DAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika

dokumen-dokumen yang mirip
LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

DAN TEGANGAN LISTRIK

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA. Jl. Ganesha No 10 Bandung Indonesia SOLUSI

GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

BAB II LANDASAN TEORI

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

Materi ajar. Kapasitor

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

Conductor dan Dielektrik

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Induktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( )

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

KAPASITOR DAN INDUKTOR

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

Xpedia Fisika. Soal Listrik Magnet

KARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa ( )

E 8 Pengisian dan Pengosongan Kapasitor

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I ORDE PERTAMA RANGKAIAN RL DAN RC (E6)

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

Menu hari ini: Induktansi & Energi Magnetik Material Magnet

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

8 RANGKAIAN PENYEARAH

KAPASITOR : ANTARA MODEL DAN REALITA oleh : Sugata Pikatan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan

TOPIK 4. Kapasitansi. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

Rangkaian Listrik II

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN

Induksi Elektromagnet

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Tujuan Instruksional

Antiremed Kelas 12 Fisika

Rudi Susanto

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

I. Tujuan Praktikum. kapasitor. muatan listrik pada kapasitor. 1. Mengetahui bentuk dan jenis Kapasitor.

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

RESUM MATERI ELEKTRONIKA TENTANG KAPASITOR

BAB I KONSEP RANGKAIAN LISTRIK

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

UN SMA IPA 2009 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

Disusun oleh: RIZKY AMALIA NURLELA (060151)

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

EKSPERIMEN FISIKA DASAR 2. Rangkaian RC PENGISIAN KAPASITOR

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA NEGERI 16 SURABAYA

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI...

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Preparasi, Pencetakan dan Penyinteran Varistor

Konduktor dan isolator

Rangkaian RLC Arus AC (E7)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

Medan Magnetik. Sumber Tegangan

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II. By: Khairil Anwar, ST.,M.Kom. Create: Khairil Anwar, ST., M.Kom

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

+ 4 KAPASITOR, INDUKTOR DAN RANGKAIAN A 4. Bentuk Gelombang lsyarat (signal) Isyarat adalah merupakan informasi dalam bentuk perubahan arus atau tegangan. Perubahan bentuk isyarat terhadap fungsi waktu atau bentuk gelombang merupakan bagian yang sangat panting pada elektronika. Bentuk gelombang isyarat yang sering kita jumpai diantaranya adalah seperti diperlihatkan pada gambar 4.. "! # $ % & ' ( ) * ) ' A B A 9 : ; < = >? @ 7 8 7, -. / 0 2 3 4 05 6 Gambar 4. Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika Tegangan searah atau kontinu dihasilkan oleh sebuah baterai generator arus D. Arus undakan (step) mengalir saat sebuah saklar dinyalakan yang menghasilkan 26 ELEKTRONIKA DASAR

tegangan searah, misalnya saat sebuah radio dinyalakan. Arus pulsa jika sebuah saklar dinyalakan (ON) kemudian dimatikan (OFF), digunakan untuk sistem informasi pada komputer. Gelombang gergaji naik secara linier kemudian reset. Arus eksponensial (menurun) mengalir saat energi disimpan dalam medan listrik pada suatu kapasitor dan dibiarkan bocor melalui sebuah resistor. Tegangan sinus diperoleh saat sebuah kumparan diputar dengan kecepatan konstan pada suatu medan listrik. 4.2 Kapasitor Pada dasarnya sebuah kapasitor merupakan dua keping konduktor yang dipisahkan oleh suatu insulator (udara, hampa udara atau suatu material tertentu). Secara skematis sebuah kapasitor keping sejajar dapat digambarkan seperti pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Kapasitor keping sejajar Misalkan tegangan D dikenakan pada kedua keping seperti ditunjukkan pada gambar 4.2. Karena kedua keping tersebut dipisahkan oleh suatu insulator, pada dasarnya tidak ada elektron yang dapat menyeberang celah di antara kedua keping. Pada saat baterai belum terhubung, kedua keping akan bersifat netral (belum temuati). Kapasitor, Induktor dan Rangkaian A 27

Saat baterai terhubung, titik dimana kawat pada ujung kutub negatif dihubungkan akan menolak elektron, sedangkan titik dimana kutub positif terhubungkan menarik elektron. Elektron-elektron tersebut akan tersebar ke seluruh keping kapasitor. Sesaat, elektron mengalir ke dalam keping sebelah kanan dan elektron mengalir keluar dari keping sebelah kiri; pada kondisi ini arus mengalir melalui kapasitor walaupun sebenamya tidak ada elektron yang mengalir melalui celah kedua keping tersebut. Setelah bagian luar dari keping termuati, berangsur-angsur akan menolak muatan baru dari baterai. Karenanya arus pada keping tersebut akan menurun besarnya terhadap waktu sampai kedua keping tersebut berada pada tegangan yang dimiliki baterai. Keping sebelah kanan akan memiliki kelebihan elektron yang terukur dengan muatan -Q dan pada keping sebelah kiri temuati sebesar +Q. Besarnya muatan Q ini karenanya proporsional dengan V atau Q V Konstanta proporsionalitas tersebut dinyatakan sebagai kapasitansi atau Q = V (4.) dimana satuan kapasitansi ini dinyatakan dengan farad (F). Secara umum hubungan antara muatan dan tegangan untuk sebuah kapasitor dapat dituliskan sebagai q = v (4.2) dengan demikian arus i yang mengalir diberikan oleh i = dq / = dv / (4.3) 28 ELEKTRONIKA DASAR

atau v = q / t = i 0 + V o (4.4) 4.3 Induktor Telah diketahui bahwa elektron yang bergerak atau arus listrik yang mengalir akan menghasilkan medan magnet. Namm kebalikannya untuk menghasilkan arus listrik (arus induksi) perlu dilakukan perubahan medan magnet. Percobaan yang sangat sederhana dapat dilakukan seperti diskemakan pada gambar 4.3. Saat saklar (switch) ditutup dan arus mengalir secara tetap pada kumparan di bagian bawah, maka tidak ada arus induksi yang mengalir pada kumparan bagian atas. Namun sesaat saklar ditutup (atau dibuka) sehingga medan magnet yang dihasilkan berubah, maka voltmeter akan menunjukkan adanya perubahan tegangan induksi. Besamya tegangan yang dihasilkan adalah sebanding dengan perubaban arus induksi, dapat dituliskan sebagai: v = L di / dimana harga proporsinalitas L disebut induksi diri atau induktansi dengan satuan henry (H). Gambar 4.3 Percobaan sederhana terjadinya induksi diri pada induktor Kapasitor, Induktor dan Rangkaian A 29

Gambar 4.4 Terjadinya arus transien pada rangkaian R 4.4 Arus Transien pada Rangkaian R Gambar 4.4 menjelaskan proses pemuatan dan pelucutan muatan pada sebuah kapasitor. Jika mula-mula saklar berada pada posisi dalam waktu yang relatif lama maka kapasitor akan termuati sebesar V volt. Pada keadaan ini kita catat sebagai t = 0. Saat saklar dipindah ke posisi 2, muatan kapasitor mulai dilucuti (discharge) sehingga tegangan pada kapasitor tersebut mulai menurun. Saat tegangan pada kapasitor mulai menurun, energi yang tersimpan akan dilepas menjadi panas melalui resistor. Karena tegangan pada kapasitor adalah sama dengan tegangan pada resistor maka arus yang lewat rangkaian juga akan menurun. Proses ini terus berlangsung sampai seluruh muatan terlucuti atau tegangan dan arus menjadi nol sehingga rangkaian dalam keadaan stabil (steady-state). Untuk menentukan persamaan tegangan dan arus saat muatan kapasitor dilucuti dapat digunakan hk Kirchhoff tentang arus sebagai berikut. i ( t) + i ( t) = 0 R (4.5) Dengan menggunakan hubungan V-I pada dan R diperoleh dv v + R = 0 (4.6) 30 ELEKTRONIKA DASAR

Dibagi dengan dan dengan mendifinisikan τ = R, didapat dv v + τ = 0 (4.7) Persaman 4.7 berlaku untuk t > 0 dan mempunyai persyaratan kondisi awal v ( 0) = V. Solusi dari persamaan tersebut untuk t > 0 dapat ditunjukkan sebagai v t / τ ( t) = v ( 0) e V e t /τ = (4.8) merupakan persamaan eksponensial dimana v ( t) V = merupakan harga sesaat = amplitudo atau harga maksimum e = 2,78... t = waktu dalam detik τ = konstanta waktu dalam detik Gambar 4.5 Plot pelucutan tegangan kapasitor Kapasitor, Induktor dan Rangkaian A 3

Persamaan eksponensial ini menggambarkan bagaimana kondisi kapasitor saat muatannya dilucuti. Secara grafik persamaan tersebut dapat diplot seperti diperlihatkan pada gambar 4.5. Terlihat bahwa pada kondisi akhir ( v ( ) ), harga tegangan kapasitor adalah nol. Dapat dijelaskan, untuk proses pengisian kapasitor diperoleh: v t /τ ( t) V ( e ) = (4.9) 4.5 Rangkaian Diferensiator Rangkaian R pada gambar 4.6-a dapat berfungsi sebagai rangkaian deferensiator, yaitu keluaran merupakan derivatif dari masukan. Untuk kasus masukan tegangan berupa gelombang kotak, tegangan keluaran proportional dengan proses pemuatan dan pelucutan sebagai reaksi dari tegangan undakan (step voltage). Dalam hal ini rangkaian R berfungsi sebagai pengubah gelombang kotak menjadi bentuk rangkaian pulsa jika konstanta waktu R berharga lebih kecil dibandingkan periode dari gelombang masukan. Dengan melakukan pendekatan dan menggunakan hk Kirchhoff tentang tegangan diperoleh: v = v + v v (4.0) R Jika v R dianggap sangat kecil dibandingkan dengan v. Karena i = dv, / v = v dv = R i = R 2 R dv R (4.) Terlihat bahwa keluaran (output) proportional dengan derivatif dari masukan (input). 32 ELEKTRONIKA DASAR

W l _ d j Z k X Y X l D E F G Z [ H I J K I L M N I O I L P Q R Q S Q L T O I U V S \ ] ^ _ ` a b c ` d ` a e a f g b h ` f i h Gambar 4.6 Rangkaian R sebagai deferensiator dan integrator 4.6 Rangkaian Integrator Rangkaian R dapat juga digunakan sebagai rangkaian integrator seperti ditunjukkan pada gambar 4.6-b. Secara umum berlaku, v = v + v v ir (4.2) R R = Jika v berharga sangat kecil dibandingkan dengan v R (yaitu j ika R > T). Karena tegangan kapasitor besamya proportional dengan integral i v / R, = i v R v2 (4.3) dan keluaran merupakan harga integral dari masukan. Kapasitor, Induktor dan Rangkaian A 33