MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLAY DOUGH PADA KELOMPOK USIA 3-4 TAHUN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK DALAM BERTANGGUNG JAWAB MELALUI BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK BERMAIN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PELEPAH PISANG PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN AIR PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP LAMBANG BILANGAN 1-5 MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF BALOK SUSUN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA BERMAIN FINGER PAINTING DI KELOMPOK A TK AL HIDAYAH TULISKRIYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KARYA ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI PADA PAUD ANAK INDONESIA OLEH :

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Krajan II Kecamatan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri OLEH :

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGISI POLA GAMBAR DENGAN SOBEKAN KERTAS BERWARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Memeras Pada Anak Usia 3-4 Tahun di Paud Lestari Tambaksari Surabaya

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PITA DI KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK BILANGAN 1-5 MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL MUSTOFA GEMEKAN SOOKO MOJOKERTO

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

PENGARUH KEGIATAN SENI FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

KARYA ILMIAH. Oleh : SUSIWATI A1/111186

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A RA TUNAS HARAPAN BANGSA SUKODONO SIDOARJO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMEDIA LEGO PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA WAYANG DI KELOMPOK B

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH :

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

SENAM SI BUYUNG DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB Herlina Ningsih Mas udah PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jln. Teratai No. 4 Surabaya (enjelherlina@gmail.com).(masudah@gmail.com) Abstract: This study uses the game of finger painting with the aim to improve fine motor skills of children. This type of research is a classroom action research. Subjects in this study were children aged 4-5 years in KB Kuncup Bunga are less able to move his fingers while drawing activities are free to improve their fine motor skills. The results of the study that of finger painting game, can improve fine motor skills of children. Keywords : Fine motoric, finger paintings Abstrak: Penelitian ini menggunakan permainan finger painting dengan tujuan untuk halus anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun di KB Kuncup Bunga yang kurang mampu menggerakkan jari tangannya saat kegiatan menggambar bebas untuk halusnya. Hasil dari penelitian bahwa dari permainan finger painting, dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Kata kunci: Motorik halus, Finger painting. Kemampuan motorik halus pada anak usia dini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan anak. Anak membutuhkan belajar menggunakan tangan dengan baik agar dapat memainkan dan menggerakkan berbagai macam alat permainan dan untuk keterampilan hidup seperti makan dan memakai pakaian sendiri. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bergerak (motorik) dan kegiatan bergerak ini akan banyak menggunakan otot-otot yang ada pada tubuhnya. Selama ini anak-anak di KB Kuncup Bunga sudah sering diajak untuk bermain mewarnai dan menggambar bebas untuk halusnya, namun kegiatan menggambar bebas tersebut juga dilaksanakan dengan menggunakan cara yang biasa, misalnya menggunakan pensil dan krayon, sehingga tidak jarang anak yang merasa bosan dengan kegiatan tersebut. Selain itu ketika anak diberikan tugas untuk menggambar suasana kelas sering ramai, anak sering jalan-jalan sendiri dan tidak serius dalam menggambar. Mereka masih belum mampu menggerakkan jari-jari tangan mereka dengan baik saat kegiatan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut akan dilakukan dengan permainan finger painting. Menurut Pamadhi (2012:3.35) Finger painting adalah teknik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat. Permaianan finger painting dirasa lebih menarik minat 1

2 anak dalam menggambar, sehingga jari-jari tangan mereka akan dapat bergerak bebas yang akhirnya kemampuan motorik anak akan dapat terstimulasi. Dari uraian permasalahan diatas dapat dijadikan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana aktivitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui permainan finger painting di KB. Kuncup Bunga Desa Pacet Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto?. 2) Bagaimana tingkat efektivitas permainan finger painting dalam halus anak di KB Kuncup Bunga Desa Pacet Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mendeskripsikan aktivitas anak dalam peningkatan kemampuan motorik halus melalui permainan finger painting. 2) untuk mendeskripsikan efektivitas permainan finger painting dalam meningkatkan Kuncup Bunga Pacet. Decaprio (2013:15) mengatakan bahwa Kemampuan Motorik Halus adalah proses belajar keahlian gerakan dan penghalusan motorik, serta variabel yang mendukung atau menghambat kemahiran maupun keahlian motorik. Sujiono (2010:12.5) mengatakan bahwa Motorik halus adalah gerakangerakan tubuh yang melibatkan otototot kecil, misalnya otot-otot jari tangan, otot muka dan lain-lain. Gerakan motorik halus, terutama yang melibatkan otot tangan dan jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi, ketekunan dan koordinasi antara mata dan otot kecil. METODE Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat (Arikunto (2010:2). Penetapan jenis penelitian ini didasarkan pada tujuan bahwa peneliti ingin mengetahui peningkatan kemampuan motorik motorik halus anak dan keefektivitasan permainan finger painting dalam halus anak KB Kuncup Bunga Pacet usia 4-5 tahun. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian tindakan dari Arikunto (2014:16) dengan empat tahap kegiatan yang dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur (siklus). Empat tahapan yang dilalui yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (acting), (3) Pengamatan (observing), dan (4) Refleksi (reflecting). Lokasi penelitian ini bertempat di KB Kuncup Bunga desa Pacet kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto. Subjek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun KB Kuncup Bunga tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 10 anak, 6 anak laki-laki dan 4 anak

3 perempuan. Dipilih di KB Kuncup Bunga dikarenakan berdasarkan hasil observasi di sentra seni dan kreativitas masih banyak anak yang belum mampu menggerakkan jari-jari tangannya dengan baik pada saat kegiatan menggambar bebas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah instrumen penilaian aktivitas anak dan efektivitas permainan finger painting untuk halus anak KB Kuncup Bunga Pacet. Berikut prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Observasi dilakukan selama kegiatan berlangsung. Pada penelitian ini, observasi dilakukan pada saat permainan finger painting berlangsung berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan. Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat dan dialami dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam permainan finger painting. Dalam penelitian ini, untuk mengukur kemampuan motorik halus anak dilakukan melalui permainan finger painting. Pada saat permainan finger painting, anak-anak diminta untuk menggambar dengan jari-jari tangan mereka menggunakan adonan finger painting dengan bahan dasar tepung kanji yang dimasak menjadi bubur kanji dengan warna yang menarik. Dalam penelitian yang dilaksanakan, selain data berupa catatan tertulis juga dilakukan pendokumentasian berupa foto yang dapat dijadikan sebagai bukti otentik bahwa pembelajaran benar-benar berlangsung. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif yang berlangsung dari awal penelitian, yaitu mulai dari perencanaan, observasi, pelaksanaan dan refleksi terhadap tindakan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil observasi aktivitas anak dan data efektivitas permainan finger painting untuk meningkatkan Kuncup Bunga Pacet. Untuk menentukan keberhasilan tindakan dari data hasil penilaian kemampuan motorik halus anak dengan menggunakan kriteria belajar tuntas. Penelitian ini dikatakan tuntas apabila anak memperoleh nilai minimal bintang tiga pada permainan finger painting, dan penelitian ini dikatakan berhasil jika persentasi banyaknya anak yang memperoleh nilai minimal bintang tiga adalah 80% untuk tiap aspeknya. Artinya, minimal 8 anak telah masuk dalam kategori baik dalam permainan finger painting. HASIL Berdasarkan pengamatan awal pada bulan Oktober 2014 di KB Kuncup Bunga Pacet rombel IV yang terdiri dari 10 anak usia 4-5 tahun, hanya 30% yang dapat menggerakkan jari-jari tangannya dengan baik dan 70% yang belum mampu menggerakkan jari-jari tangannya dengan baik saat kegiatan

4 pembelajaran menggambar bebas sesuai keinginannya, yang berarti 70% anak di KB Kuncup Bunga Pacet rombel IV kemampuan motorik halusnya masih kurang. Kegiatan yang dilakukan selama ini adalah bermain mewarnai dan menggambar bebas menggunakan pensil dan krayon, sehingga tidak jarang anak yang merasa bosan dengan kegiatan tersebut. Selain itu ketika anak diberikan tugas untuk menggambar suasana kelas sering ramai, anak sering jalan-jalan sendiri, tidak serius dalam menggambar dan kurang dapat menggerakkan tangannya untuk mewarnai maupun menggambar menggunakan pensil dan krayon. Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan satu pertemuan dilaksanakan selama satu hari. Siklus I dilaksanakan pada hari senin, selasa dan rabu. Siklus II dilaksanakan pada hari kamis, jum at dan sabtu. Adapun langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut. Pada siklus I pertemuan ke-1, 2 dan 3 peneliti menyusun RKM, RKH dan RPP untuk digunakan sebagai acuan malaksanakan tindakan, RKH memuat skenario pembelajaran, alat, media yang digunakan dan lembar observasi yang digunakan. Pada siklus I pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 Nopember 2014 dengan indikator menggambar tanaman (bunga dan rumput) dari garis lurus dan garis lengkung menggunakan satu jari tangan. Adapun proses pembelajarannya sebagai berikut. Pada saat pijakan lingkungan peneliti menyiapkan tiga densitas untuk main sentra seni dan kreativitas salah satunya adalah adonan finger painting dan kertas karton. Selanjutnya peneliti menjelaskan dan mendemonstrasikan permainan finger painting untuk menggambar rumput dan bunga menggunakan satu jari tangan. Kemudian pada saat main sentra anakanak mengikuti permainan finger painting sesuai petunjuk dan bimbingan peneliti. Dilanjutkan dengan pijakan setelah main yaitu recalling tentang kegiatan main dalam sentra seni dan kreativitas. Pada pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Nopember 2014 yang difokuskan pada indikator menggambar tanaman (pohon) menggunakan lima jari tangan. Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut. Pada saat pijakan lingkungan peneliti menyiapkan tiga densitas untuk main sentra seni dan kreativitas salah satunya adalah adonan finger painting dan kertas karton. Selanjutnya peneliti menjelaskan dan mendemonstrasikan permainan finger painting untuk menggambar tanaman pohon menggunakan lima jari tangan. Kemudian pada saat main sentra anakanak mengikuti permainan finger painting sesuai petunjuk dan bimbingan peneliti. Dilanjutkan dengan pijakan setelah main yaitu recalling tentang kegiatan main dalam sentra seni dan kreativitas. Pada pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari

5 Rabu tanggal 26 Nopember 2014 yang difokuskan pada indikator menggambar pemandangan menggunakan sepuluh jari tangan. Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut. Pada saat pijakan lingkungan peneliti menyiapkan tiga densitas untuk main sentra seni dan kreativitas salah satunya adalah adonan finger painting dan kertas karton. Selanjutnya peneliti menjelaskan dan mendemonstrasikan permainan finger painting untuk menggambar pemandangan yang terdiri dari beberapa tanaman (rumput, bunga dan pohon) menggunakan sepuluh jari tangan. Kemudian pada saat main sentra anak-anak mengikuti permainan finger painting sesuai petunjuk dan bimbingan peneliti. Dilanjutkan dengan pijakan setelah main yaitu recalling tentang kegiatan main dalam sentra seni dan kreativitas. Refleksi berdasarkan hasil pengamatan observer dari catatan lapangan, dapat diketahui bahwa permainan finger painting untuk mrningkatkan kemampuan motorik halus anak berjalan dengan baiak, namun ada beberapa kendala yang membuat beberapa anak dalam siklus I ini kurang berminat untuk melakukakn permainan ini. Permainan kurang menarik, penggunaan warna yang kurang pekat, macam warna yang kurang dan pemberian contoh yang kurang jelas sehingga anak kurang tertarik dengan permainan finger painting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus sehingga peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui permainan finger painting belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 80% pada siklus I. Hal ini dilihat dari aktivitas anak pada siklus I yang tuntas sebesar 59% dan yang belajar belum tuntas sebesar 61%. Sedangkan efektivitas permainan finger painting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak yang tuntas sebesar 56,7% dan anak yang belum tuntas sebesar 43,3%. Artinya hanya 6 anak yang mendapatkan bintang 3 dan 4 pada kemampuan motorik halus melalui permainan finger painting dan 4 anak yang mendapat bintang 1 dan 2 dalam permainan finger painting untuk halus. Dengan demikian, maka refleksi pada siklus II dilaksanakan dengan menambah bermacam warna dan memberi warna yang lebih pekat agar anak lebih tertarik untuk melakukan permainan tersebut. Jika dalam siklus I hanya menggunakan tiga warna primer, maka dalam siklus II akan ditambah dengan tiga warna yang lain dan membuat adonan dengan warna yang lebih pekat dan cerah dari pada warna adonan dalam siklus I. Selain itu dilakukan juga pemberian contoh yang lebih jelas tentang permainan finger painting. Pada pembelajaran siklus II pertemuan ke-1, 2 dan 3 peneliti menyusun RKM, RKH dan RPP untuk digunakan sebagai acuan malaksanakan tindakan, RKH memuat skenario pembelajaran, alat, media

6 yang digunakan dan lembar observasi yang digunakan. Siklus II dilaksanakan pada hari kamis sampai sabtu tanggal 27-29 Nopember 2015 di KB Kuncup Bunga Pacet dengan jumlah 10 anak usia 4-5 tahun. Pelaksanaan tindakan ini merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dalam main sentra seni dan kreativitas. Pertemuan ke-1 siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 Nopember 2014 dengan kegiatan yang sama dengan siklus I pertemuan ke-1, tetapi permainan dibuat lebih menarik minat anak, yaitu dengan menambah tiga macam warna lagi selain warna primer dan membuat adonan finger painting yang lebih mencolok. Pertemuan ini difokuskan pada indikator melukis gambar tanaman bunga menggunakan satu jari tangan. Adapun proses pembelajarannya sebagai berikut. Pada saat pijakan lingkungan peneliti menyediakan adonan finger painting dengan warna yang pekat dan terdiri dari enam macam warna, clemek dan kertas karton yang tebal. Peneliti memberi penjelasan dan contoh cara memainkan permainan finger painting untuk menggambar bunga mengguanakan satu jari tangan. Pijakan saat main anak diberi waktu 60 menit untuk malakukan permainan finger painting menggambar bunga dengan satu jari tangan menggunakan bermacam-macam warna sesuai contoh dan penjelasan guru. Ketika pijakan setelah main dilakukan recalling tentang kegiatan main dalam sentra seni dan kreativitas. Pada siklus II pertemuan ke-2 yang dilaksanakan hari jumat tanggal 28 Nopember 2015 kegiatan sama dengan pertemuan ke-2 siklus I yang difokuskan pada indikator menggambar pohon beringin mengguanakan lima jari tangan. Pada pertemuan ke-2 sikus II ini permainan dibuat agar lebih menarik minat anak, yaitu dengan menambah tiga macam warna lagi selain warna primer dan membuat adonan finger painting yang lebih mencolok. Adapun proses pembelajarannya sebagai berikut. Pada saat pijakan lingkungan peneliti menyediakan adonan finger painting dengan warna yang pekat dan terdiri dari enam macam warna, clemek dan kertas karton yang tebal. Peneliti memberi penjelasan dan contoh cara memainkan permainan finger painting untuk menggambar pohon beringin mengguanakan lima jari tangan. Pijakan saat main anak diberi waktu 60 menit untuk malakukan permainan finger painting menggambar pohon beringin dengan lima jari tangan menggunakan bermacam-macam warna sesuai contoh dan penjelasan guru. Ketika pijakan setelah main dilakukan recalling tentang kegiatan main dalam sentra seni dan kreativitas. Pada siklus II pertemuan ke-3 yang dilaksanakan hari sabtu tanggal 29 Nopember 2015 kegiatan sama dengan pertemuan ke-3 siklus I yang difokuskan pada indikator menggambar pemandangan mengguanakan sepuluh jari tangan. Pada pertemuan ke-3 sikus II ini

7 permainan dibuat agar lebih menarik minat anak, yaitu dengan menambah tiga macam warna lagi selain warna primer dan membuat adonan finger painting yang lebih mencolok. Adapun proses pembelajarannya sebagai berikut. Pada saat pijakan lingkungan peneliti menyediakan adonan finger painting dengan warna yang pekat dan terdiri dari enam macam warna, clemek dan kertas karton yang tebal. Peneliti memberi penjelasan dan contoh cara memainkan permainan finger painting untuk menggambar pemandangan yang terdiri dari beberapa macam gambar tanaman mengguanakan sepuluh jari tangan. Pijakan saat main anak diberi waktu 60 menit untuk malakukan permainan finger painting menggambar pemandangan (beberapa macam tanaman) dengan sepuluh jari tangan menggunakan bermacam-macam warna sesuai contoh dan penjelasan guru. Ketika pijakan setelah main dilakukan recalling tentang kegiatan main dalam sentra seni dan kreativitas. Berdasarkan hasil observasi aktivitas anak dan efektivitas permainan finger painting dalam halus anak KB Kuncup Bunga Pacet pada siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan penelitian. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas anak yang tuntas belajar dan mendapat nilai minimal bintang tiga sebesar 82% dan yang belum tuntas belajar sebesar 12%, sedangkan untuk kemampuan motorik halus meningkat dan mencapai ketuntasan belajar dimana anak yang tuntas belajar dan mendapat nilai minimal bintang tiga sebesar 86,7% dan yang belum tuntas belajar sebesar 13,3%. Penelitian pada siklus II ini sudah dapat dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan penelitian dengan memberi warna adonan finger painting yeng lebih pekat dan macam warna yang lebih banyak. PEMBAHASAN Pada proses pembelajaran siklus I masih banyak hal yang harus dibenahi diantaranya penggunaan warna yang kurang pekat, macam warna yang kurang dan pemberian contoh yang kurang jelas sehingga anak kurang tertarik dengan permainan finger painting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus. Pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, yaitu sebesar 80%. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas anak sebesar 59% dan efektivitas permainan finger painting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus sebesar 56,7% sehingga dapat dikatakan bahwa pengguanaan permainan finger painting untuk meningkatkan Kuncup Bunga Pacet belum berhasil. Hal ini disebabkan karena kurangnya macam warna, warna adonan yang kurang mencolok dan pemberian contoh yang kurang jelas. Pada siklus II peneliti berusaha memperbaiki dengan cara membuat warna adonan finger painting yang

8 lebih mencolok, menambah tiga warna skunder (hijau, oranget dan biru) dan memberi serta mendemonstrsikan permainan finger painting dengan lebih jelas dan terperinci. Pada siklus II hasil observasi aktivitas anak mencapai 82% dan efektivitas permainan finger painting mencapai 86,7%, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam siklus II ini telah mencapai kriteria belajar tuntas dan indikator keberhasilan sebesar 80%. Aktivitas anak dalam permainan finger painting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus mengalami peningkatan sebesar 23%, yaitu pada siklus I sebesar 59% dan pada siklus II mencapai 82% yang berarti telah mencapai kriteria belajar tuntas dan indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya sebesar 80%. Hal ini berarti bahwa aktivitas anak dalam permainan finger painting dapat halus anak di KB Kuncup Bunga desa Pacet kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto. Anak yang pada awalnya tidak terampil dalam menggunakan bahan atau alat untuk menggambar menjadi lebih terampil dan lebih baik karena adanya bimbingan dan arahan dari guru. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Aisyah (2011:4.47) bahwa keterampilan motorik seperti menulis, menggambar dan melukis mengalami peningkatan paling besar karena guru membimbing anak ke arah yang benar, selain itu guru juga harus berjaga-jaga terhadap kemungkinan timbulnya kesalahan dan mereka bersedia membetulkannya sebelum menjadi kebiasaan yang salah. Efektivitas permainan finger painting untuk meningkatkan Kuncup Bunga desa Pacet kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan sebesar 30%, yaitu pada siklus I sebesar 56,7% dan pada siklus II mencapai 86,7%. Hal ini berarti bahwa melalui permainan finger painting dapat meningkatkan Kuncup Bunga desa Pacet kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto. Menurut Sujiono (2010:12.5) Motorik halus adalah gerakan-gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil, misalnya otot-otot jari tangan, otot muka dan lain-lain. Gerakan motorik halus, terutama yang melibatkan otot tangan dan jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi, ketekunan dan koordinasi antara mata dan otot kecil, misalnya dalam permainan finger painting. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di bab empat maka dapat disimpulkan bahwa permainan finger painting dapat meningkatkan Kuncup Bunga Pacet. Terlihat dari hasil yang diperoleh pada aktivitas anak siklus I sebesar 59% dan pada siklus II sebesar 82%, yang berati terjadi peningkatan pada aktivitas anak

9 dalam permainan finger painting untuk halus sebesar 23%. Pada hasil kemampuan motorik halus anak pada siklus I sebesar 56,7% dan pada siklus II sebesar 86,7%, yang berarti bahwa kemampuan motorik halus anak KB Kuncup Bunga Pacet mengalami peningkatan sebesar 30%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa melalui permainan finger painting dapat meningkatkan Kuncup Bunga desa Pacet kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto. Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Decaprio, Richard. 2013. Aplikasi Pembelajaran Motorik di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press. Pamadhi, Hajar. 2011. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Sujiono, Bambang. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dan dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak KB Kuncup Bunga desa Pacet kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Hendaknya para pendidik PAUD, kususnya Kelompok Bermain lebih menambah wawasannya dalam memanfaatkan dengan madia yang bermacam-macam dan terbuat dari bahan yang aman bagi anak untuk halus salah satunya adalah dengan permainan finger painting menggunakan bahan adonan dari tepung kanji. DAFTAR RUJUKAN Aisyah, Siti. 2011. Perkembangan dan konsep dasar pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.