HANDOUT SEJARAH KEBUDAYAAN BAB I ASAL MULA TIMBULNYA MANUSIA DAN PERADABAN

dokumen-dokumen yang mirip
Hasil Kebudayaan masa Praaksara

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal ,2,3,4, dan 5. 2,3,4,5, dan 1. 3,4,5,1, dan 2.

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

Zaman Prasejarah. Pengantar

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).

Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah. : Ruang Guru SMA N 2 Banguntapan

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH


Kebudayaan Ngandong. Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan

Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA

PERIODISASI GEOLOGIS Azoikum

Zaman Prasejarah di Indonesia

SOAL UKK SEJARAH KELAS X

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.5. Nekara. Arca perunggu. Alat dari besi.

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

Lampiran RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER. (RPPB) : SMA Harapan Bangsa Temanggung. Tahun Pelajaran : 2012 / 2013 (SIKLUS I)

BAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa

Rangkuman Sejarah Persiapan UHBT Kelas 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA

MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA

Contoh Soal Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 8 SMP/MTs

B. Kegiatan Pembelajaran KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5.

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA

KRONOLOGIS. Ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun peristiwa atau kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya

Makhluk Manusia. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1. SK = 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.

SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Indonesia

Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

Untuk memahami lebih lanjut, kamu juga dapat membaca. Adrian B. Lapian (ed), berukuran kecil, dengan volume otak Indonesia Dalam Arus

MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

Masa Jaman Kala Tahun (juta) Kenozoikum Kwarter Holosen Sekarang Plestosen 0,01 Tersier Pliosen 1,8 Miosen Oligosen Eosin Palaeosen 54-54

Zaman Pra- Aksara masa Food Producing

Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia

MODUL 2. Rekam Jejak Peradaban Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

TUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WAY KANAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha I 1

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

PRASEJARAH INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wilayah Kerinci secara administratif merupakan salah satu

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penetapan pembelajaran tematik terpadu di SD tidak terlepas dari

ARTIKEL Kehidupan muncul di bumi dengan tiba tiba dan dalam bentuk yang kompleks DAN mengapa transisi dari air ke darat tidak mungkin

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS

BAB II KAJIAN SEJARAH SENI RUPA DAN SUNDA. A. Tinjauan Umum Tentang Seni Rupa

BAB II INFORMASI SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG CIANJUR

A. KOMPETENSI DASAR B. POKOK BAHASAN MATERI MODUL

Wilangan 17 Kota Emas

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan cermin kecerdasan dan kemajuan suatu bangsa. Negara yang dapat

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata

Review Pertemuan ke-4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Setelah membaca bab ini Anda diharapkan dapat : 1. Mengetahui karakteristik program pembelajaran anak usia dini

Lamipran 1. Surat Keterangan Penelitian

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nias merupakan salah satu pulau yang kaya dengan peninggalan megalitik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah

Pendahuluan Umur Relatif

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia

DR. R.SOEKMONO PENGANTAR SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA 1

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

BAB 1 PENDAHULUAN Kematian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

Tingkatan 1 Sejarah Bab 2: Zaman Pra-Sejarah

SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN PRASEJARAH. (Palaeolithikum, Neolithikum, Megalithikum) Oleh : Nilna Muna Izdiharusshofa ( )

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

MANUSIA DAN BUDAYA. A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia. Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar:

PRAKONDISI TERBENTUKNYA IDENTITAS KEBANGSAAN. Oleh: Drs. Nana Supriatna, M.Ed.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

HANDOUT SEJARAH KEBUDAYAAN BAB I ASAL MULA TIMBULNYA MANUSIA DAN PERADABAN A. Masnusia dan Kebudayaan Prasejarah Secara biologis manusia termasuk golongan mammalia atau binatang menyusui. Kemudian, dari mammalia ini jika dilihat dari kecerdasan otaknya ada segolongan yang lebih tinggi tingkatannya dari makhluk-makhluk lainnya, yang dinamakan golongan primat. Dalam tingkatannya primat-primat tersebut bertingkat-tingkat pula, dan yang menduduki tingkat tertinggi adalah golongan kera, anthropoidea, atau kera-manusia dan manusia (Soekmono, 1973a:7). Namun kera itu belum seberapa jauh bedanya dari mammalia biasa; ia masih berkaki empat, masih merangkak. Anthropoidea, yang terdiri atas jenis-jenis orangutan, gorila, dan simpanse, sudah mendekati manusia: ia sudah hampir berkaki bertangan, sudah banyak berdiri atas dua kaki, namun masih juga menggunakan tangannya untuk menunjang badan. Berbeda sekali adalah manusia, yang betul-betul sudah berkaki dua dan bertangan, di mana tangannya itu menjadi alat umum untuk membantu segala gerak dan usahanya. Di samping itu masih banyak lagi perbedaanperbedaan lain, yang justru berkenaan dengan hal-hal pokok yang menyebabkan manusia memperoleh kedudukan khusus dalam alam dan sekitarnya. Adapun perbedaan yang utama adalah bahwa manusia itu dikaruniai oleh Tuhan dengan kecerdasan otaknya atau akal pikiran yang cerdas, sehingga ia menjadikan makhluk tertinggi diantara makhluk ciptaan Tuhan atau summo primat (Soekmono, 1973: 7). Manusi dengan akalnya maka manusia mengadakan alat-alat yang ia dapat dipergunakan guna memperlengkapi dirinya dalam menghadapi sesuatu keadaan tertentu. Dengan daya kerja otaknya, ia dapat membantu tubuhnya dan mempermudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan, kecakapan menggunakan akal ini menjadi faktor terpenting yang menyebabkan kemajuan dan pengluasan hasil-hasil ciptaan manusia, sebagai insan yang berbudaya. Ia berusaha mengubah dan memberi bentuk serta susunan baru kepada pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya. Itulah yang selanjutnya kita namakan kebudayaan.

Dilihat dari segi bentuknya, kebudayaan itu mempunyai tiga segi, yaitu: (1) Artifact, yang menyangkut peninggalan-peninggalan fisik seperti bangunan-bangunan kuno, arca, tulisan kuno, dan sebagainya; (2) Mentifact, yang menyangkut pikiran-ptkiran, kenang-kenangan, fantasi sebagai fakta mental, gagasan-gagasan, dan sebagainya; (3) Socifact, yang merupakan peninggalan aktivitas-aktivitas sosial, seperti; upacara-upacara adat, kebiasaan-kebiasaan masyaraakat lama, proses aktivitas kolektif yang telah mengkristalisasi sebagai pranata, lembaga, organisasi, dan lain sebagainya (Kartodirdjo, 1992:154). Di sisi lain ada juga yang menyatakan pada hakekatnya kebudayaan itu mempunyai dua segi, bagian yang tak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain, yaitu: (1) Segi kebendaan, yaitu yang meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Hasil-hasilnya dapat diraba. (2) Segi kerokhanian, terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tak dapat diraba, hanya penjelmaannya saja dapat difahami dari keagamaan, kesenian, kemasyrakatan, dan sebainya (Soekmono, 1973a: 9). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa antara manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Tidak mungkin kedua-duanya itu dipisahkan, dalam arti ada manusia pasti ada kebudayaan, atau sebaliknya. Memang binatang juga dapat mmeneruskan kepandaiannya, tetapi yang diteruskan itu hanyalah apa yang dapat diturunkan melalui jalan alam, kepandaian yang kodrati, tidak dapat mengubah bentuk barang-barang kebutuhannya, bahkan tidak dapat mengobati diri dan anaknya jika sakit. Dengan demikian sebagai insan berbudaya, manusia tidak hanya diturunkan kebawah melalui keturunannya, melainkan juga mendatar kepada orang-oreang lain di sekitarnya. Karena itulah manusia sering juga disebut zoon politicon yang artinya binatang yang hidup berkelompok. Karena pada hakekatnya manusia hidup selalu berkelompok di mana individu satu dan lainnya salinmg membutuhkan, termasuk melanjutkan upaya-upaya pengembangan kebudayaannya. Cara-cara meneruskan kebudayaan yang demikian hanya bisa karena manausia memiliki pengembangan bahasa melalui berbicara. Bahasa adalah alat perantara memajukan kebudayaannya. Dengan demikian sesungguhnyalah bahwa pendukung kebudayaan itu bukanlah manusia-manusia individual seorang diri, melainkan masyarakat secara keseluruhan.

B. Perkembangan Kebudayaan Masyarakat itu berlangsung terus menerus mempertahankan keberadaannya. Melalui masyarakat, individu dilatih, diajar, dan didik untuk menjadi anggota masyarakatnya. Lalu, bagaimana jika ada perubahan? Maka sesungguhnyalah kebudayaannyapun berubah untuk menjawab kebutuhan dan tantangan jaman. Dengan demikian dalam perubahan masyarakat, selalu diikuti oleh perubahan kebudayaan, dan begitu juga sebaliknya: anasir-anasir baru di dalam kebudayaan mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Perkembangan yang satu senantiasa disertai perkembangan yang lainnya. Keduanya selalu bersama-sama dalam perjalannya dari masa ke masa. Jika tidak demikian, tidak dapat ada yang harmonis, masyarakat tidak dapat menjadi pendukung sepenuhnya dari kebudayaannya itu. Yang berarti tidak dapat pula kebudayaan menjadi milik yang sebenarnya dari masyarakat itu. Secara keseluruhan perubahan kebudayaan itu disebabkan oleh adanya dua macam sebab. Pertama, sebab dari dalam, dan kedua sebab dari luar. Sebab dari dalam, berarti sebab dari pendukungnya kebudayaan itu sendiri, sedangkan sebab dari luar, berarti sebab yang berasal dari luar lingkungan masyarakat itu. Biasanya sebab dari dalam itu tidak menimbulkan perubahan-perubahan besar, mengingat pada dasarnya kebudayaann itu selalu berusaha seimbang dengan masyarakatnya. Hal ini berbeda dengan sebab dari luar, yang sering menimbulkan goncangan dalam integrasi masyarakat dan budayanya. Bagi para anggota masyarakat yang terbuka, kemungkinan untuk segera menyesuaikan diri dengan menerima unsurunsur budaya baru guna memenuhi kebutuhannya. Sebailknya bagi kebudayaan lama yang ditinggalkan itu terjadi karena dinilai tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tantangan jaman. Dengan demikian maka, kekuatan suatu kebudayaan sebenarnya terletak dalam kemampuannya untuk untuk mengolah segala pengaruh yang mengenainya menjadi milik sendiridengan tidak mengacaukan sifat-sifat khusus yang menjadi pokok kebudayaan itu. Berarti pula perkembangannya tetap dapat sesuai dengan kebutuhan serta permintaan masyarakatnya pada sesuatu waktu. C. Pembagian Zaman Berdasarkan Tarikh Bumi Kebudayaan Dalam mempelajari sejarah kebudayaan, kita mulai dengan sejarah bumi itu sendiri. Menurut gelogi (ilmu tentang kulit bumi), maka waktu sejak terjadinya dunia sampai kini, dapat dibagi atas jaman-jaman sebagai berikut:

1. Arkhaikum, jaman tertua, berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Kulit bumi masih panas sekali, tidak dapat hidup makhluk apapun. 2. Palaeozoikum, jaman hidup tua. Pada jaman ini kira-kira 340 juta tahun, dimana sudah ada makhluk hidup, terutama dari binatang terkecil yang tak bertulang punggung sampai jenis ikan dan permulaan amfibi dan reptil. 3. Mesozoikum, jaman ini berlangsung 140 juta tahun. Pada jaman ini kehidupan berkembang pesat, bahkan hidup reptil-reptil raksasa spt, dinosaurus sepanjang 12 meter, dan atlanto saurus di Amerika dengan panjang 30 meter. 4. Neozoiukum atau Kainozoikum (jaman hidup baru). Jaman ini berlangsung sejak 60 juta tahun yang lalu sampai kini. Jaman ini dibagi dua yakni jaman tertiair (ketiga) dan quartair (keempat). a. Tertiair. Pada jaman ini binatang-binatang menyusui berkembang pesat, namun bangsa reptil mulai musnah. Sebaliknya Primat mulai nampak, Kera sudah banyak dan jenis kera manusia sudah ada pada akhir jaman ini. b. Quartair, Pada jaman ini mulai ada makhluk manusia. Jaman ini dimulai sejak 600.000 tahun yang lalu, dibagi lagi menjadi jaman diluvium dan jaman alluvium atau holocen. Pada jaman dilluvium es dari kutub berkali-kali meluas sehingga menutupi sebagian besar Eropa Utra, Asia Utara, dan Amerika Utara sehingga jaman ini disebut jaman es. Suhu udara pada waktu itu labil, sehingga air laut sering naik (jaman interglacial) dan turun (jaman glacial), yang mempengaruhi iklim dunia. Sedangkan pada jaman alluvium dimulai kira-kira 20.000 tahun yang lalu hingga sekarang ini. Pada jaman ini hidup nenek moyang umat manusia yaitu Homo Sapins atau manusia yang cerdas, yang memulai perkembangan budaya makin berkembang pesat (Soekmono, 1973a: 19). Dari penjelasan tersebut jelas bahwa mulai adanya manusia adalah jaman quartair. Atau dengan kata lain permulaan adanya kebudayaan, ialah permulaan prasejarah, jatuhnya bersamaan denga permulaan jaman geologi quartair. Selanjutnya, sebagaimana kita ketahui pembagian jaman dalam sejarah bumi didasarkan atas geologi, ternyata bahwa jaman prasejarah hanyalah meliputi jaman terakhir saja dari pembagian jaman tersebut. Selain itu pembagian jaman prasejarah berdasarkan atas lapisan-lapisan bumi menjadi dilluvium dan alluvium, ada lagi pembagian yang lebih lazim dan lebih tepat untuk sejarah kebudayaan ialah pembagian menurut archeologi (ilmu tentang hasil-hasil kebendaan dari kebudayaankebudayaan yang sudah silam), yaitu yang didasarkan atas bahan-bahan berupa peninggalan dari kebudayaan manusia itu sendiri. Maka atas benda-benda peninggalan itu jaman prasejarah dibagi menjadi 2 jaman yaitu jaman batu dan jaman logam. Jaman batu itu dibagi lagi menjadi 4 (empat) jaman, yakni:

1. Plaeolithikum, atau jaman batu tua. Sebagai ciri jaman ini adalah: (a) alat-alat dibuat dari batu kasar, tidak diasah atau tidak dihaluskan; (b) manusianya belum bertempat tinggal tetap (nomaden) masih mengembara; (c) Jaman ini berlangsung lama sekali selama jaman geologi pleistocen atau diluvium (600.000 tahun lalu); (d) penghidupannya masih bersifat foodgathering; (e) Contoh kebudayaannya yakni Kebudayayaan Pacitan (seperti; kapak genggam (chopper), dan Kebudayaan Ngandong (kebudayaan yang terbual dari alat-alat tulang dan tanduk rusa (seperti; sejenis pisau, alat penggali ubi dan menangkap ikan, serta flakes dari sangiran 2. Mesolithikum, atau jaman batu tengah. Pada jaman ini cirinya; (a) perkakas sudah agak halus tetapi belum halus benar,(b) orang-orangnya sudah mulai menetap terutama di guha-guha; (c) contoh kebudayaannya adalah kapak sumatera atau pebble, budaya lainnya adalah kjokkenmodinger semacam dapur sampah-sampah bekas makanan mereka, Selain itu juga abris sous roche, yang merupakan gua-gua tempat tinggal manusia pada jaman tersebut. 3. Neolithikum, atau jaman batu muda. Pada jaman ini ciri-cirinya; (a) terjadi revolusi dari foodgathering ke foodproducing, (b) perkakas yang dibuatnya sudah diasah atau sudah halus; (c) contoh kebudayaannya adalah kapak persegi dan kapak lonjong; (d) kehipan manusianya sudah menetap. 4. Megalithikum, atau jaman batu besar. Ciri-cirinya adalah (1) hasil kebudayaannya berupa bebatuan yang besar-besar, seperti keranda (peti mati yang terbuat dari batu tertutup, menhir, berupa seperti tiang batu, dolmen berupa meja batu untuk sesajian, kubur batu, berupa peti mati terbuat beberapa lempengan, punden berundak berupa tumpukan batu untuk upacara-upacara keagamaan, arca-arca, untuk pemujaan. Jaman logam