Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni

dokumen-dokumen yang mirip
: Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Sorting. Quick Sort

Nama : Suseno Rudiansyah NPM : Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2

SORTING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Bubble Sort (Pengurutan Gelembung / Pemberatan)

Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :

DATA SORTING. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

7. SORTING DAN SEARCHING

BAB 8 SORTING DAN SEARCHING

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS

Pengertian Algoritma Pengurutan

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-4 - Hal 1

BAB VI Pengurutan (Sorting)

Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman

Modul Praktikum Algoritma dan Struktur Data

STRUKTUR SELEKSI DAN PERULANGAN PADA ALGORITMA

SORTING ARRAY FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNISBANK SEMARANG : ANDY KRISTIANTO : Disusun Oleh :

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting

SORTING (PENGURUTAN DATA)

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

BAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

BAB VI SEARCHING (PENCARIAN)

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN)

KONSTANTA DAN VARIABEL

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom

SEQUENTIAL SEARCH 11/11/2010. Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13

Algoritma BAB V LOOP ( PERULANGAN )

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi dan Perulangan

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)

Pengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:

Algoritma dan Pemrograman Bab 05 Struktur Pengulangan. Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia

SORTING (Pengurutan)

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Praktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

MATERI 4 PENYELEKSIAN KONDISI

DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF

Pertemuan 6 Array Objektif: 1. Memahami cara mendeklarasi tipe indeks dalam array 2. Dapat membuat program sederhana menggunakan array Pertemuan 6 53

Array ARRAY BERDIMENSI SATU. Representasi (Pemetaan) di memori. Lihat gambar dibawah ini, nilai data A (18) dismpan mulai dari alamat 1136 di memori.

Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal

PENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort

BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER

Algoritma dan Struktur Data

SORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida

Gambar 1. Langkah-langkah pengurutan metode Insertion Sort (1)

Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

SORTING (BAGIAN II) Proses kelima

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1

Algoritma Pemrograman

MATERI 2 JENIS-JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA

Kompleksitas Algoritma

BAB 6 Array Dua Dimensi

Modul Algoritma Dan Pemrograman Pascal

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS

Pertemuan XII ALGORITMA. Algoritma & Pemrograman Ken Kinanti P 1. {Pencarian Beruntun / Sequential Search}

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas terbentuknya Lembar Tugas

Kompleksitas Algoritma

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Array, Record, sorting : Elektro Unud (MSU) Page 1 of 13

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN

Materi 4: SORTING (PENGURUTAN) Dosen:

BAB IV STRUKTUR PROGRAM Struktur program pada dasarnya tersusun 3 struktur program utama yaitu : a. Struktur Berurutan (Sequence Structure) b.

METODE DEVIDE AND CONQUER

ARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}

Alpro & Strukdat 1 C++ (Sorting) Dwiny Meidelfi, M.Cs

Algoritma Pemrograman

# TEN Sorting PENDAHULUAN

Kompleksitas Algoritma (1)

Algoritma HitungGajiKaryawan Deklarasi NIK,Nama,Jabatan : String Gaji, Tunj, Pajak, Gaber : Real

BAB V SORT. Proses penukaran tidak dapat langsung dilakukan dengan cara : nilai[1] = nilai[2]; nilai[2] = nilai[1];

PRAKTIKUM 7 TIPE DATA TERSTRUKTUR. Larik : deretan data yang punya type data sejenis. Misalnya : Daftar Nomor Telpon, Tabel Pajak dll.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

STRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar

STRUKTUR DATA (3) sorting array. M.Cs

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STRUKTUR DATA

Algoritma & Pemrograman 1. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS

BAB 2 SORTING (PENGURUTAN)

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY

Pertemuan 4 Perulangan

PROSES PENJUALAN BUKU

Algoritma Shell Sort Ascending Dan Binary Sequential Search Menggunakan C

Sorting. Pertemuan ke 14.

Sorting Algorithms. Definisi

Indentifier, Keywords, Variable, Tipe Data dan Operator. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Algoritma Pemrograman

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Sorting Algorithms. Buble Sort

Transkripsi:

Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni Abstrak Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu. Empat teknik pengurutan yaitu: (1) Bubble Sort; (2) Selection Sort; (3) Insertion Sort; dan (4) Quick Sort. Metode Bubble Sort mengurutkan elemen dengan memindahkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya, jika elemen sekarang nilainya lebih besar (>) dari elemen berikutnya, maka tukar posisi. Metode Selection Sort adalah teknik yang membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya sampai dengan elemen yang terakhir. Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil dari elemen sekarang maka dicatat posisinya dan kemudian ditukar. Dan begitu seterusnya. Sedangkan pada metode Insertion Sort pengurutan dilakukan dengan cara membandingkan data ke-i (dimana I dimulai dari data ke-2 sampai dengan data terakhir) dengan data berikutnya. Jika ditemukan data yang lebih kecil maka data tersebut disisipkan ke depan sesuai posisi yang seharusnya. Sedangkan Quick Sort akan membandingkan suatu elemen (pivot) dengan elemen yang lain sehingga elemen-elemen lain yang lebih kecil dari pivot tersebut terletak di sebelah kirinya dan elemen-elemen lain yang lebih besar dari pivot tersebut terletak di sebelah kanannya. Kata Kunci: sorting, bubble sort, selection sort, insertion sort, quick sort A. DEFINISI SORT Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu. Pada umumnya terdapat 2 jenis pengurutan : Ascending (Naik) Descending (Turun) Contoh : Data Acak : 5 6 8 1 3 25 10 Terurut Ascending : 1 3 5 6 8 10 25 Terurut Descending : 25 10 8 6 5 3 1 B. BUBBLE / EXCHANGE SORT Memindahkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya, jika elemen sekarang nilainya lebih besar (>) dari elemen berikutnya, maka tukar posisi. Contoh proses pengurutannya diberikan sebagai berikut: 375

Langkah 1 : 22 10 15 3 8 2 22 10 15 3 2 8 22 10 15 2 3 8 22 10 2 15 3 8 Pengecekan dapat dimulai dari data paling awal atau paling akhir. Pada contoh di samping ini pengecekan di mulai dari data yang paling akhir. Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil maka tukar. Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan data yang paling awal. 22 2 10 15 3 8 2 22 10 15 3 8 Langkah 2 : 2 22 10 15 3 8 2 22 10 15 3 8 2 22 10 3 15 8 Kembalinya data paling akhir dibandingkan dengan data didepannya jika ternyata lebih kecil maka tukar, tetapi kali ini pengecekan tidak dilakukan sampai dengan data paling awal yaitu 2 karena data tersebut pasti merupakan data terkecil (didapatkan dari hasil pengurutan pada langkah 1). 2 22 3 10 15 8 2 3 22 10 15 8 Proses pengecekan pada langkah 3 dst. Sama dengan langkah sebelumnya. Langkah 3 : Langkah 4 : 2 3 22 10 15 8 2 3 22 10 8 15 2 3 22 8 10 15 2 3 8 22 10 15 2 3 8 22 10 15 2 3 8 10 22 15 2 3 8 22 10 15 Langkah 5 : Terurut : 2 3 8 10 22 15 Proses di atas adalah pengurutan data dengan metoda bubble ascending. Untuk yang descending adalah kebalikan dari proses diatas. Berikut penggalan listing program Procedure TukarData dan Procedure Bubble Sort. 2

Procedure TukarData Procedure TukarData(var a,b : word); Var c : word; c:=a; a:=b; b:=c; End; Procedure Bubble Sort Ascending Procedure Asc_Bubble(var data:array; jmldata:integer); Var i,j : integer; For i:= 2 to JmlData do For j:= JmlData DownTo i Do If data[j] < data[j-1] Then Tukardata (data[j], data[j-1]); End; Untuk pengurutan secara descending anda hanya perlu menggantikan baris ke-6 dengan berikut ini : If data[j] > data[j-1] then C. SELECTION SORT Membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya sampai dengan elemen yang terakhir. Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil dari elemen sekarang maka dicatat posisinya dan kemudian ditukar. Dan begitu seterusnya. Proses : Langkah 1: Langkah 2 : 22 10 15 3 8 2 pembanding Posisi 22 > 10 2 10 < 15 2 10 > 3 4 3 < 8 4 3 > 2 6 Posisi data ke-1(22) = 6 Tukar data ke-1 dengan data ke-6 2 10 15 3 8 22 2 10 15 3 8 22 pembanding Posisi 10 < 15 2 10 > 3 4 3 < 8 4 3 < 22 4 Posisi data ke-2(10) = 4 Tukar data ke-2 dengan data ke-4 2 3 15 10 8 22 3

Langkah 3 : Langkah 4 : 2 3 15 10 8 22 pembanding Posisi 15 > 10 4 10 > 8 5 8 < 22 5 Posisi data ke-3(15) = 5 Tukar data ke-3 dengan data ke-5 pembanding Posisi 10 < 15 4 10 < 22 4 Posisi data ke-4 tetap Pada posisinya = 4 (tidak berubah) Langkah 5 : Terurut : pembanding Posisi 15 < 20 5 posisi data ke-5 tetap pada posisinya = 5 (tidak Proses pengurutan di atas adalah dengan metoda selection Ascending. Untuk descending hanyalah kebalikan dari proses di atas. Berikut penggalan listing program Procedure Selection Sort secara ascending Procedure Selection Sort Ascending Procedure Asc_Selection; Var min, pos : byte; For i:= 1 to max-1 do Pos:=i; For j:= i+1 to max do If data[j] < data[pos] then pos:=j; If i <> pos then tukardata(data[i],data[pos]); End; End; Untuk pengurutan secara descending, anda hanya perlu mengganti baris ke-8 sbb : if data[pos] < data[j] then pos:=j; D. INSERTION SORT Pengurutan yang dilakukan dengan cara membandingkan data ke-i (dimana I dimulai dari data ke-2 sampai dengan data terakhir) dengan data berikutnya. Jika ditemukan data yang lebih 4

kecil maka data tersebut disisipkan ke depan sesuai posisi yang seharusnya. Proses : Langkah 1: Langkah 2 : 22 10 15 3 8 2 10 22 15 3 8 2 temp cek geser 10 temp<22 data ke-1 posisi 2 temp menempati posisi ke-1. 10 22 15 3 8 2 temp cek geser 15 temp<22 data ke-2 posisi 3 temp>10 temp menempati posisi ke-2. 10 15 22 3 8 2 Langkah 3 : Langkah 4: 10 15 22 3 8 2 temp cek geser 3 temp < 22 data ke-3 posisi 4 temp < 15 data ke-2 posisi 3 temp < 10 data ke-1 posisi 2 temp menempati posisi ke-1. 3 10 15 22 8 2 Langkah 5 : Langkah 6 : 3 8 10 15 22 2 temp cek geser 2 Procedure temp Insertion < 22 data Sort ke-5 posisi Ascending 6 temp < 15 data ke-4 posisi 5 temp < 10 data ke-3 posisi 4 temp < 8 data ke-2 posisi 3 temp < 3 data ke-1 posisi 2 temp menempati posisi ke-1. 3 10 15 22 8 2 temp cek geser 8 temp < 22 data ke-4 posisi 5 temp < 15 data ke-3 posisi 4 temp < 10 data ke-2 posisi 3 temp > 3 temp menempati posisi ke-2. 3 8 10 15 22 2 Procedure Asc_Insert; For i := 2 to max do Temp :=data[i]; j := i-1; 5

while (data[j] > temp) and (j>0) do data[j+1] := data[j]; dec(j); data[j+1]:=temp; Untuk pengurutan secara descending anda tinggal mengganti baris ke 8 dengan baris berikut ini : While(data[j] < temp)and(j>0)do E. QUICK SORT Membandingkan suatu elemen (disebut pivot) dengan elemen yang lain dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga elemen-elemen lain yang lebih kecil daripada pivot tersebut terletak di sebelah kirinya dan elemen-elemen lain yang lebih besar daripada pivot tersebut terletak di sebelah kanannya. Sehingga dengan demikian telah terbentuk dua sublist, yang terletak di sebelah kiri dan kanan dari pivot. Lalu pada sublist kiri dan sublist kanan kita anggap sebuah list baru dan kita kerjakan proses yang sama seperti sebelumnya. Demikian seterusnya sampai tidak terdapat sublist lagi. Sehingga didalamnya telah terjadi proses Rekursif. Proses : Bilangan yang di dalam kurung merupakan pivot Persegi panjang yang digambarkan dengan garis terputus-putus menunjukkan sublist. i bergerak dari sudut kiri ke kanan sampai mendapatkan nilai yang >= pivot. j bergerak dari sudut kanan ke kiri sampai menemukan nilai yang < pivot. Langkah 1 : Index = 1 2 3 4 5 6 j 22 10 15 3 8 2 i i berhenti pada index ke-1 karena langsung mendapatkan nilai yang > dari pivot (15). j Berhenti pada index ke-6 karena juga langsung mendapatkan nilai yang < dari pivot. Karena i < j maka data yang ditunjuk olh I ditukar dengan data yang ditunjuk oleh j sehingga menjadi : 2 10 15 3 8 22 6

Langkah 2 : Index = 1 2 3 4 5 6 j 2 10 15 3 8 22 i i berhenti pada index ke-3 (pivot) karena tidak menemukan bilangan yang > dari pivot. j berhenti pada index k-5 menunjuk pada nilai yang < dari pivot. Karena i < j maka data yang ditunjuk oleh i (pivot) ditukar dengan data yang ditunjuk oleh j sehingga menjadi : 2 10 8 3 15 22 Langkah 3 : Index = 1 2 3 4 5 6 2 10 8 3 15 22 i j Proses yang sama seperti sebelumnya dilakukan terhadap 2 buah sublist yang baru (ditandai dengan persegi panjang dengan garis terputus-putus). Atau dapat juga digambarkan dalam bentuk tree seperti di bawah ini dengan pivot yang ditandai dengan huruf tebal. Kemudian setelah terurut dibaca inorder. 7

Procedure Quicksort dengan nilai paling kiri sebagai pembanding (pivot): Procedure Asc_Quick(L,R : Integer); Var i, j:integer; If L<R then i := L; j := R+1; repeat repeat inc(i) until data[i] >= data[1]; repeat dec(j) until data[j] <= data[1]; if i < j then tukardata (data[i], data[j]); until i > j; tukardata (data[1], data[j]); Asc_Quick(L,j-1); Asc_Quick(j+1,R); End; End; Untuk pengurutan secara descending anda tinggal mengganti tanda aritmatik pada baris ke 8 dan 9 sehingga menjadi seperti baris berikut : repeat inc(i) until data[i] >= data[l]; repeat dec(j) until data[j] <= data[l]; Procedure Quick Sort dengan nilai tengah sebagai pembanding (pivot). Procedure Asc_Quick(L,R : Integer); Var mid, i, j : integer; i:= L; j:=r; mid := data[(l+r) div 2]; repeat while data[i] < mid Do inc(i); while data[j] > mid do dec(j); if i < j then change(data[i],data[j]); inc(i); dec(j); until i > j; if L < j then Asc_Quick(L, j); if i > R then Asc_Quick(i, R); Untuk pengurutan secara descending, anda hanya perlu mengganti baris ke-6 & 7 sbb: while data[j] < mid do inc(j); while data[k] > mid do dec(k); 8

Contoh: Anda diminta membuat sebuah program sorting dengan metode bublsort. Mintalah user untuk memasukkan 10 angka. Lalu tampilkan angka-angka tersebut setelah disort baik secara ascending maupun descending. Layar 1: Masukkan 10 data = = = = = = = = = = Data ke-1 = 5 Data ke-6 = 45 Data ke-2 = 2 Data ke-7 = 8 Data ke-3 = 67 Data ke-8 = 23 Data ke-4 = 43 Data ke-9 = 39 Data ke-5 = 90 Data ke-10 = 7 {ket : tampilan ketika mengiput 10 angka} Layar 2 : 5 2 67 43 90 45 8 23 39 7 Data yang telah diurutkan : * * * * * * * * * * * * * * * * * * Ascending : 2 5 7 8 23 39 43 45 67 90 Descending : 90 67 45 43 39 23 8 7 5 2 {ket : tampilan setelah dilakukan bubble sort} Jawaban : contoh: sortir buble. uses crt; const max = 10; Type arr = array[1..max] of byte; Var i : byte; Data : arr; Procedure Input; Clrscr; Writeln ( Masukkan 10 data ); Writeln ( = = = = = = = = = = ); For i := 1 to max do {input 10 data} write( Data ke-, i, = ); readln(data[i]); Clrscr; For i := 1 to max do Write(data[i], ); Writeln; Writeln ( * * * * * * * * * * * * * * *); Writeln ( Data yang telah diurutkan : ); Procedure Change (var a,b :byte); {procedure untuk menukar data} 9

Var c : byte; c := a; a := b; b := c; Procedure Asc_Buble; {pengurutan secara ascending} Var p,q : byte; flaq : boolean; flaq:=false; p:=2; while (p<max) and (not flaq) do flaq:=true; for q := max downto p do if data[q] < data[q-1] then change (data[q], data[q-1]); flaq:=false; inc(i); write( Ascending : ); Procedure Desc_Buble; {pengurutan secara descending} Var p, q : byte; Flaq : boolean; flaq:=false; p:=2; while (p<max) and (not flaq) do flaq:=true; for q := max downto p do if data[q] < data[q-1] then change (data[q], data[q-1]); flaq:=false; inc(i); write( Descending : ); Procedure Output; For i := 1 to max do Write(data[i], ); Writeln; {program utama} Input; Asc_buble; output; Desc_buble; output; Readkey; 10

end. Contoh Program sort PROGRAM SORTING_BUBLE; USES CRT; VAR DERET : array[1..100] of integer; loop,nested,banyak, tampung : integer; clrscr; write('masukan berapa bilangan yang anda inginkan: '); readln(banyak); for loop :=1 to banyak do write('bilangan ke', loop:3,'='); readln(deret[loop]); {proses pengurutan ascending} for loop := 1 to banyak -1 do for nested :=loop + 1 to banyak do if(deret[nested]<deret[loop]) then tampung := deret[nested]; deret[nested] :=deret [loop]; deret[loop] :=tampung; {cetak hasil secara ascending} writeln; writeln('hasil sort secara Ascending'); for loop := 1 to banyak do writeln('data Ke: ',loop:3, '= ', deret[loop]); {cetak hasil Descending} writeln('hasil sort secara Descending'); for loop := banyak downto 1 do writeln('data Ke: ',(banyak-loop+1):3, '= ', deret[loop]); readkey; end. Contoh : Program Sort Max PROGRAM Pilihmaks; USES CRT; VAR DERET : array[1..100] of integer; loop,nested,banyak, tampung,imaks : integer; clrscr; writeln('metode SELECTION SORT MAKSIMUM'); write('masukan berapa bilangan yang anda inginkan: '); readln(banyak); for loop := 1 to banyak do write('bilangan ke', loop:3,'='); readln(deret[loop]); {proses pengurutan ascending} for loop := banyak downto 2 do imaks:=1; for nested := 2 to loop do if(deret[nested] > deret[imaks]) then imaks:=nested; 11

tampung := deret[imaks]; deret[imaks] := deret [loop]; deret[loop] :=tampung; {cetak hasil secara ascending} writeln; writeln('hasil sort secara Ascending'); for loop := 1 to banyak do writeln('data Ke: ',loop:3, '= ', deret[loop]); WRITELN('====================================='); {cetak hasil Descending} writeln('hasil sort secara Descending'); for loop := banyak downto 1 do writeln('data Ke: ',(banyak-loop+1):3, '= ', deret[loop]); WRITELN('====================================='); WRITELN('THANKS FOR YOU'); readln; end. Program Insert sort PROGRAM Insertion_Sort; {USES CRT;} VAR Larik : array[1..100] of integer; i,j,n, X : integer; ketemu : boolean; {clrscr;} writeln('metode Pengurutan sisip max dan min'); writeln('==================================='); write('masukan Banyak Data: '); readln(n); for i :=1 to N do write('bilangan ke', i:3,'='); readln(larik[i]); {proses pengurutan ascending} for I := 2 to N do X := Larik[I]; J := I -1; ketemu :=false; while (J >= 1) and (not ketemu) do if X < Larik[J] then Larik[J + 1] := Larik[J]; J := J - 1; end else ketemu := true; Larik[J+1] := X; {cetak hasil secara ascending} writeln; writeln('hasil sort secara Ascending'); writeln('vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv'); for i := 1 to N do 12

writeln('data Ke: ',i:3, '= ', Larik[i]); writeln; {cetak hasil Descending} writeln('hasil sort secara Descending'); writeln('vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv'); for i := N downto 1 do writeln('data Ke: ',(N - i + 1):3, '= ', Larik[i ]); readln; end. F. DAFTAR PUSTAKA Budi Sutedjo, S.Kom., MM dan Michael AN, S.Kom., 2004, Algoritma dan Teknik Pemrograman Konsep, Implementasi dan Aplikasi, Yogyakarta: ANDI. Fathul Wahid, 2004, Dasar-Dasar Algoritma dan Pemrograman, Yogyakarta: ANDI. Heri Sismoro, 2005, Pengantar Logika Informatika, Algoritma dan Pemrograman Komputer, Yogyakarta: ANDI. Jogiyanto H.M., 1997, Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa Pascal Jilid 1, Yogyakarta: ANDI Offset. Yulikuspartono, S.Kom., 2004, Pengantar Logika dan Algoritma, Yogyakarta: ANDI. 13