Bab V SIMPULAN DAN SARAN Setelah analisis dan pembahasan penelitian selesai dilakukan, maka diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya, dan memuat saran-saran dari penulis sehubungan dengan topik yang telah dilakukan. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap IHSG, dan Indeks Sektoral di Bursa Efek Indonesia yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Terjadi perbedaan return antar hari perdagangan satu dengan lainnya di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan terjadi pada IHSG, dan Indeks Sektoral Pertambangan; Industri Dasar dan Kimia; Transportasi dan Infrastruktur; Perdagangan, Jasa dan Investasi; dan Properti dan Real Estate. 2. Tidak ditemukan perbedaan return antar hari perdagangan satu dengan lainnya pada Indeks Sektoral Aneka Industri; Manufaktur; Pertanian; Industri Barang Konsumsi; dan Keuangan. 3. Sebagian besar perbedaan return signifikan yang ditemukan adalah antara hari Senin dengan hari lainnya. Hal ini membuktikan terjadinya day of the week effect pada Bursa Efek Indonesia, dan pada sebagian Indeks Sektoral. 48
Terdapat pengaruh hari perdagangan terhadap return saham harian di Bursa Efek Indonesia, dan pada Indeks Sektoral. 4. Hasil pengamatan terhadap IHSG menunjukkan bahwa hari Rabu merupakan hari yang cenderung mengalami bullish, dan memiliki return rata-rata yang terbesar dibandingkan hari-hari lainnya, yakni 0,37%. Hari Senin merupakan hari yang cenderung mengalami bearish, dan memiliki return negatif terbesar yakni (-0,13%). 5. Selama periode pengamatan, IHSG cenderung meningkat, dengan pengecualian adalah pada periode Juli - Desember 2011 yang mengalami sedikit penurunan yakni sebesar 0,7% sebagai akibat pengaruh keadaan ekonomi global yakni krisis utang yang melanda Uni Eropa pada tahun 2011. 6. Adanya anomali day of the week effect pada IHSG, dan sebagian Indeks Sektoral merupakan tanda bahwa Bursa Efek Indonesia masih belum efisien. 7. Ditemukannya anomali day of the week effect pada IHSG dan sebagian Indeks Sektoral tidak membuktikan bahwa adanya kesalahan dalam teori efisiensi pasar. Teori efisiensi pasar mensyaratkan pasar modal efisien dapat terbentuk apabila seluruh investor berpikir secara rasional, dan berusaha memaksimalkan profit; seluruh informasi tersedia secara bebas dan bersifat random; serta investor bereaksi cepat terhadap informasi baru. Terjadinya anomali pasar day of the week effect kemungkinan disebabkan satu atau lebih persyaratan tersebut tidak terpenuhi. 49
8. Penyebab pasti terjadinya anomali day of the week effect hingga saat ini masih menjadi perdebatan, namun penjelasan paling rasional saat ini karena pengungkapan informasi negatif setelah penutupan perdagangan di hari Jumat. Pengungkapan informasi pada akhir pekan dalam kaitannya dengan psikologi manusia dapat dijelaskan karena kebiasaan manusia untuk secepatnya mengungkap informasi baik, dan berusaha menghindari dalam mengungkapkan informasi negatif, sehingga informasi negatif cenderung diumumkan saat akhir pekan. Penjelasan lainnya adalah pengungkapan informasi negatif pada akhir pekan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan ataupun pemerintah untuk menghindari gejolak pasar, dan memberikan waktu lebih lama kepada investor untuk berpikir rasional. B. Saran Setelah pembahasan dan kesimpulan yang telah disampaikan, maka dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi investor pelaku pasar modal, dan peneliti berikutnya, yakni: 1. Bagi investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia sebaiknya memperhatikan timing untuk melakukan investasi, sehingga capital gain yang diperoleh dapat maksimal. Waktu yang baik untuk melakukan aktivitas pembelian adalah pada akhir perdagangan hari Senin ataupun pada awal perdagangan hari Selasa, karena harga pada saat tersebut cenderung berada di posisi terendah dalam seminggu. Investor 50
yang ingin melakukan aktivitas penjualan, waktu yang tepat terutama pada hari Rabu karena harga cenderung pada posisi tinggi. 2. Para investor sebaiknya mempertimbangkan melepaskan saham, terutama yang tidak memiliki kondisi fundamental baik sebelum penutupan pada hari Jumat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya day of the week effect yang terjadi karena adanya pengungkapan informasi yang buruk setelah penutupan perdagangan di hari Jumat. 3. Dalam mengambil keputusan investasi, investor harus selalu berpikir rasional, dan melakukan analisa dengan informasi terbaru. Selain itu, keadaan psikologis pelaku pasar modal lainnya sebaiknya menjadi salah satu dasar pertimbangan keputusan investasi. 4. Hasil penelitian ini sebaiknya tidak menjadi satu-satunya patokan untuk melakukan aktivitas investasi, karena terjadinya anomali day of the week effect mungkin hanya berlaku untuk periode penelitian ini, dan belum tentu berlaku sama untuk periode-periode yang lain (yang akan datang). Diperlukan penelitian tambahan yang bersifat lanjutan, dan terus menerus sebagai tambahan informasi dalam keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia. 5. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menggunakan rentang waktu data yang lebih panjang, dan metode statistik lainnya agar dapat melengkapi penelitian ini, dan menghasilkan analisa yang lebih akurat. 51
6. Penelitian yang akan datang juga disarankan untuk meneliti adanya perbedaan signifikan yang terjadi antara hari Senin dengan hari lainnya, terutama dengan hari Selasa yang muncul pada beberapa sektor industri (Transportasi dan Infrastruktur; Perdagangan, Jasa dan Investasi; dan Properti dan Real Estate) karena belum diperoleh penjelasan yang memuaskan. Terdapat persamaan antara sektor-sektor industri tersebut, yakni digolongkan dalam Sektor Tersier (Industri Jasa / Non-manufaktur) menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI. Hal ini dapat dijadikan dasar penelitian lanjutan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh day of the week effect terhadap Sektor Primer (Ekstraktif), Sektor Sekunder (Industri Pengolahan / Manufaktur), dan Sektor Tersier (Industri Jasa / Non-manufaktur) sesuai klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI. 52