Alginofit 20 gram. Perendaman KOH 2% selama 30 menit. Dicuci dengan air mengalir. Perendaman NaOH 0,5% selama 30 menit. Dicuci dengan air mengalir

dokumen-dokumen yang mirip
II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Laut (BBL) stasiun

METODE PENELITIAN. Budidaya rumput laut K. alvarezii dilakukan di Desa Ketapang Kecamatan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

3. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

PRAKATA. Purwokerto, Januari Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. internasional. Menurut Aslan (1991), ciri-ciri umum genus Eucheuma yaitu : bentuk

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

IV METODOLOGI. Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

Produksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode long-line

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

Peralatan dan Metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Bab III Metodologi Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY.

BAB III METODE PENELITIAN. stasiun pengambilan terlampir pada Lampiran 1. Proses identifikasi pada sampel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Peneltian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Riau dan di Laboratorium Patologi, Entimologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

3. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

1. PENDAHULUAN. berkembang pada substrat dasar yang kuat (Andi dan Sulaeman, 2007). Rumput laut

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

Transkripsi:

Lampiran 1. Skematis cara kerja ekstraksi alginat Alginfit 0 gram Perendaman KOH % selama 0 menit Dicuci dengan air mengalir Perendaman NaOH 0,5% selama 0 menit Dicuci dengan air mengalir Perendaman HCl 0,5% selama 0 menit Dicuci dengan air mengalir Ekstraksi NaCO 5% (suhu 80 C selama jam) Penyaringan Pengasaman HCl 5% (ph,8-,) (selama 15 menit) Pemucatan HO % (selama 15 menit) Pengandapan KOH 10% (ph 8,5-9,0)(selama 15 menit Pengeringan dengan sinar matahari 5- hari alginat Rendemen alginat (%) x100%

Lampiran. Kalium alginat Metde apung dan dasar pada umur hst Metde apung dan dasar pada umur 14 hst Metde apung dan dasar pada umur 1 hst Metde apung dan dasar pada umur 8 hst

Lampiran. Daftar alat dan bahan yang digunakan SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN N. 1... 4. 5... 8. Nama Alat Bambu Jaring tubuler Tali rafia Tali ris Baki Hand refraktmeter ph indikatr kmpr. Timbangan digital Blender Termmeter Keping secchi Kain kassa 1. 18. 19. 0. Spatula Alat tulis Gunting 1. Spektrft meter Kamera Kantng plastik Nama Bahan 1. KOH. NaOH. HCl 4. 5... 8. NaCO HO kertas Whatman HCL Phenlpthaelin Seperangkat reagen campuran 9. Alat pengukur salinitas Merk universa Sumber api Bejana 1. 14. 15. 1. N. Kegunaan Pembuatan rakit Sebagai pemberat yang diikatkan pada ujung rakit Sebagai sistem yang digunakan dalam budidaya Untuk pengikat S. plycystum Untuk pengikat pada rakit pada tiang pancang Tempat/wadah untuk alginat Batu 9. 10. 1. Merek/Tipe HWH Hiyk Nkia By Shimadzu Spesifikasi % dan 10% 0.5% 0.5% dan 5% 5% % N.1 1N Alat pengukur derajat keasaman (ph) Untuk prses ekstraksi wadah S. plycystum saat diekstraksi Alat penimbang berat S. plycystum Untuk menghaluskan S. plycystum Sebagai alat pengukur suhu Alat pengukur kecerahan Untuk menyaring Untuk mendkumentasikan ft pada penelitian Untuk mengaduk Untuk mencatat data Alat pemtng Untuk menyimpan rumput laut Alat pengukur kadar nitrat dan fsfat Tempat dan Lab. Bilgi Akuatik Lab.Bilgi akuatik Lab. Lingkungan Kegunaan Untuk melunakkan dinding sel Untuk menghilangkan ktran pada S. plycystum Sebagai agen demineralisasi Untuk mengekstrak S. plycystum Untuk mencerahkan warna alginat Untuk menyaring sampel air yang diukur kadar fsfatnya Sebagai zat untuk pensuasana asam Larutan untuk titrasi pada pengukuran kadar fsfat Seperangkat reagen untuk pengukuran kadar fsfat

Lampiran 4. Lkasi Penelitian a. lkasi Penelitian b. Peta lkasi Penelitian ( Sumber: LAPAN Deputi Bidang Pengindraan Jauh)

Lampiran 5. Bibit S. plycystum dan metde budidaya yang digunakan a. Bibit Sargassum plycystum Metde apung Metde dasar b. Sistem jaring tubuler

Lampiran. Kisaran pengukuran parameter pendukung (Lingkungan) Waktu Parameter pendukung Kecerahan (cm) 0 10 ph,4,5 hst 14 hst Salinitas ( /) 5- Suhu ( C) Nitrat (ppm) 0,1 0, Fsfat (ppm) 0,0 0,00 Kecerahan (cm) 0 10 ph,, Salinitas ( /) 5 8 Suhu ( C) 1 hst Nitrat (ppm) 0,41 0,4 Fsfat (ppm) 0,04 0,044 Kecerahan (cm) 10 140 ph,9 8,1 Salinitas ( /) 8-9 Suhu ( C) 8 hst Kisaran Nitrat (ppm) 0,9 0, Fsfat (ppm) 0,058 0,059 Kecerahan (cm) 10 150 ph,8,8 Salinitas ( /) 5 9 Suhu ( C) Nitrat (ppm) 0,54 0,51 Fsfat (ppm) 0,09 0,08

Lampiran. Prses ekstraksi alginat S. plycystum 1. Penimbangan. Perendaman KOH % selama 0 menit. Pencucian dengan air mengalir 4. Perendaman NaOH 0.5% selama 0 menit 5. Pencucian dengan air mengalir. Perendaman HCl 0.5% selama 0 menit. Pencucian dengan air mengalir 8. Ekstraksi NaCO 5% selama jam 9. Penyaringan dengan kain kassa 10.HCl 5% (ph.8-.). Penambahan HO %, KOH 10% (ph 8.5-9.0) 1.Penuangan pada baki lalu dijemur

Lampiran 8. Data pertumbuhan S. plycystum Kmbinasi Perlakuan Metde Umur A1 A B B Rumus pertumbuhan : G Ntasi A1 A1B A1 A1 A AB A A Bbt basah (gram) 1 Jumlah (gram) 101 98 14 14 1 184 184 0 9 94 1 18 1 0 189 109 105 19 14 1 18 189 199 0 9 94 410 490 54 590 (gram.hari-1) Pertumbuhan (gram.hari ) 1 10.. 1. 191. 99 1. 14. 19..1 8.1 15.5.8 9.5 15.5 18.14.14 8 15.8 18.14.1.8 1.4 1.8 Jumlah -1 (gram.hari ) Rerata -1 (gram.hari ) 4.8 9.14 1.85 1.8 4.8 9.5 14.1 1.1. 4.14.85 50 10.8.4 4.1 5.14.90 8.04 1.1 1..4 8.80 14. 1.8 Keterangan : Keterangan : -1 G Pertumbuhan (gram.hari ) Wt1 Berat rumput laut umur t1 (g) Wt Berat rumput laut t (g) t1 Waktu pengambilan sampel ke-1 t Waktu pengambilan sampel ke- A1 A B hst cnth : Perlakuan metde apung umur hst (A1) -1 Rerata (gram).90 gram.hari-1 5 Metde apung Metde dasar Umur hst Umur 14 hst Umur 1 hst Umur 8 hst hari setelah tanam

Lampiran 9. Data bbt alginat S. plycystum Kmbinasi Perlakuan Metde A1 A Ntasi Umur B B A1 A1B A1 A1 A AB A A Rumus Rendemen alginat (%) Bbt alginat (gram) 1 Jumlah (gram) 5 1 5 1 4 5 14 1 19 0 Rendemen (%) Rerata (gram) 1. 4. 5..... 10 5 0 10 0 15 5 0 0 10 0 0 Keterangan : A1 A B hst cnth : Perlakuan pada metde apung umur hst (A1).% Jumlah (%) Rerata (%) 10 0 5 0 15 0 85 95 100 15 15.. 8. 1... 58. Metde apung Metde dasar Umur hst Umur 14 hst Umur 1 hst Umur 8 hst hari setelah tanam