PERBEDAAN KINERJA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN NON SERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

MARINI FITRI RAHMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA BAKAT NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN MOJOLABAN TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PERBEDAAN KINERJA ANTARA GURU PNS DENGAN NON PNS DI SD NEGERI SE-DESA PUTATSARI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I PURWANTORO TAHUN JARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI AKADEMIK DENGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi dengan adanya peningkatan standar kualitas sumber daya manusia.

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

PERSEPSI GURU TENTANG POLA MANAGERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

PENGARUH KARAKTERISTIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 6 BULUNGKULON JEKULO-KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Sogi Hermanto* ABSTRAK

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi

GUNTUR PRASETYO ADHI A

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI DAN PEMENUHAN JAM MENGAJAR GURU SMP DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

HANIFAH KUMALA DEWI A

SELVA PRISTIAN NOVENSIA A

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR SISWA DI SD NEGERI KLECO 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

Transkripsi:

PERBEDAAN KINERJA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN NON SERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : NURMANSYAH FACHRUROZI F 100 080 089 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERBEDAAN KINERJA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN NON SERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : NURMANSYAH FACHRUROZI F 100 080 089 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERBEDAAN KINERJA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN NON SERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA Nurmansyah Fachrurozi* Setiyo Purwanto oziekopieng18@gmail.com Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Kinerja guru merupakan elemen penting dalam pendidikan, selain itu juga merupakan penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Kinerja guru dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas seorang guru sebagai pendidik. Bahasa jawa yang merupakan bahasa sehari-hari bagi warga Solo dan sekitarnya membuat pelajaran bahasa jawa dipandang sebelah mata oleh peserta didik. Maka menjadi tugas guru untuk mempunyai kompetensi dan kualitas yang tinggi sehingga hal tersebut dapat meningkatkan pula kinerja guru dalam mengajar. Oleh karenanya guru sendiri dituntut memiliki kinerja yang tinggi sehingga dengan kinerja yang tinggi mampu meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kajian yang dilakukan berbagai pihak terkait dengan sertifikasi sebenarnya menegaskan bahwa terdapat harapan yang besar pula baik dari masyarakat maupun pemerintah terhadap kualitas pendidikan di Indonesia melalui program tersebut Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kinerja guru yang bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi, sehingga penulis mengajukan hipotesis ada perbedaan kinerja pada guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota MGMP bahasa jawa tingkat SMP di Kota Surakarta, yang hadir berjumlah 60 guru, dimana 36 guru telah tersertifikasi dan 24 guru belum tersertifikasi. Teknik pengambilan sampel dengan insidental sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabelvariabel penelitian menggunakan skala kinerja sedangkan teknik analisis data menggunakan uji t independent sample t-test. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh t sebesar -0,319 dengan p = 0,751 (p < 0,05). Hal tersebut berarti tidak ada perbedaaan kinerja antara guru yang sudah tersertifikasi dengan guru yang belum tersertifikasi. Artinya hipotesis yang diajukan ditolak, dimana rerata rerata perbedaan sebesar 154,47 untuk guru yang telah tersertifikasi dan 152,96 untuk guru yang belum tersertifikasi. Rerata hipotetik variabel kinerja diperoleh rerata empirik (RE) sebesar 153,87 dan untuk rerata hipotetik sebesar 117,5. Hal tersebut berarti kinerja tergolong tinggi. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja antara guru yang telah tersertifikasi dengan guru yang belum tersertifikasi. Kata kunci: kinerja,sertifikasi,non-sertifikasi 1

2 PENDAHULUAN Kinerja guru merupakan elemen penting dalam pendidikan, selain itu juga merupakan penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Kinerja guru dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas seorang guru sebagai pendidik. Kualitas kinerja guru sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan dikarenakan guru merupakan sosok yang paling sering berinteraksi secara langsung dengan siswa pada saat proses pembelajaran. Guru adalah profesi, predikat itu diraih setelah diputuskannya UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Akan tetapi, predikat yang disandang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang lulus sertifikasi. Sertifikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu setelah uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi (UU RI nomor 14 tahun 2005). Bahasa jawa yang merupakan bahasa sehari-hari bagi warga Solo dan sekitarnya membuat pelajaran bahasa jawa dipandang sebelah mata oleh peserta didik. Maka menjadi tugas guru untuk mempunyai kompetensi dan kualitas yang tinggi sehingga hal tersebut dapat meningkatkan pula kinerja guru dalam mengajar. Oleh karenanya guru sendiri dituntut memiliki kinerja yang tinggi sehingga dengan kinerja yang tinggi mampu meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Atas dasar penjelasan tersebut, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu, Apakah ada perbedaan kinerja antara guru yang bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi? Berdasarkan rumusan masalah terebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan kinerja antara guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi di kota Surakarta. Berdasar latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kinerja guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi. LANDASAN TEORI Kinerja menurut bahasa bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. Menurut Whitmore (Uno&Lamatenggo, 2012), kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Menurut Hamzah (2012) aspek kinerja yang dapat meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, diantaranya : 1. Kemampuan merencanakan belajar mengajar Kemampuan ini meliputi: a. Menguasai garis-garis besar penyelenggaraan pendidikan b. Menyesuaikan analisa materi pelajaran c. Menyusun program semester d. Menyusun program atau pembelajaran 2. Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar Kemampuan ini meliputi: a. Membuka pembelajaran

3 b. Proses pembelajaran c. Penutupan pembelajaran 3. Kemampuan mengevaluasi Kemampuan ini meliputi: a. Evaluasi hasil proses belajar b. Evaluasi pembelajaran c. Laporan hasil evaluasi Risma & Sukanti (2012) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah : 1. Faktor personal atau indvidual, meliputi unsur pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru, 2. Faktor kepemimpinan, memiliki aspek kualitas manajer dan tim leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan,dan dukungan kerja kepada guru, 3. Faktor tim, meliputi dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim, 4. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi (sekolah) dan kultur kerja dalam organisasi (sekolah), 5. Faktor kontekstual (situasional). Meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal (sertifikasi guru) dan internal (motivasi kerja guru). Menurut Sardiman (2006) guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang turut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Sertifikasi adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengukapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik (Mulyasa, 2007). Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yakni faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari personal atau individu dan faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar diantaranya yang mempengaruhi kinerja adalah dari segi kepemimpinan, tim, sistem, dan konstektual. Sertifikasi sendiri merupakan faktor yang berasal dari luar yang diberikan oleh instansi dengan harapan mampu menunjang kinerja yang dimiliki oleh seorang guru. Guru dituntut memiliki syarat khusus dan menguasai tentang pendidikan dan pengajaran. Salah satu kemampuan yang harus dimilki oleh guru (Hamzah, 2012) adalah kemampuan merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi proses belajar mengajar. Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah yang sebenarnya tidak sekedar untuk meningkatkan kesejahteraan guru tetapi juga bermaksud untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai pendidik, mediator, fasilitator pendidikan, dan juga kinerja guru serta diharapkan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia pendidikan untuk menuju kearah yang lebih baik dan berkualitas. Berdasarkan dari tinjauan teori, maka dapat diambil suatu hipotesis yaitu : Ada perbedaan kinerja antara guru yang telah

4 bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi. METODOLOGI PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Sekolah Menengah Pertama Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kota Surakarta yang berjumlah 60 guru yang telah sertifikasi dan yang belum sertifikasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan insidental sampling, yaitu secara kebetulan dengan tidak menggunakan perencanaan tertentu dimana siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiono, 2010). Metode pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah skala kinerja. Metode yang digunakan adalah analisis statistik parametrik yaitu dengan Uji t Independent Sample t-test. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 19.0 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis diperoleh nilai uji-t sebesar 0,751. Artinya tidak ada perbedaan kinerja antara guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan ditolak. Melihat dari aspek kinerja (Hamzah, 2012) yaitu merencanakan pembelajaran, hal tersebut menjadikan tidak adanya perbedaan kinerja untuk guru yang sudah sertifikasi atupun yang belum. Adapun indikatornya adalah mengerti akan garis besar penyelenggara pendidikan. Selanjutnya mampu menyesuaikan analisa materi pelajaran, sehingga terlepas dari status yang yang dimiliki setiap guru memang harus menyesuaikan analisa materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta menyusun program pembelajaran. Aspek selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Adapun indikatornya adalah membuka pembelajaran, proses dari pembelajaran itu sendiri dan penutupan pembelajaran. Aspek ketiga adalah kemampuan mengevaluasi, dimana indikator dari kemampuan mengevaluasi adalah evaluasi hasil proses belajar, evaluasi pembelajaran serta memberikan laporan hasil evaluasi. Berdasarkan data yang ada diketahui kinerja menunjukkan katagori tinggi. Artinya, kinerja yang dimiliki oleh guru baik yang sudah sertifikasi maupun yang belum sertifikasi baik. Hal tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dengan guru yang menyebutkan bahwa : saya tidak terlalu melihat adanya perbedaan yang jelas antara guru yang sudah lulus sertifikasi maupun guru yang belum lulus sertifikasi. Dengan demikian,bisa dibilang tidak adanya jaminan bahwa status sertifikasi yang dimiliki oleh guru mampu membuat kinerja

5 mereka menjadi lebih baik atau sebaliknya (HM, guru bahasa jawa). Selain itu terdapat juga nilainilai yang terkandung dalam budaya jawa sendiri seperti narimo yang mengajarkan untuk selalu bisa menerima keadaan sehingga hal tersebut juga menjadikan tidak terdapatnya perbedaan kinerja yang dimilki oleh guru baik yang sudah sertifikasi maupun yang belum sertifikasi. KESIMPULAN DAN SARAN Tidak ada perbedaan kinerja anatara guru yang telah tersertifikasi dengan guru yang belum tersertifikasi. Artinya hipotesis yang diajukan oleh peneliti ditolak. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh penulis selama pelaksanaan penelitian, maka penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu: 1. Bagi MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) khususnya mata pelajaran bahasa jawa, diharapkan dari hasil ini MGMP bahasa jawa sendiri lebih memberikan kontribusi bagi guru bahasa jawa karena guru akan lebih merasa nyaman apabila didukung sepenuhnya oleh pihakpihak yang terkait dalam proses pembelajaran dan diharapkan menjadi evaluasi dikarenakan kinerja guru tidak memilik perbedaan jika dilihat dari status sertifikasi yang dimilki. 2. Bagi guru baik yang telah disertifikasi maupun yang belum diharapkan selalu dapat meningkatkan profesionalisme dalam mengajar, diharapkan mampu selalu meningkatkan kinerja dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai pencerdas kehidupan bangsa untuk dimasa yang akan datang. 3. Bagi Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sejenis atau yang berkaitan dengan tema kinerja diharapkan dapat mengungkap lebih dalam lagi mengenai kinerja. Diharapkan peneliti selanjutnya mampu mengkaji ulang lebih dalam sehingga status sertifikasi dapat mempengaruhi kinerja guru, mampu mencari hal-hal yang memuaskan sehingga tercapai kinerja yang optimal. Penulis berharap semoga dari penelitian yang dilakukan ini dapat memberi sumbangsi dan manfaat, sebagai pengayaan atau sumbangan teori bagi peneliti selanjutnya, serta kekurangan yang ada pada penelitian ini dapat dijadikan pelajaran sehingga dapat mengoptimalkan pada penelitian yang selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Istiarini, R & Sukanti. 2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No.1. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Mulyasa, E. (2007). Menjadi guru Profesional Menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

6 Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif & RND. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005. 2005. Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra Umbara. Uno,Hamzah & Lamatenggo,Nina. (2012). Teori kinerja dan pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara..