Hasil Riset Implementasi JKN pada Pelayanan Primer Siklus 1 Konas IAKMI, 3-5 November 2016
01 Latar Belakang Proses Kebijakan Perumusan kebijakan Penetapan Agenda Pelaksanaan kebijakan Evaluasi Kebijakan Monitoring Pelaksanaan Riset Implementasi
02 Lokasi penelitian TAPANULI SELATAN JEMBER JAYAWIJAYA JAKARTA TIMUR JAYAPURA
Penentuan topik riset Melibatkan pemangku kebijakan nasional dan daerah Menggunakan metode yang mudah untuk mencapai konsensus dan kesamaan visi antar semua pihak yang terlibat
03 Tujuan Penelitian Implementasi JKN Memahami tantangan pelaksanaan kebijakan JKN yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan primer, khususnya pada: Pengelolaan dana kapitasi di pelayanan primer Peran dinas kesehatan dan BPJS kesehatan dalam mengawasi pelaksanaan JKN di pelayanan primer Memberikan rekomendasi kebijakan untuk perbaikan pelaksanaan kebijakan JKN di level kesehatan primer.
06 Metode Pengumpulan Data Mixed-method kualitatif dan kuantitatif: Pengumpulan data dengan FKTP: kualitatif, deskriptif kuantitatif Memperoleh informasi mengenai pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi, non-kapitasi, Prolanis, KBK Memperoleh data sekunder yang relevan Dinas Kesehatan dan lintas sektor: kualitatif, triangulasi (klarifikasi) Triangulasi Konfirmasi informasi dari FKTP Dinkes, BAPPEDA, Inspektorat, DPPKAD
Seberapa besar dampak dana kapitasi terhadap pelayanan di FKTP?
Bagaimana dana kapitasi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan? DANA KAPITASI Meningkatnya jumlah SDM Meningkatnya sarana prasarana FKTP Meningkatnya performa SDM Meningkatnya ketersediaan obat, BMHP, alkes
Dana JKN Tidak Berdampak pada Peningkatan Ketersediaan Dokter di Era JKN Perkembangan Jumlah Dokter di Puskesmas, 2014-2015 Jayawijaya Jayapura Jember Jaktim Tapsel 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% bertambah tetap berkurang Peningkatan jumlah SDM terjadi di beberapa Puskesmas, tetapi lebih banyak Puskesmas yang jumlah dokternya justru menurun
Apakah dana kapitasi berdampak pada Peningkatan Kinerja Petugas? Lebih rajin datang, dan lebih tepat waktu (Kepala Puskesmas) kami bikin absensi untuk kehadiran pelayanan, yah dong rajin skali datang. (Kepala Puskesmas) kalau jadi rajin menurut saya tetap, cuman pendapatan mereka kan bisa bertambah bisa mendekati UMR (Kepala Puskesmas) Yang malas, walaupun ada dana, ya tetap malas. (Kepala Pusksemas)
Bagaimana Performa Fasilitas Di Era JKN? 35,0% Rasio Rujukan terhadap Kunjungan untuk Peserta JKN, 2014-2015 30,0% 25,0% 20,0% 15,0% 10,0% TapSel Jaktim Jember Jayapura Jayawijaya 5,0% 0,0% 2014 2015 Obat dan alatnya tidak ada di Puskesmas., Ya akhirnya kita rujuk supaya bisa dapat yang dibutuhkan, (Kepala Puskesmas) Sulit mengerem rujukan, karena memang di masyarakat, permintaan di masyarakat itu maunya kalau sudah minta dirujuk, ya dirujuk (Kepala Puskesmas) SDM-nya tidak ada, jadi dirujuk saja, (Kepala Puskesmas)
Peran Dinas Kesehatan dalam Meningkatkan Ketersediaan Pelayanan di Puskesmas Sesuai Permenkes 19/2014 dan 21/2016: Memberikan pembinaan dan pengawasan pemanfaatan dana kapitasi Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dapat dilakukan oleh SKPD dinas kesehatan kabupaten/kota Tapanuli Selatan Mengkoordiir perencanaan dan pembelian obat dan BMHP untuk Puskesmas Mengadvokasi Kepala Daerah untuk penetapan proporsi biaya operasional dari dana kapitasi Belum ada negosiasi 155 diagnosis dengan BPJS Kesehatan Jakarta Timur Advokasi dan negosiasi 155 diagnosis dengan BPJS Kesehatan Jember Pembina pemanfaatan dana kapitasi. Tidak menjalankan pembelian obat, BMHP Alkes sejak dana kapitasi ditransfer langsung ke Puskesmas Advokasi ke kepala daerah tentang dana kapitasi mentog karena belum adanya peraturan kepala daerah Kota Jayapura Bersama dengan SKPD lainnya membentuk komite penilai untuk KBK (seperti yang tercantum dalam Peraturan Bersama Kemkes BPJS no 3 / 2016) Jayawijaya Mengkoordinir perencanaan dan pembelian obat, BMHP dan alkes untuk Puskesmas Advokasii dengan kepala daerah untuk menentukan proporsi jaspel yang berbeda untuk Pusksmas yang berbeda
Apakah sistem kapitasi telah meningkatkan performa fasilitas dan petugas? KAPITASI FKTP setelah BPJS (JKN) kami bikin absensi untuk kehadiran pelayanan, yah dong rajin skali datang. 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% Rasio Rujukan Rawat Jalan di Puskesmas di Kabupaten Y, 2014-2016 30,00% Lebih rajin datang, dan lebih tepat waktu. Sesuai lah dengan jam pelayanan 20,00% 10,00% 0,00% 2014 2015 2016 Pkm 1 Pkm 2 Pkm 3 Pkm 4 Pkm 4 Pkm 6 Pkm 7 Pkm 8 Dana kapitasi meningkatkan kehadiran petugas, tetapi apakah dengan meningkatnya kehadiran saja cukup untuk meningkatkan capaian yang diinginkan (misalnya: angka rujukan, dsb)?
Tantangan implementasi riset implementasi
Tantangan melaksanakan IR (1) Penelitian untuk menguatkan implementasi kebijakan Penyusunan timeline penelitian Memulai engagement Pertemuan di tingkat nasional Kunjungan ke 5 kab/kota untuk penggalian topik LAUNCH WORKSHOP Finalisasi instrumen, protokol pengumpulan data Pelatihan pewawancara Pengumpulan data Agustus 2015 September 2015 Februari 2016 Mar Mei 2016 Juni 2016 Perpres 111/2013 PMK 71/2013 PMK 19/2014 Perpres 111/2013, PMK 19/2014 Perpres 111/2013 PMK 99/2015 (menggantikan PMK 71/2013) PMK 19/2014 Perpres 111/2013 PMK 99/2015 (menggantikan PMK 71/2013) PMK 19/2014 Perpres 19/2016 (menggantikan Perpres 111/2013) PMK 21/2016 (menggantikan PMK 19/2014)
Tantangan (2): Isu prioritas yang berbeda antar daerah serta antar pusat dan daerah Keseragaman tarif kapitasi yang menyebabkan ketimpangan antar daerah Promotif-preventif (UKM) cenderung diabaikan Dana kapitasi belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik Rujuk dan rujuk balik terkendala Kepesertaan belum tepat
Persepsi yang berbeda antar daerah serta antar pusat dan daerah Perlu regulasi yang jelas DD Peraturannya sudah jelas
Tantangan melaksanakan IR JKN (3) Komunikasi intens dengan pemangku kebijakan, dengan berbagai media: formal, informal Topik penelitian dipilih bersama, menyesuaikan dengan prioritas dari user kebijakan Selalu mencari informasi perkembangan terbaru mengenai kebijakan yang menjadi topik penelitian