03/02/2010. Mari kita renungkan bersama sama!!!

dokumen-dokumen yang mirip
OLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

Kajian Motivasi Belajar Mandiri Siswa Melalui Pembinaan dan Pendampingan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Kimia pada Siswa SMA.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara nasional adalah hasil nilai Ujian Nasional (UN). Permendikbud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

CERDAS, TERAMPIL, KREATIF, dan KOMPETITIF untuk MERAIH PRESTASI TERBAIK

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

Nomor : 0457/E3.4/ Maret 2012 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : ON MIPA-PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

OLIMPIADE MATEMATIKA SMA. ( Oleh : Ahmad Thohir )

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang memiliki banyak manfaat. Ilmu matematika

KECAKAPAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

Olimpiade Sains Nasional

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis. Menurut Maulana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi matematika (mathematical communication), penalaran. (mathematical problem solving), mengaitkan ide ide (connection), dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan Queen and Servant of Science, maksudnya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. kecil, manusia telah mengenal matematika dalam bentuk yang paling

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang


BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

PELATIHAN MENGHADAPI OSN MATEMATIKA BAGI GURU DAN SISWA PILIHAN DARI SEKOLAH- SEKOLAH DI BAWAH YAYASAN BINA INSANI

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. dapat berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATISDAN DISPOSISI MATEMATISDALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATANANG S FRAMEWORK FOR MATHEMATICAL MODELLING INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Matematika dapat membekali siswa untuk memiliki kemampuan

STUDI KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA PGRI SUMBERREJO BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2014/2015

MARI BERPIKIR MATEMATIS: Panduan Olimpiade Sains Nasional SMP

BAB I PENDAHULUAN. Mutu sumber daya manusia suatu bangsa bergantung pada mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Qori Magfiroh, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Winda Purnamasari, 2013

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr. Wb Salam Sejahtera

Analisis Perbandingan Penalaran Kreatif Soal Ujian Nasional Matematika Tahun 2016 Tingkat Sekolah Lanjutan Atas

DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Kualitas suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan disetiap

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, di antaranya kemampuan pemecahan masalah; kemampuan. penalaran dan bukti; kemampuan komunikasi; kemampuan koneksi; dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA SMP KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA NASIONAL

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang. pendidikan mulai dari SD hingga SLTA ataupun SMK.

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Risna, 2011) yang menyatakan bahwa: Soejadi (2000) mengemukakan bahwa pendidikan matematika memiliki dua

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan di Indonesia menjadi masalah umum yang hangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu dari sekian banyak mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan

Transkripsi:

Alamat: Jl. Mas Suharto 10 Yogyakarta 55212 Telp./Faks/email: 08562875885 081227147117 0274-563895 percussionline@yahoo.com Pendidikan: S1 Matematika UGM S2 Magister Manajemen UGM Sedang studi S2 Pendidikan Matematika UNY Pengalaman: Pembina Olimpiade Matematika & Astronomi SMPN 8 Yogyakarta (2003-sekarang) Pembina Olimpiade Matematika SMP Provinsi DIY ke OSN II 2003 Balikpapan, OSN III 2004 Pekanbaru, OSN IV 2005 DKI Jakarta, OSN V 2006 Semarang dan OSN VI 2007 Surabaya Mari kita renungkan bersama sama!!! Praktek pembelajaran matematika di Indonesia didominasi: Focus of learning is on procedural fluency, less on conceptual understanding Small chances for students to develop their creative thinking Low level questions Testing based teaching 1

Pembelajaran matematika di sekolah seharusnya: Tidak sekedar menumpuk fakta faktamatematika Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memecahkan masalah yang memuat kt keterkaitan, kit menuntut eksplorasi pemikiran dan penalaran Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih berpikir kritis dan kreatif serta reflektif Pembelajaran matematika di sekolah seharusnya membuat siswa mampu berpikir matematika dan bekerja matematika dan tidak hanya membuat siswa tahu fakta matematika saja. Kelemahan utama peserta IMO dari Indonesia adalah dalam hal menuliskan gagasan ke dalam tulisan (komunikasi tulis). Hal ini disebabkan proses pembelajaran matematika di sekolah jarang/tidak pernah memperhatikan masalah tersebut. 2

Peningkatan mutu pendidikan dilakukan berbasiskan kurikulum dan didorong oleh kompetisi (Dr. Indra Djati Sidi, mantan Dirjen Dikdasmen) Kompetisi bukan tujuan, melainkan salah satu alat untuk mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia Kompetisi menghela standar pencapaian ke tingkat tertinggi Merintis dan membiasakan paradigma Mathematicsisnot just a formula, but it is an idea Membiasakan siswa untuk dapat berpikir matematika (thinking mathematics) dan bekerja matematika (doing mathematics) Mengarahkan siswa untuk dapat memiliki kemahiran matematika (mathematical proficiency) Mengenalkan siswa yang berbakat matematika tentang keindahan dan kehebatan matematika sebagai queen & servant of science sehingga diharapkan mereka semakin menyenangi dan mencintai matematika OSN I 2002 khusus SMA (Matematika, Biologi, Kimia dan Komputer) di Yogyakarta tanggal 9 12 September 2002. Untuk Fisika diadakan Juli 2002 di Denpasar bersamaan dengan IPhO OSN II 2003 untuk SD, SMP dan SMA di Balikpapan tanggal 14 19 September 2003 OSN III 2004 di Pekanbaru tanggal 24 29 Agustus 2004 OSN IV 2005 di DKI Jakarta tanggal 4 9 September 2005 OSN V 2006 di Semarang tanggal 4 9 September 2006 OSN VI 2007 di Surabaya tanggal 2 8 September 2007 OSN VII 2008 di Makassar tanggal 8 14 Agustus 2008 OSN VIII 2009 di DKI Jakarta tanggal 3 9 Agustus 2009 OSN IX 2010 di Medan SD Matematika IPA SMP Matematika Fisika Biologi IPS SMA Matematika (dapat diikuti kelas IX SMP) Fisika Biologi Kimia Komputer/Informatika (dapat diikuti kelas IX SMP) Astronomi (dapat diikuti kelas IX SMP) Ekonomi Kebumian 3

Materi soal soal olimpiade berdasar pada kurikulum matematika yang berlaku Materi soal bersumber pada buku buku pelajaran, bukubuku pendamping dan bahan lain yang relevan Penekanan soal pada pemecahan masalah Karakteristik soal adalah non rutin, perlu wawasan, kecermatan, kejelian, kecerdikan dan pengalaman dalam matematika Bilangan Aljabar sederhana Geometri & pengukuran Statistika dasar Matematika rekreasi Bilangan Aljabar Geometri Kombinatorika Seleksi tingkat kecamatan Seleksi tingkat kabupaten/kota Seleksi tingkat provinsi Olimpiade Sains Nasional 4

Seleksi tingkat kabupaten/kota (materi problem solving sederhana) Seleksi tingkat provinsi (materi problem solving menengah) Olimpiadei Si Sains Nasional Hari I Soal teori dalam bentuk isian singkat (60 menit) Soal teori dalam bentuk uraian (90 menit) Hari II Soal eksplorasi (120 menit) Menekankan kemampuan peserta untuk bernalar dan memecahkan masalah Materi problem solving lanjut Hari I (150 menit) 5 soal uraian Hari II (150 menit) 5 soal uraian Menekankan kemampuan peserta untuk menuliskan dan mengungkapkan pikiran serta argumentasi mereka secara rinci dan jelas Menitikberatkan pada kemahiran matematika Materi problem solving lanjut Hari I (240 menit) 4 soal uraian Hari II (240 menit) 4 soal uraian Menekankan kemampuan peserta untuk menuliskan dan mengungkapkan pikiran serta argumentasi mereka secara rinci dan jelas Menitikberatkan pada kemahiran matematika 5

Siswa SD/MI baik negeri maupun swasta yang pada bulan Agustus September tahun olimpiade diadakan duduk di kelas V atau VI dan memiliki nilai rapor Matematika/IPA minimal 7,5 sejak kelas III Siswa SMP/MTs baik negeri maupun swasta yang duduk di kelas VII atau VIII dan memiliki nilai rapor matematika minimal 7,5. Siswa kelas IX sangat disarankan ikut olimpiade matematika SMA. Siswa SMA/MA negeri ataupun swasta yang duduk di kelas X atau XI dan memiliki nilai rapor matematika minimal 7,5 Siswa SMP/MTs negeri ataupun swasta yang duduk di kelas IX Disediakan 5 medali emas, 10 medali perak dan 15 medali perunggu untuk setiap bidang yang dilombakan 6

Tahu manfaat dan tujuan Membiasakan diri untuk berpikir kreatif Membiasakan untuk berpikir sistematis, terstruktur dan logis dalam memecahkan masalah Membiasakan untuk memahami dan tidak hanya mengingat Mengembangkan kemampuan berpikir, kemampuan bernalar, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berkomunikasi Aktif bertanya ke guru ataupun pembina Aktif mencari materi olimpiade dari berbagai sumber belajar (buku buku referensi dan internet) Menanamkan konsep dasar matematika yang benar Menanamkan sikap dan kebiasaan untuk berpikir kreatif, sistematis, terstruktur, logis, mengembangkan kemampuan bernalar, memecahkan masalah lh dan berkomunikasi i matematis Mengidentifikasi dan mengoptimalkan siswa yang potensial Menjalin komunikasi yang baik dengan siswa Memotivasi siswa 7