BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik mengenai kepuasan kerja pada karyawan operasional tempat billiard

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegunaan telepon sangat bervariasi. Tidak hanya ponsel yang mengalami berbagai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi

LAMPIRAN. Lampiran 3 : HASIL DATA MENTAH KUESIONER (TABEL), perhitungan apakah. tergolong kepuasan tinggi atau rendah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat pada masa sekarang. Banyak

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, salah satunya adalah persaingan antar perusahaan. Dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 9 persen di tahun 2011 dibandingkan tahun lalu yang berkisar 8.5 persen.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dengan bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3, minyak dan gas bumi sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia di era globalisasi seperti

LAMPIRAN I. Validitas dan Reliabilitas. ITEM Validitas. ITEM Validitas

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui dewasa ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

Lampiran A. Kuesioner Kepuasan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangannya, usaha di Indonesia memiliki banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak pelaksana kegiatan produksi. Begitu pula dengan PT X, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan sebagai pertukaran dalam melakukan tugas di dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia kerja semakin ketat. Hal tersebut menuntut perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai dengan tingkat motivasi kerja yang tinggi sebagai sumber daya

KUESIONER SKRIPSI. Persepsi Karyawan Terhadap Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja di Managed Services Department PT. Ericsson Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN. Seorang sales adalah seorang penjual, dimana biasanya penilaian seorang sales

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ridwan Purnama, 2008 ). (Sri Dewi Anggadini, 2010)

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini perkembangan usaha semakin pesat. Banyak usaha di

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

Lampiran A. Gambaran Organisasi

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dunia pariwisata di Lampung tidak terlepas dari dukungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berawal dari Krisis ekonomi Amerika Serikat akhir tahun 2008,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

PENGARUH PENGHARGAAN, PROMOSI JABATAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

II. LANDASAN TEORI. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam berbagai bidang

PENTINGNYA MEMPELAJARI KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja sangat berhubungan dengan kualitas hidup. Hal ini dikarenakan kehidupan individu dihabiskan dilin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini aktivitas perdagangan baik produk dan jasa

Bayu Wirawan D.S Program Studi Teknik Batik, Politeknik Pusmanu ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penting dengan seiringnya perkembangan teknologi yang cukup pesat, banyak dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ada

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang menjadi unsur terpenting untuk mencapai tujuan organisasi/

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya perusahaan baru yang berdiri,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebutuhan yang berbeda-beda dengan tingkat perkembangannya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. semakin ketat. Masing-masing perusahaan berlomba untuk memenangkan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan keberadaannya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif ini perusahaan selalu berusaha untuk menarik perhatian konsumen, memperoleh keuntungan yang besar serta menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia ekonomi yang semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan akan berupaya untuk memperoleh keuntungan yang besar dan berupaya mengembangkan jenis usaha yang dimilikinya. Salah satu jenis usaha yang berkembang pesat di Indonesia ialah jenis usaha yang bergerak di bidang makanan siap saji atau yang lebih dikenal dengan sebutan fast food. Makanan siap saji adalah makanan yang disediakan tanpa memerlukan waktu yang lama, praktis, cepat saji serta mudah didapat. Jenis makanan yang disajikan dari jenis usaha fast food pun berbedabeda, namun pada umumnya jenis usaha fast food cepat diterima oleh masyarakat khususnya kaum muda, sehingga keberhasilan dari bidang usaha fast food cukup menjanjikan. Faktor penting yang menjadi kunci utama keberhasilan suatu jenis usaha ialah sumber daya manusianya. Seperti pendapat Koetler, 2001 yang mengatakan bahwa keunggulan suatu organisasi dari saingannya terletak pada kelebihan

2 sumber daya manusia atau tenaga kerjanya, sedangkan teknologi maupun situasi perekonomian hanya merupakan faktor pendukung. Hal ini menekankan bahwa sumber daya manusia memegang peranan paling penting dalam perusahaan karena sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang mutlak harus ada dalam perusahaan dan merupakan tenaga kerja yang menjadi inti penggerak perusahaan. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia yang optimal akan menunjang tercapainya tujuan dari perusahaan. Perusahaan fast food X merupakan salah satu perusahaan fast food yang telah berdiri di Indonesia sejak tanggal 13 Desember 1983. Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Koetler bahwa yang menjadi kunci utama dalam sebagian besar pelaksanaan kegiatan perusahaan fast food X ialah terletak pada sumber daya manusianya. Pada perusahaan fast food X, karyawan yang bekerja dibagi dalam dua kategori yaitu karyawan operation dan karyawan non-operation atau disebut juga Staff office. Karyawan operation bertugas secara langsung di areaarea cabang perusahaan serta langsung bertugas melayani konsumen. Sedangkan karyawan non-operation adalah karyawan yang bekerja di kantor pusat, yang terbagi dalam departemen-departemen yang berbeda dengan tugas yaitu membantu pelaksanaan tugas supervisor dan manager serta mengurusi segala administrasi di dalam departemennya masing-masing seperti memasukkan data, mengecek keabsahan data, mem-follow up permintaan dari atasan dan memproses data. Setiap departemen membutuhkan staff office yang ahli dan handal untuk dapat mengerjakan tugas-tugas tersebut dan beberapa tugas khusus

3 di departemennya. Sebagai contoh salah satunya pada departemen pemasaran atau marketing department yang merupakan salah satu ujung tombak atau memegang peranan penting bagi perusahaan fast food X. Staff yang dibutuhkan di departemen ini adalah staff yang mampu mengerjakan semua tanggung jawab di bagian pemasaran dengan sebaik mungkin serta bagaimana mengusahakan agar target penjualan atau pemasaran dapat tercapai sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semua tanggung jawab ini dilakukan oleh tenaga kerja yang terlatih. Oleh karena itu, untuk menunjang perolehan staff yang terampil di departemennya masing-masing, setelah melakukan penerimaan terhadap karyawan baru, perusahaan fast food X juga mengadakan training atau pelatihan yang khusus dilaksanakan untuk melatih kemampuan setiap karyawan baru. Selain itu dengan memberikan pelatihan, perusahaan dapat melihat kemampuan serta keahlian karyawan, sehingga dapat ditempatkan di berbagai departemen yang sesuai dengan keahliannya. Dengan diberikannya pelatihan ini diharapkan karyawan dapat bekerja lebih produktif dan optimal, sehingga tujuan atau target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tetapi penilaian berhasil atau tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari seberapa pesat perkembangan ekspansi perusahaan dan juga besarnya keuntungan yang diperoleh, namun juga dinilai dari seberapa besar usaha perusahaan dalam mengakomodir kepentingan karyawan, sehingga kepuasan kerja yang dirasakan oleh setiap karyawan dapat tercapai, dimana hal ini berkaitan dengan kepuasan kerja yang dirasakan oleh setiap

4 karyawan. Menurut John M, Ivencevich, kepuasan kerja adalah sikap seseorang mengenai pekerjaan mereka. Terdapat beberapa faktor yang dihubungkan dengan kepuasan kerja yaitu upah (pay), pekerjaan itu sendiri (work itself), peluang promosi (promotion opportunities), pengawasan dari atasan (supervision), teman sekerja (coworkers), kondisi kerja (working condition), dan jaminan kerja (security). Sikap adalah faktor penentu dari perilaku karena berkaitan dengan persepsi, kepribadian, perasaan dan motivasi. Jika salah satu atau beberapa faktor yang berhubungan kepuasan tersebut tidak terpenuhi, maka karyawan akan memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya karena merasa kebutuhannya kurang terpenuhi (Ivancevich, Perilaku Organisasi, edisi ke-8). Sikap negatif karyawan terhadap pekerjaan maupun terhadap perusahaan berdampak pada munculnya ketidakpuasan kerja. Oleh karena itu, kepuasan karyawan sudah seharusnya menjadi perhatian utama dari pihak perusahaan agar stabilitas dalam perusahaan tetap terjaga. Jika ketidakpuasan lebih dirasakan oleh karyawan, hal ini dapat berdampak pada menurunnya produktivitas karyawan, tingginya absensi dan semakin tinggi tingkat keluar masuk karyawan (turn over), yang nantinya hal tersebut akan berdampak buruk bagi perusahaan. Setiap manusia selalu ingin mencapai hal yang terbaik dalam hidupnya sehingga dalam memenuhi setiap kebutuhannya manusia terkadang selalu merasa tidak pernah puas akan apa yang telah dimiliki atau dicapainya. Begitu pula dalam hal bekerja, setiap karyawan akan mencari pekerjaan yang dapat memenuhi

5 kebutuhannya, baik dari segi materi maupun dari segi psikisnya. Pada karyawan non-operation dalam perusahaan fast food X, sering kali terjadi resign atau pengunduran diri karyawan yang disebabkan oleh berbagai macam alasan, sebagian besar masalahnya disebabkan oleh faktor ketidakpuasan yang dirasakan oleh karyawan tersebut terhadap perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan fast food X, data turn over karyawan non-operation (Staff office) tahun 2007 menunjukkan bahwa setiap bulannya terdapat staff office yang mengajukan pengunduran diri dari perusahaan fast food X. Turn over tertinggi selama tahun 2007 ialah bulan April, terdapat lima orang staff office yang mengundurkan diri, kemudian pada bulan Januari dan November, masing-masing terdapat empat orang staff office yang mengundurkan diri. Pada bulan lainnya, jumlah staff office yang mengundurkan diri berkisar antara satu hingga tiga orang. Total staff office yang telah mengundurkan diri periode bulan Januari sampai November 2007 adalah 26 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan staff HRD perusahaan fast food X, mengatakan bahwa karyawan staff office yang mengundurkan diri, selalu diberikan angket atau kuesioner yang berisi pertanyaaan mengenai alasan dari karyawan tersebut untuk mengundurkan diri. Sebanyak 50% karyawan mengatakan bahwa mereka mengundurkan diri dengan alasan bahwa mereka mengundurkan diri karena mendapat tawaran atau kesempatan dari perusahaan lain, yang mereka anggap lebih baik dari apa yang disediakan oleh perusahaan fast food X. Selain itu sebanyak 47% karyawan mengatakan bahwa jumlah gaji

6 yang mereka peroleh, kurang mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan sisanya mengatakan bahwa mereka mengundurkan diri dengan alasan keluarga atau alasan pribadi seperti akan menikah, akan melahirkan serta merawat anak atau mengikuti suami yang pindah bekerja di luar kota. Dari faktor-faktor yang menunjukkan ketidakpuasan pada karyawan staff office sehingga menyebabkan meningkatnya proses turn over yang dialami oleh perusahaan fast food X tersebut, membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti sejauh mana tingkat kepuasan yang dirasakan oleh karyawan non operation. Oleh karena itu peneliti akan melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan kepuasan kerja, dengan judul penelitian Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Karyawan Non-operation (Staff office) Perusahaan Fast food X, Jakarta. 1.2 Identifikasi Masalah Bagaimanakah derajat kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan staff office di Perusahaan fast food X, Jakarta. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Maksud dari penelitian ini ialah untuk mendapat gambaran mengenai derajat kepuasan kerja yang oleh karyawan staff office perusahaan fast food X, Jakarta.

7 1.3.2 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menggali sejauh mana derajat kepuasan kerja yang disikapi oleh karyawan staff office perusahaan fast food X, Jakarta serta menggali aspek-aspek apa saja yang berkaitan terhadap derajat kepuasan kerja karyawan staff office perusahaan fast food X 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi orang yang membacanya, khususnya : 1.4.1 Ilmiah Memberikan tambahan informasi kepada peneliti lain mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan, sehingga dapat menurunkan derajat turn over. Memberi masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan kerja 1.4.2 Praktis Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai derajat kepuasan kerja karyawan khususnya pada karyawan staff office yang memiliki derajat kepuasan kerja yang rendah, agar perusahaan dapat meningkatkan aspek-aspek kepuasan kerja yang

8 dirasakan belum terpenuhi oleh karyawan staff office. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja serta faktor-faktor yang menghambat kepuasan kerja karyawan sehingga perusahaan dapat menanggulangi masalah tersebut. 1.5 Kerangka Pemikiran Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan operasional perusahaan. Oleh karena itu kemajuan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Apabila karyawan memiliki kualitas, produktifitas serta motivasi kerja yang tinggi, maka kegiatan operasional perusahaan tentu akan berjalan lancar dan dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan lebih cepat yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian prestasi yang baik bagi perusahaan. Prestasi ini bisa berupa peningkatan keuntungan perusahaan, peningkatan modal atau ekspansi perusahaan dalam bentuk perluasan usaha atau penambahan cabang-cabang perusahaan. Disisi lain operasional perusahaan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik jika karyawan bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril atau semangat yang rendah. Dampak dari kualitas karyawan yang rendah ini tentu saja sangat fatal, karena dapat mempengaruhi kinerja perusahaan menjadi buruk

9 bahkan tidak jarang dapat menimbulkan kebangkrutan bagi perusahaan. Untuk itu manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab melakukan pembinaan, evaluasi dan pelatihan agar perusahaan memiliki sumber daya manusia yang handal serta memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi. Dalam dunia kerja atau berorganisasi, setiap karyawan memiliki kebutuhan (need) yang berbeda-beda seperti kebutuhan untuk memperoleh penghasilan dan tunjangan kerja, kebutuhan akan jenjang karir dan promosi serta kebutuhan akan keselamatan dan lingkungan kerja yang nyaman. Karyawan sebagai faktor utama dalam pelaksanaan suatu kegiatan, merespon dan mempersepsi setiap stimulus yang ada di lingkungannya dalam upaya pencapaian kebutuhannya sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya serta dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dimana karyawan tersebut berada. Umumnya karyawan yang merasa puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan, dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang tingkat kepuasan kerjanya rendah cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjenuhkan dan membosankan, sehingga karyawan akan bekerja dengan terpaksa dan cenderung asal-asalan. Untuk itu perusahaan harus mengenal dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas atau tidak puas bekerja di perusahaan, karena dengan tercapainya kepuasan kerja karyawan maka produktifitas juga akan meningkat. Perusahaan sebagai suatu organisasi tempat karyawan bekerja tentu harus memperhatikan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan perusahaan dan kepuasan

10 kerja karyawan. Kebijakan perusahaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap proses kinerja karyawan serta menjadi dasar bagi perusahaan dalam menjalankan kewajibannya kepada karyawan. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah : 1. Kebijakan Penggajian atau Upah Meskipun bukan merupakan faktor yang paling utama tidak dapat dipungkiri bahwa gaji atau upah merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kepuasan karyawan dalam bekerja. Karyawan yang memiliki gaji yang tinggi cenderung akan lebih berkonsentrasi terhadap pekerjaannya, karyawan dapat merasa lebih tenang karena pemenuhan ebutuhan sehariharinya dapat terpenuhi. Dengan konsentrasi yang baik maka karyawan akan mampu melakukan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab dan target yang diberikan. Hal ini tentu akan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan, sehingga dengan kontribusi dan kinerja yang baik dari karyawan tentu saja akan berpengaruh baik terhadap operasional perusahaan. 2. Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Kemajuan suatu perusahaan untuk tumbuh dan berkembang tentu sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang baik dan memadai. Karyawan yang memiliki kualitas yang handal tentu akan mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan harus mampu melakukan pembinaan-pembinaan bagi karyawannya dan memberikan kesempatan yang sama untuk berkembang.

11 Salah satu cara perusahaan untuk menghasilkan karyawan yang handal dan berkualitas dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Melalui pendidikan dan pelatihan tersebut diharapkan kemampuan karyawan semakin meningkat bahkan dapat menemukan terobosan-terobosan terbaru yang dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan sekali karena disamping untuk menghadapi persaingan dan kemajuan yang semakin ketat, juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk semakin berkembang. 3. Kebijakan Promosi Kedudukan yang tinggi dalam suatu perusahaan tentu saja merupakan keinginan setiap karyawan. Dengan kedudukan yang tinggi maka akan berpengaruh terhadap penghasilan, wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki karyawan. Semakin tinggi kedudukan seorang karyawan maka akan semakin luas pula wewenang dan tanggung jawabnya. Dalam suatu perusahaan sudah selayaknya manajemen perusahaan memberikan apresiasi dan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Penghargaan yang diberikan ini dapat berbentuk promosi kenaikan jabatan. Promosi dalam suatu perusahaan sangat diperlukan dalam rangka untuk memberikan penyegaran terhadap pekerjaan serta penghargaan bagi karyawan. Promosi yang baik tentu saja dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan dan evaluasi kinerja karyawan yang bersangkutan. Namun promosi atau penempatan seorang karyawan pada suatu posisi yang baru juga harus memperhatikan tingkat

12 kemampuan dan keahlian yang dimiliki karyawan terhadap pekerjaan yang akan dihadapi. 4. Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja Setiap perusahaan tentu memiliki lingkungan dan kondisi kerja yang berbedabeda tergantung dari jenis perusahaan dan produk yang dihasilkan. Lingkungan kerja suatu perusahaan dapat mempengaruhi tingkat keselamatan dan kesehatan karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Karyawan tentu saja membutuhkan lingkungan kerja yang baik serta jaminan akan kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk menunjang kinerja karyawan dalam bekerja, karyawan membutuhkan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman. Lingkungan kerja yang tidak bersih tentu akan mempengaruhi kesehatan dan konsentrasi karyawan. Untuk menjaga kebersihan lingkungan kerja perusahaan harus memperhatikan kondisi lingkungan temapat bekerja, baik didalam ruangan maupun diluar ruangan. Disamping memperhatikan lingkungan kerja, perusahaan juga wajib memberikan jaminan akan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan-karyawannya. Untuk dapat bekerja dengan baik tentu karyawan harus memiliki kesehatan yang baik dan jaminan keselamatan yang memadai. Jaminan kesehatan disini adalah bentuk tanggung jawab perusahaan akan kondisi fisik karyawan. Tanggung jawab akan kesehatan ini dapat berupa pemberian fasilitas berobat dan pemeriksaan kesehatan karyawan. Sedangkan jaminan keselamatan adalah bentuk tanggung

13 jawab perusahaan terhadap keselamatan karyawan dalam bekerja. Bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan kerja karyawan dapat berupa keikutsertaan karyawan dalam program-program pemerintah dalam melindungi tenaga kerja terhadap kecelakaan kerja serta mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi tenaga kerja. Kebijakan yang dihasilkan perusahaan ini dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif bagi karyawan. Setiap karyawan tentu memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda-beda terhadap kebijakan suatu perusahaan. Untuk menilai manfaat dari kebijakan perusahaan terhadap karyawan maka karyawan akan membandingkan kebijakan-kebijakan yang diterapkan perusahaan tersebut dengan aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja. Keempat kebijakan diatas sangat menentukan sikap karyawan yang tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari perbedaan sikap tersebut Ivancevich mengembangkan tujuh aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam bekerja. Ketujuh aspek tersebut ialah pay (imbalan), work itself (pekerjaan itu sendiri), promotion opportunities (kesempatan promosi), supervision (pengawasan oleh atasan), coworkers (rekan sekerja), working conditions (kondisi pekerjaan), job security (jaminan). Ketujuh aspek tersebut merupakan parameter atau tolok ukur dalam penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan persepsi atau penghayatan karyawan terhadap kebijakan perusahaan serta ketujuh aspek kepuasan kerja, kita dapat mengetahui derajat tingkat kepuasan kerja karyawan staff office terhadap pekerjaannya maupun aspek-aspek lain yang turut berperan atau

14 menunjang kepuasan kerja karyawan. Jika kebijakan perusahaan banyak yang bersifat positif atau mendukung dan mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja maka derajat kepuasan kerja karyawan akan tinggi. Sementara jika kebijakan perusahaan lebih bersifat negatif atau tidak mendukung aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja maka derajatt kepuasan kerja karyawan akan rendah. Untuk lebih jelasnya, pembahasan tersebut dapat kita lihat melalui bagan kerangka pikir di bawah ini. Bagan Kerangka Pikir Pemahaman Mengenai Kebijakan Perusahaan : 1.Kebijakan penggajian / upah 2.Kebijakan pendidikan / pelatihan 3.Kebijakan Promosi 4.Kebijakan keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja Kepuasan Karyawan Non-operasional Persepsi individu Kepuasan kerja Ketidakpuasan Need individu Aspek-aspek Kepuasan kerja menurut Ivancevich : - Imbalan (Pay) - Pekerjaan Itu Sendiri (Work itself) - Peluang Untuk Mendapatkan Promosi (Promotion opportunities) - Pengawasan Atasan (Supervision) - Rekan Sekerja (Coworkers) - Situasi kerja (Working conditions) - Jaminan kerja (Job security)

15 1.6 Asumsi Asumsi yang dapat diperoleh dari bagan kerangka pemikiran tersebut yaitu : 1. Karyawan memiliki persepsi serta penghayatan yang berbeda terhadap tanggung jawab yang diembannya. 2. Setiap karyawan memiliki derajat kepuasan yang berbeda-beda terhadap pekerjaannya. 3. Jika faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terpenuhi, maka karyawan akan menghayati kepuasan kerja yang tinggi. 4. Jika salah satu dari ketujuh faktor tersebut tidak terpenuhi maka karyawan akan menghayati derajat kepuasan kerja yang rendah.