BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Uji Toksisitas Akut Insektisida Diazinon dan Klorpirifos Terhadap Biota Uji Ikan Guppy (Poecillia reticulate) dan (Pistia stratiotes)

PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50

Uji Toksisitas Akut Insektisida Diazinon dan Klorpirifos Dengan Biota Uji Ikan Guppy (Poecilia reticulata) dan Tumbuhan Kayu apu (Pistia stratiotes)

TEKNIK LINGKUNGAN FTSP- ITS 2014

UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN BIOTA UJI IKAN NILA (oreochromis Niloticus) dan TUMBUHAN KAYU APU (PISTA STRATIOTES)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Linda Maulidia Kosasih, 2013

TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa penting yang diperlukan bagi kelangsungan hidup

I. PENDAHULUAN. Metil metsulfuron merupakan senyawa aktif yang terkandung dalam herbisida.

I. PENDAHULUAN. khususnya di area persawahan hingga saat ini semakin meningkat, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH COD DAN SURFAKTAN DALAM LIMBAH CAIR LAUNDRI TERHADAP NILAI LC50 EFFECT OF COD AND SURFACTANT IN LAUNDRY LIQUID WASTE ON LC50 VALUE

UJI TOKSISITAS SUB-LETHAL ORGANOFOSFAT PADA IKAN MAS (cyprinus carpio) TOXICITY TEST SUB- Lethal organophosphates COMMON CARP ( Cyprinus carpio )

PENDAHULUAN. lingkungan adalah industri kecil tahu. Industri tahu merupakan salah satu industri

Uji Toksisitas Akut Limbah Oli Bekas di Sungai Kalimas Surabaya Terhadap Ikan Mujair ( Tilapia missambicus ) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus )

Uji Toksisitas Akut Insektisida Sipermetrin dan Lamda Sihalotrih Terhadap Biota Uji Ikan Guppy (Poecilia reticulata)

Uji Toksisitas Akut Air Limbah Industri Batik Terhadap Biota Uji Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan

UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH CAIR INDUSTRI BIODIESEL HASIL BIODEGRADASI SECARA AEROB SKALA LABORATORIUM

J. Aquawarman. Vol. 1(1) : 1-6. Oktober Uji Toksisitas Akut Suspensi Akar Tuba (Derris eliptica) Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP DAPHNIA MAGNA DENGAN METODE RENEWAL TEST

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Liquid Detergent Toxycity Test Againts of Cyprinus carpio L.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fitriani Suherman, 2013

12/12/2010. Oleh : Mia Mardiah Tomi Rustamiaji Latar Belakang. Kerusakan Lingkungan. Kerugian Manusia.

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Oleh :

I. PENDAHULUAN. Tanggamus merupakan salah satu daerah penghasil sayuran di Provinsi Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

METODE Persiapan tempat

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

UJI TOKSISITAS AIR LIMBAH LAUNDRY DENGAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS)

PENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pestisida

TOKSIKOMETRIK. Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan. Efek toksik. lethal dosis 50

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Mars Sella Sinurat 1), Hesti Wahyuningsih 2), Desrita 3) 1 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,Fakultas Pertanian, Universitas

TOKSISITAS AKUT LOGAM BERAT HG DAN PB TERHADAP IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN

I. PENDAHULUAN. Besarnya permintaan terhadap produk perikanan ini disebabkan oleh pergeseran

Tingkat Toksisitas dari Limbah Lindi TPA Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus.

Uji Pengaruh Sublethal Pestisida Diazinon 60 EC terhadap Rasio Konversi Pakan (FCR) dan Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio L.

I. PENDAHULUAN. sawah sebagai tempat budidaya ikan perlu dicermati lebih lanjut, karena aktivitas

Teknologi Arang Aktif untuk Pengendali Residu Pestisida di Lingkungan Pertanian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lain terjadinya pencemaran di lingkungan perairan yang dapat mengakibatkan kerusakan

Konsentrasi Letal (LC jam) Logam Tembaga (Cu) dan Logam Kadmium (Cd) Terhadap Tingkat Mortalitas Juwana Kuda Laut (Hippocampus spp)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang kesejahteraan perekonomian keluarga dan daerah. Industri ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi sekarang, pemanfaatan pestisida, herbisida dan pupuk kimia sangat umum digunakan dalam usaha

TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan

UJI TOKSISITAS LIMBAH CAIR BATIK SEBELUM DAN SESUDAH DIOLAH DENGAN TAWAS DAN SUPER FLOK TERHADAP BIOINDIKATOR (Cyprinus carpio L)

Uji Toksisitas Akut Detergen yang Mengandung Bahan Aktif LAS (Linear Alkil benzena Sulfonat) Terhadap Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3. No. 1, Maret 2012: ISSN :

Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. coco. Berikut data mortalitas uji pendahuluan: Jumlah Ikan (ekor)

TOKSISITAS EKSTRAK DAUN TEMBAKAU (Nicotina tobacum) TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA

UJI TOKSISITAS AKUT OLI BEKAS TERHADAP MORTALITAS BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus L.)

UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN DI MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI TERHADAP MORTALITAS ARTEMIA SALINA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan hewan atau tumbuhan pengganggu seperti binatang pengerat, termasuk

UJI TOKSISITAS AKUT LOGAM TIMBAL (Pb), KROM (Cr) DAN KOBALT (Co) TERHADAP Daphnia magna

TUGAS AKHIR (SB )

UJI TOKSISITAS AKUT LC50-24 JAM DENGAN LIMBAH CAIR PADA BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasselti C.V.)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan pestisida dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Toksisitas Insektisida Organofosfat Dan Karbamat Terhadap Jentik Nyamuk Culex quinquefasciatus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TOKSISITAS METIL METSULFURON HUBUNGANNYA DENGAN MASKULINITAS COPEPODA Daphni a sp.

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

PENGARUH KADAR SUBLETAL PHOSPHAMIDON TERHADAP KERUSAKAN JARINGAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus ~rew.)'

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tersebut padi atau beras mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

STUDI TOKSISITAS INSEKTISIDA TRIKLORFON TERHADAP IKAN NILA, Oreochromis sp.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH CAIR INDUSTRI PULP & KERTAS TERHADAP Daphnia Magna (Studi Kasus : PT ASPEX KUMBONG)

Pengaruh Paparan Sub Lethal Insektisida Diazinon 600 EC terhadap Laju Konsumsi Oksigen dan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN :

III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TOKSISITAS DETERJEN TERHADAP BENIH IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer, Bloch)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakann penyakit yang. berkaitan erat dengan kenaikan populasi vektor Aedes aegypty.

lingkungan terutama perairan banyak disumbangkan oleh usaha-usaha seperti pertambangan, pertanian, perkebunan, industri dan kegiatan domestik yang men

Perkembangan pengujian toksisitas akut oral

BAB I PENDAHULUAN. Pestisida merupakan salah satu teknologi pengendalian organisme

I. PENDAHULUAN. Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI TOKSISITAS AIR YANG MENGANDUNG PESTISIDA DARI MEREK AKODANI 200 EC DAN MAGU 420 EC TERHADAP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Oleh :

I. PENDAHULUAN. mengganggu kenyamanan hidup manusia karena meninggalkan bau yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan sektor pertanian di wilayah Sumatera Barat mengalami peningkatan setiap tahunnya, terbukti pada tahun 2012 meningkat 4,14%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2,05% (BPS, 2012). Peningkatan sektor pertanian tersebut berpotensi dalam peningkatan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida di wilayah Sumatera Barat didominasi oleh pestisida golongan organofosfat yang memiliki sifat sangat toksik dan mempunyai waktu paruh yang relatif bervariasi di alam. Pestisida organofosfat yang digunakan di wilayah pertanian Sumatera Barat adalah pestisida jenis insektisida dengan bahan aktif diazionin 98,3%, prefenofos 95%, achephate 98,2%, dan klorpirifos 99,8% (BPTPH, 2016). Data tersebut menunjukkan bahwa insektisida dengan bahan aktif klorpirifos merupakan insektisida dengan penggunaan paling banyak. Insektisida ini merupakan racun kontak dan lambung untuk membasmi serangga sejenis kutu dan tungau. Insektisida klorpirifos ini sangat banyak digunakan karena dianggap mampu untuk membunuh organisme pengganggu dengan baik (Gamall, 2008). Insektisida klorpirifos merupakan insektisida yang dapat menyebabkan efek toksisitas berupa toksisitas akut dan toksisitas kronik terhadap organisme target. Untuk efek akut, klorpirifos diklasifikasikan sebagai Kelas II: cukup beracun (WHO, 1990). Penggunaan insektisida klorpirifos yang terlalu banyak dan tidak terkontrol memiliki kemungkinan yang besar untuk membahayakan bagi kehidupan manusia dan hewan serta dapat juga merusak lingkungan, seperti lingkungan air, tanah dan udara. Pestisida dapat terserap ke dalam tanah, terdifusi ke udara dan dapat terbilas oleh air hingga mengalir ke perairan di sekitar lahan pertanian (Ardiwinata, 1999). Perairan di sekitar kawasan pertanian dapat tercemar oleh residu pestisida yang masuk ke dalamnya, pestisida tersebut akan diserap oleh sedimen dasar perairan, plankton, algae, invertebrata perairan, tumbuhan air hingga dapat meracuni organisme non target seperti organisme akuatik salah satunya adalah ikan (Edward, 1976).

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu organisme akuatik yang paling banyak dibudidayakan di wilayah Sumatera Barat dengan persentase budidaya mencapai 80% (BPS, 2010). Ikan nila dapat dijadikan salah satu bioindikator perairan, karena memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya (Djatmiko, 2007). Apabila suatu perairan telah tercemar, maka akan dapat mengganggu seluruh ekosistem akuatik di perairan tersebut bahkan dapat berdampak pada manusia yang memanfaatkan perairan tersebut (Pimental, 1974). Pencemaran perairan yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida, terutama pestisida jenis klorpirifos dapat diketahui salah satunya dengan menggunakan uji toksisitas akut. Uji toksisitas akut dengan menggunakan hewan uji merupakan salah satu bentuk penelitian toksikologi perairan yang berfungsi untuk menentukan tingkat toksisitas insektisida klorpirifos dalam konsentrasi tertentu. Parameter yang diukur biasanya berupa kematian hewan uji, yang hasilnya dinyatakan sebagai konsentrasi yang menyebabkan 50% kematian hewan uji (LC 50 ) dalam waktu yang relatif pendek, yaitu satu sampai empat hari (Soemirat, 2003). Penelitian sebelumnya mengenai uji toksisitas akut LC 50 insektisida klorpirifos telah dilakukan terhadap ikan mujair oleh Hermawanto (2006), menghasilkan nilai LC 50 96 jam sebesar (0,29 ± 0,015) mg/l yang termasuk kategori sangat toksik dan pada ikan tawes sebesar (2,42 ± 0,180) mg/l yang termasuk dalam kategori toksik. Yudhi (2014), melakukan uji toksisitas akut insektisida klorpirifos terhadap biota uji ikan guppy menghasilkan nilai LC 50 96 jam sebesar 0,74 mg/l yang termasuk kategori toksisitas sangat toksik. Selain itu Ali (2004) juga pernah melakukan uji toksisitas akut klorpirifos terhadap larva ikan nila yang menghasilkan nilai LC 50 96 jam sebesar 1,57 mg/l yang termasuk dalam kategori toksik. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengenai uji toksisitas akut insektisida klorpirifos pada organisme trofis tingkat 4 diantaranya ikan mujair, ikan tawes, ikan guppy dan larva ikan nila, belum ada penelitian terkait terhadap ikan nila.

Oleh karena itu, perlu dilakukan uji toksisitas akut insektisida klorpirifos terhadap hewan uji ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan nila (Oreochromis niloticus) dianggap dapat mewakili biota perairan di wilayah Sumatera Barat karena paling banyak dibudidayakan, sifat ikan nila juga sensitif terhadap adanya material beracun di perairan serta penyebarannya luas dan mudah didapat dalam jumlah yang banyak. Dengan adanya uji toksisitas akut ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana tingkat bahaya konsentrasi insektisida klorpirifos terhadap ikan nila, serta juga dapat mengetahui hubungan konsentrasi insektisida klorpirifos dengan persentase kematian ikan nila yang didapat selama uji toksisitas akut. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai LC 50 insektisida klorpirifos terhadap ikan nila (Oreochromis niloticus). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis nilai LC 50 insektisida klorpirifos dengan menggunakan hewan uji Ikan nila (Oreochromis niloticus); 2. Menganalisis hubungan nilai konsentrasi insektisida klorpirifos dengan persentase kematian ikan nila menggunakan analisis korelasi dan regresi. 1.3 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai toksisitas klorpirifos di perairan wilayah Sumatera Barat; 2. Bagi kepentingan kebijakan pembangunan, penelitian ini diharapkan mampu sebagai rekomendasi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan dalam strategi upaya pengendalian pencemaran air terutama air yang telah tercemar oleh pestisida jenis insektisida klorpirifos.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup atau batasan masalah pada pengerjaan tugas akhir ini meliputi: 1. Uji toksisitas akut lethal concentration 50 (LC 50 ) terhadap ikan nila (Oreochromis niloticus) mengacu pada standar OECD 203, 1992 mengenai Fish, Acute Toxicity Test dan USEPA 2002, edisi kelima mengenai Method for Measuring the Acute Toxicity of Effluents and Receiving Waters to Freshwater and Marine Organism dengan waktu pengamatan 96 jam; 2. Pestisida yang digunakan adalah insektisida golongan organofosfat jenis klorpirifos dengan merk dagang dursban 200EC sebagai bahan dasar; 3. Parameter kualitas air yang diamati pada penelitian ini adalah temperatur, ph, dan DO; 4. Sampel yang digunakan adalah sampel artifisial; 5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah static test; 6. Analisis data menggunakan metode analisis LC 50 berdasarkan USEPA dan metode analisis statistik. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori mengenai pestisida, formulasi pestisida, penggolongan pestisida, tingkat pencemaran pestisida, klorpirifos, pemilihan hewan uji, uji toksisitas, penelitian toksisitas akut klorpirifos dan ikan nila, metode analisis data toksisitas akut, dan metode analisis statistik. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang tahapan atau metode-metode yang akan dilakukan dalam penelitian, serta langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian dan analisis data.

BAB IV BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil yang didapatkan dari penelitian serta pembahasan terhadap hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut. PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta saran untuk penelitian selanjutnya.