BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berfokus pada tujuan komersil saja, melainkan juga harus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. tempat berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia (Rustam, 2013: 21). periode hanya ada satu unit bank syariah, pada tahun 1999 didirikan

BAB I PENDAHULUAN. Isu tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)

BAB I PENDAHULUAN. istilah corporate social responsibility (CSR) sedang marak dibicarakan.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan,

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang dengan baik pada suatu negara menunjukan bahwa negara

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan (Subramanyam & John J.Wild, 2010). Pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia, maka seharusnya dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) secara sukarela.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan diharapkan peduli pada kepentingan stakeholder dan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) mulai terasa

BAB I PENDAHULUAN. bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerja beserta keluarganya Wibisono

BAB I PENDAHULUAN. Kelola Perusahaan atau Corporate Governance. Banyak perusahaan yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melaporkan hasil dari kinerjanya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Salemba Empat, h BPS.go.id.diaksespada12/19/2016/11:39. 2 m.republika.co.id/diaksespada12/19/2016 pukul12:45

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan sustainability report. Sustainability report mulai diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan akuntansi, yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. basis sukarela (European Commisions, 2002). The ISO Strategic Advisory

Perbedaan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

Comparisons and Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, termasuk aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori keagenan mengungkapkan adanya hubungan antara principal

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, serta perbankan. Perkembangan perusahaan yang. membentuk ikatan-ikatan ekonomi dunia untuk mendorong perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terhadap obyek penelitian, yaitu lima bank syariah (BRI Syariah, Bank Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemilik modal (kreditur atau investor) saja, sedangkan pihak-pihak diluar itu

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial, yang lebih dikenal dengan CSR (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB V PENUTUP. yang telah terdaftar pada Bank Indonesia selama periode tahun 2010 sampai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Ghozali dan Chariri, 2007). Bila dikaitkan dengan pengungkapan informasi, disclosure

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB II LANDASAN TEORI Luas Pengungkapan dalam Laporan Tahunan. informasi keuangan dan bukan keuangan yang membantu stakeholders dalam

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin meningkat. Informasi laporan keuangan antara satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk. Bank Indonesia pada periode

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank syariah dikembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang melaksanakan kegiatan usahanya sejalan dengan prinsip prinsip dasar dalam ekonomi Islam. Tujuan ekonomi Islam bagi bank syariah tidak hanya berfokus pada tujuan komersil saja, melainkan juga harus mempertimbangkan perannya dalam memberikan kesejahteraan secara luas bagi masyarakat. Kontribusi untuk turut serta dalam mensejahterakan masyarakat merupakan peran bank syariah dalam fungsi sosialnya. Fungsi sosial dapat diwujudkan melalui aktivitas penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISW). Selain itu bank syariah juga dapat mengeluarkan zakat dari keuntungan operasinya serta memberikan pembiayaan kebajikan (qardh). Melalui fungsi sosial ini diharapkan akan memperlancar alokasi dan distribusi dana sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat yang membutuhkan (Asro dan Kholid, 2011 : 54). Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi semacam evolusi dalam praktik pelaporan keuangan yaitu semakin banyak informasi yang diungkapkan melalui pengungkapan sukarela dalam pelaporan keuangan. Salah satu aspek yang selalu di ungkapkan secara sukarela dalam laporan keuangan yaitu informasi mengenai aspek sosial dan lingkungan yang 1

2 berkaitan dengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan (Ghozali dan Chariri, 2007 : 399). Didalam akuntansi konvensional, pusat perhatian yang dilayani perusahaan adalah stakehoders sedangkan pihak yang lain sering diabaikan. Berbagai tuntutan perusahaan semakin besar, perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen, serta masyarakat. Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial terhadap pihak pihak di luar manajemen dan pemilik modal. Tetapi terkadang perusahaan melalaikannya dengan alasan bahwa mereka tidak memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan (Anggraini, 2006). Perusahaan dituntut untuk bertanggung jawab terhadap pihak yang lebih luas tidak hanya kepada investor dan kreditur, tetapi juga kepada masyarakat dan lingkungan sekitar untuk memberikan informasi mengenai tanggung jawab sosialnya. Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, serta tata kelola perusahaan yang bagus (good corporate governance) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya (Anggraini, 2006). Konsep mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) kian menjadi sorotan penting karena konsep CSR merupakan inti dari etika bisnis bagi tiap perusahaan. Praktik dan pengungkapkan CSR di Indonesia mulai berkembang ditandai dengan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap perkembangan perusahaan

3 yang beroperasi di Indonesia. Pengungkapan CSR juga berkaitan dengan timbulnya isu kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia seperti penggundulan hutan, polusi udara, pencemaran air bersih, perubahan iklim, Utama (2007) dalam Widiawati dan Raharja (2012). Perilaku pada bank syariah terkait dengan tanggung jawab sosial, Antonio, Syafii (2001) dalam Yuliarni (2012) mengungkapkan bahwa bank syariah selain memiliki fungsi sebagai pengelola investasi dan penyedia jasa jasa keuangan juga memiliki jasa sosial. Dalam pandangannya, konsep perbankan Islam mengharuskan bank syariah melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana pinjaman kebaikan (qard), zakat atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Lebih jauh lagi menurutnya, konsep perbankan Islam juga mengharuskan bank Islam memainkan peran dalam pengembangan lingkungan hidup. Konsep CSR telah banyak diterapkan oleh perusahaan di Indonesia. Seiring dengan adanya tren global akan praktik CSR, saat ini industri perbankan juga telah menyebutkan aspek pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunannya walaupun masih dalam bentuk yang relatif sederhana. Pengungkapan tersebut juga dilakukan oleh perbankan syariah, tidak hanya dilakukan oleh perbankan konvensional saja (Fitria dan hartanti, 2010). Perkembangan bank syariah yang begitu cepat mendorong dibuatnya standar akuntansi untuk bank syariah. Dalam skala internasioal terdapat AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic

4 Financial Institutions) sebagai organisasi yang mengembangkan akuntansi, pengauditan, tata kelola, dan etika syariah bagi lembaga keuangan syariah di tingkat dunia. Pesatnya perkembangan bank syariah juga mendorong perbankan syariah untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan prinsip prinsip syariah Islam (Rizkiningsih, 2012). Dusuki dan Dar (2005) mengungkapkan bahwa pada perbankan syariah, tanggung jawab sosial sangat relevan untuk dibicarakan mengingat beberapa faktor berikut; perbankan syariah berlandaskan prinsip syariah yang meminta mereka untuk beroperasi dengan landasan moral, etika, dan tanggung jawab sosial. Adanya prinsip atas ketaatan pada perintah Allah dan Khalifah. Dan adanya prinsip atas kepentingan umum, terdiri dari penghindaran dari kerusakan dan kemiskinan. Ahmad (2002) dalam Fitria dan Hartanti (2010) menambahkan bahwa lembaga yang menjalankan bisnisnya berdasarkan syariah mendasarkan pada filosofi dasar Al Qur an dan As-sunnah. Sehingga hal ini menjadikan dasar bagi pelakunya dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Terkait dengan adanya kebutuhan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial di perbankan syariah, saat ini marak diperbincangkan mengenai Islamic Social Reporting Index. Indeks ISR berisi kompilasi item item standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh para peneliti mengenai item item CSR yang seharusnya di ungkapkan oleh suatu entitas Islam. Indeks ISR

5 diyakini dapat menjadi langkah awal dalam hal standar pengungkapan CSR yang sesuai dengan perspektif Islam. (Fitria dan Hartanti, 2010). Haniffa (2002) mengungkapkan bahwa adanya keterbatasan dalam pelaporan sosial konvensional. Dalam prinsip syariah tidak hanya berfokus pada material saja, melainkan harus mencakup spiritual dan moral. Sehingga ia mengemukakan kerangka konseptual Islamic Social Reporting (ISR) berdasarkan ketentuan syariah yang tidak hanya membantu pengambilan keputusan bagi pihak muslim melainkan juga untuk membantu perusahaan dalam melakukan pemenuhan kewajiban terhadap Allah SWT dan masyarakat. Menurut Veronica (2009) dalam Agustina (2013), menyatakan bahwa adanya dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing masing perusahaan tidak selalu sama, karena banyak faktor yang membedakan tiap - tiap perusahaan walaupun perusahaan tersebut berada dalam satu jenis usaha yang sama. Faktor faktor yang membedakan perusahaan disebut dengan karakteristik perusahaan. Adapun macam macam karakteristik perusahaan, yaitu ; ukuran perusahaan (size), profitabilitas, tingkat leverage, tingkat likuiditas, kendala sosial yang dimiliki, struktur dewan komisaris, umur perusahaan, profil perusahaan, negara tempat didirikannya perusahaan, negara pemilik suatu perusahaan, dan lain lain. Berbagai penelitian mengenai faktor faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) telah dilakukan, tetapi hasil penelitian tersebut menujukkan hasil yang beraneka ragam.

6 Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Berkaitan dengan ukuran perusahaan (size) dan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), Firmansyah (2013) tidak menemukan adanya pengaruh antara ukuran perusahaan (size) dengan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Sedangkan Othman et al (2009), Raditya (2012), serta Widiawati dan Raharja (2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan (size) memiliki hubungan positif dengan tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Ketidaksamaan terjadi pada profitabilitas dan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Rizkiningsih (2012) dan Firmansyah (2013) menemukan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Sedangkan penelitian yang dilakukan Othman et.al (2009), Raditya (2012), serta Widiawati dan Raharja (2012) menemukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Berkaitan dengan leverage dan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Penelitian yang dilakukan Rizkiningsih (2012), Firmansyah (2013) menemukan tidak ada pengaruh antara leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), sedangkan Cahya (2010) menemukan pengaruh positif antara leverage dengan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).

7 Mengingat industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sedang tumbuh pesat, ditambah dengan semakin maraknya isu pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, Islamic Social Reporting (ISR) merupakan hal yang penting bagi Bank Syariah untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pemangku kepentingan, khususnya bagi masyarakat muslim. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor faktor apa saja yang mempengaruhi bank syariah untuk mengungkapkan Islamic Social Reporting (ISR) dalam laporan tahunannya. Adapun judul dari penelitian ini yaitu : FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)? 3. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)?

8 C. Tujuan Penelitian Sesuai masalah yang dihadapi, tujuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Untuk menguji apakah ukuran perusahaan (size) mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Rreporting (ISR). 2. Untuk menguji apakah profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Rreporting (ISR). 3. Untuk menguji apakah leverage mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Rreporting (ISR). D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh penulis yaitu : 1. Manfaat Bagi Manajemen Perbankan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengambil keputusan dan kebijakan pengungkapan Islamic Social Reposting (ISR). 2. Bagi Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi investor dalam mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi atau penanaman modal. 3. Bagi Pemerintah Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menyusun standar akuntansi.

9 4. Bagi Masyarakat Umum Diharapkan dapat sebagai pengawasan atas perilaku perusahaan, meningkatkan kesadaran masyarakat atas hak hak yang harus diperolehnya. E. Sistematika Penulisan Untuk lebih mudah memahami penulisan skripsi, maka penelitian ini disusun sesuai dengan sistematika sebagai berikut : Bab I : PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberi gambaran umum mengenai penelitian ini secara keseluruhan. Bab II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai teori teori relevan dengan penelitian, beberapa penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis dan rerangka pemikiran. Bab III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai data, metode yang digunakan dalam pengolahan data, pemilihan sampel serta metode dalam menganalisis data.

10 Bab IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi gambaran umum penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Bab V : PENUTUP Bab ini membahas kesimpulan dari penelitian, keterbatasan atas penulisan serta saran untuk penelitian selanjutnya..