 95115 ABSTRACT The evaluation of antihypertensive drugs use aims to investigate to secure the rational use in patient with hypertension. This research aims to evaluate the rational use of antihypertensive drugs including the accuracy of patient, indication, drugs, and dose towards the hypertension hospital inpatient in period January-June 2014. This is a descriptive research, the data was collected restrospectively based on the medical records. This research was done to 39 medical records with hypertension as the main diagnosis. The results showed evaluation of antihypertensive drugs rational use based on the accuracy of patient criteria as much as 39 antihypertensive drugs use (100%), the accuracy of indication criteria as much as 39 antihypertensive drugs use (100%), the accuracy of drugs criteria as much as 25 antihypertensive drugs use (64,10%), and the accuracy of dose criteria as much as 25 antihypertensive drugs use (64,10%) Keywords : Rational Use, Antihypertensive, Hypertension, Inpatient ABSTRAK Evaluasi penggunaan obat antihipertensi bertujuan untuk menjamin penggunaan obat yang rasional pada penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan obat antihipertensi yang meliputi ketepatan pasien, indikasi, obat, dan dosis pada pasien hipertensi rawat inap periode Januari sampai Juni 2014 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yang didasarkan pada catatan medik. Penelitian ini dilakukan terhadap 39 catatan medik dengan diagnosa utama hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan evaluasi kerasionalan penggunaan obat antihipertensi dilihat berdasarkan kriteria tepat pasien sebanyak 39 penggunaan obat antihipertensi (100%), tepat indikasi sebanyak 39 penggunaan obat antihipertensi (100%), tepat obat sebanyak 25 penggunaan obat antihipertensi (64,10%) dan tepat dosis sebanyak 25 penggunaan obat antihipertensi (64,10%) Kata kunci: Kerasionalan, Antihipertensi, Hipertensi, Rawat Inap. 126

PENDAHULUAN Penggunaan obat yang rasional mengharuskan pasien menerima penggobatan sesuai dengan kebutuhan klinis, dalam dosis yang diperlukan tiap individu dalam kurun waktu tertentu dengan biaya yang paling rendah (WHO, 2012). Penyakit hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terbesar penyebab morbiditas dan mortalitas pada penyakit kardiovaskuler (Kearny dkk, 2005). Penyakit hipertensi dapat mengakibatkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak dideteksi secara dini dan ditanggani dengan tepat (James dkk, 2014). Profil data kesehatan Indonesia tahun 2013 menyebutkan bahwa secara nasional terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 7,6% pada tahun 2007 menjadi 9,5 % pada tahun 2013. Sulawesi Utara merupakan provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi sebesar 15,2% (Kemenkes RI, 2014). Seiring dengan peningkatan kasus hipertensi maka penggunaan obat yang rasional oleh pasien hipertensi merupakan salah satu elemen penting dalam tercapainya kualitas kesehatan. Evaluasi penggunaan obat antihipertensi bertujuan untuk menjamin penggunaan obat yang rasional pada penderita hipertensi. Penggunaan obat yang rasional sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan terapi (Salwa, 2013). Berdasarkan hal tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terhadap kerasionalan penggunaan obat antihipertensi bagi pasien hipertensi. Penelitian ini dilakukan pada pasien rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan adanya peningkatan jumlah kasus hipertensi pada tahun 2014. METODE PENELITIAN Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medik RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado pada bulan November 2014 Juli 2015 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yang didasarkan pada catatan medik Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ialah semua catatan medik pasien hipertensi yang dirawat inap dan mendapat pengobatan di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado periode Januari sampai Juni 2014 Sampel dari penelitian ini ialah catatan medik terpilih dari populasi yang memenuhi kreteria penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik purposive sampling yang memenuhi kreteria inklusi Kriteria Kerasionalan kriteria kerasionalan yang dilihat pada penelitian ini ialah: a. Tepat pasien b. Tepat indikasi 127

c. Tepat obat d. Tepat dosis Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di bagian rekam medik di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Pengumpulan data dimulai dengan penelusuran data dari laporan unit rekam medik untuk pasien hipertensi dengan diagnosis utama hipertensi yang dirawat inap periode Januari sampai Juni 2014. Laporan tersebut berisi daftar nomor rekam medik pasien yang selanjutnya digunakan untuk memperoleh data rekam medik pasien sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Data yang diambil dibuat dalam tabulasi yang meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, diagnosis,terapi pengobatan, cara pemberian obat, dan dosis. Analisis Data Data penggunaan obat hipertensi pada pasien hipertensi yang dirawat inap di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado periode Januari sampai Juni 2014 dianalisis deskriptif untuk menjelaskan kerasionalan pengobatan yang diterima pasien hipertensi selama dirawat inap. Adapun standar penggobatan yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitian ini yakni yaitu the servent report of the joint national committee on prevention, detection and treatment of high blood pressure (Chobanian, 2004). HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Data karakteristik a. Karakteristik Berdasarkan Umur Januari Juni 2014 yang menerima obat antihipertensi berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4. Karakteristik Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari Juni 2014 Berdasarkan Umur Umur (Tahun) Jumlah Penderita Presentase (%) 35-44 4 10,26% 45-54 9 23,08% 55 26 66,66% total 39 100 Berdasarkan kelompok umur yang menderita hipertensi di instalasi rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Januari Juni 2014, diperoleh kelompok umur 35 44 tahun sebanyak 4 penderita (10,26%), kelompok umur 45-54 tahun sebanyak 9 penderita (23,08%) dan kelompok umur 55 tahun sebanyak 26 penderita (66.66%). Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan seiring bertambahnya usia Peningkatan tekanan darah ini disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku oleh karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan darah (Depkes RI, 2006). b.karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin 128

Januari Juni 2014 yang menerima obat antihipertensi berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5 Tabel 5. Karakteristik Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari Juni 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Jumlah Presentase Kelamin Penderita (%) Laki-Laki 16 41,03 Perempuan 23 58,97 Total 39 100 Jenis kelamin penelitian hipertensi di instalasi rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Januari Juni 2014 diperoleh bahwa pasien hipertensi berjenis kelamin laki laki sebanyak 16 penderita (41,03%) dan pada perempuan sebanyak 23 penderita (58,97%). Adapun terjadi prevalensi lebih tinggi pada perempuan bisa dikaitkan dengan proses monopouse. Hal ini dikarenakan kadar estrogen yang terus menurun sehingga kadar high density lipoprotein (HDL) yang berfungsi melindungi pembuluh darah dari kerusakan juga menurun (Anggraini, 2009). c.karakteristik Berdasarkan Tingkatan Hipertensi Januari Juni 2014 yang menerima obat antihipertensi berdasarkan tingkatan hipertensi dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6. Karakteristik Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari Juni 2014 Berdasarkan Tingkatan Hipertensi Tingkatan Hipertensi Jumlah Penderita Presentase (%) Hipertensi Tingkat I 31 79,49 Hipertensi Tingkat II 8 20,51 Total 39 100 Berdasarkan karakteristik dari tingkatan hipertensi, diperoleh bahwa pasien hipertensi yang dirawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari Juni 2014 paling banyak ialah hipertensi tingkat I sebanyak 31 penderita (79,49%) dan hipertensi tingkat II sebanyak 8 penderita (20,51%). d. Karakteristik Berdasarkan Terapi Januari Juni 2014 yang menerima obat antihipertensi berdasarkan jenis terapi dapat dilihat pada tabel 7 Tabel 7. Karakteristik Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari Juni 2014 Berdasarkan Jenis Terapi Jenis Terapi Jumlah Presentase (%) Tunggal 32 82,05 Kombinasi 7 17,95 Total 39 100 Hasil penelitian ditinjau dari karakteristik berdasarkan jenis terapi pada pasien yang menderita hipertensi di instalasi rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Januari Juni 2014 129

diperoleh bahwa pasien hipertensi memperoleh jenis terapi tunggal sebanyak 32 resep (82,05%) sedangkan jenis terapi kombinasi sebanyak 7 resep (17,95%). e.karakteristik Berdasarkan Penggunaan Obat Januari Juni 2014 yang menerima obat antihipertensi berdasarkan Penggunaan Obat Antihipertensi dapat dilihat pada tabel 8 Tabel 8. Karakteristik Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari Juni 2014 Berdasarkan Penggunaan Obat Nama Obat Jumlah Presentase Pasien (%) Amlodipin 20 51,28 Bisoprolol 3 7,69 Kaptropil 6 15,38 Valsartan 3 7,69 Amlodipin + Bisoprolol 2 5,13 Amlodipin + Kaptropil 1 2,56 Amlodipin + Valsartan 1 2,56 Bisoprolol + Valsartan 1 2,56 Captropil + Bisoprolol 2 5,13 Total 39 100 Berdasarkan karakteristik dari penggunaan obat antihipertensi, diperoleh bahwa pasien hipertensi yang dirawat di instalasi rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari Juni 2014 paling banyak menggunakan obat yang berasal dari golongan Calcium Channel Blocker ( amlodipin 51,28%), golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (captropil 15,38%), β blocker (Bisoprolol 7,69%) dan Angiotensin Reseptor Blocker (valsartan 7,69%). Kombinasi obat yang paling banyak digunakan adalah kombinasi golongan ß- Blocker dan CCB, ACEI dan β blocker sebanyak (5,13%) Sedangkan kombinasi golongan CCB dengan ACEI, CCB dan ARB, β blocker dan ARBdiberikan pada satu pasien (2,56%). 4.1.2 Evaluasi Kerasionalan Evaluasi kerasionalan penggunaan obat antihipertensi dilakukan terhadap 39 data rekam medik pasien yang menderita hipertensi yang dirawat inap di RSUP Prof. Januari Juni 2014. Evaluasi kerasionalan dilakukan meliputi beberapa kreteria kerasionalan, yaitu tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis Tabel 9. Evaluasi Ketepatan (pasien, indikasi, obat, dan dosis) Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari Juni 2014. 130

Kriteria Kerasionalan Jumlah Penggunaan Obat Presentase (%) Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Tepat Pasien 39 0 100 0 Tepat Indikasi 39 0 100 0 Tepat Obat 25 14 64,10 35,90 Tepat Dosis 25 14 64,10 35,90 a.tepat Pasien Ketepatan pasien ialah ketepatan pemilihan obat yang mempertimbangkan keadaan pasien sehingga tidak menimbulkan kontraindikasi kepada pasien secara individu. Evaluasi ketepatan pasien pada penggunaan antihipertensi dilakukan dengan membandingkan kontraindikasi obat yang diberikan dengan kondisi pasien pada data rekam medik. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 39 data rekam medik pasien hipertensi diperoleh nilai penggunaan obat berdasarkan tepat pasien bernilai 100% karena semua obat yang diresepkan pada pasien hipertensi di instalasi rawat inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Januari Juni 2014 sesuai dengan keadan patologi dan fisiologi pasien serta tidak menimbulkan kontraindikasi pada pasien. b. Tepat Indikasi Ketepatan indikasi pada penggunaan antihipertensi dilihat dari ketepatan memutuskan pemberian obat yang sepenuhnya berdasarkan alasan medis dan terapi farmakologi benar-benar diperlukan (Tidak ada respon terhadap modifikasi gaya hidup). Evaluasi ketepatan indikasi dilihat perlu tidaknya pasien diberi obat anti hipertensi berdasarkan tekanan darah. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 39 data rekam medik pasien hipertensi nilai dari ketepatan penggunaan obat antihipertensi sebesar 100%. Penggunaan obat dikatagorikan tepat indikasi apabila obat yang diresepkan sesuai dengan diagnosa adanya penyakit hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah pasien selama di rawat di instalasi rawat inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Januari Juni 2014. c. Tepat Obat Pemberian obat dikatakan tepat apabila jenis obat yang dipilih berdasarkan pertimbangan manfaat dan resiko. Evaluasi ketepatan obat dinilai berdasarkan kesesuaian pemilihan obat dengan mempertimbangkan diagnosis yang tertulis dalam rekam medik dan dibandingkan dengan standar yang digunakan Pemberian obat antihipertensi tanpa penyakit penyerta dengan menggunakan monoterapi maupun kombinasi terapai di instalasi rawat inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Januari Juni 2014 terdapat 24 (64,10%) obat antihipertensi yang diberikan sudah sesuai standar yang digunakan yaitu Joint National Committee VII (Chobanian, 2004) dan terdapat 14 (35,90%) pemberian obat antihipertensi yang tidak sesuai standar. Berdasarkan data pengobatan yang diperoleh, untuk terapi dengan kombinasi obat terdapat 6 pasien dengan penggunaan kombinasi obat yang tidak sesuai. tetapi ada juga yang tidak sesuai menurut jenis obat yaitu kombinasi 131

antara Calcium Channel Blocker dan Angiotensin Converting Enzym Inhibitor. Obat dikatakan kombinasi yang tidak tepat apabila digunakan dua obat dari golongan yang sama secara bersamaan atau kombinasi obat yang dilakukan tidak sesuai standar. Selain itu terdapat pemberiaan obat antihipertensi yang tidak tepat dimana terdapat 7 pasien hipertensi derajat 2 menerima terapi satu macam obat (Depkes RI, 2006). d. Tepat Dosis Kreteria tepat dosis yaitu tepat dalam frekuensi pemberian, dosis yang diberikan dan jalur pemberian obat kepada pasien. Bila peresepan obat antihipertensi berada pada rentang dosis minimal dan dosis per hari yang dianjurkan maka peresepan dikatakan tepat dosis. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 25 (64,10%) pemberian obat antihipertensi yang tepat dosis dan ditemukan 14 (35,90%) pemberian obat antihipertensi yang tidak tepat dosis perhitungan dosis dilakukan berdasarkan usia pasien yang dikelompokkan pada usia 60-70 tahun, 70-80 tahun, 80-90 tahun dan 90 tahun keatas. Ketidaksesuaian Berdasarkan dosis disebabkan oleh dosis amlodipin dan dosis Bisoprolol. Dikatakan dosis kurang atau dosis terlalu rendah adalah apabila dosis yang diterima pasien berada dibawah rentang dosis terapi yang seharusnya diterima pasien, dosis yang terlalu rendah dapat menyebabkan kadar obat dalam darah berada dibawah kisaran terapi sehingga tidak dapat memberikan respon yang diharapkan, sebaliknya dosis obat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kadar obat dalam darah melebihi kisaran terapi menyebabkan keadaan toksisitas (Cipolle dkk., 1998) PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 39 pasien hipertensi yang dirawat inap di RSUP Prof. Januari Juni 2014 dapat disimpulkan bahwa, evaluasi kerasionalan penggunaan obat antihipertensi dilihat berdasarkan kriteria tepat pasien sebanyak 100%, tepat indikasi sebanyak 100%, tepat obat sebanyak 64,10% dan tepat dosis sebanyak 64,10%. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, D.A., Annes, W. Eduward, S., Hendra, A., Sylvia, S.S. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di poliklinik dewasa puskesamas bangkinang periode januari sampai juni 2008 [skripsi], FK UNRI, Riau Cipolle, R.J., Strand, L.M., & Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care Practice, The McGraw-Hill Companies, New York Chobanian, A.V., Bakris, G.K., Black, H.R., Cushman, W.C., Green, L.a., Izzo, J.L., Jones, D.W., Materson, B.J., Oparil, S., Wright, J.T., Rocccella, E.J., and the National High Blood Pressure Education Program Coordinating Committee 2004, The Seventh Report of the Joint National 132

Committee on Prevention, detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, US Depertement of Health and Human Services, boston Depkes RI, 2006, Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi, Derektorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal PP & PL Departemen Kesehatan RI, Jakarta James, P.A., Oparil, S., Carter, B.L., Cushman,W.C.,Dennison-Himelfarb, C., Handler, J., Lackland, D.T., LeFevre, M.L., MacKenzie, T.D., Ogedegbe, O., Smith Jr, S.C., Svetkey, L.P., Taler, S.J., Townsend, R.R., Wright Jr, J.T., Narva, A.S. dan Ortiz, E., 2014, 2014 Evidence- Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8), JAMA, 311(5), 507-520. Kearney, P.M., Whelton, M., Reynolds, K., Muntner, P., Whelton, P.K. dan He, J., 2005, Global Burden of Hypertension:Analysis of Worldwide Data, Lancet, 365(9455), 217-223. Kemenkes RI, 2014, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2013, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Salwa, A., Nurul, M. 2013. Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi dengan gagal ginjal di instalasi rawat inap RS X tahun 2010. Naskah publikasi UMS World Health Organization. 2012. Guidelines for ATC classification and DDD assignment 15 th Edition. WHO Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology Norwegian Institute of Public Health. 133