BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI MANDAILING NATAL

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

Walikota Tasikmalaya

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 63 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 76

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA

Perda No.37 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Pertamben Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 37 TAHUN 2004

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Transkripsi:

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar, yang diganti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar, maka perlu ditindaklanjuti dalam bentuk penjabaran tugas pokok dan fungsi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 12 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi, Kepala Dinas, Sekretaris, Sub Bagian, Bidang dan Seksi pada Dinas Koperasi, UKM, Perindag, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar perlu ditinjau kembali; 1

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi, Kepala Dinas, Sekretaris, Sub Bagian, Bidang dan Seksi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kepulauan Selayar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 2

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan Nama Kabupaten Selayar Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4889); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 1997 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Selayar Nomor 1); 3

12. Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2008 Nomor 3) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 Nomor 10); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2008 Nomor 3) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013 Nomor 36); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Selayar. 4

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Selayar. 4. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral adalah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kepulauan Selayar. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kepulauan Selayar. 6. Sekretaris, Sub Bagian, Bidang dan Seksi adalah Sekretaris, Sub Bagian, Bidang dan Seksi dalam lingkup Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kepulauan Selayar. 7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pejabat Fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis sesuai bidang keahliannya. BAB II KEDUDUKAN ORGANISASI Pasal 2 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur pembantu Bupati sebagai pelaksana otonomi daerah di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, terdiri atas : a. Kepala; b. Sekretaris, terdiri atas : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Hukum dan Perencanaan; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, terdiri atas : 1. Seksi Geologi, Air Tanah dan Air Permukaan; 2. Seksi Sumber Daya Mineral. d. Bidang Pertambangan Umum, terdiri atas : 1. Seksi Pengusahaan Pertambangan; 5

2. Seksi Pengawasan, Bimbingan Teknis Pertambangan dan Konservasi Lingkungan. e. Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi, terdiri atas : 1. Seksi Minyak dan Gas; 2. Seksi Kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan. f. Kelompok Jabatan Fungsional; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 4 Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam menyelenggarakan tugas Pemerintahan Daerah di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang pertambangan meliputi geologi dan sumber daya mineral, pertambangan, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas; b. penyelenggaraan urusan pertambangan dan energi dan pelayanan umum di bidang geologi dan sumber daya mineral, pertambangan, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas; c. pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang pertambangan dan energi meliputi geologi dan sumber daya mineral, pertambangan, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 6 Sekretaris adalah unsur pelaksana teknis di bidang administrasi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut 6

Sekretaris, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 7 Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan penatausahaan dan peningkatan kapasitas organisasi dan tatalaksana serta urusan hukum dan perundang-undangan, perencanaan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan keuangan di lingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 8 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelayanan staf baik teknis maupun administrasi kepada Kepala Dinas dan seluruh satuan organisasi di lingkungan Dinas; b. pelaksanaan administrasi ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dokumentasi, kearsipan dan kepustakaan; c. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi penyusunan program/kegiatan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral; d. pelaksanaan fasilitasi penyusunan konsep rancangan peraturan dan keputusan dalam bidang Energi dan Sumber Daya Mineral; e. pelaksanaan pelayanan administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral; f. pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian; g. pelaksanaan penatausahaan, perencanaan kebutuhan dan pemanfaatan keuangan dinas; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Ketiga Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 9 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah Sub Bagian pada Sekretariat, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 7

Pasal 10 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. menyelenggarakan urusan surat-menyurat, kearsipan dan memberikan layanan informasi tentang kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral; b. melaksanakan urusan kepegawaian, perlengkapan dan kerumahtanggaan; c. melaksanakan pembinaan Sumber Daya Manusia Aparatur; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Keempat Sub Bagian Hukum dan Perencanaan Pasal 11 Sub Bagian Hukum dan Perencanaan adalah Sub Bagian pada Sekretariat, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Sub Bagian Hukum dan Perencanaan, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 12 Kepala Sub Bagian Hukum dan Perencanaan mempunyai tugas : a. menyiapkan dan mengumpulkan peraturan perundang-undangan di bidang geologi dan sumber daya mineral, pertambangan umum dan listrik, pengembangan energi serta minyak dan gas; b. melaksanakan fasilitasi penyusunan konsep rancangan peraturan dan keputusan di bidang geologi dan sumber daya mineral, pertambangan umum dan listrik, pengembangan energi serta minyak dan gas; c. melaksanakan koordinasi dalam rangka penegakan peraturan perundangundangan; d. melaksanakan kegiatan sosialisasi di bidang geologi dan sumber daya mineral, pertambangan umum dan listrik, pengembangan energi serta minyak dan gas; e. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan perencanaan di bidang geologi dan sumber daya mineral, pertambangan umum dan listrik, pengembangan energi serta minyak dan gas; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. 8

Bagian Kelima Sub Bagian Keuangan Pasal 13 Sub Bagian Keuangan adalah Sub Bagian pada Sekretariat, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Sub Bagian Keuangan, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 14 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. menyiapkan dan melaksanakan penatausahaan keuangan; b. menyiapkan konsep, menyusun dan mengelola anggaran; c. menyiapkan laporan pertanggungjawaban dan neraca keuangan; d. melaksanakan koordinasi tugas-tugas kebendaharaan; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Keenam Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral Pasal 15 Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral adalah unsur pelaksana teknis di bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara teknis koordinatif melalui Sekretaris. Pasal 16 Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Kepala Dinas yaitu menyiapkan bahan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi kebijakan bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 17 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang geologi meliputi air tanah, air permukaan dan panas bumi, tata lingkungan geologi dan mitigasi bencana geologi serta sumber daya mineral dan batubara; 9

b. penyusunan program pelaksanaan inventarisasi, penyelidikan, pemetaan, eksplorasi, evaluasi potensi air tanah, air permukaan dan panas bumi, geologi dan tata lingkungan, sumber daya mineral dan batubara, serta minyak dan gas bumi; c. pengoordinasian dan pelaksanaan pengelolaan izin perusahaan pengeboran air tanah dan rekomendasi teknis pengeboran air tanah; d. pengoordinasian pelaksanaan dan penetapan zonasi pemanfaatan kawasan geologi; e. pengelolaan informasi geologi dan sumber daya mineral; dan f. pelaksanan tugas lain yang yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Ketujuh Seksi Geologi, Air Tanah dan Air Permukaan Pasal 18 Seksi Geologi, Air Tanah dan Air Permukaan adalah Sub Unit pada Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Seksi Geologi, Air Tanah dan Air Permukaan, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 19 Kepala Seksi Geologi, Air Tanah dan Air Permukaan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Geologi, Air Tanah dan Air Permukaan sebagai Pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. melakukan penyelidikan dan pemetaan geologi umum, tata lingkungan geologi, geologi teknik, bencana alam geologi, geologi kawasan karst, geologi pantai dan geologi kelautan serta kawasan lindung geologi; c. melakukan pengawasan, konservasi dan sosialisasi bahaya bencana alam dan kerusakan tata lingkungan geologi; d. melakukan pengumpulan data dan informasi geologi dan panas bumi dalam rangka penelitian dan pengembangan geologi serta pengembangan ilmu kebumian; e. menyiapkan bahan, memfasilitasi dan melakukan penyelidikan, pemetaan, eksplorasi, eksploitasi, pengembangan, evaluasi dan monitoring pengelolaan air tanah dan rekomendasi teknis pengeboran air tanah; f. merencanakan dan menyediakan sarana air baku dari pengeboran air tanah; 10

g. melakukan penetapan nilai perolehan air tanah dan air permukaan; h. melakukan pengawasan, pengendalian, pemanfaatan air tanah dan air permukaan; i. melakukan pemantauan dan konservasi air tanah; j. melakukan pemutakhiran data geologi dan tata lingkungan, data air tanah dan air permukaan berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS); dan k. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Geologi, Air Tanah dan Air Permukaan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Ketujuh Seksi Sumber Daya Mineral Pasal 20 Seksi Sumber Daya Mineral adalah Sub Unit pada Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Seksi Sumber Daya Mineral, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 21 Kepala Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Sumber Daya Mineral sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. melakukan pemetaan, penyelidikan dan eksplorasi sumber daya mineral; c. melakukan eksplorasi, pengkajian dan pengembangan sumber daya mineral; d. melakukan pemutakhiran data sumber daya mineral berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS); e. melakukan penyusunan neraca sumber daya mineral; dan f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Sumber Daya Mineral dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. 11

Bagian Kedelapan Bidang Pertambangan Umum Pasal 22 Bidang Pertambangan Umum adalah unsur pelaksana teknis di bidang Pertambangan Umum, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Bidang Pertambangan Umum, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara teknis koordinatif melalui Sekretaris. Pasal 23 Kepala Bidang Pertambangan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Kepala Dinas yaitu menyiapkan bahan, melaksanakan monitoring dan evaluasi kebijakan di bidang pertambangan mineral dan batubara. Pasal 24 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Kepala Bidang Pertambangan Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan program pelaksanaan perizinan usaha pertambangan, mineral dan batubara; b. pelaksanaan bimbingan teknis pertambangan, pembinaan dan pengawasan serta konservasi lingkungan; c. pengoordinasian pelaksanaan pembinaan usaha pertambangan untuk peningkatan nilai tambah bagi masyarakat sekitar wilayah pertambangan; d. pengelolaan Informasi Pertambangan, Mineral dan batubara; dan e. pelaksanan tugas lain yang yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Kesembilan Seksi Pengusahaan Pertambangan Pasal 25 Seksi Pengusahaan Pertambangan adalah Sub Unit pada bidang Pertambangan Umum, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Seksi Pengusahaan Pertambangan, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum. 12

Pasal 26 Kepala Seksi Pengusahaan Pertambangan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengusahaan Pertambangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. menyiapkan bahan-bahan administrasi dalam rangka pelayanan perizinan; c. melakukan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan dalam rangka pencadangan wilayah; d. melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan pengujian peta dalam rangka penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; e. melakukan evaluasi laporan eksplorasi dan studi kelayakan dalam rangka peningkatan/perpanjangan Izin Usaha Pertambangan; f. melakukan pembinaan teknis usaha pertambangan dalam rangka peningkatan nilai tambah bagi masyarakat sekitar wilayah pertambangan; g. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengusahaan Pertambangan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Kesepuluh Seksi Pengawasan, Bimbingan Teknis Pertambangan dan Konservasi Lingkungan Pasal 27 Seksi Pengawasan, Bimbingan Teknis Pertambangan dan Konservasi Lingkungan adalah Sub Unit pada Pertambangan Umum, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Seksi Pengawasan, Bimbingan Teknis Pertambangan dan Konservasi Lingkungan, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum. Pasal 28 Kepala Seksi Pengawasan, Bimbingan Teknis Pertambangan dan Konservasi Lingkungan mempunyai tugas : a. melakukan pengawasan dan bimbingan teknis eksplorasi tata cara penambangan dan pengembangan proses pengolahan mineral dan batubara untuk peningkatan recovery hasil tambang; b. melakukan pembinaan teknis dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan pertambangan; 13

c. melakukan penertiban kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI); d. meneliti berkas permohonan dalam rangka pengesahan Kepala dan Wakil Kepala Teknik Tambang; e. meneliti berkas permohonan dalam rangka proses pemberian izin tangki bahan bakar cair (BBC), gudang bahan peledak dan kartu izin meledakkan (KIM) bagi juru ledak; f. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pengelolaan sertifikasi peralatan tambang; g. melakukan pengawasan produksi, pengolahan data produksi, cadangan serta evaluasi peta kemajuan tambang; h. melakukan pembinaan teknis terhadap pemanfaatan mineral dan batubara kualitas tertentu; i. melakukan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Upaya Kelolah Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL); j. melakukan pembinaan reklamasi lahan pasca tambang; k. melakukan zonasi wilayah pertambangan; l. melakukan penyusunan neraca Sumber Daya Mineral dan Batubara; m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan, Bimbingan Teknis Pertambangan dan Konservasi Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Kesebelas Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi Pasal 29 Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi adalah unsur pelaksana teknis di bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara teknis koordinatif melalui Sekretaris. Pasal 30 Kepala Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Kepala Dinas yaitu melaksanakan regulasi/kebijakan di Sektor Migas, Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi, menyusun bahan kebijakan operasional perizinan dan pengusahaan 14

Migas, Ketenagalistrikan dan Pengembangan Sumber Daya Energi, membina dan mengawasi usaha migas, ketenagalistrikan, dan sumber daya energi, memantau penyediaan, penyaluran dan pemanfaatan Migas, listrik, dan sumber daya energi, menyiapkan penyusunan program rencana Pengembangan Migas, Ketenagalistrikan, Pengolahan data dan Sumber Daya Energi dan melaksanakan pembinaan, pengawasan dan perizinan usaha di bidang Migas dan Ketenagalistrikan. Pasal 31 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Kepala Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan perizinan, rekomendasi dan persetujuan pelaksanaan kegiatan di sektor Migas, Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi; b. pembinaan terhadap peningkatan kapasitas usaha sektor Migas, ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi; c. pengawasan dan penertiban kegiatan usaha Migas, ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi; d. pengembangan pemanfaatan listrik dan sumber daya energi; e. pembinaan dan pengawasan jasa penunjang perusahaan di bidang ketenagalistrikan; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Kedua Belas Seksi Minyak dan Gas Pasal 32 Seksi Minyak dan Gas adalah Sub Unit pada bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Seksi Minyak dan Gas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi. Pasal 33 Kepala Seksi Minyak dan Gas mempunyai tugas : a. melaksanakan survey dan pengumpulan data untuk bahan perencanaan pembangunan Minyak dan Gas daerah; b. melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap distribusi dan mutu bahan bakar minyak dan gas dalam Daerah; 15

c. melaksanakan inspeksi/pemeriksaan terhadap fasilitas/peralatan operasional pengusahaan minyak dan gas; d. melaksanakan pengawasan dan perizinan depot lokal dan SPBU; e. memberikan rekomendasi lokasi pendirian kilang minyak; f. memberikan persetujuan surat keterangan terdaftar perusahaan jasa penunjang di sektor minyak dan gas bumi; g. memberikan rekomendasi dan persetujuan pelaksanaan kegiatan di sektor minyak dan gas; h. mengoptimalkan penggunaan bahan bakar alternativ; i. melaksanakan studi dan inventarisasi penggunaan energi/bahan bakar alternatif; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. Bagian Ketiga Belas Seksi Kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan Pasal 34 Seksi Kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan adalah Sub Unit pada Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi, dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Kepala Seksi Kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi. Pasal 35 Kepala Seksi Bina Kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan mempunyai tugas : a. melaksanakan survey dan pengumpulan data untuk bahan perencanaan pembangunan ketenagalistrikan daerah; b. menginventarisasi potensi dan kebutuhan energi daerah; c. melaksanakan pengaturan, pengadaan/pemasangan dan pemeliharaan lampu penerangan jalan umum; d. melaksanakan pengembangan kapasitas pengelolaan sumber daya energi; e. melaksanakan penerapan teknologi tepat guna dalam pemanfaatan energi surya, air, angin/bayu dan energi alternatif lainnya; f. melaksanakan perizinan, pengawasan, pembinaan dan penertiban usaha di sektor ketenagalistrikan; dan g. melaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan. 16

Bagian Keempat Belas Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 36 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f adalah unsur pelayanan teknis di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kelima Belas Tugas Staf Pasal 37 (1) Tugas Staf adalah menjabarkan tugas Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi dalam bentuk Daftar Uraian Tugas yang akan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. (2) Daftar Uraian Tugas Staf merupakan rincian tugas yang akan didistribusikan kepada semua staf berdasarkan kebutuhan. BAB V TATA KERJA Pasal 38 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi. Pasal 39 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan mempertanggungjawabkan kepada atasan langsung masing-masing serta menyampaikan laporan secara tepat waktu. Pasal 40 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib melaksanakan Pengawasan Melekat (Waskat) di lingkungan masingmasing. 17

Pasal 41 Kepala Dinas menyampaikan laporan berkala atau sewaktu-waktu kepada Bupati tentang rencana dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 12 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi, Kepala Dinas, Sekretaris, Sub Bagian, Bidang dan Seksi pada Dinas Koperasi, UKM, Perindag, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 43 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar. Ditetapkan di Benteng pada tanggal 7 Februari 2014 BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, ttd SYAHRIR WAHAB Diundangkan di Benteng pada tanggal 7 Februari 2014 SEKRETARIS KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR, ttd ZAINUDDIN BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2014 NOMOR 51 18

19