LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS STRUKTUR ATAS KE VII

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS KE II

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 05

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 03 TOWER THAMRIN NINE DEVELOPMENT

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Salemba Residences 4.1 PERMODELAN STRUKTUR Bentuk Bangunan

CHECKLIST PEMERIKSAAN STRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

BAB II STUDI PUSTAKA

Perhitungan Struktur Bab IV

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aman secara konstruksi maka struktur tersebut haruslah memenuhi persyaratan

MODIFIKASI PERENCANAAN UPPER STRUKTUR SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN JL. KERTAJAYA INDAH TIMUR SURABAYA

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PEMBESIAN KOLOM BETON

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TINGGI MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS, SAP2000 DAN SAFE

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SHEARWALL PADA BANGUNAN GARDU INDUK TINJAUAN TERHADAP PERATURAN GEMPA SNI


ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

DESAIN PENULANGAN SHEAR WALL, PELAT DAN BALOK DENGAN PEMROGRAMAN DELPHI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PERBANDINGAN KONSEP DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI BETON

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR SEWAKA DHARMA MENGGUNAKAN SRPMK BERDASARKAN SNI 1726:2012 DAN SNI 2847:2013 ( METODE LRFD )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN STRUKTUR KONDOTEL GRAND DARMO SUITE SURABAYA

menggunakan ketebalan 300 mm.

Kombinasi beban? Distribusi bidang M,N,V sepanjang tiang Tulangan minimum? Syarat lain?

BAB V PENUTUP. Pada tabel tersebut dengan nilai N = 27,9 maka jenis tanah termasuk tanah sedang.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SALEMBA RESIDENCES LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

Kata kunci : Dinding Geser, Rangka, Sistem Ganda, Zona Gempa Kuat. Latar Belakang

PERENCANAAN BANGUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN SISTEM STRUKTUR FLAT PLATE CORE WALL

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

Pedoman Pengerjaan PERANCANGAN STRUKTUR BETON

BAB VII PENUTUP. Pada arah arah X. V y = ,68 kg = 642,44 ton. Pada arah Y

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Wilayah Gempa... 6

B A B I I TINJAUAN PUSTAKA. getaran elastis yang dipancarkan ke segala arah dari titik runtuh (rupture point).

PERILAKU HUBUNGAN DINDING STRUKTUR DENGAN BALOK PADA STRUKTUR SISTEM GANDA GEDUNG D SOYA HOTEL TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

T I N J A U A N P U S T A K A

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Sipil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tugas akhir ini berjudul Perancangan Struktur Gedung Mall dan Hotel

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

adalah momen pada muka joint, yang berhubungan dengan kuat lentur nominal balok pada hubungan balok. Kolom tersebut.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa

PERENCANAAN STRUKTUR HOTEL GRANDHIKA SEMARANG

BAB V DESAIN PENULANGAN. beban gempa statik arah X. Maka kita ambil konfigurasi tersebut untuk dirancang

MODIFIKASI PERENCANAAN APARTEMEN BALE HINGGIL DENGAN METODE DUAL SYSTEM BERDASARKAN RSNI XX DI WILAYAH GEMPA TINGGI

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL PESONA TUGU YOGYAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan ini dihubungkan dengan las atau baut mutu tinggi. Menurut

ANALISIS DINAMIK BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU PADA GEDUNG BETON BERTULANG TIDAK BERATURAN

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

Keywords: structural systems, earthquake, frame, shear wall.

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PT PERUSAHAAN GAS NEGARA SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DI WILAYAH GEMPA TINGGI

BAB VI PEMBAHASAN. Komparasi Simpangan Antar Lantai arah x

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RS. GRHA KEDOYA, JAKARTA BARAT. Oleh : MARTINUS SATRIYO HADIWIBOWO NPM. :

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG SISTEM STRUKTUR FLAT PLATE GEDUNG PERLUASAN PABRIK BARU PT INTERBAT - SIDOARJO YANG MENGACU PADA SNI

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN ASCE 7-05

BAB III STUDI KASUS 3.1 UMUM

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN 26 LANTAI BERDASARKAN SNI DAN SNI Oleh: Yohan Aryanto NPM

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. dan 1 Basement Yogyakarta, didapatkan hasil sebagai berikut : melebihi 90% yaitu sebesar 92,6252 %

Transkripsi:

LEMBAR PENILAIAN DUMEN TEKNIS STRUKTUR ATAS KE VII 1. DATA BANGUNAN a. Nama Proyek : KIA Soho Apartment b. Jenis Bangunan : Beton Bertulang c. Lokasi Bangunan : Jl. RS Fatmawati 36 Cilandak Jakarta Selatan d. Jumlah Lantai : 16 Lantai+1semi basemen+1 Basemen e. Perencana Struktur : Donny Moris, ST SIPTB No : 0566/P/K-A/DPPB/III-2012 f. Penilaian : Struktur atas : Pemeriksaan ke 7 g. Tanggal : 04 Februari 2015 2. HASIL PEMERIKSAAN Jenis Evaluasi Ket. Dari hasil rapat TPKB tanggal 19 November 2014 diputuskan bahwa Proyek KIA Soho Apartment harus menggunakan Peraturan SNI 1726-2012 untuk perencanaan struktur tahan gempa dan SNI 2847-2013 untuk perencanaan struktur beton, berhubung jawaban pertanyaan TPKB tanggal 04 Desember 2013 baru dijawab awal bulan November 2014. Sejak bulan Juni 2014, perencanaan struktur di DKI harus memenuhi SNI tersebut diatas. Dengan demikian perhitungan struktur harus dihitung ulang dari awal dengan menggunakan SNI tersebut diatas. Meskipun demikian, jawaban terakhir tetap diperiksa seperti dibawah ini. I. Analisis Beban Gempa: 1) Check kombinasi beban gempa dengan memasukkan beban gempa vertikal sebesar 0,2 S DS sesuai dengan Pasal 7.4.2.2 dan 7.4.2.3 SNI 1726-2012. Tabelkan kombinasi beban seluruhnya termasuk kombinasi dengan beban gempa. 2) Check untuk tiap lantai (ditabelkan) pembesaran momen torsi tak terduga tiap lantai sesuai dengan Pasal 7.8.4.3 3) Check untuk tiap lantai (ditabelkan), ketidak beraturan horizontal 1a dan 1b dan ditabelkan. Perhitungan deformasi harus termasuk factor torsi bawaan dan torsi tak terduga. Untuk struktur KDS D (Jakarta) bila terdapat ketidak beraturan horizontal 1a atau 1b, joint harus dinaikkan kekuatannya 25% (x1,25), mohon kekuatan joint di check kembali a) Ketidak beraturan horizontal 1a dan 1b dihitung berdasarkan simpangan antar lantai bukan deformasi total, maka perhitungan harus diulang (ditabelkan setiap lantai) - b) Jelaskan bagaimana perhitungan torsi tak terduga - Belum (lihat butir iv)

i. Torsi Tak Terduga per lantai harus dihitung untuk lantai kaku sebagai diafragma sesuai dengan ketentuan SNI 1726-2012 Pasal 7.8.4.2 - ii. iii. Tabel Pembesaran Torsi Tak Terduga harus dihitung sesuai dengan Pasal 7.8.4.3 - Tabel perhitungan Ketidakberaturan Torsi 1a atau 1b per lantai akibat TORSI BAWAAN DAN TORSI TAK TERDUGA harus memuat perhitungan sbb: 1) Simpangan Lateral maximum (maximum drift max)- 2) Simpangan Lateral minimum (minimum drift min)- 3) Simpangan antar lantai maximum (Maximum inter story drift- max)- 4) Simpangan antar lantai minimum (Minimum inter story drift- min)- 5) Simpangan antar lantai rata-rata ( average, rata-rata butir 3) dan 4))- 6) Check ketidak beraturan Torsi 1 a dan 1b - IV. Berhubung terdapat ketidak beraturan Torsi 1a dan 1b untuk setiap lantai baik arah X maupun arah Y maka seluruh joint balok kolom harus dinaikkan kekuatannya 1,25 kali (check stress ratio joint 1/1,25 =0,80) sesuai dengan ketentuan SNI 1726-2012 sbb: iv. Berhubung Torsi Tak Terduga belum dihitung maka pertanyaan nomor 4) dan 5) dibawah ini harus di ulang dan di check kembali - 4) Check untuk tiap lantai (ditabelkan), ketidak beraturan vertikal 5a dan 5b dan ditabelkan Untuk Jakarta struktur dengan ketidak beraturan 5b dilarang digunakan dan harus didesain ulang pada kolom yang bersangkutan. Check ulang sesuai dengan pertanyaan 3(i) sd 3(iv)

5) Check untuk tiap lantai (ditabelkan) pengaruh P-delta sesuai dengan pasal 7.8.7 SNI 1726-2012 Check ulang sesuai dengan pertanyaan 3(i) sd 3(iv) 6) Check factor kuat lebih untuk Basement dengan prosedur dua tahap (dimana taraf penjepitan struktur atas pada basement lantai atas) sesuai dengan Pasal 7.2.3.2 SNI 1726-2012. f= (R/ ) atas /(R/ ) bawah 1,5 atau f = 7/4= 1,75 II. Denah Struktur Pada denah lantai 5 Gambar Struktur as 1, tidak ada Gambar Shear Wall dan as 2 tidak ada gambar Kolom (shearwall dan kolom discontinue), sedangkan pada gambar denah ETABS terdapat shearwall dan kolom menerus, mohon penjelasan. Pada gambar arsitektur lantai 5 juga terdapat shearwall dan kolom menerus. Kami mohon klarifikasi dalam hal ini III. Analisis Beban Gempa: 1) Penjelasan tentang penggunaan balok T atau balok persegi untuk pemodelan balok lantai. Bila stiffness modifier = 35% maka balok harus menggunakan balok T 2) Kombinasi Ragam Getar harus menggunakan modal mass participating ratio > 90 % baik untuk gempa arah X maupun arah Y bukan Rz 3) Check modal mass participation ratio pada arah sumbu utama dengan memutar sumbu utama sebelumnya dengan sudut dimana tan = Vby/Vbx Vbx dan Vby dihitung dari analisis sumbu utama X dan Y sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Ragam Lateral X dan Y dominan (bukan torsional). Mohon disampaikan dalam Laporan modal mass participation ratio dalam arah SUMBU UTAMA (ARAH SUDUT diatas) dari mode 1 sd mode ke n > 90%. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Ragam Lateral X dan Y dominan (bukan torsional) terutama untuk 2 mode pertama. 4) Perhitungan deformasi layan belum ada 5) Perhitungan deformasi ultimate belum ada 6) Perhitungan rangka struktur harus memikul Gaya Geser minimal 25% V b belum ada (sebagai syarat dual system) 7) Pada Gambar denah as 10 terdapat dilatasi. Dilatasi minimum harus mengikuti persyaratan SNI 03-1726-2002 Pasal 8.2.3 minimal 0,025 kali ketinggian taraf tsb diukur dari taraf penjepitan. Detail Gambar dilatasi harus dilampirkan IV. Detail penulangan: 1) Sambungan lewatan tulangan longitudinal kolom harus dilakukan di tengah kolom sesuai dengan SNI 2847-2002 Pasal 23.4.3.2

2) Kekangan pada Kolom harus memenuhi Pasal 23.4.4.3 SNI 2847-2002 dengan spasi pengikat silang maksimum 350 mm (lihat Gambar 42 SNI 2847-2002) 3) Check apakah Shearwall membutuhkan: a. Boundary Element dan perhitungan boundary element harus disertakan b. Bila dibutuhkan Boundary Element maka detail Boundary Element harus disertakan Gambarnya. 4) Desain strong column weak beam di check dengan menggunakan tulangan terpasang ( untuk SRPMK Mn,kolom 1,2 Mn,balok), contoh perhitungan dilampirkan terutama dilantai dasar. 5) Check perhitungan kekuatan join balok kolom dengan tulangan balok terpasang terutama untuk join dengan stress ratio mendekati 1(satu). 6) Detail Sambungan Balok dan Kolom (joint) harus disertakan dalam Gambar baik Joint external maupun internal Jawaban harus disertai Gambar Perencanaan pada proyek ini (boleh di ambil beberapa contoh saja terutama pada lantai dasar) baik untuk joint internal maupun eksternal bukan hanya teori saja. 7) Check perhitungan sengkang dan kekangan pada balok akibat sendi plastis yang terjadi pada balok di muka kolom ( M balok) 8) Check perhitungan sengkang pada kolom dibagian tengah (diluar daerah potensial sendi plastis kolom) dengan luas total penampang sengkang tertutup persegi minimum sesuai dengan Pasal 23.4.4.1 (b) Persamaan 123 dan 124 SNI 2847-2002 9) Kuat lentur shear wall (Mn) dengan tulangan terpasang harus dibuktikan lebih kecil dari kuat geser dengan tulangan terpasang (Vn), sehingga terjadi keruntuhan akibat lentur yang daktail bukan keruntuhan geser. Perhitungan dilakukan dengan membandingkan Mn/Mu < Vn/Vu 10) Check pemutusan tulangan shear wall vertical minimal sepanjang lw (lebar shear wall) atau Mu/4Vu (pilih terbesar) dan dilengkapi dengan Gambar skematis pemutusan tulangan vertical shearwall (core wall) harus dilengkapi dalam laporan. pr Maksud pertanyaan ini untuk daerah sendi plastis pada shear wall struktur atas bukan untuk basement sesuai dengan persyaratan Pasal 23.6.6.2 (b) dan Pasal 23.6.6.3 SNI 2847-2002, dimana didaerah sendi plastis shear wall tidak boleh ada pemutusan tulangan Perhitungan daerah sendi plastis untuk proyek ini harus disertakan sesuai dengan ketentuan diatas. Gambar perencanaan disertai lokasi pemutusan tulangan pada shear wall harus disertakan, bukan hanya teori saja V. Basement

Perhitungan basement agar dilampirkan sbb: 1) Tekanan pasif tanah akibat gempa dengan rumus Farhan Ostadan (belum dijawab) bila perhitungan konservatif menggunakan tekanan tanah pasif, bila perhitungan rasional menggunakan tanah aktif. Tekanan tanah akibat gempa hanya bekerja pada salah satu sisi Distribusi tekanan aktif akibat gempa agar digambarkan denga ketentuan lantai basement paling atas menerima tekanan terbesar dan kebawah mengecil. Distribusi tekanan tanah aktif pada perhitungan dalam laporan terbalik distribusinya 2) Tekanan aktif tanah (bekerja pada perimeter basement) () 3) Tekanan aktif hidrostatis (bekerja pada perimeter basement) () 4) Tekanan uplift (bekerja pada perimeter basement dan dasar basement) () Mohon penjelasan apakah seluruh tekanan tanah ini sudah diperhitungkan dalam perhitungan beserta gaya inersia pada lantai diafragma basement sebesar 0,1 A 0 I W t () VI. Fundasi 1) Perhitungan pile cap dan tied beams harus disertakan. Perhitungan tied beam dengan mempertimbangkan masalah differential settlement antar fundasi tiang. Safe hanya menghitung tulangan pelat dasar akibat differential settlement, bila terdapat Tied Beam harus dihitung tersendiri, mohon klarifikasi nya Tied beam harus di modelkan bersama pelat lantai tidak boleh diasumsikan 10% dari gaya pada kolom (penjelasan teori ini mohon dijelaskan dari mana) Jakarta, 04 Februari 2015 Pemeriksa TPKB