KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POLA PERSEBARAN TENAGA KERJA DI PLTU-1 JAWA TENGAH (REMBANG) 2 X 315 MW

dokumen-dokumen yang mirip
Pasca Berdirinya PT. Semen Indonesia, Tbk. Kajian Ketenagakerjaan di Kecamatan Kerek dan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

RINGKASAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

KESESUAIAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS PEKERJAAN PEKERJA DI PULAU JAWA: ANALISIS DATA SAKERNAS TAHUN Panji Suryono

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR WILAYAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TESIS

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS ANTARA TENAGA KERJA LULUSAN SMA DAN SMK DI HOME INDUSTRI JASA MANDIRI

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

Nomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin

SKRIPSI. Oleh: DEWI REZA APRILIA NPM YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

Eksistensi Industri Batu Bata di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto EKSISTENSI INDUSTRI BATU BATA DI KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO


DAMPAK BEROPERASINYA JEMBATAN SURAMADU TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH SURABAYA DAN BANGKALAN 1. Asmaul Chusnah H 2. Lucianus Sudaryono

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat

ABSTRAK ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI PAPUA

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

ABSTRAK. Kata Kunci: Stress Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan kerja

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM UTAMA KARYA

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

(Study kasus pada PNS di Sekda dan BKD Kab. Jepara)

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA BAGIAN PRODUKSI PABRIK ROKOK PT BENTOEL PRIMA MALANG

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Anisia Mikaela Maubere ( ); Pembimbing Utama: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes ABSTRAK

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SENTRA PANDAI BESI HADIPOLO KABUPATEN KUDUS JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

PENGARUH MOTIVASI, PENGETAHUAN WAJIB PAJAK, DAN KETEGASAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN JEPARA

KAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian suatu wilayah atau negara. Ketidakcukupan pasokan

STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA BUNGSUR KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK

ANALISIS KARAKTERISTIK PEDAGANG DAN JARINGAN PERDAGANGAN SAYUR PASAR TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING KABUPATEN BOYOLALI

Faktor-Faktor Yang Mendorong Eksistensi Angkutan Kota Line Di Kota Surabaya

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

PEMANFAATAN REMITEN PELAKU MOBILITAS INTERNASIONAL TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

UNIVERSITAS UDAYANA TINGKAT EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA PADA REMAJA TENTANG SEKSUALITAS REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I TAHUN 2016

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA YANG MEMILIKI JAMKESMAS DI DESA TEGAL GIRI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

PENGARUH KEBERADAAN PABRIK SUMPIT TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KELURAHAN URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PENGARUH PENGAWASAN KERJA, STRES KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. LINGGAR JATI MULIA ABADI JEPARA

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PENGARUH LOYALITAS, DISIPLIN KERJA, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. SUKUN

CHECKLIST LAPORAN KEGIATAN DAN KEUANGAN

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur


PENGARUH ETOS KERJA, MOTIVASI, DAN NIAT BERBAGI PENGETAHUAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

P E N U T U P P E N U T U P

Jurnal Teknik Sipil ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

HUBUNGAN MOTIVASI, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN KEPUASAN KERJA KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN JEPARA

Ayu Emilda Fatmawati Mahasiswa S1 Pendidikan Muzayanah, ST, MT Dosen Pembimbing Mahasiswa

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Transkripsi:

Kajian Karakteristik Dan Pola Persebaran Tenaga Kerja Di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) X Mw KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POLA PERSEBARAN TENAGA KERJA DI PLTU- JAWA TENGAH (REMBANG) X MW. Anik Nurmawati. Muzayanah S Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya (aen_liebe06@ymail.com) Abstrak PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW yang ada di Desa Leran dan Desa Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang Jawa Tengah adalah pembangkit tenaga listrik baru dengan bahan bakar batubara yang didirikan pemerintah pada tahun 006. Hingga Mei 0 jumlah tenaga kerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW sebanyak 06 orang. Namun, saat ini masyarakat menilai PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW belum memenuhi janjinya karena masyarakat menganggap perekrutan tenaga kerja belum memprioritaskan warga setempat. Kondisi tersebut memicu konflik ketenagakerjaan di Desa Leran dan Desa Trahan. Aksi protes masyarakat setempat yaitu dengan melakukan unjuk rasa, masyarakat menuntut pihak PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW memprioritaskan tenaga kerja berasal dari warga setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola persebaran tenaga kerja, serta dampak keberadaan PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW terhadap kondisi ketenagakerjaan di Desa Leran dan Desa Trahan Penelitian ini merupakan jenis penelitian survai. Populasi yang digunakan sebesar 06 dengan sampel sebesar 67 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan model difusi untuk mengetahui pola persebaran asal tenaga kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan tenaga kerja yang paling banyak adalah laki-laki umur tahun dengan status belum kawin lulusan S- berasal dari sekitar Kabupaten Rembang. Sebagian tenaga kerja ada pada bagian operator produksi dengan masa kerja antara - tahun, lama bekerja jam per hari dengan upah sebesar Rp.000.000 Rp.000.000/ bulan. Pola persebaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah pola persebaran difusi Ekspansi-Relokasi yaitu pola persebaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW menjalar ke daerah lain yang lebih jauh pada tahun 0 dan terjadi perpindahan tenaga kerja dalam hal ini tenaga kerja dari tahun 006 hingga tahun 00. Kata Kunci : Karakteristik Tenaga Kerja, Asal, Pola Persebaran Abstract PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW in the village Leran and Village Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang Jawa Tengah is a new powerhouse with coal fuel government established in 006. As of May 0 the number of workers in PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW as much as 06 people. However, assessing the current plant- Central Java (Apex) x MW has not fulfilled its promise as people think recruitment has not prioritize local residents. These conditions lead to conflicts of employment in the village and the village Leran Trahan. The protests of local communities by performing demonstrations, demanding PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW prioritize workforce comes from local residents. This study aimed to investigate the characteristics and distribution patterns of labor, and the impact of the presence of PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW to the conditions of employment in the village and the village Leran Trahan. This research is survey research. The population of 06 with a sample of 67 respondents. Sources of data in the form of secondary data and primary data. Techniques of data collection using questionnaires, interviews and documentation. Data analysis technique uses diffusion models to determine the pattern of distribution of native labor. The results of this study indicate that most of the workforce were men aged - years with unmarried status S- graduates from around the Kabupaten Rembang. Most existing workforce at the production operator with tenure between - years old to work in day for hours with a wage of Rp,000,000 - Rp,000,000, a used vehicle to the workplace by using shuttle bus plant at no cost. The pattern of distribution of PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW is the distribution pattern of diffusion Expansion-Relocation of the pattern of distribution of PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW spread to other areas further in 0 and the labor movement happened in this case labor from 006 to 00. The presence of PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW has opened job opportunities. So that people pay more attention to education to improve the quality of human resources. Keywords: Employment Characteristics, Origin, Distribution Pattern. Anik Nurmawati (07) adalah mahasiswa S Pendidikan Geografi. Muzayanah adalah dosen pembimbing

Kajian Karakteristik Dan Pola Persebaran Tenaga Kerja Di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) X Mw PENDAHULUAN Pengembangan tenaga listrik tidak hanya dilaksanakan di daerah perkotaan saja tetapi juga harus menyebar di daerah pedesaan di seluruh tanah air. Salah satunya adalah PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW di Desa Leran Dan Desa Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang merupakan pembangkit tenaga listrik baru yang didirikan pemerintah pada tahun 006. Masyarakat Desa Leran dan Desa Trahan yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW memiliki harapan keberadaan PLTU ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Karena PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah salah satu proyek nasional. Namun, saat ini masyarakat sekitar menilai PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW belum memenuhi janjinya. Hal ini dibuktikan dengan aksi protes masyarakat sekitar yaitu dengan melakukan unjuk rasa di depan pintu masuk PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW pada 6 Agustus 0 lalu. Pada aksi tersebut, massa menuntut manajemen PLTU segera merealisasikan janji menangani persoalan perekrutan tenaga kerja yang belum memprioritaskan warga setempat (Harian Suara Muria, Rabu 7 Agustus 0). Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka timbullah gagasan untuk melakukan sebuah penelitian Kajian Karakteristik dan Pola Persebaran Tenaga Kerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW. METODE Jenis penelitian ini adalah jenis survai yang lokasinya di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW yang terletak di Desa Leran dan Desa Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Populasi dalam penelitian ini seluruh tenaga kerja yang bekerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW sebanyak 06 orang dengan sampel 67 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan angket, wawancara, dan dokumentasi. Angket untuk mengetahui karakteristik dan alamat asal tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) di Kabupaten Rembang. Wawancara untuk mengetahui dampak keberadaan PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW terhadap kondisi ketenagakerjaan di Desa Leran dan Desa Trahan. Sedangkan dokumentasi untuk mencari data yang sifatnya tertulis dari instansi dan lembaga terkait. Untuk menjawab permasalahan mengenai karakteristik tenaga kerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) menggunakan hasil angket dari responden dan wawancara dari pihak perekrutan tenaga kerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x dan perwakilan pihak perangkat desa di Desa Leran dan Desa Trahan Kecamatan Sluke kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kuantitatif. Sedangkan untuk menjawab permasalahan mengenai pola persebaran tenaga kerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) menggunakan hasil angket dari responden yang kemudian dengan memberikan titik-titik pada setiap kecamatan dimana tenaga kerja itu berasal. Kemudian menghubungkan titik-titik tersebut sehingga membentuk pola difusi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW 9,6% adalah laki-laki. Laki-laki dinilai memiliki kemampuan yang lebih baik pada bidang mesin dibandingkan perempuan. Hal ini terbukti bahwa laki-laki merupakan tenaga kerja yang banyak diposisikan sebagai tenaga operator.,% adalah kelompok umur tahun. Hal ini terbukti pada kelompok umur tahun tenaga kerja diposisikan sebagai tenaga operator yaitu di bagian produksi. Ini disebabkan pekerjaan dibagian ini lebih banyak membutuhkan ketrampilan,

Kajian Karakteristik Dan Pola Persebaran Tenaga Kerja Di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) X Mw kejelian, kerajinan, dan kesabaran yang tinggi serta membutuhkan tenaga yang prima. Status perkawinan tenaga kerja,% belum kawin. Pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang telah ditempuh tenaga kerja dengan mendapatkan surat tanda tamat/ ijazah. Tingkat pendidikan tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dapat dilihat pada tabel. Tabel. Umur dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW Tingkat Pendidikan Jumlah No Umur SMA SMK D- S- % % % % % <0,, 0 0 0 0 6 6 6 0 6 0 + 0 0 0 Jumlah,,,,9 6, 7, 7, 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Sumber : Data Primer 0 (diolah), 9 0,,,, 0,,, 9 Tingkat pendidikan tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah lulusan S- Jurusan Teknik Mesin terutama pada kelompok umur 6 0 tahun. Hal ini disebabkan tanaga kerja yang dibutuhkan PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah pada bidang operator. Dan pekerjaan pada bagian operator harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang benar-benar memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang mesin. Tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dibagi dalam berbagai bagian, yaitu operator, pemeliharaan, engineering, dan administrasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui jumlah tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW % adalah bagian operator. Lama bekerja/ 6 7 0 0 masa kerja tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW berbeda-beda, rata-rata tenaga kerja mempunyai masa kerja antara tahun. Sedangkan lama bekerja tenaga kerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dalam hari adalah jam. Adapun tenaga kerja yang lama bekerjanya lebih dari jam dikarenakan mereka mengambil jam lembur. Besarnya pendapatan yang diterima tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW berbeda-beda tergantung pada pekerjaan yang digelutinya. Dapat diketahui bahwa upah yang diterima 9,% tenaga kerja sebesar Rp.000.000 Rp.000.000 dengan kedudukan bagian operator. Tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW berasal dari luar Kecamatan Sluke. Oleh karena itu sebagian besar tenaga kerja tersebut memilih untuk bertempat tinggal sementara disekitar PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dengan cara kost atau kontrak. Kendaraan yang digunakan untuk menuju tempat kerja adalah bus jemputan PLTU. Bus jemputan PLTU dinilai lebih efisien waktu dan tidak perlu mengeluarkan biaya karena bus jemputan merupakan fasilitas dari perusahaan yang diberikan kepada tenaga kerja Besarnya pengeluaran yang dikeluarkan tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW setiap bulan sangat bervariasi tergantung besarnya kebutuhan. Dari hasil penelitian jumlah pengeluaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW 77,6% adalah sebesar Rp.000.000 Rp.000.000 per bulan dengan status perkawinan belum kawin. Menurut Bintarto dan Surastopo (979 : ) terdapat tiga model pola persebaran yaitu pola difusi Ekspansi dimana pada pola ini tanega kerja pada suatu industri menjalar dari suatu wilayah ke wilayah lain. Pola difusi Relokasi yaitu pola persebaran tenaga kerja suatu industri dari satu wilayah berpindah ke wilayah lain. Dan pola persebaran Ekspansi-Relokasi (Gabungan) artinya selain tenaga kerja itu

Kajian Karakteristik Dan Pola Persebaran Tenaga Kerja Di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) X Mw menjalar ke wilayah lain juga mengalami perpindahan dari satu wilayah ke wilayah lain. Tabel. Asal Tenaga Kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW Tahun 00 dan 0 No Kabupaten/ Kota Tahun 00 Tahun 0 Jumlah % Kabupaten/ Kota Jumlah % Rembang, Rembang 7 Blora, Blora 7, Kudus, Jepara, Lamongan,7 Bojonegoro,9 Gresik.9 Grobogan,9 6 Semarang 6, Kudus,9 7 Surabaya 0, Lamongan 6,9 Malang, Gresik 0 9,7 9 Sidoarjo 7 9, Madiun,0 0 Yogyakarta, Semarang 9, Boyolali, Kediri,9 Mojokerto,9 Surabaya, Malang, 6 Nganjuk,0 7 Sidoarjo, Probolinggo,9 9 Wonosobo,9 0 Yogyakarta,9 Purworejo,9 Jember, Pamekasan 0, Trenggalek,9 Tegal 0, Jumlah 7 00 Jumlah 06 00 Sumber: Data primer, 0 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja pada tahun 00 paling banyak berasal dari Kabupaten Rembang sebesar, %. Dan pola pesebaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dapat dikatakan mengikuti pola difusi Ekspansi-Relokasi artinya, pola persebaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dari suatu wilayah menjalar ke wilayah lain di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Dan sedikit mengalami perpindahan tenaga kerja dari tahun 006 sampai tahun 00, yaitu terjadi pengurangan tenaga kerja dari tahap konstruksi ke tahap operasi. ANALISA HASIL PENGAMATAN Tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW paling banyak adalah laki-laki. Ini disebabkan pekerjaan dibidang operator ini lebih banyak membutuhkan keahlian pada bidang mesin dan perlistrikan serta membutuhkan tenaga dan keberanian. Dengan kelompok umur antara tahun. Ini disebabkan pekerjaan dibagian ini lebih banyak membutuhkan ketrampilan, kejelian, kerajinan, dan kesabaran yang tinggi serta membutuhkan tenaga yang prima. Dimana pada kelompok umur tersebut rata-rata status perkawinannya adalah belum kawin. Pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang telah ditempuh tenaga kerja dengan mendapatkan surat tanda tamat/ ijazah. Tingkat pendidikan yang paling banyak ditempuh oleh tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah lulusan S- Jurusan Teknik Mesin terutama pada kelompok umur 6 0 tahun. Hal ini disebabkan tanaga kerja yang dibutuhkan PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah pada bidang operator. Tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dibagi dalam berbagai bagian, yaitu operator, pemeliharaan, engineering, dan administrasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui jumlah tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW yang paling banyak adalah pada bagian operator. Lama bekerja/ masa kerja tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan jumlah tenaga kerja yang paling banyak adalah mempunyai masa kerja antara tahun. Dengan lama bekerja dalam hari paling banyak adalah jam. Adapun tenaga kerja yang lama bekerjanya lebih dari jam dikarenakan mereka mengambil jam lembur. Besarnya pendapatan yang diterima tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW berbedabeda diketahui bahwa upah yang diterima

Kajian Karakteristik Dan Pola Persebaran Tenaga Kerja Di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) X Mw tenaga kerja paling banyak sebesar Rp.000.000 Rp.000.000 dengan kedudukan paling banyak adalah pada bagian operator. Sebagian besar tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW berasal dari luar Kecamatan Sluke. Oleh karena itu sebagian besar tenaga kerja tersebut memilih untuk kost atau kontrak. Kendaraan yang paling banyak digunakan untuk menuju tempat kerja adalah bus jemputan PLTU. Bus jemputan PLTU dinilai lebih efisien waktu dan tidak perlu mengeluarkan biaya karena bus jemputan merupakan fasilitas dari perusahaan yang diberikan kepada tenaga kerja Pengeluaran ratarata tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW setiap bulan adalah sebesar Rp.000.000 Rp.000.000 per bulan dengan status perkawinan belum kawin. Menurut Bintarto dan Surastopo (979 : ) terdapat tiga model pola persebaran yaitu pola difusi Ekspansi dimana pada pola ini tenaga kerja pada suatu industri menjalar dari suatu wilayah ke wilayah lain. Pola difusi Relokasi yaitu pola persebaran tenaga kerja suatu industri dari satu wilayah berpindah ke wilayah lain. Dan pola persebaran gabungan artinya selain tenaga kerja itu menjalar ke wilayah lain juga mengalami perpindahan dari satu wilayah ke wilayah lain. Berdasarkan data tenaga kerja tahun 00 tahun 00, dan Mei tahun 0, pola persebaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah pola difusi Ekspansi-Relokasi. Pada pola ini tenaga kerja mengalami perpindahan sebagian tenaga kerja dari Kabupaten Rembang pada tahun 006 (W ). Dan selanjutnya mengalami penambahan yang semula tenaga kerja hanya berasal dari daerah sekitar lokasi PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW dalam hal ini tahun 00 (W ) yang hanya menjangkau daerah Yogyakarta kemudian menjalar ke daerahdaerah lain yang lebih jauh pada tahun 0 (W ) hingga menjangkau Kabupaten Tegal. SIMPULAN. Karakteristik Tenaga Kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW Jenis kelamin tenaga kerja yang paling banyak adalah laki-laki, pada golongan umur tahun dengan status perkawinan belum kawin, lulusan S-. Dimana asal tenaga kerja yang paling banyak adalah dari sekitar Kabupaten Rembang namun yang dari Desa leran dan Trahan hanya sedikit. Sebagian tenaga kerja adalah berada pada bagian operator produksi dengan masa kerja antara tahun. Alasan menekuni pekerjaan adalah karena upah yang diterima cukup tinggi. Lama bekerja adalah selama jam/ hari, besarnya upah yang diterima tenaga kerja sebesar Rp.000.000 Rp.000.000/ bulan, kendaraan yang digunakan menuju tempat kerja menggunakan bus jemputan PLTU gratis.. Pola Persebaran Tenaga Kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW Pola persebaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW adalah pola persebaran difusi Ekspansi- Relokasi, artinya pola persebaran tenaga kerja PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW yang semula berasal dari daerah sekitar lokasi PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW pada tahun 006 kemudian menjalar ke daerah lain yang lebih jauh pada tahun 0 dan sedikit terjadi perpindahan tenaga kerja, yaitu pengurangan tenaga kerja dari tahun 006 hingga tahun 00.. Dampak Keberadaan PLTU- Jawa Tengah (Rembang) X MW Terhadap Kondisi Ketenagakerjaan di Desa Leran dan Desa Trahan Keberadaan PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW telah membuka kesempatan kerja untuk masyarakat Desa Leran dan Desa Trahan. Selain itu, dengan adanya persyaratan-persyaratan yang harus

Kajian Karakteristik Dan Pola Persebaran Tenaga Kerja Di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) X Mw dipenuhi membuat masyarakat mengerti bahwa jika ingin bekerja di PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW harus mempunyai kemampuan yang sesuai. Sehingga masyarakat lebih memperhatikan pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 006. AMDAL PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW. (tidak diterbitkan) Anonim. 006. RKL PLTU- Jawa Tengah (Rembang) x MW. (tidak diterbitkan) Bintarto dan Surastopo HS. 979. Metode Analisis Geografi. Jakarta : LPES Masri, Singarimbun. 99. Metode Penelitian Survai. Jakarta : Pusaka LPES 6