III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii telah dilaksaaka pada Bula Oktober sampai November 013 di peteraka yag ada di Kota Pekabaru. 3.. Materi Peelitia a. Peelitia ii megguaka 68 ekor kambig peraaka etawa ( PE) (31 jata da 37 betia) umur 1- tahu. Umur terak ditetuka dega melihat gigi-geligiya. b. Alat yag diguaka dalam peelitia ii adalah alat tulis, kamera, pita ukur, togkat ukur da timbaga. 3.3. Metode Peelitia a. Pegambila sampel dalam peelitia ii adalah metode survey yag dilaksaaka di Kota Pekabaru dari 137 ekor terdapat 68 ekor umur 1- tahu da pegamata lagsug terhadap terak kambig peraaka etawa (PE). Pegambila data dilakuka dega metode sesus pada peterak yag memiliki kambig peraaka etawa ( PE) da pegukura lagsug di lapaga, data dikumpulka dega jeis kelami yag berbeda. 1
b. Peubah yag diamati meliputi : 1. Bobot bada: diperoleh dega megguaka timbaga. Gambar 3.1 Pegukura bobot bada. Tiggi pudak: diukur dari bagia tertiggi pudak melalui belakag scapula tegak lurus ke taah dega megguaka togkat ukur. Gambar 3. Pegukura tiggi pudak 3. Pajag bada: diukur secara lurus dari sedi bahu sampai arah tulag tapis. Gambar 3.3 Pegukura pajag bada
4. Ligkar dada: diukur meligkar sekelilig rogga dada tepat belakag siku. Gambar 3.4 Pegukura ligkar dada 5. Tiggi piggul: diukur bagia tertiggi piggul secara tegak lurus ke taah. Gambar 3.5 Pegukura tiggi piggul 6. Ligkar skrotum : diukur bagia tegah ligkar skrotum. Gambar 3.6 pegukura ligkar skrotum (jata) 3
3.4. Prosedur Peelitia Prosedur peelitia adalah melakuka survey ke kecamata-kecamata yag ada di Kota Pekabaru da melakuka pegukura lagsug terhadap terak kambig peraaka etawa (PE) berumur 1- tahu sebayak 68 ekor yag terdapat di 4 (empat) K ecamata Kota Pekabaru. Diataraya, Kecamata Payug Sekaki, Rumbai, Teaya Raya da Bukit Raya. Data yag diperoleh melalui pegukura tersebut dilajutka pegolaha data da meyimpulka hasil peelitia. 3.5. Aalisis Data Data bobot bada, ligkar dada, pajag bada, tiggi pudak, tiggi piggul da ligkar skrotum disajika dalam betuk tabel da diaalisis secara statistik kemudia dibahas secara deskriptif dega megguaka literatur terkait. Aalisis statistik dilakuka dega meghitug ilai rataa, simpaga baku, koofisie variasi, koefisie korelasi (Sudjaa, 1996). Rumus matematis dari masig-masig aalisis disajika sebagai berikut: a. Rata-rata = Keteraga : xi = Nilai rata-rata sampel = Pejumlaha = Nilai pegamata sampel = Jumlah sampel b. Simpaga Baku atau Stadar Deviasi 4
Jika sampel berukura dega data X1, X, X3 X. Maka statistik meurut Sudjaa (1996) dapat dihitug dega rumus : Keteraga : Xi s = Nila rata-rata sampel = Pejumlaha = Nilai pegamata ke-i = Jumlah sampel = Simpaga baku a. Koefisie Variasi KV = X 100 % Keteraga : kv s = Koefisie variasi = Simpaga baku = Nilai rata-rata sampel Bila koefisie Variasi < 0 % maka diaggap seragam da jika koefisie variasi > 0 % maka data diaggap tidak seragam (Sudjaa, 1996). d. Koefisie korelasi Utuk megetahui tigkat korelasi bobot bada, pajag bada, ligkar dada, tiggi piggul, tiggi pudak dilakuka aalisis korelasi meurut Warwick et al., (1990) dega rumus : Koofisie korelasi 5
r x x y xy x y y Keteraga : r x y = Koefisie korelasi = Pajag bada, ligkar dada, tiggi piggul, tiggi pudak, ligkar skrotum (kambig jata). = Bobot bada. Peetua keerata hubuga atara variabel yag diamati disesuaika dega pedapat (Mirzah, 009) dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6. Iterpretasi koefisie korelasi Nilai Koofisie Korelasi Iterpretasi + 0.8 < r < + 1 Hubuga positif yag erat + 0.5 < r < + 0.8 Hubuga positif yag kurag erat 0.0 < r < + 0.5 Hubuga positif yag lemah -1 < r <-0.8 Hubuga egatif yag erat -0.8 < r < -0.5 Hubuga egatif yag kurag erat -0.5 < r < 0.0 Hubuga egatif yag lemah Sumber : Mirzah, 009 e. Defiisi Operasioal Korelasi dalam ilmu statistik berat hubuga atara dua variabel atau lebih. Koefisie korelasi adalah bilaga yag diguaka utuk megetahui kuat, sedag da lemahya koefisie diatara variabel yag sedag diteliti (Hartoo, 004). Korelasi positif yaitu koefisie dimaa keaika variabel pertama diikuti dega keaika ilai variabel atau sebalikya meuruya ilai variabel pertama diikuti meuruya variabel kedua. Korelasi egatife adalah korelasi dimaa keaika ilai variabel pertama diikuti dega meuruya variabel kedua, atau 6
sebalikya peurua variabel pertama diikuti dega meuruya jumlah variabel kedua. 7