BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Observasi pada beberapa TK Kelompok B di Kota Bandung pada bulan Oktober

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. usia dini (diakses pada 21 November 2013, jam 21.30).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. teknik belajar pribadinya. Orangtua dapat memanfaatkan multimedia interaktif

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Bandung mempunyai peranan besar, salah satunya adalah peristiwa Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling

ABSTRAK. Lucky Gunawan Rancangan karya desain Pengenalan Pandangan Hidup Masyarakat Sunda melalui Media Komik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB І PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Hal itu menimbulkan suatu perilaku sosial. Perilaku sosial adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti selalu di ajarkan, namun seiring berkembangnya jaman nilai-nilai budi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Mengenal sejarah sangat penting, bukan saja karena dari sana orang belajar

BAB I PENDAHULUAN. Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting. Sebagai orang yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB II METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak

BAB II KEUTAMAAN SEDEKAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang. Anak-anak memiliki proses

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak orang-orang yang cerdas secara akademik namun rendah empatinya. Rendahnya empati membuat individu melakukan tindakan-tindakan yang egois, mementingkan keuntungan pribadi saja dan tidak peduli dampak dari tindakan yang dilakukannya terhadap orang lain. Rendahnya empati dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti korupsi, bencana banjir akibat tumpukan sampah, kecemburuan sosial, kriminalitas, dll. seperti yang diungkapkan Kepala Pusat Studi Kebudayaan (PSK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Aprinus Salam. Berbagai bentuk kekerasan dan konflik yang terjadi akhir-akhir ini merupakan akibat dari rendahnya empati masyarakat Indonesia. (Salam, Aprinus. 2012). Sebab itu, penting untuk menanamkan nilai empati sejak usia dini. Sebab empati adalah salah satu faktor utama penentu baik atau buruknya kehidupan seseorang. Empati akan menghasilkan hubungan yang baik, tahan uji, akan melahirkan ketekunan dan kualitas, beriman akan membuat segala sesuatu menjadi mungkin, (Megawati, 2003 dalam Saleh, Meylan. 2016) Usia dini merupakan waktu yang paling tepat untuk menanamkan empati dan hal dasar lainnya, sebab akan menjadi modal dasar pembentukan kepribadian yang baik dari usia anak hingga dewasa. Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya (Yusuf, Syamsu. 2014) Sayangnya saat ini banyak orang tua yang salah dalam mendidik anak-anaknya. Padahal peran orang tua dalam perkembangan anak sangatlah penting seperti yang diungkapkan Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Dalam mengembangkan moral anak, peranan orangtua sangatlah penting, terutama pada waktu anak masih kecil (Yusuf, Syamsu. 2014). Sebagian besar orang tua kurang memahami cara mendidik anak dengan tepat. Hal ini memang wajar, sebab menjadi orang tua perlu mempelajari banyak hal tentang anak, dari mulai perkembangan anak secara fisik, perkembangan secara psikologis, cara berinteraksi dengan anak, dll. Sementara di sisi lain, tuntutan biaya hidup yang Universitas Kristen Maranatha 1

semakin tinggi mengharuskan sebagian kedua orang tua mencari nafkah, sehingga sulit sekali meluangkan waktu untuk mempelajari hal-hal tersebut, yang menyebabkan munculnya kendala dalam mendidik anaknya di rumah. Maka semakin sulit pula bagi orang tua untuk memberikan pendidikan mengenai empati pada anaknya di rumah. Melalui bidang DKV, penulis hendak membantu memfasilitasi orang tua untuk mengajari dan menanamkan nilai-nilai empati pada anaknya di rumah, dengan menyediakan media pengajaran berbasis visual interaktif yang mengangkat kisah-kisah yang dapat membantu anak 6-9 tahun untuk berempati. Sehingga orang tua dapat memberikan pengajaran secara tepat dan menarik. Topik ini layak untuk diangkat sebagai Tugas Akhir karena dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan masalah-masalah akibat rendahnya rasa empati masyarakat dan sayangnya belum ada solusi yang konkret untuk mengatasinya. Jika dikaji lebih jauh, sebenarnya rendahnya empati masyarakat disebabkan rendahnya penanaman rasa empati sejak usia dini. 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup Beberapa pokok permasalahan dari topik ini adalah: 1. Bagaimana cara menyampaikan pengajaran empati yang sesuai dengan tahap perkembangan bagi anak usia 6-9 tahun? 2. Bagaimana cara membuat media pengajaran yang menanamkan empati mudah dipahami anak 6-9 tahun dan dapat memfasilitasi komunikasi yang berkualitas antara anak dengan orang tuanya? Dengan adanya pokok permasalahan tadi maka penulis akan membuat sebuah media pengajaran untuk orang tua mengajarkan dan menanamkan empati secara interaktif, berbasis visual sesuai tahap perkembangan anak 6 9 tahun. Segmentasi pasar dari media ini adalah keluarga dengan tingkat ekonomi sosial menengah, memiliki anak anak yang usianya relatif masih kecil, dan kedua orang tuanya sibuk bekerja. Target pasar dari media ini adalah orang tua berusia 30 45 tahun, laki-laki (ayah) dan perempuan (ibu), memiliki anak berusia 6-9 tahun, sibuk bekerja namun juga mementingkan pendidikan anaknya, tinggal di perkotaan. Universitas Kristen Maranatha 2

1.3 Tujuan Perancangan Untuk mengatasi permsalahan yang ada penulis berencana: 1. Akan membuat media pembelajaran interaktif yang menanamkan empati berbasis visual, menyajikan cerita-cerita baik nyata ataupun fiksi yang mengajak anak untuk berempati. Disediakan pembahasan mengenai cerita dan kaitannya dalam hidup sehari-hari, juga perencanaan aktivitas yang mendukung materi. 2. Media pembelajaran yang menanamkan empati akan disesuaikan dengan perkembangan usia anak, dan terdapat panduan bagi orang tua untuk berkomunikasi secara berkualitas dengan anak. 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan: 1. Studi pustaka mengenai empati, psikologi perkembangan anak, macammacam gaya belajar anak, media yang interaktif, cara berbicara atau menyampaikan cerita dengan tepat, dan teori desain buku anak. 2. Wawancara dengan ahli psikologi perkembangan anak, salah satu dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 3. Observasi di kota Bandung mengenai sikap dan kegiatan anak 6-9 tahun di salah satu TK atau SD kelas menengah di kota Bandung. 4. Kuisioner mengenai kebiasaan dan kesukaan anak yang ada hubungannya dengan Tugas Akhir ini, yang disebar ke 100 orang tua yang saat ini anaknya berusia 6-9 tahun, tinggal di Kota Bandung. Universitas Kristen Maranatha 3

1.5 Skema Perancangan Latar Belakang Masalah 1. Rendahnya empati, menimbulkan banyak masalah sosial. Empati perlu ditanamkan sejak usia dini, terutama oleh orang tua. 2. Banyaknya orang tua sibuk bekerja dan bingung bagaimana cara mendidik anakanaknya dengan tepat. Rumusan Masalah Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara menyampaikan pengajaran empati yang sesuai dengan tahap perkembangan bagi anak usia 6-9 tahun? 2. Bagaimana cara membuat media pengajaran yang menanamkan empati mudah dipahami anak 6-9 tahun dan memandu orang tua sebagai penyampai materi meskipun latar belakang orang tua cukup beragam? Data 1. Studi pustaka yang terkait dengan konten media pengajaran. 2. Wawancara dengan ahli psikologi perkembangan anak. 3. Observasi lapang terhadap target. 4. Kuisioner mengenai kebiasaan dan kesukaan target yang berhubungan dengan proyek Tugas Akhir ini Teori 1. Pengertian dan Pentingnya Empati 2. Pengetian dan pentingnya Golden Ages pada Anak. 3. Psikologi Perkembangan Anak 4. Cara Berbicara pada Anak 5. Jenis-jenis Gaya Belajar Anak 6. Manfaat Bercerita pada Anak 7. Media Interaktif 8. Teori Warna pada Anak 9. Teori Desain Buku dan Ilustrasi untuk Anak Analisis Orang tua perlu difasilitasi suatu media untuk mengajarkan empati pada anakanaknya di rumah. Media tersebut harus tepat kontennya dan menarik bagi anak-anak sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik dan tepat. Sehingga orang tua dan anaknya dapat memiliki waktu kebersamaan yang berkualitas. Universitas Kristen Maranatha 4

Media Pengajaran Media buku cerita ini bertujuan memfasilitasi orang tua untuk belajar dan bercerita mengajari anaknya berempati pada orang lain dengan tepat dan menarik sesuai dengan tahapan perkembangan anak 6-9 tahun. Universitas Kristen Maranatha 5