PEDOMAN WAWANCARA. Pertanyaan untuk tokoh masyarakat dan birokrasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di

BAB IV KESIMPULAN. merupakan suatu bentuk penghormatan kepada nenek moyang masyarakat Suku

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. didasari oleh kebutuhan masyarakat Manding untuk hidup layak. Adanya

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

BAB I PENDAHULUAN. demorasi secara langsung, desa juga merupakan sasaran akhir dari semua program

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat pada tahun menunjukkan hasil yang positif bagi

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. V, maka penulis menarik kesimpulan dan merumuskan beberapa saran atau

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 44 TAHUN 2017 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

BAB IV ANALISIS MAKAM KH. SHALEH DARAT DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WISATA KEAGMAAN DI KOTA SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat seyogianya terlibat dalam usaha pengelolaan dan pengembangan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Lampiran 1 Kuisioner Pengunjung Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey KUISIONER PENGUNJUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Good

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Penyelenggaraan Program TMMD di Desa Sukamaju

DINAS KEBUDAYAAN DIY

1. Bagaimana keterlibatan masyarakat, apakah masyarakat desa selalu dilibatkan dalam proses pembahasan pemilihan kepala desa tahun 2007?

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

DAFTAR PERTANYAAN SEBAGAI PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pedoman Wawancara dengan Informan Kunci (Pelaksana Kebijakan)

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, dimana perjalanan yang dilakukan tidak untuk mencari nafkah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas

Kuesioner Customer PT. Samjaya Ekspressindo

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB. 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA DI NAGARI KOTO HILALANG, KECAMATAN KUBUNG, KABUPATEN SOLOK

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 28

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam hukum yang hidup

LAMPIRAN 1. Kisi-kisi Innstrumen Penelitian

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

Conventional vs Sustainable Tourisms WISATA KONVENSIONAL 1. Satu tujuan: Keuntungan 2. Tak terencana 3. Berorientasi pada wisatawan 4. Kontrol oleh pi

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Februari Berikut ini saya sampaikan beberapa pertanyaan mengenai pelaksanaan pengaturan Ruang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. wisatawan itu sendiri. Sejak dahulu kegiatan pariwisata sudah banyak dilakukan oleh

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai objek daya tarik wisata meliputi; pesta panen hasil kebun, makan adat Horum

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

I. PENDAHULUAN. Menurut Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang kepariwisataan, pengembangan dan

BAB V KESIMPULAN & REKOMENDASI

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 2 Tahun : 2015

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan Wisatawan Segmen. Umum Pelajar Anak-anak

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah meilhat beberapa penjelasan mengenai yang terjadi di wilayah Desa Jagoi Babang, ada beberapa

PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA Oleh : Dr. Ir. Sriyadi., MP (8 Januari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan

Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

3. Pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung (Homestay/Resort Wisata), dengan kriteria desain : a) Lokasi Homestay pada umumnya terpisah dari

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan. 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat

01 Berkomunikasi di Tempat Kerja

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. lokal merupakan paradigma yang sangat penting dalam kerangka pengembangan

Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep

PERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR

Transkripsi:

134 PEDOMAN WAWANCARA Pertanyaan untuk tokoh masyarakat dan birokrasi Partisipasi saat perencanaan 1. Bagaimana awal mula ide atau gagasan pembentukan Desa Wisata Kebonagung? 2. Bagaimana keputusan pembentukan Desa Wisata Kebonagung diambil? 3. Apakah seluruh elemen masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut? 4. Bagaimana peranan pemerintah dan tokoh masyarakat dalam pengambilan keputusan? 5. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap keputusan yang diambil? 6. Apakah ada forum musyawarah yang digunakan untuk menjaring aspirasi, ide/gagasan saat kegiatan perencanaan dan sosialisasi? 7. Jika mereka memeberikan ide atau saran, bagaimana keberlanjutan ide dan saran tersebut? 8. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam mengidentifikasi potensi wisata di Desa Wisata Kebonagung? 9. Apa media yang digunakan untuk kegiatan sosialisasi program desa wisata? 10. Apakah seluruh masyarakat mengikuti kegiatan sosialisasi atau hanya perwakilan?

135 Partisipasi saat pelaksanaan 1. Apa yang menjadi ciri khas yang membedakan Desa Wisata Kebonagung dengan desa wisata lain? 2. Produk dan atraksi wisata apa saja yang ditawarkan Desa Wisata Kebonagung? 3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengembangan Desa Wisata kebonagung? 4. Bagaimana kontribusi masyarakat dalam program kegiatan wisata? 5. Apa pengaruh pengembangan Desa Wisata terhadap industri lokal? 6. Apa saja manfaat yang di dapat oleh masyarakat dengan dibentuknya desa wisata? 7. Bagaimana proses bagi hasil yang di dapat dari pengembangan desa wisata? Partisipasi saat pengawasan dan evaluasi 1. Adakah sarana untuk menyampaikan kontrol yang disediakan oleh pengelola desa guna mengawasi jalannya kegiatan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan? 2. Bagaimana bentuk keterlibatan masyarakat dalam monitoring dan evaluasijalannya kegiatan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan? 3. Adakah kritik dan saran dari masyarakat mengenai program kegiatan desa wisata? 4. Bagaimana keberlanjutan kritik dan saran tersebut?

136 PEDOMAN WAWANCARA Pertanyaan Untuk Masyarakat Setempat Partisipasi saat perencanaan 1. Apa yang anda ketahui tentang Desa wisata? 2. Bagaimana awal mula ide atau gagasan pembentukan Desa Wisata Kebonagung? 3. Apakah Bapak/ Ibu/ saudara mengikuti kegiatan sosialisasi dan perencanaan pembentukan desa wisata? 4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap ide atau gagasan pembentukan Desa Wisata Kebonagung? 5. Siapa saja yang hadir dalam musyawarah rencana pembentukan Desa Wisata? Apakah semua masyarakat hadir/ perwakilan dari setiap padukuhan/ hanya Tokoh masyarakat desa? 6. Saat kegiatan rencana pembentukan desa wisata, adakah kesempatan untuk menyampaikan gagasan/ide/saran? 7. Bagaimana tanggapan dari pelaksana program jika ada masukan dan saran dari masyarakat? Apakah didengar dan dipertimbangkan atau tidak dianggap? 8. Siapa kemudian yang mengambil keputusan atas musyawarah yang dilakukan?

137 9. Apakah seluruh masyarakat setuju dengan keputusan dalam musyawarah tersebut? 10. Kontribusi apa yang Bapak/Ibu/ Saudara berikan dalm kegiatan musyawarah tersebut? Apakah berupa ide gagasan atau berupa uang tenaga dan material? Partisipasi saat pelaksanaan 1. Apa yang menjadi ciri khas yang membedakan Desa Wisata Kebonagung dengan desa wisata lain? 2. Produk dan atraksi wisata apa saja yang ditawarkan Desa Wisata Kebonagung? 3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung? 4. Apakah adat istiadat setempat mendukung untuk pengembangan Desa Wisata 5. Bagaimana pengaruh pengembangan Desa Wisata terhadap kehidupan masyarakat dan industri lokal? 6. Apakah Bapak/Ibu/ Saudara senang dalam melaksanakan program kerja desa wisata? 7. Siapa yang mendorong Bapak/Ibu/Saudara untuk ikut dalam kegiatan wisata? 8. Apa kesulitan dan hambatan untuk terlibat dalam program kerja desa wisata?

138 9. Bagaimana kontribusibapak/ibu/saudara dalam penyediaan sarana prasarana desa wisata,seperti homestay, air bersih, makanan dan minuman bagi wisatawan? 10. Apakah masyarakat sendiri yang menyediakan sarana-prasarana tersebut? 11. Apakah Ibu/Bapak/saudara telibat dalam mempromosikan desa wisata? 12. Bagaimana proses pembentukan organisasi pengelola Desa Wisata Kebonagung? 13. Apakah seluruh pengurus organisasi adalah masyarakat Kebonagung? 14. Bagaimanakah bentuk pengelolaan yang dijalankan organsisasi tersebut? 15. Apakah Bapak/Ibu/Saudara mendapatkan manfaat dengan di bentuknya Desa Kebonagung sebagai desa wisata, atau justru merasa dirugikan? mohon dijelaskan! 16. Hasil pembangunanan Desa Wisata apakah yang di nikmati bersama oleh masyarakat? Partisipasi saat pengawasan dan evaluasi 1. Bagaimana keterlibatan mayarakat desa Kebonagung dalam mengawasi program desa Wisata? 2. Apakah semua masayarakat terlibat dalam pengawasan program atau hanya sebagian masyarakat saja? 3. Apakah Bapak/Ibu/ Saudara pernah memberikan saran dan kritik mengenai program Desa Wisata?

139 4. Bentuk keterlibatan seperti apa yang dilakukan Bapak/Ibu/Saudara dalam kegiatan pengawasan? Hanya mendengarkan penjelasan pengelola atau menyampaikan masukan? 5. Adakah pertemuan yang rutin dilakukan untuk mengawasi dan mengevaluasi program desa wisata? 6. Jika ada bagaimana berlangsungnya pertemuan tersebut? Apakah menyediakan ruang publik untuk menyampaikan pendapat atau hanya pertemuan yang sekedar melaporkan kegiatan yang telah berlangsung?

140

141

142

143

144

145 GAMBAR KEGIATAN WISATA DI DESA WISATA KEBONAGUNG Pembagian Homestay Wisatawan dari Sekolah Dasar Papua yang Mengikuti Paket Mebatik

146 Paket Wisata Pertanian Wisatawan dari jepang sedang belajar njanur

Dokumentasi penulis bersama wisatawan Jepang 147