Dwi Hartono., Budi H., S.T., M.Eng., Herman S., S.Pd., M.T., M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
kekuatan ikatan yang baik dalam pasir cetak tersebut. B. METODE PENELITIAN

Gemilang Tegar K., Budi H., S. T., M. Eng., Herman S., S.Pd., M.Pd., M.T.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan cetakan pasir dan pencampuran abu sekam padi

Sera Desiana - Pengaruh Variasi Waterglass terhadap Kadar Air dan Kadar Lempung...

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO MEREDUKSI SOLDERING EFFECT PADA HASIL COR KUNINGAN MELALUI PERLAKUAN PERMUKAAN CETAKAN TUGAS AKHIR RIKI YAKOB L2E

PERBANDINGAN KUALITAS HASIL PENGECORAN PASIR CETAK BASAH DENGAN CAMPURAN BENTONIT 3% DAN 5% PADA BESI COR KELABU

PENGARUH VARIASI JENIS BENTONIT TERHADAP TINGKAT PERMEABILITAS DAN KEKUATAN TEKAN PADA CETAKAN PASIR GREEN SAND

HUBUNGAN VARIASI JENIS PASIR CETAK TERHADAP SIFAT MEKANIK BESI COR KELABU

Proses Manufaktur (TIN 105) M. Derajat A

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

Menyiapkan Pasir Cetak

Metal Casting Processes. Teknik Pembentukan Material

Pengaruh kadar air pasir cetak terhadap kualitas coran paduan Aluminium

V. KEGIATAN BELAJAR 5 PASIR CETAK. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan macam, sifat, dan pengujian pasir cetak.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi zaman sekarang berkembang sangat cepat dan pesat,

Studi Penambahan Gula Tetes Pada Cetakan Pasir Terhadap Kuantitas Cacat Blow-hole

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DARI KOKAS LOKAL DENGAN PEREKAT TETES TEBU DAN ASPAL

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PEMILIHAN GFN PASIR SILIKA SEBAGAI BAHAN CETAKAN PASIR TERHADAP JENIS BAHAN LOGAM YANG DICETAK. Abstrak

BAB III PROSES PENGECORAN LOGAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

PENGARUH PENGGUNAAN STABILISER TEGANGAN ELEKTRONIK DAN VARIASI BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

PENGARUH VARIASI CAMPURAN PASIR SILIKA DENGAN WATERGLASS TERHADAP PERMEABILITAS DAN KEKUATAN TEKAN PADA PEMBUATAN INTI (NAKAGO)

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (Si) PADA ALUMINIUM PADUAN HASIL REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS SKRIPSI

MODUL PDTM PENGECORAN LOGAM

PEMBUATAN POLA dan CETAKAN HOLDER MESIN UJI IMPAK CHARPY TYPE Hung Ta 8041A MENGGUNAKAN METODE SAND CASTING

BAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB IV METODE PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II LABORATORIUM PENGECORAN LOGAM

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

Pengaruh Jenis Pasir Cetak dengan Zat Pengikat Bentonit Terhadap Sifat Permeabilitas dan Kekuatan Tekan Basah Cetakan Pasir (Sand Casting)

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU PADA BLOK REM KERETA API

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

ABSTRACT. A. PENDAHULUAN Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap kemajuan industri

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-266

REDESAIN DAPUR KRUSIBEL DAN PENGGUNAANNYA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PEMAKAIAN PASIR RESIN PADA CETAKAN CENTRIFUGAL CASTING

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap. kemajuan Industri manufacture. Oleh karena itu pengembangan teknologi

ANALISIS HASIL PENGECORAN LOGAM AL-SI MENGGUNAKAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK

PENGARUH VARIASI WATERGLASS TERHADAP KADAR AIR DAN KADAR LEMPUNG PADA PASIR CETAK SKRIPSI. Oleh: SERA DESIANA K

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

PENGEMBANGAN METODA MODIFIKASI STRUKTUR MIKRO BESI COR KELABU DENGAN PEMANASAN CETAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

DYAN YOGI PRASETYO I

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

PROSES PEMBUATAN BANTALAN LUNCUR AXLE LINING di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA. Idris Prasojo Teknik Mesin Dr.-Ing.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

MEMPERSIAPKAN DAN MENCAMPUR PASIR UNTUK CETAKAN PENGECORAN LOGAM

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR GUNUNG TERHADAP KUALITAS DAN FLUIDITAS HASIL PENGECORAN LOGAM PADUAN Al-Si

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) TERHADAP TINGKAT KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN IMPACT PADA VELG ALUMINIUM (Al - 0,5% Si)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

PENGARUH MODEL SALURAN TUANG PADA CETAKAN PASIR TERHADAP HASIL COR LOGAM

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MEKANIS DAN KOMPOSISI KIMIA ALUMUNIUM HASIL PEMANFAATAN RETURN SCRAP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

PENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP POROSITAS DAN DENSITAS PADA PENGECORAN ALUMINIUM SILIKON (95% Al- 5% Si) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF

POTENSI PASIR LOKAL TANJUNG BINTANG PADA ALUMINIUM SAND CASTING TERHADAP POROSITAS PRODUK HASIL COR ALUMINIUM

POTENSI PASIR LOKAL TANJUNG BINTANG PADA ALUMINIUM SAND CASTING TERHADAP POROSITAS PRODUK HASIL COR ALUMINIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

TUGAS AKHIR POLA DAN PENGECORAN BODY RUBBER ROLL UNTUK SELEP PADI

Iham Nurdiansyah 1), Suriansyah 2), Naif Fuhaid 3) ABSTRAK

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB 3 METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

Transkripsi:

PENGARUH VARIASI JENIS BENTONIT TERHADAP TINGKAT PERMEABILITAS DAN KEKUATAN TEKAN PADA CETAKAN PASIR GREEN SAND Dwi Hartono., Budi H., S.T., M.Eng., Herman S., S.Pd., M.T., M.Pd. Prodi. Pend. Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS Kampus UNS Pabelan JL. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax 0271 718419 email: uwikputrohartono@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui pengaruh variasi jenis bentonit terhadap tingkat permeabilitas pada cetakan pasir green sand. (2) Mengetahui pengaruh variasi jenis bentonit terhadap kekuatan tekan pada cetakan pasir green sand. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Politeknik Manufaktur Ceper Klaten dengan menggunakan bahan utama berupa pasir silika, bentonit dan air. Sampel penelitian yang digunakan adalah cetakan pasir green sand yang mempunyai komposisi campuran pasir silika air dengan jenis bentonit yang berbeda (Ultra Bent A, Ultra Bent B, dan BK). Cetakan pasir dibuat dengan cara manual, dengan komposisi standar sebesar 1000 gr pasir : 90 gr bentonit : 4,5 ml air. Pengujian spesimen dilakukan 2 kali yaitu pengujian tingkat permeabilitas yang menggunakan alat Permeability Tester dan pengujian kekuatan tekan yang menggunakan alat Universal Sand Strength Machine. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah data diskriptif. Hasil penelitian ini adalah : (1) Adanya pengaruh variasi jenis bentonit terhadap tingkat permeabilitas pada cetakan pasir green sand. (2) Adanya pengaruh variasi jenis bentonit terhadap kekuatan tekan pada cetakan pasir green sand. Abstract The purpose of this study was to: (1) Knowing the effect of variation in types of bentonite on the permeability on the in green sand molding sand. (2) Knowing the effect of variation in types of bentonite on the strength to press on the green sand molding sand. The study was conducted at the Laboratory of the Polytechnic Manufacturing Ceper Klaten by using the main ingredient in the form of silica sand, bentonite and water. Sample of the study is a green sand molding sand mixture having the composition of silica sand - water with different types of bentonite (Bent-A Ultra, Ultra Bent-B, and BK). Sand mold is made by manual, the standard composition of 1000 grams of sand: 9% bentonite: 4.5% water. Specimen testing performed 2 times the level of permeability testing using Tester permeability and compressive strength testing using a Universal Sand Strength Machine. Techniques used in data analysis is descriptive of data. The results of this study were: (1) The effect of variation in types of bentonite on the permeability on the in green sand molding sand. (2) The effect of variation in types of bentonite on the strength to press on the green sand molding sand. Key words: green sand molding, types of bentonite, level of permeability, power to press. A. PENDAHULUAN Dalam pembangunan di dunia industri tidak lepas dari teknologi pengolahan logam yang salah satunya adalah teknik pengecoran logam. Teknik pengecoran logam dituntut untuk dapat menghasilkan

benda kerja yang bagus dan berkualitas dengan biaya yang rendah. Faktor yang menentukan kualitas produk hasil pengecoran adalah proses pengecoran dan kualitas cetakan yang digunakan serta campuran peleburan logam itu sendiri. Cetakan merupakan perangkat penting untuk memberikan bentuk coran di dalam sebuah pengecoran logam. Pada umumnya cetakan yang sering dipakai dalam industri adalah cetakan pasir basah (green sand). Pasir cetak dibentuk dari campuran pasir, bahan pengikat dan bahan tambahan lainnya. Pasir merupakan komponen utama dalam pembentuk cetakan, sedangkan bahan pengikat digunakan sebagai zat atau komponen pengikat antara butir-butir pasir untuk mendapatkan cetakan dengan karakteristik tertentu dari logam yang akan dicor dalam cetakan tersebut. Pasir cetak masih banyak digunakan dalam proses pengecoran logam karena biaya produksi yang dibutuhkan cukup rendah, dapat menggunakan pasir bekas, ketahanan terhadap panas yang tinggi, pengoperasiannya yang mudah serta kualitas yang dihasilkan cukup baik. Sedangkan bahan pengikat yang digunakan masih diabaikan sifat dan karakteristiknya, sehingga perlu adanya pengkajian tentang jenis bahan pengikat yang digunakan dalam pengecoran logam. Cetakan dapat diperkuat atau dipermudah operasi pembuatannya dengan menambahkan bahan pengikat. Bahan pengikat yang biasa digunakan antara lain lempung (bentonit), semen, water glass, dan resin. Dalam hal ini bahan pengikat tersebut masih belum jelas sifat dan karakteristiknya serta pengaruhnya dalam cetakan terhadap benda hasil pengecoran. Cetakan yang baik adalah cetakan mempunyai tingkat permeabilitas yang cocok dengan karakteristik logam cair yang dituang. Tingkat permeabilitas pada cetakan juga dipengaruhi oleh bahan pengikat. Bahan pengikat ini akan berpengaruh juga pada tingkat permeabilitas pasir cetak. Pada proses pengecoran sering terjadi kerusakan pada cetakan akibat dari tekanan saat penuangan logam cair ke dalam cetakan. Kekuatan tekan pada pasir cetak berbeda-beda, tergantung pada jenis pasir yang digunakan dan jumlah bahan pengikat yang dicampurkan serta kadar air dalam cetakan. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan dilaboratorium dengan kondisi dan perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk memperoleh data tentang pengaruh perbedaan campuran bentonit terhadap kemampuan alir gas (permeabilitas) dan kekuatan tekan pada cetakan pasir basah. Obyek dalam penelitian ini adalah benda uji pasir cetak basah (spesimen cetakan pasir green sand) yang diberi perlakuan. Cetak pasir green sand dengan

bahan pembentuknya adalah pasir silika, bentonit, air dan bahan imbuh jika diperlukan. Komposisi pasir silika, bentonit, dan air dibuat tetap, bentonit dibuat bervariasi jenisnya yaitu Ultra Bent A, Ultra Bent B, dan BK. Perlakuan-perlakuan yang dilakukan sebagai berikut : 1. Cetakan pasir green sand dengan campuran pasir silika + Bentonit (Ultra Bent A) + air. 2. Cetakan pasir green sand dengan campuran pasir silika + Bentonit (Ultra Bent B) + air. 3. Cetakan pasir green sand dengan campuran pasir silika + Bentonit (BK) + air. 1. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data deskriptif yang dilakukan dengan cara menggambarkan dan merangkum pengamatan dari penelitian yang dilakukan. Data yang dihasilkan digambarkan secara grafis dalam histogram atau poligon frekuensi sehingga lebih mudah dibaca. Analisis data hasil pengujian variasi jenis bentonit yaitu Ultra Bent A, Ultra Bent B, dan BK (Bentonit Komersil) yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut: a) Analisis Hasil Pengujian Permeabilitas Pada hasil cetakan pasir green sand akan dilakukan pengujian permeabilitas dengan menggunakan spesimen variasi jenis bentonit yaitu Ultra Bent A, Ultra Bent B, dan BK. Dari ketiga variasi tersebut akan diperoleh jenis cetakan pasir yang baik untuk dialiri gas. Pengujian permeabilitas (kemampuan alir gas) menurut standar dilakukan dengan menggunakan alat Permeability Tester, untuk mencari perbedaan tekanan dan waktu yang diperlukan untuk melewatkan udara dengan cara membuat spesimen dengan ukuran Ø 50 mm dan tinggi 50 mm dengan memadatkan pasir dalam silinder pemadat yang telah dipadatkan sebanyak tiga kali, kemudian diuji menggunakan alat tersebut dan hasilnya dapat dibaca dalam alat tersebut kemudian dicatat angkanya. b) Analisis Ketahanan Pasir Cetak (Kekuatan Tekan) Pengujian kekuatan tekan pada cetakan pasir biasanya dilakukan dengan mengunakan alat Universal Sand Strength Machine. Dengan ukuran spesimen Ø 50 mm dan tinggi 50 mm, pengujian kekuatan tekan adalah kemampuan terhadap tekanan sampai spesimen pengujian mengalami patah atau patahan. Dimana: p : Kekuatan tekan (kn/m 2 ) F : Beban pada patahnya spesimen (kn) A : Luas irisan spesimen (m 2 ) 2. Persiapan Eksperimen Dalam melaksanakan eksperimen harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada pelaksanaan pengambilan data-data

yang diambil akurat atau dengan kata lain terhindar dari kesalahan yang fatal. Langkahlangkah yang dilakukan adalah : a) Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat spesimen percobaan (pasir silika, bentonit, dan air). b) Menyiapkan timbangan kemudian menimbang komposisi campuran pasir silika, bentonit, dan air. c) Persiapan campuran pasir untuk bahan spesimen. (1) Ambil pasir silika, bentonit dan air kemudian ditimbang sesuai komposisi yang ditentukan. (2) Campur pasir dan bentonit dalam wadah tersendiri. (3) Masukan campuran pasir dan bentonit dalam pengaduk (mixer) yang khusus dipergunakan untuk pencampuran pasir cetak kemudian tambahkan air yang sudah ditakar kedalam mixer. (4) Aduk hingga tercampur merata selama 5 menit. (5) Keluarkan campuran dari mixer, letakan dalam tempat tertutup, agar kadar air dalam campuran tidak berkurang. (6) Pasir telah siap untuk dibuat spesimen dan dilakukan pengujian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis pasir green sand dengan bahan pengikat bentonit yang berbeda jenis dengan komposisi perbandingan, sebagai berikut: a) Green sand (A) pasir silika : 1000 gram, Bentonit (Ultra Bent -A) : 9 % / 90 gram, Air : 4,5 % / 45 ml. b) Green sand (B) pasir silika : 1000 gram, Bentonit (Ultra Bent -B) : 9 % / 90 gram, Air : 4,5 % / 45 ml. c) Green sand (BK) Pasir silika : 1000 gram, Bentonit (BK) : 9 % / 90 gram, Air : 4,5 % / 45 ml. Perbandingan komposisi di atas penulis dapat dari perbandingan standar atas dari komposisi cetakan pasir green sand yaitu pasir silika + bentonit (7,5 s/d 9 %) + air (3,5 s/d 4,5 %). Banyaknya pasir yang digunakan dalam membuat spesimen adalah 1000 gram. 3. Pelaksanaan Eksperimen a) Pembuatan Spesimen (1) Untuk pembuatan spesimen batang percobaan, ambil dari campuran untuk ditimbang secukupnya (kirakira 162 gr 165 gr). (2) Masukan campuran pasir yang telah ditimbang ke dalam tabung pembuat spesimen (Sand rameer) dengan 3 kali pemukulan, jika kurang atau lebih dari toleransi maka spesimen tidak dapat dipakai dan harus buat spesimen baru.

(3) Batang percobaan yang telah memenuhi standart SNI 15-0312- 1989 ini mempunyai garis tengah diameter 50 mm dan tinggi 50 mm. Adapun gambar spesimen dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar Bentuk dan ukuran Spesimen Pasir cetak Basah (4) Spesimen yang telah memenuhi standar dengan toleransi yang telah ditentukan selanjutnya dilakukan pengujian untuk mendapatkan data. b) Pengujian kemampuan alir gas (permeabilitas) (1) Spesimen yang sudah dibuat ditempatkan pada alat penguji permeabilitas, dengan tetap menyertakan tabung pembuatnya. (2) Hidupkan alat Permeability Meter lalu dikalibrasikan. (3) Tekan tombol untuk menghembuskan udara ke dalam spesimen. (4) Baca jarum petunjuk yang ada pada Permeability Meter. (5) Catat hasil pengujian yang telah tersedia. c) Pengukuran kekuatan tekan menggunakan alat Universal Strength Machine. (1) Kalibrasi alat (tempatkan magnet pada titik nol). (2) Lepas spesimen yang telah diuji kemampuan alir gas dari tabung pembuat spesimen. (3) Letakkan spesimen pada alat uji kekuatan tekan (diantara plat penekan pada alat). (4) Hidupkan alat uji dengan menekan tombol start. (5) Amati spesimen sampai mengalami pecah atau patah lalu langsung tekan tombol off. (6) Baca angka yang telah ditunjukan oleh magnet. (7) Catat angka tempat berhentinya magnet pada lembar observasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pengujian dari tiap-tiap kelompok pasir green sand terhadap permeabilitas dan kuat tekan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Hasil Pengujian Tingkat Permeabilitas berdasarkan Variasi Jenis Bentonit pada Cetakan Pasir Green Sand Jenis Bentonit Jenis Pengujian Ultra Bent A Ultra Bent -B BK Permeabilitas 68,0 76,0 60,0 66,0 78,0 60,0 64,0 74,0 60,0 Jumlah 198,0 228,0 180,0 Banyaknya Pengamatan 3 3 3 Rata-rata 66,00 76,00 60,00 1. Pengaruh variasi campuran bentonit terhadap permeabilitas Dari tabel 4 dan gambar 14 di atas dapat dilihat bahwa ada pengaruh pada tingkat permeabilitas dengan variasi jenis bentonit yang digunakan. Jenis Ultra Bent A mempunyai rata-rata tingkat permeabilitas sebesar 66,00, jenis Ultra Bent B rata-rata permeabilitasnya sebesar 76,00, dan jenis BK memiliki rata-rata permeabilitas sebesar 66,00. Dari ketiga jenis bentonit tersebut mempunyai tingkat permeabilitas yang berbeda dan jenis bentonit yang digunakan dalam pembuatan cetakan mempunyai pengaruh yang berbeda pula. Gambar 14. Pengaruh Variasi Jenis Bentonit terhadap Tingkat Permeabilitas Cetakan Pasir Green Sand

Dari tabel 4 dan gambar 14 dapat dilihat bahwa dari hasil penelitian menunjukkan bentonit jenis Ultra Bent B memiliki tingkat permeabilitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bentonit jenis Ultra Bent A dan BK, yaitu sebesar 76,00; 66,00; 60,00, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh pada cetakan pasir green sand dengan variasi jenis bentonit. Hal ini dikarenakan jenis bentonit yang digunakan berbeda-beda, sehingga tingkat daya ikat antar butir pasir juga berbeda dan mengakibatkan tingkat permeabilitas pada cetakan berbeda pula. Dari ketiga jenis bentonit tersebut dapat digunakan dalam pembuatan cetakan pasir untuk logam besi cor. Standar permeabilitas dari besi cor sendiri adalah 50 s/d 80. Dalam dunia industri sangat memperhatikan biaya produksi, biaya produksi harus sesuai dengan hasil yang diperoleh. Dalam hal ini bentonit jenis BK mempunyai harga yang paling murah, akan tetapi bentonit ini pada jumlah takaran yang sama memiliki tingkat permeabilitas yang paling rendah sehingga untuk memperoleh tingkat permeabilitas yang sesuai dengan yang diinginkan harus menggunakan jumlah bentonit yang lebih banyak, jadi kurang sesuai bila digunakan dalam industri dengan biaya yang lebih banyak. 2. Pengaruh variasi campuran bentonit terhadap kuat tekan Dari tabel 5 dan gambar 15 di atas dapat dilihat bahwa ada pengaruh pada kekuatan tekan pasir cetak dengan adanya variasi jenis bentonit yang digunakan. Jenis Ultra Bent A mempunyai rata-rata kekuatan tekan sebesar 103,67 KN/m 2, jenis Ultra Bent B rata-rata kekuatan tekan sebesar 100,17 KN/m 2, dan jenis BK (Bentonit Komersil) memiliki rata-rata kekuatan tekan sebesar 78,40 KN/m 2. Sehingga dari ketiga jenis bentonit tersebut mempunyai kekuatan tekan yang berbeda-beda dan jenis bentonit yang digunakan dalam pembuatan cetakan mempunyai pengaruh yang berbeda pula kekuatan tekannya. Tabel 5. Hasil Pengujian Kuat Tekan berdasarkan Variasi Jenis Bentonit pada Cetakan Pasir Green Sand Jenis Pengujian Jenis Bentonit Ultra Bent -A Ultra Bent -B BK 102,8 99,7 77,0 Kuat Tekan 107,0 99,8 78,0 (KN/m 2 ) 101,2 101,0 80,2 Jumlah 311,0 300,5 235,2 Banyaknya Pengamatan 3 3 3 Rata-rata (KN/m 2 ) 103,67 100,17 78,40

Gambar 15. Pengaruh Variasi Jenis Bentonit terhadap Kuat Tekan Cetakan Pasir Green Sand Dari tabel 5 dan gambar 15 dapat dilihat bahwa kekuatan tekan yang tertinggi terdapat pada cetakan dengan bentonit jenis Ultra Bent A, yaitu sebesar 103,67 KN/m 2. Kekuatan tekan tersebut cocok untuk jenis cetakan pasir green sand, dan berbanding sedikit dengan cetakan yang dicampur dengan bentonit jenis Ultra Bent B. Kekuatan tekan yang cocok akan memudahkan dalam pembongkaran cetakan dan tidak rusak pada saat penuangan cairan logam, sehingga akan mendapatkan hasil coran logam yang bagus. Standar kekuatan tekan pada cetakan pasir green sand sebesar 70 KN/m 2 s/d 120 KN/m 2. Dalam hal ini bentonit jenis Ultra Bent -A mempunyai harga yang paling mahal, akan tetapi bentonit ini pada jumlah takaran yang sama memiliki kekuatan tekan yang paling tinggi pula sehingga untuk memperoleh kekuatan tekan yang sesuai dengan yang diinginkan hanya menggunakan jumlah bentonit yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan bentonit yang lain, selain itu bentonit jenis ini memiliki karakteristik yang lebih bagus, jadi lebih sesuai bila digunakan dalam industri dengan biaya yang lebih pantas. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada cetakan pasir green sand dan telah diuraikan pada Bab IV dengan mengacu pada perumusan masalah, maka hasil penelitian dan analisa dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Adanya pengaruh dengan penggunaan variasi jenis bentonit pada cetakan pasir

green sand terhadap tingkat permeabilitas. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dengan penggunaan bentonit jenis Ultra Bent A diperoleh rata-rata tingkat permeabilitasnya sebesar 66,00, pada jenis bentonit Ultra Bent B diperoleh rata-rata sebesar 76,00, dan pada bentonit jenis BK diperoleh rata-rata sebesar 60,00. Dari ketiga jenis bentonit tersebut dapat digunakan dalam pembuatan cetakan pasir untuk logam besi cor. 2. Adanya pengaruh dengan penggunaan variasi jenis bentonit pada cetakan pasir green sand terhadap kekuatan tekan pasir cetak. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil penelitian bahwa pencampuran bentonit yang berbeda jenis maka kekuatan tekan yang dihasilkan juga berbeda yakni pada jenis Ultra Bent A memiliki kekuatan tekan rata-rata sebesar 103,67 KN/m 2, pada jenis Ultra Bent B memiliki kekuatan tekan rata-rata 100,17 KN/m 2, dan pada jenis BK memiliki rata-rata sebesar 78,40 KN/m 2. DAFTAR PUSTAKA Agus Purwono, Andika. (2005). Variasi Campuran Kadar Air dengan Bahan Pengikat Betonit terhadap Permeabilitas dan Kekuatan Tekan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Azam, Saiful. 2003. Hubungan Variasi Jenis Pasir Cetak terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Fisis pada Proses Pengecoran Besi Cor Kelabu. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin (BBLM), Japan International Cooperation Agency (JICA). (2002). Teknologi Cetakan (Pasir Dan Inti). Bandung : Diklat Mould Making Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin (BBLM), Japan International Cooperation Agency (JICA). (2002). Pengetahuan Pasir Cetak. Bandung : Diklat Mould Making Balai Besar Pengembangan Industri Logam. (2000). Pembuatan Cetak dengan Tangan (Manual). Bandung : Polman ITB. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta Suharno, Bambang. (2011). Modul Praktikum Pasir Cetak. Depok : Laboratorium Metalurgi Proses Departemen Metalurgi dan Material FT UI. Suharno, Bambang. (2011). Diktat Kuliah Pengecoran Logam 2011. Depok : Departemen Metalurgi dan Material FT UI. Surdia, T., dan Chijiwa, K. (2000). Teknik Pengecoran Logam. Jakarta : PT Pradnya Paramita. Yureman Zain, Beni Bandanajaya. (2000). Teknik Penyeleksian dan Pengujian Bahan Baku Pengecoran Logam. Bandung : Polman ITB.