ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

FAKULTAS EKONOMI UNNES

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MATAKULIAH TERMODINAMIKA. Andik Purwanto Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA FKIP UNIB

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBANTU CD TUTORIAL PADA MATAKULIAH FISIKA DASAR I MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

BAB III METODE PENELITIAN

MUSLIKA 49. Kata Kunci : REACT, Hasil Belajar. 49 Muslika, S.Pd adalah Guru di SMP Negeri 1 Mumbusari Jember

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENERAPAN METODE RESITASI DENGAN MODEL PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS KOMPLEKS

ISSN: Quagga Volume 9 No.2 Juli 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V C SDN 002 RATU SIMA, DUMAI BARAT, RIAU TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Abstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

II. KERANGKA TEORETIS. Metode didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

ABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara

BAB III METODE PENELITIAN

Diterima 13 November 2006, Disetujui 10 Januari 2006

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

III. METODE PENELITIAN. kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas

RAHMI Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

Kata kunci: pembelajaran, project based learning, audiovisual, hasil belajar, geografi

OUTLINE PROPOSAL METODE PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB III METODE PENELITIAN

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MATA KULIAH KIMIA ORGANIK I MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN MODEL CLIS (Children s Learning In Science)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENGGUNAAN MEDIA KARTU METODE PIRAMIDA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL PADA MATAKULIAH PENDAHULUAN FISIKA INTI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Abstrak. Jurnal Riset Pendidikan Matematika Jakarta. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN:

Transkripsi:

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KIMIA PEMISAHAN MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DAN MODEL PETA KONSEP Elvinawati Program Studi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB elvinawati_chemist@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran kimia pemisahan di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNIB. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilakukan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah dosen pengampu mata kuliah serta mahasiswa program studi pendididkan kimia yang mengambil mata kuliah kimia pemisahan pada tahun ajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar mahasiswa pada siklus I berada dalam kategori cukup, serta mencapai kategori baik pada siklus II dan III. Sedangkan daya serap pada siklus I, II dan III adalah 60,20%, 68,30% dan 71,58% dengan ketuntasan belajar klasikal berturut-turut 47,50%, 70,00% dan 82,50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dan model peta konsep dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran kimia pemisahan di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNIB, yaitu dapat meningkatkan aktivitas maupun hasil belajar mahasiswa. Kata kunci : kimia pemisahan, pendekatan konstruktivisme, model peta konsep PENDAHULUAN Kimia Pemisahan merupakan mata kuliah wajib Program Studi Pendidikan Kimia yang ditawarkan pada mahasiswa semester V. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengampu mata kuliah ini ditemukan beberapa permasalahan dalam proses belajar mengajar. Masalah yang dapat diidentifikasi antara lain: (1) Mahasiswa sulit menguasai konsep dan materi. (2) Resistensi mahasiswa terhadap konsep-konsep materi masih rendah. (3) Mahasiswa sulit dalam menghubungkan konsep-konsep yang saling terkait. (4) Kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dosen saat perkuliahan juga masih rendah. Berdasarkan pengalaman peneliti dan wawancara dengan beberapa mahasiswa dapat diidentifikasi beberapa penyebab timbulnya permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu: (1) Dosen belum membelajarkan mahasiswa hingga taraf maksimal melalui penerapan berbagai model pembelajaran yang tepat. (2) Masih rendahnya kesiapan awal serta partisipasi mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. (3) Mahasiswa cenderung menghafal konsep-konsep tanpa berusaha memahami serta menguasainya secara bermakna. Elvinawati Halaman 23

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada peneliti merasa perlu melakukan upaya untuk mengatasi masalah yang muncul dalam perkuliahan kimia pemisahan terutama menyangkut aktivitas pembelajaran yang masih terpusat pada dosen, rendahnya aktivitas mahasiswa dalam proses belajar mengajar serta kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menguasai konsepkonsep kimia pemisahan. Adapun upaya yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penerapan pendekatan konstruktivisme dan model peta konsep. Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan pembelajaran yang bersifat menggali konsep dan pengetahuan yang ada pada siswa sehingga bisa diterapkan dalam ruang lingkup yang lebih luas (Panen,2005:3). Pemetaan konsep merupakan suatu model belajar yang memvisualkan bagaimana konsep-konsep saling berkaitan dengan mempergunakan kata-kata penghubung membentuk preposisi-preposisi bermakna (Sudjana,1991:54) KAJIAN TEORI Pendekatan Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Prinsip konstruktivisme adalah bahwa pengetahuan dibangun oleh mahasiswa sendiri baik secara personal maupun sosial. Dengan pendekatan konstruktivisme akan digali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa. Pada pendekatan konstruktivisme ruang lingkup pembelajaran disajikan secara utuh dengan penjelasan tentang keterkaitan antar bagian dengan penekanan pada konsep-konsep utama. Beberapa strategi pembelajaran konstruktivisme adalah belajar aktif, belajar mandiri, belajar kooperatif dan kolaboratif, generative learning dan model pembelajaran kognitif (Panen,2005:40). Model Peta Konsep Pemetaan konsep merupakan model belajar gagasan Novak yang memvisualkan bagaimana konsep-konsep saling berkaitan dengan mempergunakan kata penghubung membentuk proposisi bermakna. Model ini bertumpu pada teori belajar Ausubel yang pada prinsipnya adalah belajar bermakna. Belajar bermakna akan terjadi bilamana konsep-konsep baru yang dipelajari siswa dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitifnya. Belajar bermakna akan dapat terus berlangsung bila di dalam struktur kognitif itu semua konsep diupayakan saling berkaitan satu sama lain. Elvinawati Halaman 24

Tidak semua konsep memiliki bobot yang sama, ada konsep yang lebih umum ada yang lebih khusus atau berbentuk contoh-contoh. Peta konsep memperlihatkan rangkaian hierarki dengan meletakkan konsep yang paling umum pada puncak peta konsep lalu menurun ke konsep-konsep yang kurang umum, konsep-konsep yang lebih khusus atau contoh-contoh. METODE PENELITIAN Jenis, Waktu, Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan November 2010, bertempat di GKB III Universitas Bengkulu. Subjek penelitian adalah dosen pengampu mata kuliah serta mahasiswa program studi pendididkan kimia yang mengambil mata kuliah kimia pemisahan pada tahun ajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 40 orang. Prosedur penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Refleksi awal Berdasarkan pengalaman peneliti, dalam proses pembelajaran kimia pemisahan bagi mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Kimia, diketahui bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai konsep-konsep kimia pemisahan. Akibatnya mahasiswa belum dapat menerapkan konsep-konsep yang dipelajari secara optimal dalam memecahkan masalah (problem solving). Hal ini berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa, sehingga kualitas proses pembelajaran perlu ditingkatkan dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dan model peta konsep. Perencanaan tindakan Pada tahap ini peneliti membuat satuan acara perkuliahan, skenario pembelajaran, lembar observasi dan butir-butir soal tes/ kuis serta mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini peneliti memberi pre-test, melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran dan melakukan post-test. Observasi dan interpretasi Elvinawati Halaman 25

Pada tahap ini dilakukan observasi untuk merekam proses yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis dan refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh selama pelaksanaan tindakan dan observasi, kemudian direfleksi untuk melihat kekurangan-kekurangan yang ada, mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, kenapa terjadi demikian dan langkah apa yang perlu dilakukan untuk perbaikan. Teknik pengumpulan data Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini digunakan observasi dan tes. Teknik Analisis Data Data tes Data hasil tes diolah dan dianalisis secara kuantitatif, dengan menghitung nilai rata-rata, persentase ketuntasan belajar dan daya serap klasikal mahasiswa: 1). Rata-rata nilai: X = ΣX/N (Arikunto,1997) X = rata-rata nilai mahasiswa, ΣX = jumlah nilai mahasiswa, N= jumlah mahasiswa 2. Ketuntasan belajar klasikal: KB = Ns/N x 100% (Depdikbud,1997) KB = ketuntasan belajar secara klasikal, Ns = jumlah mahasiswa yang mendapatkan nilai 6,5, N = jumlah mahasiswa 3. Daya serap klasikal: DS = NS/SxNI x 100% (Depdikbud,1997) DS = daya serap mahasiswa secara klasikal, NS = jumlah nilai seluruh mahasiswa, S = jumlah mahasiswa, NI = nilai ideal Data observasi Data observasi digunakan untuk merefleksi tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus dan diolah secara deskriptif kuantitatif menggunakan skala penilaian Sudjana. Penentuan dan kisaran nilai untuk setiap kategori menggunakan persamaan berikut: Rata-rata skor = jumlah skor/ jumlah pengamat Σ skor tertinggi = jumlah butir observasi x skor tertinggi tiap butir observasi Interval skor = jumlah skor tertinggi keseluruhan/ skor tertinggi tiap butir observasi Observasi aktivitas mahasiswa dan dosen : Skor tertinggi tiap butir observasi 5, jumlah butir observasi 11, maka jumlah skor tertinggi adalah 55. Interval skor = 55/ 5 = 11 Elvinawati Halaman 26

Jadi kisaran nilai kategori pengamatan adalah: Kategori skor masing-masing butir observasi jumlah skor hasil observasi aktivitas mahasiswa dan dosen Baik sekali 5 45 55 Baik 4 34 44 Cukup 3 23 33 Kurang 2 12 22 Kurang sekali 1 1-11 Indikator keberhasilan tindakan a. Hasil observasi aktivitas mahasiswa dan dosen sudah termasuk dalam kategori baik b. Mahasiswa yang memperoleh nilai tes 65 adalah 75 % HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas belajar mahasiswa Hasil observasi terhadap aktivitas belajar mahasiswa dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Aktivitas Belajar Mahasiswa Pada Tiap Siklus No Siklus Skor rata-rata Kategori 1 I 27 Cukup 2 II 36 Baik 3 III 43 Baik Tabel 2 memperlihatkan terjadi peningkatan skor rata-rata aktivitas belajar mahasiswa. Pada siklus I masih banyak mahasiswa yang kurang mampu dalam mengaitkan konsep-konsep yang saling berhubungan serta membuat kesimpulan. Pada siklus II dan siklus III aktivitas belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan, hanya saja masih ada beberapa mahasiswa yang belum mampu menerapkan konsep yang diperoleh dalam melakukan problem solving. Hasil belajar mahasiswa Hasil belajar mahasiswa pada masing-masing siklus diperlihatkan pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Belajar Mahaiswa Tiap Siklus No Data hasil belajar Siklus I Siklus II Siklus III 1 Nilai rata-rata 60,20 68,30 71,58 2 Daya serap 60,20% 68,30% 71,58% 3 Ketuntasan belajar 47,50% 70,00% 82,50% Data pada tabel 3 menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar mahasiswa pada tiap siklus. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dan model peta konsep yang Elvinawati Halaman 27

menuntut keterlibatan aktif mahasiswa dalam membangun serta membuat kaitan antara konsepkonsep yang dipelajari dapat meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap materi pelajaran tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan konstruktivisme dan model peta konsep dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah kimia pemisahan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Herlina,K dkk. 2003. Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan Aktivitas dan Konsepsi Mahasiswa pada Mata Kuliah Fisika Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2. No 2. 2004. Lampung: FKIP UNILA Lufri. 2003. Pembelajaran Berbasis Problem Solving yang Diintervensi dengan Peta Konsep dan Pengaruhnya terhadap Berpikir Kritis Mahasiswa dalam Mata Kuliah Perkembangan Hewan. www.malang.ac.id/jurnal/jpk/2003a.html. Paulina Panen dkk. 2005. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: Dirjend Dikti Depdiknas. Slameto. 1995..Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana,N dan Suwariyah,W. 1991. Model-model Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru. Tim PGSM. 1997. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud. Elvinawati Halaman 28