Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

dokumen-dokumen yang mirip
PEWARNA ALTERNATIF DAUN JATI MUDA (Tectona grandis) DAN DAUN JAMBU MONYET (Annacardium occidentale L.)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH Breynia sp DAN. KUNCUP DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI LUGOL PADA KEGIATAN PRAKTIKUM

berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (Arbian, 2006 :1). Di dalam kegiatan praktikum sarana dan prasarana penunjang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

MODUL IV REPRODUKSI SEL

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

BAB I PENDAHULUAN. Biologi yang sangat efektif, karena siswa dapat mempelajari hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ISOLASI NEMATODA TANAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE BARLENSE-TULGREEN DAN METODE BASKOM

PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan tumbuhan atau

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

ABSTRACT. IDENTIFICA'I'ION OF PERIOD NEEDED EACH PHASE IN Pyrrosia lanceolata (L.) Farwell FERN ROOT CELLS DURING MITOSIS

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. untuk penelitian dan pemeriksaan ( Dorland, 2002).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Nilam

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Utara dan

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

MIKORIZA pada Swietenia macrophylla KELOMPOK 5

Choirul Anisa A

KUALITAS PREPARAT MITOSIS Allium cepa MENGGUNAKAN PEWARNA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH DENGAN PELARUT AKUADES DAN ASAM SITRAT 10%


HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Kondisi tanah di Indonesia yang merupakan negara tropis basah. tahunnya diperlukan penambahan unsur hara yaitu untuk lahan kering sekitar

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG KEPOK. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Larutan Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap

A. Struktur Akar dan Fungsinya


Dewi et al, Kualitas Preparat Secion 95

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

STUDI IDENTIFIKASI MITOSIS AKAR BAWANG MERAH MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN PROTOTIPE ALAT PENGEKSTRAK KUNYIT OTOMATIS MENGGUNAKAN AKTUATOR MOTOR DC

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dengan masalah sampah,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 316/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG PELEPASAN KENCUR VARIETAS GALESIA I SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pedaging yang sering disebut sebagai ayam broiler merupakan jenis

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

BAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang tidak akan pernah lepas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

UJI PROTEIN DAN LEMAK PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN DENGAN ABU PELEPAH KELAPA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TUMBUHAN [ putri malu ] BIOLOG I. Ayu Fatmawati. Eko Bayu Manjako. Kevin Aryo Perdana. Rizky Nirwan Batubara. Yohanes Raymond Marvin.

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB III METODE PENELITIAN. bulan, mulai bulan Januari sampai dengan bulan April 2012.

REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG

UJI VITAMIN DAN MINERAL PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN TANPA GARAM DAPUR

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

Transkripsi:

PENGAMATAN INTI SEL UJUNG AKAR Allium cepa MENGGUNAKAN PEWARNA ALTERNATIF BUAH GENDULA GENDULU (Breynia sp) DAN PERASAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI A 420 060 099 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup beserta lingkungan tempat hidupnya. Untuk mempelajarinya diperlukan proses pembelajaran biologi, misalnya kegiatan eksperimen yang dikenal dengan praktikum atau pengamatan (Roestiah, 2001). Banyak proses pembelajaran biologi pada Sekolah Menengah Pertama yang seharusnya memerlukan kegiatan praktikum tetapi tidak dilaksanakan karena keterbatasan sarana dan prasarana sekolah tersebut. Misalnya pada materi pembelahan sel yakni pengamatan kromosom pada fase mitosis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses pembelajaran maupun kegiatan praktikum dapat terwujud dan berjalan dengan baik yaitu diperlukan ketekunan, ketrampilan, serta sarana prasarana pendukung seperti laboratorium biologi dan perlengkapannya. Untuk melakukan pengamatan biologi diperlukan obyek pengamatan berupa preparat atau spesimen biologi. Preparat dapat berupa preparat asli yang masih hidup misalnya hewan atau tumbuhan dan anatomi baik tumbuhan atau hewan ataupun dalam bentuk awetan. Dilihat dari ukurannya preparat dibedakan menjadi dua macam yaitu preparat yang berukuran besar (makrokopis) atau preparat yang dapat dilihat dengan mata telanjang dan preparat yang berukuran kecil (mikrokopis) yang artinya preparat tersebut tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Untuk 1

2 mengamati preparat yang sangat kecil (mikrokopis) diperlukan alat khusus seperti mikroskop yang prosedur penggunaannya harus benar. Salah satu contohnya adalah pengamatan inti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa). Tujuan pengamatan inti sel pada ujung akar bawang merah adalah untuk mengamati proses pembelahan sel (mitosis). Fase mitosis merupakan fase pembelaan sel secara tidak langsung atau sitokinesis. Disebut tidak la ngsung karena sebelum terjadi pembelahan inti sel telah didahului dengan terjadinya beberapa perubahan yang sangat penting yaitu terbentuknya kromosom dalam inti sel selama pembelahan. Adapun tahap tahap dari mitosis itu sendiri adalah : interfase, profase awal, profase akhir, metafase awal, metafase akhir, anafase awal, anafase akhir, telofase awal serta telofase akhir. Untuk dapat mengamati fase mitosis dengan jelas hal yang umum dilakukan adalah dengan pewarnaan. Pewarnaan yang sering digunakan untuk mewarnai kromosom adalah safranin (Anonim, 2009 a ). Safranin adalah suatu chloride dan zat warna basa yang kuat. Zat warna ini sangat cocok digunakan untuk mewarnai kromatin terutama untuk kromosom. Menurut BAKER (1956) zat warna ini akan mewarnai denga n baik bila jaringan difiksasi dengan larutan Fleming. Safranin dalam pengamatan mikroskopis berfungsi untuk memperjelas inti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa), sehingga inti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa) dapat terlihat dengan jelas.

3 Zat warna safranin dapat diperoleh dengan harga Rp 85.000/100 ml safranin 0,25%. Selain itu, safranin memiliki kelemahan yaitu penyimpanannya sulit, mudah rusak, serta harus diperoleh di toko toko bahan kimia. Karena keterbatasan sekolah dalam memperoleh safranin maka diperlukan pewarnaan alternatif dati tumbuhan misalnya dengan menggunakan buah gendula gendulu (Breynia sp) yang pernah digunakan untuk mengamati potozoa oleh Asih Hastuti tahun 2009 dan ektrak kunyit (Curcuma domestica ) yang pernah digunakan untuk mengamati stomata oleh Arta Wijaya nti tahun 2005. Kedua tanaman tersebut merupakan zat warna yang lebih efektif dalam penggunaannya serta hasil yang diperoleh lebih bagus daripada safranin dan mudah diamati (Anonim, 2009). Tanaman Breynia sp merupakan tanaman yang berupa perdu atau semak dengan buah berwarna ungu kehitaman dan buahnya apabila dibuat ekstrak akan menghasilkan warna keunguan. Tanaman Breynia sp tumbuh liar di kebunkebun sebagai tanaman pengganggu dan sering tidak dimanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu peneliti akan memanfaatkan tanaman tersebut sebagai bahan penelitian. Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hija u pucat. Berbunga majemuk yang

4 berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan. Adapun macam macam jenis tanaman kunyit antara lain Jenis Curcuma domestica Val,C. domestica Rumph,C. longa Auct, longa Linn, Amomum curcuma Murs. Ini merupakan jenis kunyit yang paling terkenal ( Anonim,2009 d ). Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan mengadakan suatu penelitian tentang penggunaan ekstrak buah gendula gendulu (Breynia sp) dan perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica) yang dilarutkan dalam alkohol sebagai bahan alternatif pengganti safranin untuk pengamatan mikroskopis ujung akar Allium cepa. Adapun judul yang diambil pada penelitian ini adalah PENGAMATAN INTI SEL UJUNG AKAR Allium cepa MENGGUNAKAN PEWARNA ALTERNATIF BUAH GENDULA - GENDULU (Breynia sp) DAN PERASAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica). B. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian sehingga tujuan penelitian dapat dicapai dengan baik dan sempurna, perlu adanya pembatasan masalah yaitu:

5 1. Subyek penelitian adalah bahan pewarna alternatif yang digunakan untuk mengamati inti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa) yaitu buah Gendula gendulu (Breynia sp) dan perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica ). 2. Obyek penelitian adalah ujung akar bawang merah (Allium cepa). 3. Parameter yang diukur adalah pengamatan inti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa) yang terdiri dari kekontrasan dan kejelasan preparat. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut Apakah ekstrak buah gendula gendulu (Breynia sp) dan perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica) efektif untuk pewarnaan pada pengamatan inti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti safranin". D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: Mengetahui apakah ekstrak buah gendula - gendulu (Breynia sp) dan perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica) efektif untuk pewarnaan pada pengamatan imti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti safranin".

6 E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini manfaat yang di harapkan adalah: 1. Menambah pengetahuan bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya tentang manfaat penggunaan ekstrak buah gendula gendulu (Breynia sp) dan perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica) untuk pewarnaan pada pengamatan inti sel ujung akar bawang merah (Allium cepa). 2. Memberikan informasi bagi praktikan tentang pewarna alternatif penganti lugol yaitu ekstrak buah gendula gendulu (Breynia sp) dan perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica).