Algoritma Penentuan Graf Bipartit

dokumen-dokumen yang mirip
Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf

ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Penggunaan Graf pada Pemetaan Genetik dan Integrasi Peta Genetik

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

PENERAPAN PEWARNAAN GRAF DALAM PENJADWALAN

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS

Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem

APLIKASI GRAF DALAM BISNIS TRAVEL BANDUNG-BOGOR

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Penerapan Algoritma Runut-Balik (Backtracking) pada Permainan Nurikabe

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

Memecahkan Puzzle Hidato dengan Algoritma Branch and Bound

Kasus Perempatan Jalan

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Optimalisasi Algoritma Pencarian Data Memanfaatkan Pohon Biner Terurut

Studi dan Implementasi Struktur Data Graf

Permasalahan Clique dalam Graf

Algoritma Euclidean dan Struktur Data Pohon dalam Bahasa Pemrograman LISP

Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

Penggunaan Graf dalam Pemodelan Matematis Permainan Delapan Jari

PENCARIAN SOLUSI TTS ANGKA DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK BESERTA PENGEMBANGANNYA

Penggunaan Algoritma Backtracking Untuk Menentukan Keisomorfikan Graf

Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB

OPTIMASI ALGORITMA POHON MERENTANG MINIMUM KRUSKAL

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Pewarnaan Simpul pada Graf dan Aplikasinya dalam Alokasi Memori Komputer

Penggunaan Perwarnaan Graf dalam Mencari Solusi Sudoku

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

PENGGUNAAN BRUTE FORCE UNTUK MERETAS PASSWORD FILE RAR

Implementasi Graf pada Metode Crawling dan Indexing di dalam Mesin Pencari Web

BAB 2 LANDASAN TEORI

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Penyelesaian Permasalahan Nonogram dengan Algoritma Runut Balik

Penerapan Graf pada PageRank

APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI

Analisis Penerapan Algoritma Backtracking Pada Pencarian Jalan Keluar di Dalam Labirin

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum

Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA

Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UNTUK PEMECAHAN MASALAH PADA PERMAINAN HASHIWOKAKERO

Kode MK/ Pemrograman Terstruktur 2

Algoritma Bellman-Ford Sebagai Solusi Pencarian Akses Tercepat dalam Jaringan Komputer

Implementasi Graf dalam Penentuan Rute Terpendek pada Moving Object

PERBANDINGAN ALGORITMA GREEDY DAN BRUTE FORCE DALAM SIMULASI PENCARIAN KOIN

Penerapan Scene Graph dalam Pemodelan Tiga Dimensi

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CONGKLAK

Menghitung Jumlah Graf Sederhana dengan Teorema Polya

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

OPTIMALISASI PENELUSURAN GRAF MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT-BALIK

Pembentukan Pohon Pencarian Solusi dalam Persoalan N-Ratu (The N-Queens Problem)

Aplikasi dan Analisis Algoritma BFS dan DFS dalam Menemukan Solusi pada Kasus Water Jug

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Pemanfaatan Algoritma Runut-Balik dalam Menyelesaikan Puzzle NeurOn dalam Permainan Logical Cell

Penerapan Algoritma Backtracking untuk Menyelesaikan Permainan Hashiwokakero

Algoritma Branch & Bound untuk Optimasi Pengiriman Surat antar Himpunan di ITB

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Pergerakan Musuh pada Permainan Pac-Man

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Kombinatorial

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Penerapan Algoritma BFS & DFS untuk Routing PCB

Representasi Graf dalam Pola Strategi Permainan Futsal

Pencarian Solusi Permainan Fig-Jig Menggunakan Algoritma Runut-Balik

Transkripsi:

Algoritma Penentuan Graf Bipartit Zain Fathoni - 13508079 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Kampus ITB Jln. Ganesha No. 10 Bandung e-mail: if18079@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Teori graf merupakan pokok bahasan yang telah berusia tua namun masih diterapkan di banyak bidang sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Berbagai jenis graf beserta istilah-istilah dasarnya sering digunakan dalam pembahasan mengenai graf. Salah satu terminologi dasar dalam graf yang banyak dikenal adalah graf bipartit (bipartite graph). Graf ini cukup unik dengan beberapa sifat khususnya. Dalam makalah ini dibahas salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu graf merupakan graf bipartit atau bukan. Algoritma tersebut berupa penelusuran simpul-simpul dalam suatu graf, dan menandainya dengan penanda yang memiliki dua elemen yang bersifat berkebalikan, misalnya bilangan biner. Dengan kompleksitas waktunya yang sebesar O(m), algoritma ini cukup mangkus. Namun demikian, algoritma ini kurang bisa diterapkan di semua graf, karena algoritma ini hanya dapat menangani graf terhubung. Apabila graf yang ditangani tidak terhubung, maka komponen yang terpisah tidak akan dapat ditelusuri dengan menggunakan algoritma ini. Kata kunci: Graf, simpul, sisi, graf bipartit. 1. PENDAHULUAN Teori graf merupakan pokok bahasan yang telah berusia tua namun masih diterapkan di banyak bidang sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek dengan simpul, noktah, bulatan, titik, atau vertex, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan garis atau edge (sisi). Berbagai jenis graf beserta istilah-istilah dasarnya sering digunakan dalam pembahasan mengenai graf. Salah satu terminologi dasar dalam graf yang banyak dikenal adalah graf bipartit (bipartite graph). Graf ini cukup unik dengan beberapa sifat khususnya. Untuk menentukan suatu graf bipartit atau bukan, tentunya diperlukan suatu cara. Dalam makalah ini akan dibahas salah satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu graf bipartit atau tidak. 2. METODE Metode penulisan makalah yang digunakan adalah metode studi pustaka, hipotesis dan analisa kasus. Setelah penulis membaca berbagai tulisan mengenai graf bipartit, penulis mencoba untuk membuat suatu algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu graf bipartit atau tidak. Kemudian algoritma hasil buatan tersebut dicoba digunakan pada suatu contoh kasus untuk menentukan kemangkusan dan akurasi algoritma tersebut. 3. DASAR TEORI 3.1. Pengertian Graf Pengertian graf adalah himpunan simpul yang dihubungkan oleh sisi-sisi.[1] Secara matematis, sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), yang dalam hal ini : dan V = himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau nodes) = {v 1, v 2,..., v n } (1) E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul = {e 1, e 2,, e n } (2) atau dapat ditulis singkat dengan notasi G = (V,E).[1] Definisi di atas menyatakan bahwa V tidak boleh kosong, sedangkan E boleh kosong. Jadi, sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah pun, tetapi simpulnya harus ada, minimal satu. Graf yang hanya MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009 1

mempunyai satu buah simpul tanpa sebuah sisi pun dinamakan graf trivial.[1] 3.2 Pengertian Graf Bipartit Salah satu terminologi dasar yang telah banyak dikenal dalam pembahasan mengenai graf adalah graf bipartit (bipartite graph). Graf bipartit adalah graf yang simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan, misalnya bagian U dan V, sedemikian sehingga setiap sisi pada graf tersebut menghubungkan sebuah simpul di U dengan sebuah simpul di V. Graf tersebut dapat dinyatakan sebagai G(U, V). Dapat dikatakan bahwa setiap pasang simpul di U tidak ber, demikian pula dengan simpul-simpul di V.[1] Kedua himpunan U dan V tersebut juga dapat dianggap sebagai suatu pewarnaan graf dengan dua warna. Apabila semua simpul di U diberi warna biru, dan semua simpul di V diberi warna hijau, masing-masing sisi akan mempunyai ujung yang berbeda warna, sama halnya dengan ketentuan pada masalah pewarnaan graf. Namun demikian, pewarnaan demikian (dua warna) tidak mungkin dilakukan pada graf nonbipartit, misalnya segitiga: setelah satu simpul diberi warna biru dan simpul lain diberi warna hijau, simpul ketiga dari segitiga tersebut ber dengan simpul-simpul yang mengandung kedua warna tersebut, sehingga harus ada satu warna lagi selain kedua warna tersebut.[2] Gambar di bawah ini merupakan salah satu contoh dari graf bipartit. Gambar 2. Contoh Graf Bipartit Lengkap 3.3 Aplikasi Graf Bipartit Contoh persoalan yang dapat dinyatakan sebagai graf bipartit adalah persoalan utilitas: misalkan ada tiga buah rumah: H 1, H 2, dan H 3, masing-masing dihubungkan dengan tiga buah utilitas: air (W), gas (G), dan listrik (E) dengan alat pengantar (pipa, kabel, dsb.) yang direpresentasikan dengan sisi-sisi pada graf. Graf yang merepresentasikannya sama dengan graf pada gambar 2 di atas.[1] Salah satu contoh persoalan graf bipartit lainnya adalah topologi bintang (star topology) pada jaringan komputer LAN. Dalam hal ini, U berisi sebuah simpul sebagai pusat, sedangkan V berisi simpul-simpul lainnya yang merepresentasikan client pada topologi bintang. Graf tersebut adalah graf K 1,n. Berikut gambar grafnya.[1] Gambar 3. Topologi Bintang Selain kedua contoh di atas, masih banyak aplikasi graf bipartit yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Gambar 1. Contoh Graf Bipartit Apabila setiap simpul di U ber dengan semua simpul di V, maka G(U, V) disebut sebagai graf bipartit lengkap (complete bipartite graph), dilambangkan dengan K m,n, dengan m dan n masing-masing merupakan jumlah simpul di setiap himpunan (U dan V), dan jumlah sisi pada graf bipartit lengkap adalah m*n. Gambar berikut merupakan salah satu contoh graf bipartit lengkap dengan m = n = 3.[1] 4. CARA PENENTUAN GRAF BIPARTIT 4.1 Cara Melihat secara Menyeluruh Berbagai cara dapat dilakukan untuk menentukan graf bipartit. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melihat graf tersebut secara keseluruhan. Cara ini cukup cepat apabila kedua himpunan simpul (U danv) telah terkelompokkan secara geometris seperti pada Gambar 1 dan Gambar 2. Kelemahan dari cara ini yakni apabila bentuk graf tersebut diubah bentuknya menjadi graf lain yang isomorfik, cara ini belum tentu dapat dengan mudah dilakukan. Selain itu, kelemahan lain dari cara ini adalah, MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009 2

Langkah -X simpul X simpul 0 1 cara ini hanya dapat dilakukan oleh manusia, karena gambar graf harus dilihat secara menyeluruh. Cara semacam ini tidak mungkin dapat diaplikasikan ke dalam suatu bentuk algoritma yang nantinya dapat diaplikasikan ke dalam komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang lebih sistematis dan bersifat algoritmik, sehingga penentuan suatu graf bipartit atau bukan dapat dilakukan oleh komputer, melalui algoritma yang diaplikasikan ke dalamnya. 4.2 Algoritma untuk Penentuan Graf Bipartit Penulis telah mencoba suatu cara yang sistematis dan bersifat algoritmik yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu graf bipartit atau tidak. Cara ini lebih mungkin diaplikasikan ke dalam komputer daripada cara yang telah dibahas sebelumnya. Berikut rincian algoritmanya: 1. Pilih sembarang simpul dalam graf tersebut. Sebut simpul tersebut sebagai simpul-x. 2. Tandai (beri label) simpul yang telah dipilih (simpul- X). Untuk mempermudah, sebagai penanda digunakan sesuatu yang hanya memiliki dua elemen yang bersifat berkebalikan. Dalam hal ini, akan digunakan bilangan biner, sehingga simpul yang telah dipilih tersebut akan diberi tanda 0. 3. Tandai semua simpul yang ber dengan simpul- X (dan belum pernah terpilih sebelumnya sebagai simpul-x) dengan tanda/label yang berlawanan dengan yang dimiliki oleh simpul-x (dalam hal ini adalah 1 ). 4. Pilih salah satu simpul dari simpul yang telah ditandai tadi, kemudian perlakukan seperti simpul-x pada langkah 3 (tandai semua simpul nya dengan tanda yang berlawanan). 5. Apabila simpul tersebut telah memiliki tanda, pastikan bahwa tanda tersebut sama dengan tanda yang seharusnya diberikan pada langkah tersebut. 6. Ulangi langkah 3-5 hingga semua simpul telah ditelusuri (pernah dipilih menjadi simpul-x). 7. Apabila terjadi kasus konflik di mana tanda yang akan diberikan berbeda dengan tanda yang telah dimiliki oleh simpul tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa graf tersebut bukan graf bipartit. 8. Namun apabila langkah 3-5 dapat dilakukan pada semua simpul hingga tidak ada simpul yang tersisa, maka dapat disimpulkan bahwa graf tersebut bipartit. Algoritma di atas mungkin terlihat rumit dalam penjabarannya, tetapi apabila dicoba dilakukan akan terasa lebih mudah. Algoritma di atas cukup akurat, namun hanya dapat digunakan pada graf terhubung. Apabila graf tidak terhubung, komponen yang tidak terhubung tidak dapat ditelusuri. 4.3 Analisa Kasus Algoritma Penentuan Graf Bipartit Dalam upabab berikut akan dilakukan penerapan algoritma penentuan graf bipartit pada suatu kasus. Contoh kasus yang disediakan ada 2, yakni kasus di mana graf merupakan graf bipartit, dan graf bukan merupakan graf bipartit. Contoh kasus 1: Gambar 4. Graf Bipartit Tabel 1 Langkah-langkah Penentuan Graf Bipartit pada Contoh Kasus 1 1 a 0 c,g 1 a c,g 2 c 1 b,d 0 a,b,d c,g 3 g 1 b,d 0 a,b,d c,g 4 b 0 e,f 1 a,b,d c,e,f,g 5 d 0 e,f 1 a,b,d c,e,f,g 6 e 1-0 a,b,d c,e,f,g 7 f 1-0 a,b,d c,e,f,g Penelusuran simpul-x dapat dilakukan pada ketujuh simpul hingga tidak ada simpul yang tersisa, dan tidak terjadi kasus konflik, sehingga dapat disimpulkan bahwa graf tersebut bipartit. Contoh kasus 2: MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009 3

Langkah -X simpul X simpul 0 1 Gambar 5. Graf Tidak Bipartit Tabel 2 Langkah-langkah Penentuan Graf Bipartit pada Contoh Kasus 2 X simpul pertama pada himpunan A U U {X} Bipartit true while (masih ada simpul dari X yang belum pernah dipilih) do X simpul yang belum pernah dipilih for i 1 to (banyaknya simpul dari X yang belum pernah dipilih) do if Y A then {Y masih belum ditandai} if X U then {Y ditandai berlawanan dgn X} V V {Y} else U U {Y} else if ((X U) and (Y U)) or ((X V) and (Y V)) then {X dan Y sama} Bipartit false quit {keluar dari kalang/loop} 5.2 Kompleksitas Algoritma 1 a 0 c,g 1 a c,g 2 c 1 b,d 0 a,b,d c,g 3 g 1 b,d 0 a,b,d c,g 4 b 0 e,f 1 a,b,d c,e,f,g 5 d 0 e 1 a,b,d c,e,f,g 6 e 1 f 0???????? Langkah terhenti di pengulangan yang ke-6, di mana simpul ternyata ada yang telah 1, yakni simpul f, sedangkan simpul tersebut akat diberi tanda 0. Terjadi kasus konflik, sehingga dapat disimpulkan bahwa graf tersebut tidak bipartit. 5. ANALISA ALGORITMA PENENTUAN GRAF BIPARTIT 5.2 Notasi Algoritmik Algoritma yang telah dijabarkan pada upabab 4.2 di atas akan dapat diurai dalam bentuk notasi algoritmik sebagai berikut: procedure CekBipartit (input G : graf, output U, V : set of node) Deklarasi A : set of node {menampung simpul yang belum diberi tanda} X : node {simpul-x} Y : node {simpul } Bipartit : boolean Algoritma U, V himpunan kosong A simpul-simpul dari graf G Dari notasi algoritmik di atas, terlihat bahwa perulangan terus dilakukan apabila masih ada simpul yang belum pernah dipilih, maka simpul tersebut akan dipilih, dan akan dicari simpul lain yang juga belum pernah dipilih. Apabila kita cermati dengan seksama, sisisisi yang akan ditelusuri hanya sisi-sisi yang menghubungkan antara simpul yang belum pernah dipilih dengan simpul-simpul sekitarnya, sehingga sisi-sisi yang sudah pernah ditelusuri tidak akan ditelusuri lagi. Dengan demikian, penelusuran sisi-sisi hanya akan dilakukan satu kali di setiap sisi, sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma ini bergantung pada banyaknya sisi pada graf tersebut. Jumlah operasi untuk setiap sisi yang ditelusuri hanya sebanyak tiga kali, yakni dua kali pengecekan kondisi, dan satu kali operasi assignment. Misalkan banyaknya sisi pada graf tersebut adalah m, maka T(m) = 3m. 3m 3m, untuk m 0 1, maka T(m) = O(m) (1) Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa algoritma ini memiliki kompleksitas waktu sebesar O(m). Nilai ini tergolong sangat kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma ini cukup mangkus untuk menyelesaikan permasalahan ini. 6. KESIMPULAN 1. Cara melihat secara menyeluruh kurang sesuai untuk menentukan apakah suatu graf bipartit atau tidak. Oleh karena itu, diperlukan cara yang lebih sistematis dan bersifat algoritmik. MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009 4

2. Telah ditemukan algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu graf bipartit atau tidak, yakni dengan cara menelusuri simpul-simpulnya dan menandainya dengan penanda yang berkebalikan. 3. Kompleksitas algoritma ini adalah O(m) yang tergolong cukup mangkus, dengan m adalah jumlah sisi pada graf tersebut. 4. Kekurangan dari algoritma penentuan graf bipartit ini adalah keterbatasan lingkup masalahnya, yakni masalah yang dapat diselesaikan hanya dalam lingkup graf terhubung. REFERENSI [1] Munir, Rinaldi. Diktat Kuliah IF2091 Struktur Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. 2004. [2] Wikipedia, Bipartite Graph http://en.wikipedia.org/wiki/bipartite_graph Waktu Akses: 21 Desember 2009 pukul 17:00 WIB [3] Wikipedia, Complete Bipartite Graph http://en.wikipedia.org/wiki/complete_bipartite_graph Waktu Akses: 21 Desember 2009 pukul 17:00 WIB MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009 5