BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar Sentral Kota Gorontalo. Dari keseluruhan penjual minuman olahan diambil 6 sampel minuman olahan yang kemudian diuji di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo untuk pengujian siklamat, dan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas Negeri Gorontalo untuk pengujian keberadaan bakteri Escherichia coli. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian yaitu pada tanggal 18 April 30 April tahun 2013. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif yaitu memberikan gambaran kadar zat pemanis buatan siklamat yang digunakan dalam minuman olahan dan keberadaan bakteri Escherichia coli dengan pendekatan kuantitatif.
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Independen Variabel Independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kandungan siklamat dan keberadaan bakteri Escherichia coli. 3.3.2 Variabel Dependen Variabel Dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minuman olahan yang terdiri dari es campur, es cendol, es cukur, es sirup, es buah, dan es mambo yang dijajakan di Pasar Sentral Kota Gorontalo. 1.4 Defenisi Operasional 3.4.1 Variabel Dependen Defenisi: Minuman olahan adalah minuman yang telah di olah atau ditambahkan dengan berbagai macam bahan makanan lainnya. Minuman olahan yang dimaksud adalah es campur, es cendol, es cukur, es sirup, es buah, dan es mambo yang dijajakan di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Kriteria Objektif: Minuman olahan terdiri dari beberapa macam es dengan berbagai macam campuran.
3.4.2 Variabel Independen 1. Defenisi Siklamat adalah pemanis sintetis yang memiliki tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada sukrosa. Karena tingkat kemanisannya yang tinggi ini, siklamat sering disebut sebagai biang gula. Kriteria Objektif : Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, bahwa batas penggunaan maksimum siklamat untuk es adalah 3 g/l. 2. Defenisi Escherichia Coli adalah bakteri yang terdapat pada makanan dan minuman olahan yang kebersihannya tidak terjaga. Bakteri ini merupakan mikroorganisme indikator pencemaran air dan cepat menyebar dalam air. Kriteria Objektif : Dalam Permenkes RI No. 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, apabila terdapat jumlah Escherichia Coli lebih dari 0 dalam 100 ml sampel air maka minuman tersebut tidak memenuhi syarat. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Menurut Suharsimi Arikunto, 2006 bahwa Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (dalam Lestari, 2011: 40). Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis jajanan minuman olahan di pasar sentral Kota Gorontalo sejumlah 6 jenis minuman olahan yang terdiri dari es campur, es cendol, es cukur, es buah, es sirup, dan es mambo.
3.5.2 Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili seluruh populasi. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya (Notoatmodjo. 2010: 116). Penarikan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan Total sampling atau Sampling Jenuh yaitu dengan mengambil seluruh populasi yang ada untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel untuk penelitian ini berjumlah 6 sampel minuman olahan yang terdiri dari es campur, es cendol, es cukur, es buah, es sirup, dan es mambo. Sampel ini akan di uji di Laboratorium Kimia untuk pengujian kandungan siklamat dan di Laboratorium Kesmas untuk pemeriksaan keberadaan Escherichia Coli, yang merupakan Laboratorium di Universitas Negeri Gorontalo. 3.5.3 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Mempersiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan tanggal pengambilan serta botol kaca tempat sampel. 2. Mempersiapkan wadah sampel sebanyak 12 buah, 6 buah untuk pemeriksaan siklamat dan 6 buah untuk pemeriksaan Escherichia coli. 3. Mensterilisasi ke dalam oven dengan suhu 160 0 C dalam 2 jam.
4. Memesan minuman olahan (berupa es), kemudian memasukkan ke dalam wadah. 5. Memberi nomor kode pada wadah sampel menggunakan spidol untuk membedakan sampel yang akan diperiksa siklamat dan yang akan diuji keberadaan Escherichia coli. 6. Memasukkan minuman olahan ke dalam satu tempat atau termos es. 7. Membawa secepatnya maksimal dalam waktu 2 jam harus sudah sampai di Laboratorium. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Data Primer Data primer pada penelitian ini adalah kandungan siklamat dan keberadaan bakteri Escherichia coli yang terkandung dalam minuman olahan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan/pengujian di laboratorium. 3.6.2 Data Sekunder Data sekunder pada penelitian ini adalah Data yang didapatkan dari BPOM Provinsi Gorontalo serta didapatkan dari hasil wawancara dengan petugas yang berada di BPOM tersebut tentang hasil temuan jajanan yang mengandung siklamat dan bakteri.
3.7 Instrumen Penelitian 1. Peralatan Laboratorium Adalah alat-alat laboratorium yang digunakan untuk menguji kandungan dan kadar Siklamat serta keberadaan Escherichia coli pada jajanan minuman olahan di pasar sentral Kota Gorontalo. 3.8 Cara Kerja 3.8.1 Uji Kadar Siklamat Uji kadar siklamat menggunakan metode Gravimetri yaitu proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu, gravimetri merupakan analisis berdasarkan penyaringan, pemanasan, dan penimbangan. 1. Alat dan Bahan a. Alat Labu Erlenmeyer, Corong pisah, Pemanas Bunsen, Gelas piala/gelas beker, Penyaring, Corong, Penangas air, Buret, Statip, Pipet tetes. b. Bahan Air suling, HCl 10%, BaCl 2 10%, NaNO 2 10%, Arang aktif. 2. Cara Kerja Pendahuluan 25 ml sampel dimasukkan dalam gelas piala dan diencerkan dengan aquades dengan perbandingan 1 : 1, kemudian ditambahkan sepucuk sendok arang aktif untuk menghilangkan warna contoh, kemudian sampel disaring.
Pengujian 1. Menambahkan 10 ml HCl 10% ke dalam filtrat dan ditambahkan 10 ml BaCl2 10%, kemudian dikocok. 2. Membiarkan filtrat selama 30 menit, kemudian menyaring dengan kertas whatmann 42 dan ditambahkan 10 ml Natrium Nitrit 10%. 3. Mengaduk larutan kemudian memanaskan di atas penangas air selama 2 jam. Untuk menghindari penguapan, selama pemanasan harus ditutup. Simpan di atas tempat yang hangat selama semalam. 4. Apabila timbul endapan putih, berarti Siklamat Positif. 5. Endapan yang terjadi, disaring, dicuci, dikeringkan dalam oven selama 20 menit. Kemudian dipijarkan dan dinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. 3.8.2 Uji Keberadaan Escherichia coli 1. Alat dan Bahan a. Bahan untuk pemeriksaan sampel: LB (Lactosa Brooth), EMBA (Eosin Methilyn Blue Agar), aquades steril, Alcohol 70% dan kapas steril. b. Peralatan untuk pemeriksaan Wadah untuk pengambilan sampel, tabung reaksi, tabung durham, pipet 10 ml, cawan petri, gelas ukur, gelas kimia, jarum ose, rak tabung reaksi, Inkubator, Autoclave, Hot plate, Vortex, Neraca digital, Bunsen.
2. Cara pelaksanaan Pemeriksaan Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) yaitu dengan: 1. Uji Penduga Media yang digunakan adalah Lactosa Broth a. Menyiapkan 12 tabung reaksi, 3 tabung berisi 9 ml aquades steril dan 9 tabung berisi media Lactosa Broth. Tabung yang berisi Lactosa Broth disusun pada rak tabung reaksi, masing-masing tabung diberi label jenis sampel. b. Memasukkan tabung durham dalam posisi terbalik ke dalam tabung reaksi. c. Kemudian memasukkan ke dalam Autoclave pada suhu 120 0 C selama 15 menit. d. Mengencerkan bahan pemeriksaan (sampel) yaitu dengan memblender es tersebut menjadi satu, kemudian menuangkan kembali dalam masingmasing wadah kaca. e. Mengambil bahan pemeriksaan (sampel yang telah diencerkan) yang telah disiapkan menggunakan pipet. f. Kemudian dari masing-masing sampel sebanyak 100 ml, diambil 1 ml untuk diencerkan ke dalam tabung pengenceran 10-1 yang telah berisi aquades steril sebanyak 9 ml dan kocok sampai homogen, setelah itu dari tabung pengenceran 10-1 diambil 1 ml untuk diencerkan ke dalam tabung 10-2 yang berisi aquades steril, kemudian dari tabung pengenceran 10-2 diambil 1 ml untuk diencerkan ke dalam tabung 10-3 yang berisi aquades steril.
g. Mengambil larutan dari tabung 10-1, sebanyak masing-masing 1 ml untuk 3 tabung yang berisi Lactosa Broth 9 ml 10-1, kemudian mengambil larutan dari tabung 10-2 sebanyak masing-masing 1 ml untuk 3 tabung 10-2, juga untuk pengenceran 10-3. h. Semua tabung reaksi diinkubasikan pada suhu 34 0 C-37 0 C selama 2 x 24 jam. i. Setelah 1 x 24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham dengan mencatat semuat tabung yang menunjukkan pembentukan gas dan bila terbentuk gas pada tabung dilanjutkan dengan uji penguat. j. Apabila uji dalam waktu 1 x 24 jam tidak membentuk gas, dimasukkan kembali ke inkubator pada suhu 37 0 C selama 24 jam. Bila terbentuk gas pada tabung durham, hal ini menunjukkan positif E.coli maka uji dilanjutkan dengan uji penguat. 2. Uji Penguat Media yang digunakan adalah EMBA (Eosin Methilyn Blue Agar). Uji ini untuk menegaskan hasil positif dari uji penduga. Cara pemeriksaan: a. Tiap-tiap tabung penduga yang positif, dipindahkan menggunakan jarum ose ke dalam cawan petri yang berisi EMBA. b. Menggoreskan pada media EMBA dengan goresan sinambung. c. Cawan penguat diinkubasikan pada suhu 37 0 C selama 24 jam untuk memastikan adanya E.coli.
d. Pembacaan dilakukan selama 1 x 24 jam dengan melihat adanya perubahan warna menjadi hijau metalik pada goresan sinambung dalam media EMBA. 3.9 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh di Laboratorium kemudian akan diolah dan hasilnya dibandingkan dengan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 yang mengatur batas maksimum siklamat dan Permenkes RI No. 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan dijelaskan dalam bentuk narasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.