BAB I PENDAHULUAN. menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai agen sosial yang memainkan peran penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada iklan Nutrilon Royal versi Life

Bab 1 PENDAHULUAN. yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang beragam. Dari berbagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya serta merta berhubungan dengan seks dan hura-hura saja, namun. sebuah kesenangan juga berhubungan dapat dengan materi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENULISAN PR EKSTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

Ahyad. Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma Kata Kunci: wacana kritis, iklan, makna

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tajam dalam dunia bisnis menyebabkan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur

Teknik Pengolahan Audio

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara produsen selaku pelaku usaha dengan konsumen. produsen seringkali ditemukan strategi strategi pemasaran yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media merupakan saluran yang teramat penting bagi individu dan masyarakat karena telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai agen sosial yang memainkan peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, media massa memiliki fungsi tak sekedar menyajikan informasi, berita atau hiburan saja, melainkan juga memiliki kemampuan untuk mengajak dan mengukuhkan norma-norma tertentu dalam masyarakat. Televisi dinilai sebagai media massa elektronik paling efektif dan banyak menarik simpati masyarakat. Hal ini disebabkan sifat audio visualnya yang tidak dimilki oleh media massa lainnya, sedangkan penayangannya mempunyai jangkuan yang relatif tidak terbatas. Dengan model audio visual yang dimilikinya, siaran televisi menjadi sangat komunikatif dalam memberikan pesan-pesannya. Itu sebabnya televisi bermanfaat sebagai pembentuk sikap, perilaku, dan sekaligus pola pikir.

2 Dari sekian banyak bentuk komunikasi yang ada dalam televisi, iklan merupakan salah satunya. Iklan bekerja melalui sebuah tanggapan dari pembeli potensial terhadap elemen-elemen yang terkandung dalam iklan. Tanggapan atau reaksi ini dapat terjadi ketika pembeli potensial sedang melihat, mendengar atau berpikir tentang suatu iklan. Iklan dapat mempengaruhi emosi seseorang, kreativitas mempunyai jangkuan yang luas atau rangsangan-rangsangan atau elemenelemen yang dapat dimasukkan dalam iklan untuk memperoleh berbagai emosi. Iklan televisi adalah salah satu sarana televisi dalam mempersuasi pemirsanya. Kekuatan audio visual-nya terasa amat ampuh dalam menyajikan pesan yang demonstratif. Kreasi yang dihasilkan merupakan perpaduan teknik rekayasa dengan realitas yang sesungguhnya. Oleh karena itu, terpangaruh tidaknya pemirsa sangat ditentukan sejauh mana iklan televisi mampu mengaplikasikan komunikasi persuasif dalam menggugah minat dan keinginan khalayak sasaran (Sumartono, 2002:61). Iklan merupakan sebuah sarana untuk mempromosikan barang atau jasa yang ingin ditawarkan, terutama kepada masyarakat. Melalui iklan, sebuah produk dapat dikenal, disayang, dan dicari oleh khalayak. Sebuah iklan diharapkan mampu menjadi jembatan untuk menanamkan sebuah kepercayaan kepada masyarakat. Jika hal ini tercapai maka sebuah iklan dapat dikatakan berhasil. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan menggunakan ketrampilan kreatif, seperti copywriting, layout, ilustrasi, tipografik, scripwriting dan pembuatan film (Wibowo, 2003:xiii). Iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk.

3 Sebagai salah satu bentuk desain komunikasi, dalam aktivitasnya menjual pesan, iklan televisi berusaha ditampilkan semenarik mungkin dengan gaya penyampaian pesan yang khas dengan penggunaan bahasa (kata-kata yang kreatif yang mudah diingat), ilustrasi musik (jingle), model iklan yang menarik, personafikasi produk- produk, simbol-simbol dan format visualisasi yang harmonis menghasilkan pesan dan citra produk secara keseluruhan yang kemudian diputar atau ditayangkan beberapa kali sehari pada jam-jam utama (prime time) supaya konsumen nantinya memperoleh informasi yang lebih. Persaingan iklan di televisi sangat ketat pada produk-produk tertentu yang memiliki kompetitor yang banyak variatifnya. Oleh sebab itu, setiap produk diiklankan dengan jalan cerita tertentu, mengangkat keunggulannya dalam proses pencitraan dan pembentukan nilai-nilai estetika untuk memperkuat citra terhadap objek iklan itu sendiri. Sehingga terbentuk image, semakin tinggi estetika dan citra objek iklan, maka semakin komersial objek tersebut. Sebuah produk iklan televisi tidak saja sekedar menstimulus pemirsanya untuk mengkonsumsi produk tersebut, bisa jadi iklan telah mengkonstruksi kesadaran orang tentang kelas atau status sosialnya lewat simbol-simbol yang dimaknai dari suatu iklan. Pemakaian simbol-simbol tertentu dalam iklan secara tidak langsung juga telah membagi konsumen dalam kelas-kelas tertentu yang mengisyaratkan kualitas sosial masyarakat. Kualitas sosial masyarakat akan berpengaruh pada perilaku konsumen, contohnya masyarakat kelas atas akan lebih cenderung mengkonsumsi atau memakai produk-produk yang mendapat pengakuan brand awareness sementara masyarakat menengah ke bawah lebih menyesuaikan pada keterjangkauannya.

4 Salah satu contoh produk yang bervariatif dan banyak diiklankan di televisi adalah iklan susu anak. Iklan susu menjual keunggulan-keunggulan produknya sedemikian rupa dengan tujuan memikat para orang tua sebagai target pasarnya. Ada produk susu yang menjual janji kesehatan anak bila dikonsumsi, ada yang menyentuh aspek intelejensi agar anak tumbuh cerdas, ada pula yang memberikan asupan tepat bagi tumbuh kembang motorik anak. Bahkan ada iklan susu yang berusaha menarik perhatian konsumen dengan menyindir harga pesaing lain yang lebih mahal. Konsep iklan susu anak memberi makna tersendiri dari jalan cerita yang disuguhkan. Semakin kreatif suatu iklan dikemas maka akan semakin menarik perhatian khalayak dan berpeluang lebih besar untuk diminati dan dikonsumsi. Bila dibandingkan dengan para kompetitornya, iklan Nutrilon Royal Versi Life Starts Here adalah sebuah iklan yang berbeda, kreatif dan menarik. Lazimnya sebuah iklan susu anak biasanya menampilkan jalan cerita yang menjual keuntungan atau kelebihan dari sebuah produk susu yang bernilai komersial. Berikut adalah beberapa contoh konsep iklan susu yang ditayangkan di televisi dari berbagai kelas baik bawah, menengah dan ke atas: Iklan susu SGM, jalan ceritanya adalah terdapat sejumlah tokoh yang berprestasi, pilot, anak-anak sekolah, guru yang diminta untuk tunjuk tangan jika mereka adalah para konsumen susu SGM. Kemudian ada adegan anak yang minum segelas susu sebagai penjelas komersial bahwa iklan yang sedang ditayangkan adalah iklan susu. Terdapat pula tulisan membantu prestasi sehingga makna iklan susu SGM adalah susu yang membantu anak menjadi orang berprestasi. Berdasarkan harga yang ditawarkan di pasaran yaitu Rp. 10.500/150gr, susu SGM termasuk konsumsi susu anak bagi keluarga

5 kelas menengah ke bawah. Jalan cerita iklan susu SGM ini tidak menarik dan sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap kalangan audiens. Iklan susu Dancow versi Life Ready, ceritanya adalah mengenai anak balita yang terlihat kuat, sehat dan ceria. Anak tersebut bermain di luar ruangan, kemudian ada tanda yang melingkari perut si anak sebagai isyarat anak tersebut terlindungi perutnya atau berarti pencernaannya. Karena kesehatan pencernaan anak sangat berpengaruh pada kesehatan anak secara keseluruhan. Tersirat bahwa anak yang mengkonsumsi susu Dancow adalah anak yang telindungi kesehatannya dan life ready atau peneliti menginterpretasikannya bahwa jika audiens ingin anak siap untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan di luar seperti beraktifitas di luar rumah, berinteraksi dengan lingkungan, bersentuhan dengan alam yang kemungkinan banyak terdapat kuman yang dapat menyerang kesehatan anak, maka perlu dilindungi dengan memberikan si anak gizi yang terdapat pada susu Dancow. Harga susu Dancow adalah Rp. 30.500/400 gr bagi bayi usia 1-3 tahun. Dengan harga demikian susu Dancow masih tergolong kelas menengah ke bawah. Dengan konsep iklan demikian pun iklan ini tergolong mudah dimengerti oleh setiap kalangan masyarakat. Iklan susu Enfagrow A+ di bawah naungan Mead Jhonson. Sekalipun produk susu ini termasuk kelas premium, dengan harga jual Rp. 87.000/400 gr, namun konsep iklan yang disuguhkan tidaklah terlalu kreatif dan menarik. Di dalam iklan ditampilkan seorang anak laki-laki yang sedang bereksperimen dengan potongan-potongan besi yang ditancapkan di tanah, sehingga ketika si anak memukul potongan-potongan besi maka irama atau nada dihasilkan. Berkat kecerdasan yang dihasilkan dari kandungan nutrisi susu Enfagrow A+ maka si anak berhasil menemukan alunan irama lagu yang sempurna, yang awalnya

6 hanya ditemukan secara sepenggal-sepenggal dari tiap-tiap potongan besi. Kemudian ada adegan anak tersebut meminum segelas susu, yang mengisyaratkan jenis iklan tersebut. Dengan diiringi narasi mengenai penjelasan komersial iklan, bahwa susu Enfagrow A+ dapat membantu kecerdasan anak, maka setiap golongan audiens pun dapat mengerti pesan yang terkandung di dalam iklan. Konsep cerita iklan susu Nutrilon Royal tidaklah sedemikian mudah. Iklan ini membidik kalangan menengah ke atas dan lebih terpelajar karena disamping harga dari produk ini cukup mahal yaitu Rp. 170.000/kaleng (800 gr), juga dalam iklan ini meggunakan bahasa asing sebagai narasi aslinya, yang kemudian diterjemahkan sebagian dalam bahasa Indonesia oleh pihak distributor Nutricia Indonesia. Dalam iklan ini, wujud dari produk hanya sekali ditampilkan yaitu pada gambar akhir iklan dalam bentuk sekaleng susu Nutrilon Royal. Tidak ada adegan anak yang sedang minum susu seperti kebanyakan iklan susu anak lainnya. Iklan ini berisi cuplikan para balita asal luar negri, baik pria dan wanita, yang melakoni peranperan tertentu dan diiringi dengan narasi yang disebutkan. Narasi yang diberikan adalah berasal dari suara anak-anak serta disertai dengan backsound yang unik dan menarik. Iklan yang berdurasi total sekitar satu setengah menit ini berupa rangkaian scene demi scene yang satu sama lain tidak berhubungan secara langsung, dengan objek berupa anak-anak dalam aktivitas kesehariannya. Ada anak yang sedang memperhatikan keong merayap, ada yang sedang bermain boneka, lalu ada anak yang tertidur di mobil yang sedang berjalan, ada yang terjun berenang di sungai, dan lain-lain dengan beragam tingkah laku serta suasananya.

7 Bila diperhatikan secara visual saja adegan-adegan tersebut mengisyaratkan keceriaan dan kebebasan eksplorasi bermain anak yang masing-masing memiliki atensi dan minat yang berbeda-beda terhadap objek tertentu. Namun bila kita memperhatikan narasi yang diampaikan secara seksama, makna linguistik yang terkandung di dalamnya tidak memiliki hubungan kuat atau sinkronisasi untuk mewakili adegan visual iklan yang ditampilkan. Perlu adanya tafsiran atau interpretasi lewat pemberian makna terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam iklan, sehingga ketika makna visual dan audio digabungkan kemudian diinterpretasikan akan menjadi suatu makna utuh yang terungkap, yaitu pesan generasi penerus. Pesan generasi penerus yang dimaksud adalah suatu generasi di masa mendatang yang akan melanjutkan kepemimpinan atau status atau peran sosial di tataran masyarakat, seperti pada narasi yang disampaikan dalam iklan. Generasi penerus yang disampaikan dalam narasi iklan tersebut adalah sebagai berikut; the queens (para ratu), the kings (para raja), the leaders (para pemimpin), the discoverers (para penemu), the scientist (para penemu), dan sebagainya. Makna generasi penerus ini dapat diungkap dengan melihat adegan-adegan visual dalam iklan sebagai representasi terhadap makna audio yang dituangkan dalam vision (pandangan atau penglihatan) anak-anak. Pesan generasi penerus ini diperkuat dengan imbuhan akhir pada narasi (audio) dalam kalimat and bring on the hope..life starts here.., yang berarti berikan mereka harapan..kehidupan dimulai dari sini.. Peneliti menginterpretasikannya sebagai ajakan persuasif iklan kepada audiens (penonton) untuk mewujudkan generasi penerus tersebut, bahwa hal itu sangat mungkin terwujud. Audiens atau penonton, yang dalam hal ini adalah orang tua sebagai target iklannya dapat mewujudkan harapan-harapan yang terdapat dalam diri si anak yaitu citacita untuk menjadi generasi penerus dengan memilih formula gizi yang tepat sedari dini. Asupan gizi yang tepat tersebut yang akan membentuk serta melengkapi perkembangan motorik,

8 intelejensi, jaringan, dan psikologi anak, yang akan membawa si anak kepada masa depan yang diharapkan cemerlang. Dalam hal ini tentu saja gizi pembentuk masa depan anak yang dimaksud adalah susu Nutrilon Royal yang kelasnya adalah premium di bidang nutrisi bayi dan balita. Sehingga makna generasi penerus yang akan menjadi suatu kehidupan anak nantinya di masa depan sesungguhnya diawali atau dimulai dari sini, dalam arti dari sejak pemberian nutrisi yang tepat bagi anak, yaitu susu Nutrilon Royal. Berdasarkan penjabaran di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti jenis iklan susu yaitu Nutrilon Royal pada segi pemaknaan atau semiotika. Adapun pemilihan pada iklan susu Nutrilon Royal ini dikarenakan menurut pengamatan peneliti dari berbagai jenis iklan susu anak yang diiklankan di televisi, iklan susu Nutrilon Royal inilah yang dikemas dengan berbeda dan menarik. Iklan susu Nutrilon Royal yang akan diteliti adalah iklan versi kedua yaitu Life Starts Here setelah versinya yang pertama yaitu Life is An Adventure. Iklan Susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here memiliki jalan cerita yang menarik dan dikemas dengan unik. Setiap adegan dalam iklan ini mengandung unsur-unsur yang memiliki makna, yaitu berupa gerakan, suara dan kata. Unsur-unsur yang dimaknai inilah yang akan menjadi penelitian oleh peneliti dalam kajian semiotika. Iklan (advertisement), merupakan sebuah objek semiotika yang mempunyai perbedaan mendasar dengan desain yang bersifat tiga dimensional, khususnya desain produk. Iklan, seperti media komunikasi massa pada umumnya, mempunyai fungsi komunikasi langsung (direct communication function), sementara sebuah desain produk mempunyai fungsi komunikasi yang

9 tidak langsung (indirect communication function). Oleh sebab itu, di dalam iklan aspek-aspek komunikasi seperti pesan (message) merupakan unsur utama iklan, yang di dalam sebuah desain produk hanya merupakan salah satu aspek saja dari berbagai aspek utama lainnya (fungsi, manusia, produksi). Sebuah iklan selalu berisikan unsur-unsur tanda berupa objek (object) yang diiklankan; konteks (context) berupa lingkungan, orang atau makhluk lainnya yang memberikan makna pada objek; serta teks (berupa tulisan) yang memperkuat makna (anchoring), meskipun yang terakhir ini tidak selalu hadir dalam sebuah iklan (Yasraf, 2003:263). Kajian semiotika adalah ilmu yang melakukan penafsiran terhadap tanda dalam suatu sistem makna yang ada di sekitarnya. Dengan demikian, tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kajian semiotika adalah: 1. Tanda itu sendiri 2. Sistem tanda, dan 3. Budaya di mana sistem tanda itu beroperasi. Tanda adalah hasil asosiasi antara signified (petanda), yaitu konsep yang direpresentasikan dan signifier (penanda), yaitu forma atau citra tanda tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah elemen-elemen atau unsur-unsur yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di televisi? 2. Bagaimanakah deskripsi analisis simbol-simbol atau tanda-tanda visual yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di

10 televisi? 3. Bagaimanakah deskripsi analisis simbol-simbol linguistik atau audio yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di televisi? 4. Bagaimanakah deskripsi analisis pemaknaan pesan generasi penerus berdasarkan simbolsimbol audio visual yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di televisi? C. Tujuan Penelitian Merujuk pada perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui elemen-elemen atau unsur-unsur yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di televisi. 2. Untuk mengetahui deskripsi analisis simbol-simbol atau tanda-tanda visual yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di televisi. 3. Untuk mengetahui deskripsi analisis simbol-simbol atau tanda-tanda linguistik atau audio yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di televisi. 4. Untuk mengungkapkan pemaknaan pesan generasi penerus di balik simbol-simbol audio visual yang terdapat pada iklan susu Nutrilon Royal versi Life Starts Here di televisi.

11 D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi informasi dan pengetahuan dalam kajian ilmu komunikasi khususnya di bidang semiotika. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian sejenis di masa mendatang.