BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian ini diperoleh data skor minat belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas kontrol menggunakan model pe,mbelajaran kooperatif tipe the power of two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian didapatkan dengan membandingkan skor minat belajar siswa antara kelas

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas kontrol dapat pada ilihat pada tabel sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Talang Padang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis secara statistik. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

BAB IV. A. Deskripsi dan Analisis Data 1. Deskripsi Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian instrument dilakukan sebelum pengujian dalam pengumpulan

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI...

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berupa skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh melalui tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa dengan menggunakan tes evaluasi. Sebelum kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan perlakuan, kedua kelas tersebut diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa pada materi yang akan diajarkan. Kemudian setelah diberikan perlakuan, maka kedua kelas tersebut baik kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional diberikan posttest. Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk essay dengan jumlah 10 item yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi listrik AC-DC. Dengan jumlah siswa pada kelas eksperimen yaitu kelas X D dengan jumlah 29 orang dan pada kelas kontrol yaitu kelas X B dengan jumlah 30 orang. Tabel 7. Skor hasil belajar siswa pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest 1 10.53 82.46 12.28 54.39 2 5.26 84.21 7.02 43.86 3 8.77 84.2 10.53 71.93 4 7.01 68.42 12.28 56.14

5 3.51 92.98 12.28 74.44 6 7.02 56.14 10.53 66.67 7 3.51 77.19 21.05 75.44 8 3.51 77.19 14.04 61.4 9 17.54 89.47 22.81 49.12 10 12.28 92.98 7.02 33.33 11 15.79 84.21 15.79 52.63 12 19.3 73.68 17.54 64.91 13 3.51 75.44 21.05 61.4 14 10.53 77.19 22.81 73.68 15 14.04 85.96 12.28 47.37 16 12.28 77.19 15.79 70.18 17 15.79 87.72 10.53 57.89 18 5.26 52.63 10.53 63.16 19 5.26 84.21 14.03 61.4 20 5.26 89.47 14.03 61.4 21 7.02 59.65 19.3 73.68 22 14.04 59.65 7.02 31.58 23 17.54 91.23 21.05 70.18 24 21.05 64.91 12.28 45.61 25 17.54 45.61 7.02 66.67 26 10.53 77.19 10.53 59.65 27 14.04 57.89 10.53 61.4 28 10.53 59.65 19.3 42.11 29 8.77 84.21 8.78 24.56 30 12.28 33.33 Adapun hasil belajar atau nilai hasil hasil belajar pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 11 dan lampiran 12. Sedangkan skor kemajuan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dihitung dengan menggunakan uji gain dimana skor hasil belajar siswa yang diperoleh pada pretest dan posttest, dapat dilihat pada lampiran 17.

Data hasil penelitian yang diperoleh yaitu hasil belajar siswa diolah dengan menggunakan tehnik statistik uji yang relevan, data tersebut diuji menggunakan analisis data yaitu dengan pengujian normalitas data dengan menggunakan statistik uji Chi-Kuadrat. Kemudian data yang sudah normal, maka selanjutnya data tersebut dicari kesamaanya antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan pengujian homogenitas yaitu dengan menggunakan statistik uji Barlett. Dari hasil pengujian normalitas kemudian data tersebut akan menguji hipotesisnya dengan menggunakan statistik uji t. Pengolahan data ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik tentang pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa. Dari pengolahan data ini, akan didapatkan tingkat perbedaan yang signifikan antara hasil yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 1.2. Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Hasil keterlaksanaan pembelajaran selama proses kegiatan pembelajaran dengan melihat deskripsi dari keterlaksanaan pembelajaran terdapat pada lampiran 5. Pengamatan terfokus pada 12 aspek keterlaksanaan pembelajaran kegiatan tersebut meliputi aspek kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Hasil presentase dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 8. Presentase hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran. Skor Nilai Presentase Jumlah aspek (%) Presentase rata-rata Pertemuan I Pertemuan II SB 16,67% 8,33% 12,5% B 58,33% 66,67% 62,5% C 25% 25% 25% K - - - Jumlah 100% 100% 100% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui presentase hasil pengamatan dalam keterlaksanaan pembelajaran untuk nilai rata-rata pada kriteria sangat baik yakni 12,5%, kriteria baik 62,5%, kriteria cukup 25%, dan kriteria kurang 0%. Dari Masing-masing hasil perolehan skor nilai dapat dilihat pada lampiran 6. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dinilai baik. 1.3. Teknik Analisis Data 1.3.1. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data adalah uji kenormalan data yang merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam analisis statistik. Pengujian normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat berdistribusi normal atau tidak. Seperti yang telah dipaparkan pada bagian BAB sebelumnya, pengujian data ini menggunakan ststistik uji Chi Kuadrat. Normalitas data hasil hasil belajar siswa diuji secara statistik dengan menggunakan persamaan statistik uji Chi Kuadrat yang terdapat pada BAB III. Berdasarkan hasil perhitungan dan proses uji numerik untuk pengujian normalitas data yang terdapat pada lampiran 14 diperoleh harga χ 2 untuk kelas eksperimen

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah 5.7739149 sedangkan untuk kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 4.1582289. Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa χ 2 hitung χ 2 tabel karena nilai yang ditunjukan pada tabel distribusi χ 2 yang terdapat pada lampiran untuk kelas eksperimen adalah χ 2 tabel = 11,070 dan untuk kelas kontrol adalah χ 2 tabel = 12,592 untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk = (k-1). Oleh Karena itu nilai χ 2 untuk kelas eksperimen χ 2 hitung χ 2 tabel dan nilai χ 2 untuk kelas kontrol adalah χ 2 hitung χ 2 tabel maka skor hasil belajar siswa menunjukan bahwa untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional sadalah terdistribusi normal. 1.3.2. Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor varians pada kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen. Berdasarkan data perhitungan pada lampiran 15 diperoleh nilai χ 2 hitung 0,26801 dan nilai yang ditunjukan pada tabel distribusi χ 2 tabel 3,841 untuk taraf nyata α = 0,05 dan χ 2 (1-α)(k- 1) = χ 2 (0,95)(1). dari pengujian homogenitas ini dapat menunjukan bahwa data yang didapatkan adalah homogen. 1.3.3. Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis digunakan uji t, tujuan pengujian hipotesis dilakukan untuk mencari perbedaan antara kedua model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari perbedaan tersebut maka dapat diketahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

scramble yang digunakan pada kelas eksperimen. Berdasarkan data hasil perhitungan yang ada pada lampiran 16 hipotesis dapat diperoleh dari t hitung = 4,5335 dan t tabel = 1,969 untuk dk = (n 1 + n 2 2) = 57 dan taraf nyata 0,05. Apabila t hitung > t tabel maka terdapat perbedaan hasil belajar. Dari perbedaan yang diperoleh menunjukan bahwa model pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 1.3.4. Uji gain Pengujian gain digunakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data hasil perhitungan yang diperoleh untuk kelas eksperimen nilai rata-rata hasil belajar siswa pada posttest 42,897, nilai pretest 6,034 dan skor maksimum adalah 57. Uji gain diperoleh nilai g= 0,723 berdasarkan kriteria yang diperoleh skor nilai tergolong tinggi dan dapat disimpulkan bahwa kemajuan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 72,32%. Untuk kelas kontrol nilai rata-rata hasil belajar siswa pada posttest 32,5 nilai pretest 7,83 dan skor maksimum adalah 57. Uji gain diperoleh nilai g=0,502 berdasarkan kriteria yang diperoleh skor nilai tergolong sedang dan dapat disimpulkan bahwa kemajuan hasil belajar siswa pada kelas kontrol adalah 50,173%.

Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa (%) 1.4. Data - data Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, terlihat bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa pada materi AC-DC dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada kegiatan pretest dan posttest untuk setiap item tes dapat dilihat pada gambar 12. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Item Soal Pretest Posttest Gambar 12 : Distribusi rata-rata hasil belajar siswa pada kegiatan pretest dan posttest pada masing-masing item soal pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Berdasarkan gambar 12 dapat dilihat bahwa skor hasil belajar siswa pada masing-masing item soal untuk kelas eksperimen pada kegiatan pretest pada butir soal nomor 1 yaitu 23,28%, dan untuk posttest sebesar 57,76%, nomor 2 untuk pretest sebesar 29,31%, dan untuk posttest sebesar 97,41%, no 3 untuk pretest sebesar 13,22%, dan untuk posttest sebesar 94,25%, nomor 4 untuk pretest sebesar 9,195%, dan untuk posttest sebesar 77,01%, nomor 5 untuk pretest sebesar 15,52%, dan untuk posttest sebesar 80,46%, nomor 6 untuk pretest

Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa (%) sebesar 36,21%, dan untuk posttest sebesar 98,28%, nomor 7 untuk pretest sebesar 6,47%, dan untuk posttest sebesar 80,6%, nomor 8 untuk pretest sebesar 3,88%, dan untuk posttest sebesar 58,19%, nomor 9 untuk pretest sebesar 2,46%, dan untuk posttest sebesar 74,88%, nomor 10 untuk pretest sebesar 2,299%, dan untuk posttest sebesar 62,07%. Selanjutnya untuk kelas kontrol, rata-rata skor hasil belajar siswa pada kegiatan pretest dan posttest untuk setiap item tes dapat dilihat pada gambar 13. 100 80 60 40 Pretest Posttest 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Item Soal Gambar 13 : Distribusi rata-rata hasil belajar siswa pada kegiatan pretest dan posttest pada masing-masing item soal pada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan gambar 13 dapat dilihat bahwa skor hasil belajar siswa pada masing-masing item soal untuk kelas kontrol pada kegiatan pretest pada butir soal nomor 1 yaitu 24,17%, dan untuk posttest sebesar 46,67%, nomor 2 untuk pretest sebesar 25,83%, dan untuk posttest sebesar 95%, no 3 untuk pretest sebesar 25,56%, dan untuk posttest sebesar 91,11%, nomor 4 untuk pretest sebesar 10%, dan untuk posttest sebesar 37,78%, nomor 5 untuk pretest sebesar 17,22%, dan untuk posttest sebesar 56,67%, nomor 6 untuk pretest sebesar 45%, dan untuk

Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa (%) posttest sebesar 96,67%, nomor 7 untuk pretest sebesar 13,33%, dan untuk posttest sebesar 75,83%, nomor 8 untuk pretest sebesar 7,08%, dan untuk posttest sebesar 27,5%, nomor 9 untuk pretest sebesar 5,71%, dan untuk posttest sebesar 22,86%, nomor 10 untuk pretest sebesar 0,37%, dan untuk posttest sebesar 55,93%. Untuk rata-rata skor hasil belajar siswa pada kegiatan pretest untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada tingkat kognitif untuk aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis terdapat pada gambar 14. 30 25 20 15 10 5 0 Eksperimen Kontrol Ranah Kognitif Gambar 14 : Distribusi rata-rata skor hasil belajar siswa pada kegiatan pretest pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan gambar 14 menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kegiatan pretest untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble untuk tingkat pengetahuan sebesar 24,9% tingkat pemahaman sebesar 18,25%, untuk tingkat aplikasi sebesar 7,08%, dan

Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa (%) tingkat analisis sebesar 2,299%. Sedangkan untuk kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional untuk tingkat pengetahuan sebesar 26,94%, untuk tingkat pemahaman sebesar 24,86% untuk tingkat aplikasi sebesar 10,84%, dan untuk tingkat analisis sebesar 0,37%. Untuk kegiatan posttest rata-rata skor hasil belajar siswa yang dicapai antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada setiap tingkat kognitif untuk aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis seperti yang ditampilkan pada gambar 15. 100 80 60 40 20 Eksperimen Kontrol 0 Ranah Kognitif Gambar 15 : Distribusi rata-rata skor hasil belajar siswa pada kegiatan posttest pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan gambar 15 tampak bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kegiatan posttest untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble untuk tingkat pengetahuan sebesar 90,9% tingkat pemahaman sebesar 76,01%, untuk tingkat aplikasi sebesar 73,53%, dan tingkat

Rata Skor Hasil Belajar Siswa (%) analisis sebesar 62,07%. Sedangkan untuk kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional untuk tinggkat pengetahuan sebesar 76,48%, untuk tingkat pemahaman sebesar 68,89% untuk tingkat aplikasi sebesar 45,71%, dan untuk tingkat analisis sebesar 55,93%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pretest dan posttest, nilai rata-rata hasil belajar siswa dan kemajuan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional dapat dilihat pada gambar 16. 80 70 60 50 40 30 Eksperimen Kontrol 20 10 0 Pretest Posttest kemajuan hasil belajar Gambar 16 : Distribusi rata-rata skor hasil belajar siswa pada kegiatan pretest, posttest dan kemajuan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan gambar 16 tampak bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kegiatan pretest pada kelas eksperimen sebesar 10,59% untuk kegiatan posttest pada kelas eksperimen sebesar 75,62% dan kemajan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 72,32%. Sedangkan untuk rata-rata skor hasil

belajar siswa untuk kegiatan pretest pada kelas kontrol sebesar 13,74%, untuk kegiatan posttest pada kelas kontrol sebesar 56,98%,dan kemajuan hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebesar 50,17%. Dimana untuk menghitung kemajuan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji gain. 1.5. Pembahasan Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa masalah yang ditemui dilingkungan sekitar, terutama pada proses pembelajaran siswa dan hasil belajar siswa. Permasalahan berkaitan dengan cara belajar dan pengajaran guru disekolah terlebih pada proses mengajar dan metode yang digunakan. Dalam hal ini, penggunaan model pembelajaran yang efektif dan mudah dipahami oleh siswa sangat diharapkan di sekolah. Sehingga, siswa juga mampu memberikan hasil belajar yang memuaskan, maka dalam mata pelajaran fisika diharapkan guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai, agar memudahkan siswa untuk memahami dan mengerti materi yang diajarkan. Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Tujuan pelaksanaan penelitian ini yakni untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dalam materi listrik AC-DC, dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Sebelum dilakukan pengambilan data untuk dalam penelitian ini. Dalam hal ini, terlebih dahulu peneliti membuat dan menyiapkan instrumen untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data yakni test essay yang dilakukan untuk proses pengambilan data tersebut. Sebelum dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu peneliti memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tujuan diberikan pretest yaitu untuk mengetahui pengetahuan belajar siswa sebelum diajarkan pada materi listrik AC-DC. Dan setelah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional kemudian diberikan posttest pada kedua kelas tersebut. Dari kedua kelas menunjukan bahwa hasil belajar berpengaruh secara nyata. Dengan demikian dari data-data yang telah diperoleh berdasarkan kegiatan pretest dan posttest dapat dilihat bahwa skor hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajarn konvensional. Hal ini berarti terdapat pengaruh antara hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Dari penjelasan diatas diketahui bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih meningkatkan cara belajar siswa untuk menambahkan nilai hasil belajar dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan proses belajar yang membutuhkan kreativitas siswa, dalam hal ini siswa dapat berinteraksi dengan teman sekelompoknya dalam

menjawab kartu soal dan mencari jawaban-jawaban dari kartu-kartu jawaban yang telah disediakan berhubungan dengan materi yang diajarkan. Dan menempelkannya dalam karton, sesudahnya siswa dapat mempresentasikannya di depan kelas bersama teman-teman kelompoknya. Pembelajaran seperti ini akan menumbuhkan ingatan yang kuat terhadap siswa, bagaimana susahnya mencari jawaban dari soal-soal yang diberikan guru. Sehingga dalam penerapannya siswa akan dengan mudah mengetahui materi yang diajarkan dari ingatan-ingatan materi yang telah dilewatinya. Dan siswa juga dapat mengembangkannya kedalam bentuk yang lebih meluas dalam mencari tahu ilmu yang belum diketahuinya, dengan cara yang sedemikian rupa.