Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Yetti Wira Citerawati SY

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENUTUP. kesimpulan dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Media (Surat Kabar

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

Komunikasi Massa, Untirta Press

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

Tujuan dan Akibat Komunikasi. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik saat ini baru menunjukan kegiatan komunikasi massa

KEPUASAN PENGUNUNG TERHADAP MEDIA. PROMOTIONS HARTONO LifeStyle Mall. (Studi Deskriptif Kepuasan Pengunjung Hartono LifeStyle Mall) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Lobby dan dimensi komunikasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

BAB IV ANALISIS DATA. pendekatan analisis kuantitatif, diperlukan suatu prediksi mengenai. perumusan pertanyaan penelitian. 1

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya, mencerdaskan kehidupannya, memperluas cakrawala pandangannya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAPAT PRIA DEWASA TENTANG MAJALAH POPULAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

Tanggapan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TV One

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha menjelaskan persepsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

Mikael Gamur DPUPKP Kabupaten Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 29 Kec. Selat Kab. Kapuas Kalimantan Tengah

Strategi Komunikasi Travel Day Trans untuk Mencapai Loyalitas Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

ABSTRAK. : Efektifitas isi pesan, ID_AyahASI, Tingkat pengetahuan. Daftar Pustaka : 6 buku,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. kantor, dll ), oleh karena itu komunikasi menyentuh hampir seluruh aspek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

BAB III METODE PENELITIAN

Proses Komunikasi Di Perpustakaan


Transkripsi:

Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Studi Deskriptif Mengenai Apresiasi Dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Reddy Anggara, S.I.Kom, M.I.Kom dan Eka Yusup, S.I.Kom, M.I.Kom Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apresiasi dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang terhadap koran kabar gapura. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Adapun teori yang digunakan menggunakan teori Uses and Gratification. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang mana berusaha mengetahui apresiasi dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap Koran Kabar Gapura dilihat dari aspek kognitif, aspek emotif, aspek evaluatif. Penelitian ini menghasilkan hal-hal berikut. Aspek kognitif (pengetahuan) dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap koran Kabar Gapura mencakup pengetahuan tentang: isi, ilustrasi gambar dapat dikatakan cukup. Dimana responden dalam penelitian ini adalah dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang sudah memberikan jawaban dari pertanyaan sesuai dengan pengetahuannya. Aspek emotif (perasaan) dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap koran Kabar Gapura mencakup perasaan suka atau tidak pada isi, ilustrasi gambar dapat dikatakan bahwa mereka telah memiliki tingkat keterikatan secara emosional yang tinggi. Aspek evaluatif (penilaian) dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap koran Kabar Gapura yang mencakup isi, ilustrasi gambar dapat dikatakan sangat tinggi. Kata Kunci: Koran, Karawang, Apresiasi PENDAHULUAN Media lahir sebagai suatu sarana untuk menjembatani suatu pesan ketika kebutuhan akan informasi dirasakan semakin meningkat dan tidak lagi dapat diatasi dengan komunikasi antarpersona. Informasi harus sampai kepada khalayak secara cepat dan disebar seluas-luasnya. Hal ini yang melahirkan konsep media massa yang memiliki ciri-ciri komunikatornya terlembaga, bersifat satu arah, pesanya bersifat umum, menimbulkan keserempakan dan komunikannya heterogen. Surat kabar boleh dikatakan sebagai media massa tertua sebelum ditemukan film, radio, dan televisi. Kelebihan surat kabar mampu memberi informasi yang lebih lengkap, bisa dibawa kemana-mana, terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan (Cangara, 2005:126). Perkembangan surat kabar di Indonesia sangat pesat, ini dikarenakan kebebasan pers di Indonesia telah diakui oleh pemerintah. Maka setiap media massa khususnya surat kabar berebut cepat dalam hal menyampaikan informasi. Hal ini menuntut media massa mengemas produk informasinya lebih canggih lagi untuk menarik antusias pembaca. Hal ini menimbulkan persaingan di antara media massa. JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 142

Persaingan yang terjadi adalah persaingan antara koran lokal dengan koran nasional. Koran lokal yang menyajikan berita-berita atau informasi mengenai wilayah lokal itu sendiri ditambah dengan berita-berita nasional. Di Kabupaten Karawang terdapat beberapa koran lokal seperti Radar Karawang, Metro Karawang dan lain-lain. Salah satu surat kabar di ruang lingkup wilayah kabupaten karawang adalah Kabar Karawang yang kini berubah nama menjadi Koran Kabar Gapura. Perubahan nama dilakukan karena surat kabar yang bernaung di bawah PT. Gapura Media Karawang ini mencoba memperluas jaringan pemasaran. Seperti telah diketahui, Koran Kabar Karawang hanya terbit di lingkungan Kabupaten Karawang saja. Namun untuk tidak menghilangkan identitasnya nama Kabar Karawang tetap dipakai di bagian depan Koran Kabar. Dengan motto Seimbang dan Cerdas, Koran Kabar Gapura mencoba untuk menjadi surat kabar yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Karawang akan berita. Segmentasi Koran Kabar Gapura adalah kalangan menengah ke atas. Namun, karena berita yang disajikan bersifat umum, tidak menutup kemungkinan kalangan menengah ke bawah membaca Koran Kabar Gapura. Pada penelitian ini, Penulis tertarik untuk meneliti Koran Kabar Gapura. Dalam pers sebagai lembaga, surat kabar berfungsi sebagai mitra kerja dengan pemerintah. Karena pers sebagai lembaga kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pemerintahan (Djuroto, 2002:6). Seperti diketahui pers dikenal juga sebagai Lembaga Kemasyarakatan (social institution). Pers hidup ditengah-tengah masyarakat, tapi bukan bagian dari masyarakat itu. Ia berada dalam suatu negara, tapi bukan bagian dari pemerintahan negara tersebut. Namun pada kenyataannya, hubungan ketiganya saling mempengaruhi. Pers mempengaruhi masyarakat, tetapi masyarakat juga berpengaruh pada pers. Pers mempengaruhi pemerintah, namun pemerintah juga berpengaruh terhadap pers. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana apresiasi dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap Koran Kabar Gapura. Hal-hal yang diapresiasikan mengenai koran ini adalah isi, ilustrasi gambar. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu Bagaimanakah apresiasi dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang terhadap Koran Kabar Gapura? IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana apresiasi dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang terhadap Koran Kabar Gapura dilihat dari aspek kognitif? 2. Bagaimana apresiasi dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang terhadap Koran Kabar Gapura dilihat dari aspek emotif? 3. Bagaimana ap resiasi dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang terhadap Koran Kabar Gapura dilihat dari aspek evaluatif? JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 143

TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA TEORI Komunikasi Massa Pengertian komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa, yaitu pers, radio, film dan televisi yang mana message dapat diterima oleh komunikan yang anonim dan heterogen secara timerly (tepat), massal dan simultaneously (bersamaan). Komponen Komunikasi Massa Menurut Everett M. Rogers, dalam kegiatan komunikasi terdapat empat elemen yang harus diperhatikan, yaitu source, message, channel dan receiver. Komponen-komponen tersebut kemudian diperinci kembali menjadi lima bagian oleh Wilbur Schram, yaitu: source (sumber), encoder (komunikator), signal (sinyal/tanda), decoder (komunikan), dan destination (tujuan). Kelima komponen tersebut sesuai dengan paradigma Harold D. Lasswell yakni who-says what in which channle to whom with what effect. Surat Kabar Sebagai media cetak, pengertian surat kabar secara sempit berasal dari istilah pers yang diambil dari istilah asing, tetapi kerap dipakai dalam bahasa Indonesia. Aslinya ditulis press, yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya surat kabar, sehingga orang mengatakan pers itu untuk maksud persuratkabaran. Sedangkan jurnalistik berfungsi untuk mengarahkan pers pada fungsinya sebagai pembawa dan penyalur informasi, fakta, data, keterangan, dan hiburan bagi semua orang yang meminatinya, oleh karena itu berbicara pers atau surat kabar mau tidak mau kita harus pula mempelajari ilmu tentang jurnalistik (Suhandang, 2001:4). METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif.metode ini digunakan karena penelitian ini hanya menjabarkanapresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap Koran Kabar Gapura, dengan cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menganalisanya. Metode deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Metode deskriptif sebagai penelitian survai atau penelitian observational (Wood, dalam Rakhmat, 1989 : 24-25). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis studi deskriptif. Menurut Sugiyono (2007:8), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok unsur-unsur komprehensif dan telah ditentukan (perangkat universal) yang berhubungan dengan pertanyaan atau hipotesis penelitian (Bulaeng, 2004:136). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang yang terdiri dari 57 dosen. Sehingga keseluruhan populasi berjumlah 57 orang. JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 144

Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan empat teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Kuesioner (angket), merupakan alat ukur dari berbagai variabel individu atau kelompok. Informasi yang didapatkan melalui penyebaran angket bisa memberikan gambaran tentang beberapa ciri individu atau kelompok, misalnya jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Karenanya angket merupakan alat utama yang digunakan dalam penelitian ini. Angket akan disebarkan kepada anggota Dosen Fisip Unsika yang membaca Koran Kabar Gapura. 2. Observasi, merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan (Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2007:145). Pada penelitian ini, observasi dilakukan terhadap Koran Kabar Gapura. 3. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk memperoleh berbagai teori dan asumsi yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. PEMBAHASAN Bahasan hasil penelitian ini menguraikan pembahasan data yang telah diperoleh penulis dari hasil angket yang diberikan kepada responden, studi pustaka maupun hasil wawancara dengan responden. Responden yang dimintai pendapatnya adalah dosen tetap dan tidak tetap yang berjumlah 57 orang, Guna menyaring data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, maka penulis menyusun sejumlah pertanyaan penelitian yang dikemas dalam bentuk angket yang merupakan penurunan operasional variabel, yaitu aspek kognitif, aspek emosional dan aspek evaluatif. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket meliputi: 2 pertanyaan mengenai data responden dan 35 pertanyaan mengenai data penelitian. Gambaran Aspek Kognitif secara Keseluruhan Untuk memudahkan dalam penafsiran data secara keseluruhan, maka penulis menggunakan pedoman data dari Arikunto, dengan standar kriteria obyek sebagai berikut : Untuk Aspek kognitif : Baik : bila didapat lebih dari 75 % Cukup : bila didapat 60 % - 75 % Kurang : bila didapat kurang dari 60 % Pada aspek ini, jawaban dari responden jika benar diberi skor 1 dan jika jawaban responden salah, maka akan diberi skor 0. Gambaran aspek kognitif (pengetahuan) secara keseluruhan dikategorikan dalam 3 kriteria yaitu aspek kognitif (pengetahuan) yang berkategori baik, aspek kognitif (pengetahuan) yang berkategori cukup dan aspek kognitif (pengetahuan) yang berkategori kurang. Hasil analisis di sajikan dalam tabel dan diagram berikut ini. JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 145

Tabel 1 Gambaran Aspek Kognitif secara Keseluruhan Aspek Kognitif dosen Fisip Universitas Singaperbangsa No. Karawang terhadap koran Kabar Gapura Kategori F % 1 Baik 13 22.81 2 Cukup 23 40.35 3 Kurang 21 36.84 Jumlah 57 100.00 Diagram 1 Gambaran Aspek Kognitif secara Keseluruhan e ISSN : 2528-2069 36.84% 22.81% 40.35% Baik Cukup Kurang Berdasarkan tabel dan diagram di atas bahwa aspek kognitif (pengetahuan) dosen mengenai koran Kabar Gapura sebanyak 13 orang (22,81%) dikategorikan baik, sebanyak 23 orang (40,35%) dikategorikan cukup dan sisanya dikategorikan kurang sebanyak 21 orang (36,35%). Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek kognitif (pengetahuan) dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap koran Kabar Gapura cukup dan kurang. Aspek pengetahuan erat kaitannya dengan kepercayaan (beliefs), ide, dan konsep terhadap objek yang diapresiasikan. Kepercayaan memberikan perspektif kepada manusia dalam mempersepsi kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap objek yang diapresiasikan (Rakhmat, 1998:42). Selain itu, kognitif atau pengetahuan seseorang juga berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologi kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang (Yusup, 1995:3). Hal di atas sesuai dengan fungsi komunikasi massa yaitu fungsi informasi. Informasi pada dasarnya banyak dibutuhkan banyak orang. Dimulai dari kebutuhan dasar manusia yang beragam, sampai pada keinginannya untuk mencapai atau mencari informasi yang dibutuhkannya. Informasi di sini dibutuhkan karena bisa berfungsi banyak bagi dirinya, namun yang jelas adalah informasi yang sesuai dengan tugas-tugas penghidupan dan kehidupannya, informasi yang sesuai dengan tuntutan dan hasrat untuk memenuhi kebutuhan yang selalu berkembang sejalan dengan terpaan informasi yang tidak habis- JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 146

habisnya karena jumlah media sumber informasi yang semakin bertambah banyak. Orang kini bahkan sudah mulai merasa kehilangan sejumlah informasi apabila dalam seharinya tidak membaca media massa tertentu. Terutama mereka yang berkecimpung dealam dunia pendidikan, komunikasi dan informasi dan lainnya (Yusup, 1995:5). Selain itu, aspek emotif juga berkaitan dengan fungsi persuasi dalam fungsi komunikasi massa. Bagi Josep A Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagai bentuk yang paling penting. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk; (1) mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, (2) mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, (3) menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu, dan (4) memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem tertentu. Gambaran Aspek Emotif secara Keseluruhan Sedangkan Untuk memudahkan dalam penafsiran data secara keseluruhan, maka penulis menggunakan pedoman data dari Arikunto, dengan standar kriteria obyek sebagai berikut : Untuk aspek emotif : Tinggi : bila didapat lebih dari 75 % Sedang : bila didapat 60 % - 75 % Rendah : bila didapat kurang dari 60 % Gambaran aspek emotif (perasaan) secara keseluruhan yang dikategorikan dalam 3 kriteria yaitu aspek emotif (perasaan) yang berkategori tinggi, aspek emotif (perasaan) yang berkategori sedang dan aspek emotif (perasaan) yang berkategori rendah. Hasil analisis di sajikan dalam tabel dan diagram berikut ini. Tabel 2 Gambaran Aspek Emotif secara Keseluruhan Aspek Emotif dosen Fisip Universitas Singaperbangsa No. Karawang terhadap koran KabarGapura Kategori F % 1 Tinggi 50 87.72 2 Sedang 6 10.53 3 Rendah 1 1.75 Jumlah 57 100.00 JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 147

Diagram 2 Gambaran Aspek Emotif secara Keseluruhan e ISSN : 2528-2069 10.53% 1.75% Berdasarkan tabel dan diagram di atas bahwa aspek emotif (perasaan) dosen mengenai koran Kabar Gapura sebanyak 50 orang (87,72%) dikategorikan tinggi, sebanyak 6 orang (10,53%) dikategorikan sedang dan sisanya dikategorikan rendah sebanyak 1 orang (1,75%). Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek emotif (perasaan) dosen mengenai Koran Kabar Gapura dirasakan tinggi/baik. Aspek emotif atau perasaan menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap (suka atau tidak suka). Perasaan atau reaksi emosional banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai, sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud. Komponen emotif menurut Mann, merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi (Mann dalam Azwar, 2003:24). Selain itu, aspek emotif dapat dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional.bebrbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membaca buku, koran, menonton televisi, mendengarkan radio dengan tujuan untuk mencari hiburan (Yusup, 1995:3). Gambaran Aspek Evaluatif secara Keseluruhan Sedangkan Untuk memudahkan dalam penafsiran data secara keseluruhan, maka penulis menggunakan pedoman data dari Arikunto, dengan standar kriteria obyek sebagai berikut : Untuk aspek evaluatif : Tinggi : bila didapat lebih dari 75 % Sedang : bila didapat 60 % - 75 % Rendah : bila didapat kurang dari 60 % Gambaran aspek evaluatif (penilaian) secara keseluruhan, dikategorikan dalam 3 kriteria yaitu aspek evaluatif (penilaian) yang berkategori tinggi, aspek evaluatif (penilaian) yang berkategori sedang dan aspek evaluatif (penilaian) yang berkategori rendah. Hasil analisis di sajikan dalam tabel dan diagram berikut ini. 87.72% Tinggi Sedang Rendah JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 148

Tabel 3 Gambaran Aspek Evaluatif secara Keseluruhan Aspek Evaluatif dosen Fisip Universitas Singaperbangsa No. Karawang terhadap koran Kabar Gapura Kategori F % 1 Tinggi 55 96.49 2 Sedang 2 3.51 3 Rendah 0 0.00 Jumlah 57 100.00 Diagram 3 Gambaran Aspek Evaluatif secara Keseluruhan 3.51% 0.00% 96.49% Berdasarkan tabel dan diagram di atas bahwa aspek evaluatif (penilaian) dosen mengenai koran Kabar Gapura sebanyak 55 (96,49%) dikategorikan tinggi, sebanyak 2 orang (3,51%) dikategorikan sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek evaluatif (penilaian) yang berupa kemampuan dosen menilai koran Kabar Gapura dirasakan tinggi. Aspek evaluatif adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memberikan penilaian secara kualitatif.jawaban dan tanggapan merupakan perilaku seseorang. Theodore M. Newcomb dalam Soekanto memberi batasan, bahwa kepribadian merupakan organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku. Kepribadian menunjuk pada organisasi sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berfikir dan merasakan secara khusus apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan (Soekanto, 1990:203). Hal di atas berkaitan dengan perbedaan individu yang terjadi disebabkan karena perbedaan lingkungan yang menghasilkan pula perbedaan pandangan dalam menghadapi sesuatu. Dari lingkungannya akan berbentuk sikap, nilai-nilai serta kepercayaan yang mendasari kepribadian mereka. Berdasarkan tiga aspek di atas bahwa aspek evaluatif dosen mengenai koran Kabar Gapura lebih baik/tinggi dibandingkan dengan aspek kognitif dan emotif. Gambaran Apresiasi Dosen Mengenai Koran Kabar Gapura Secara Keseluruhan Sedangkan Untuk memudahkan dalam penafsiran data secara keseluruhan apresiasi dosen mengenai koran Kabar Gapura, maka penulis menggunakan pedoman data dari Arikunto, dengan standar kriteria obyek sebagai berikut : Tinggi : bila didapat lebih dari 75 % Tinggi Sedang Rendah JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 149

Sedang : bila didapat 60 % - 75 % Rendah : bila didapat kurang dari 60 % Tabel 4 Gambaran Apresiasi dosen secara Keseluruhan Apresiasi dosen Fisip Universitas No. Singaperbangsa Karawang terhadap koran Kabar Gapura Kategori F % 1 Tinggi 53 92.98 2 Sedang 4 7.02 Jumlah 57 100.00 Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner Diagram 4 Gambaran Apresiasi Dosen secara Keseluruhan 7.02% 0.00% Berdasarkan tabel dan diagram di atas bahwa apresiasi dosen mengenai koran Kabar Gapura sebanyak 53 (92,98%) dikategorikan tinggi, sebanyak 4 orang (7,02%) dikategorikan sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa apresiasi dosen mengenai koran Kabar Gapura secara keseluruhan dirasakan tinggi. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, yaitu tentang Apresiasi dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap koran Kabar Gapura, maka Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Aspek kognitif (pengetahuan) dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap korankabar Gapura mencakup pengetahuan tentang: isi, ilustrasi gambar dapat dikatakan cukup. Dimana responden dalam penelitian ini adalah dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang sudah memberikan jawaban dari pertanyaan sesuai dengan pengetahuannya. Aspek emotif (perasaan dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap korankabar Gapura mencakup perasaan suka atau tidak pada isi, ilustrasi gambar dapat dikatakan bahwa mereka telah memiliki tingkat keterikatan secara emosional yang tinggi. Hal ini terlihat dari ketertarikan responden terhadap aspek-aspek emosional yang tercakup dalam isi, ilustrasi gambar yang ada pada Koran Kabar Gapura. Aspek evaluatif (penilaian) dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap korankabar Gapura yang mencakup isi, ilustrasi gambar dapat dikatakan sangat tinggi. Artinya bahwa responden telah mampu memberikan penilaian secara kritis terhadap isi, ilustrasi gambar pada rubrik Koran Kabar Gapura secara keseluruhan. 92.98% Tinggi Sedang Rendah JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 150

DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saiffudin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. DeVito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books. Djuroto, Totok. 2002. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suhandang, Kustadi. 2001. Public Relations Perusahaan. Bandung: Nusantara. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta CV. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajawali. Yusuf, Yusmar, 1989. Dinamika Kelompok : Kerangka Studi dalam Perspektif Psikologi Sosial, Bandung: Amrico. JURNAL POLITIKOM INDONESIANA, VOL.1 NO.1, JULI 2016 151