3.1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan metode pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi pengertian atau relevansi fenomena tertentu terhadap individu. Poerwandari (2007) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainya. Poerwandari juga mengungkapkan bahwa pendekatan yang sesuai untuk peneliti, yang tertarik dalam memahami manusia dengan segala kekompleksitasannya sebagai makhluk subjektif adalah pendekatan kualitatif. Persepsi sendiri adalah hal yang bersifat subyektif dan berbeda-beda tiap individu. Oleh karena itu peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metode dalam meneliti persepsi lansia terhadap faktor-faktor penyebab RA.
3.2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis berusaha untuk memahami makna peristiwa serta interaksi pada orang-orang dalam situasi tertentu. Pendekatan ini menghendaki adanya sejumlah asumsi yang berlainan dengan cara yang digunakan untuk mendekati perilaku orang dengan maksud menemukan fakta atau penyebab. 3.3. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Kledoan Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang karena menurut data awal yang terdapat di Puskesmas Ngablak, warga Dusun Kledoan beberapa lansia menderita RA. 3.4. Objek Penelitian Objek penelitian dipilih melalui purposive sampling, yang artinya sumber data/objek penelitian dipilh melalui pertimbangan tertentu sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.
3.5. Karakteristik partisipan Partisipan yang akan dilibatkan dalam penelitian ini adalah partisipan yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Mengalami RA, b. Dapat berbahasa Indonesia atau Jawa, c. Dapat membaca dan menulis, d. Bersedia menjadi partisipan 3.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam panelitian ini yaitu teknik observasi dan wawancara. Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang perilaku lansia terhadap RA yang dideritanya. Sedangkan wawancara dilakukan dengan dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur (dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti), dan wawancara tak terstruktur (wawancara dilakukan apabila adanya jawaban berkembang diluar pertanyaan-pertanyaan terstruktur namun tidak terlepas dari permasalahan penelitian)(nasution, 2006).
3.7. Teknik Analisa Data Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan petanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel (Sugiyono, 2008). Proses analisa data pada penelitian ini yaitu menggunakan metode Colaizzi 1978 (Creswell, 2003). Peneliti menggunakan teknik analisa data model tersebut karena lebih sesuai dengan apa yang dilakukan oleh peneliti terhadap data hasil penelitian. Tahapan yang akan dilakukan dimulai dengan 1. Tahap pertama yaitu melakukan pengumpulan data dan membuat transkrip data dengan cara mendengarkan berulang-ulang hasil rekaman kemudian menyusun hasil wawancara dalam bentuk verbatim. 2. Tahap kedua peneliti membaca berulang kali transkrip data yang sudah ada sehingga peneliti dapat menemukan makna data yang signifikan dan
memberikan garis bawah pada pernyataan-pernyataan penting partisipan. 3. Tahap ketiga menentukan kategori. Kategori merupakan proses yang rumit. Peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada ke dalam suatu kategori. 4. Tahap keempat kategori yang sudah ada peneliti kelompokkan ke dalam sub tema, dimana sub tema yang muncul peneliti kelompokkan lagi menjadi tematema yang potensial. 5. Tahap kelima menulis laporan. Dalam penulisan laporan peneliti harus mampu menuliskan setiap kata dan kallimat serta pengertian secara tepat sehingga dapat mendeskripsikan data dan hasil analisa. 3.8. Uji Keabsahan Data Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Menurut Moloeng (2007:330), triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber
yang lainnya. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan kepada keluarga partisipan. 3.9. Etika Penelitian Peneliti berusaha menjaga hak-hak partisipan dengan terlebih dahulu melakukan informed consent sebelum melakukan wawancara, dengan memberikan informasi mengenai topik, tujuan, pelaksanaan penelitian dan persetujuan partisipan. Partisipan berhak menolak tidak bersedia menjadi subjek penelitian. Aspek lain yang tetap diperhatikan peneliti adalah prinsip autonomy yaitu partisipan bebas menentukan apakah ia akan berpartisipasi dalam penelitian atau tidak, tanpa paksaan dan sewaktu waktu partisipan boleh mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Prinsip tersebut dalam penelitian ini adalah partisipan mempunyai kebebasan untuk menentukan pilihan bila dalam penelitian berlangsung ingin menarik diri karena alasan tertentu. Prinsip justice (keadilan) yaitu partisipan dihargai atau dihormati serta dijaga kerahasiaan (confidenciallity) dan anonym atau tanpa nama. Prinsip tersebut dalam penelitian ini yaitu peneliti menjelaskan prinsip prinsip keadilan dalam penelitian dimana semua partisipan
diperlakukan dengan metode dan prosedur yang sama. Peneliti tetap menghormati dan menghargai martabat partisipan yaitu peneliti dapat memahami dan menerima partisipan apa adanya.